Anda di halaman 1dari 19

Perubahan Mindset Masyarakat

dan Pendekatan Sosial dalam


Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan di NTB
Oleh:
Wahyudin
Kepala BPS Provinsi
NTB

Mataram, 6 Juni 2023


KON SEP KEMISKINAN

Basic Needs Approach Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan


Pendekatan Kebutuhan Dasar dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi
pengeluaran)

Kebutuhan dasar makanan adalah pengeluaran


untuk memenuhi konsumsi 2100 kkal perkapita
perhari (diwakili paket komoditi kebutuhan dasar
makanan sebanyak 52 jenis komoditi)

Kebutuhan dasar non makanan adalah kebutuhan


minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan,
Kebutuhan Kebutuhan kesehatan, dan lainnya (diwakili 51 jenis komoditi
Dasar Dasar non makanan di perkotaan dan 47 jenis komoditi
Makanan Non Makanan non-makanan di pedesaan)

2
KEMISKINAN DAN KEMISKINAN
EKSTREM
Kemiskinan
● BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar (basic

● ● needs approach)  Handbook on Poverty and

Inequality: The World Bank, 2009.
●●
Kemiskinan: ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
● ●

memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
● ● makanan yang diukur menurut garis kemiskinan
● (makanan & bukan makanan).


Tidak Miskin ● ●
GARIS

Kemiskinan Ekstrem
● ●
KEMISKINAN ● ●●
Pada tahun dasar tahun 2011, kemiskinan ekstrem
● didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah US
● $ 1,9 PPP per hari (World Bank).
● Dalam laporan Poverty & Equity Brief East Asia & Pacific
(2019) bahwa pada tahun 2017 nilai US $ 1,9 PPP ≈
1.9 US $ PPP ●
Miskin ●
Rp10.195,6 per kapita per hari
● ●
● Tahun 2021 setara dengan Rp11.941 per kapita per hari,
● atau Rp358.233 per kapita per bulan
● 3
TARGET PERCEPATAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN TAHUN 2024

Diperlukan upaya percepatan penanganan


1
kemiskinan ekstrem yang harus dilakukan
secara terintegrasi melalui kolaborasi
intervensi, serta

Target Kemiskinan Ekstrem 0% di 2 Upaya validasi data dan mempertajam


basis data untuk mencapai ketepatan
Tahun 2024
------------------------ target dan upaya percepatan
Presiden Joko Widodo, disampaikan pada Rapat penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Terbatas Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan,
4 Maret 2021

4
REGSOSEK: MOMENTUM KOLABORASI PENYELENGGARAAN
STATISTIK UNTUK
PERLINDUNGAN SOSIAL

1 Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022

BPS ditugaskan untuk:


• Melakukan pendataan penduduk miskin ekstrem dengan menggunakan Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai data dasar;
• Menyelenggarakan survei sebagai sarana evaluasi perkembangan penghapusan kemiskinan ekstrem
yang merupakan bagian dari Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas).

Reformasi Sistem Perlindungan Sosial


2 (sedang disusun rancangan Peraturan Presiden)

BPS ditugaskan untuk*):


• Melakukan pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) mulai tahun 2022; Menetapkan
standardisasi kualitas pemutakhiran berkelanjutan.
*) Berdasarkan surat Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor B.381/M.PPN/D.4/PP.01.01/05/2022

5
REGSOSEK: MOMENTUM KOLABORASI PENYELENGGARAAN
STATISTIK UNTUK
PERLINDUNGAN SOSIAL

3 REGSOSEK adalah Sistem dan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial,
ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data
lainnya hingga tingkat desa/kelurahan.

4
Peran BPS: Taking the lead*

• Mengoordinasikan Pelaksanaan Pendataan Awal


• Standardisasi Metodologi, Tata Kelola Pendataan dan Pemutakhiran Regsosek
• Melaksanakan Pembinaan Statistik

6
TUJUAN, MANFAAT, DAN OUTPUT
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
REGSOSEK
OUTPUT
Data Terpadu Kondisi Sosial dan Ekonomi
1
Keluarga
APA TUJUANNYA? Pemeringkatan dan Profil Keluarga Sasaran
2
Perlindungan Sosial
Mendorong Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,
Integrasi Program, Dan Menuju Satu Data Indonesia
MANFAAT
Menangkap dinamika perubahan kesejahteraan
masyarakat. Satu Data Kondisi Sosial dan Ekonomi Keluarga
1 yang dapat Dimanfaatkan oleh K/L Terkait
Sebagai data rujukan untuk integrasi program
perlindungan sosial dan pemberdayaan
Dapat dimanfaatkan sebagai:
ekonomi. 2
 Basis Data Sasaran Perlindungan Sosial
Peningkatan pelayanan publik  Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

7
Apa Itu Mindset?

 Mindset dapat diartikan sebagai  Mindset atau pola pikir seseorang


suatu kumpulan kepercayaan/ ini bisa diubah ataupun dibentuk
pemikiran yang mempengaruhi ulang. Pemicunya juga bisa
perilaku atau cara berfikir beberapa macam. Ada yang
seseorang dalam menentukan dapat diubah dengan kesadaran
suatu sikap, pandangan hingga sendiri, ada yang berubah setelah
masa depannya. mengalami suatu peristiwa dan
ada juga pola pikir yang dapat
 Contoh: “untuk berhasil harus
diubah dengan bantuan psikolog.
bekerja keras”,
“meskipun miskin tapi pantang
untuk meminta-minta”
Mindset Dipengaruhi oleh Apa?

1 2 3

Lingkungan Sekitar Informasi yang Diterima Pengalaman Masa Lalu


Lingkungan sekitar dapat Semakin banyak informasi Masa lalu yang kelam dapat
mendorong seseorang untuk yang diterima, baik benar membentuk suatu trauma
menggunakan pola tertentu ataupun salah tanpa disadari atau bisa menjadi dorongan
dalam berperilaku. Contoh: dapat mempengaruhi pola yang positif. Contoh:
keluarga di lingkungannya pikir seseorang. Seseorang yang sebelumnya
banyak yang menerima Contoh: informasi bahwa BPS miskin kemudian menjadi
bantuan pemerintah, mendata penduduk miskin tidak miskin dengan usaha
menyebabkan ia punya menyebabkan masyarakat keras yang dilakukannya.
keinginan juga untuk juga ingin didata. Tentunya ia tidak ingin
memperoleh bantuan. kembali menjadi miskin.
Mindset Yang Perlu Diubah

Membandingkan dengan kondisi ekonomi keluarga lain.


Seseorang menganggap dirinya miskin dikarenakan merasa
kondisi kehidupannya lebih buruk dari orang lain (miskin relatif).
Contoh: jika orang itu didata sebagai orang miskin, mengapa saya
tidak atau pekerjaan saya serabutan tidak seperti pegawai yang
punya gaji setiap bulan
Berorientasi untuk mendapatkan bantuan. Tidak sedikit diantara
mereka yang rela menjadi “miskin” dikarenakan mengharapkan
bantuan. Pengalaman sebelumnya terkait pemberian bantuan
secara tidak langsung membentuk pola pikirnya.

Prinsip “keadilan” atau bagi rata yang tidak tepat. Jika bantuan
bisa diberikan ke semakin banyak keluarga, maka dapat
menghindari kecemburuan di antara mereka, bahkan jika
memungkinkan, semua dapat walaupun sama-sama sedikit.
Kemiskinan dipengaruhi Mindset? (1)
Persentase Kemiskinan Makro Persentase Keluarga Miskin
(Pendekatan Kebutuhan dan Sangat Miskin menurut
Dasar/Basic Need) Maret 2012 Ketua SLS (Regsosek 2022)

Lombok Barat 13.39 Lombok Barat 75.35


Lombok Tengah 12.89 Lombok Tengah 83.78
Lombok Timur 15.14 Lombok Timur 82.77
Sumbawa 13.5 Sumbawa 64.68
Dompu 12.4 Dompu 71.49
Bima 14.5 Bima 75.45
Sumbawa Barat 13.02 Sumbawa Barat 51.99
Lombok Utara 25.93 Lombok Utara 81.91
Kota Mataram 8.63 Kota Mataram 57.56
Kota Bima 8.8 Kota Bima 67.01
Prov NTB 13.68 Prov NTB 75.59
0 5 10 15 20 25 30 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
P0 Maret 2022 Persen
Kemiskinan dipengaruhi Mindset? (2)
10
9
Hampir di seluruh 8
7
desil kesejahteraan, 6
5
ada yang menerima 4
3
2
bantuan pemerintah 1
10.00 30.00 50.00 70.00 90.00 110.00
yang seharusnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
diperuntukkan bagi tdk dpt 48.347185 53.043795 55.891973 58.141207 62.055032 64.475917 67.056652 67.663449 74.544026 88.250100
5924071 1063652 4732392 5067331 6302992 7503318 3488102 519192 8678361 0140049
ruta miskin PKH 9.3489911 14.155084 10.977590 10.355651 8.0483144 8.8314109 6.0981014 6.4848026 4.0774288 2.8489081
2257956 8948296 8633713 9583412 8764489 5747674 0274999 4362581 0665644 5297599
pemda 0.3220828 0.4821782 0.3829257 0.2310019 0.4504523 0.4229542 1.0495820 0.1757597 0.9290268 0.4568599
76156752 3678265 52596667 11763578 51143457 87353447 1735053 74151944 10747252 20877844

Kemungkinan penyebabnya: PKH 1.0219784 0.5310235 0.5175370 0.0328259 1.2502743 0.8336105 0.9039487 0.3211137 0.4085727 0.2034812
dan 9770204 17905935 08925714 095138881 0383113 02257308 62086745 34981805 37225321 00242269
- Penyaluran bantuan pemda
menggunakan data yang BPNT 15.433369 11.032849 14.537573 10.822514 10.875027 11.528031 9.6959786 11.531067 9.9733483 3.9352686
0864535 4949291 3944264 2092469 6889877 7667354 6324027 3703079 9682296 9106951
belum mutakhir PKH 21.412296 18.434179 15.134616 17.823625 15.333962 11.351534 13.249500 11.275338 7.5656032 3.1434610
- Keluarga tidak miskin dan
BPNT
209734 7508485 1670728 590236 5572865 0596774 8590066 9835769 6123341 1019864

tetap ingin dicatat pemda 0.8347783 0.2958029 tdk dpt PKH


0.7091473 pemda 1.2441803 PKH
0.9899886 0.2103841 dan pemda
1.5435934 1.7410141 1.5175228 0.5352776
dan 14048956 98673783 BPNT
02121892PKH86811816
dan BPNT 89894336
pemda dan1316198
BPNT 4033234
ALL 2329891 2658002 60117933
sebagai miskin agar BPNT
mendapat bantuan ALL 3.2793183 2.0250859 1.8486360 1.6031842 1.7765517 1.3123603 0.4026425 0.8074538 0.9844702 0.6266433
0091794 996652 3824596 2735349 9091286 6300602 06423153 50864718 92898447 50512959
Kemiskinan dipengaruhi Mindset? (3)
Sebaran PKH Sebaran Bantuan Pemda
Tdk dpt PKH dpt PKH Tdk dpt pemda dpt pemda

7.22 1.82
21.86 19.99 13.79 3.33 3.46 2.86 3.69 3.05
37.09 37.15 30.14 31.58 27.90 23.61 5.46
3.81 3.90 3.84

93.18 98.18
71.57 70.29 73.50 77.65 79.39 81.15 86.99 96.67 96.54 97.14 96.31 96.19 96.10 96.95 96.16
64.94 64.81
94.54

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3
1 Sebaran BPNT 2

Tdk dpt BPNT dpt BPNT

8.24
25.44 24.89 25.35 20.04
40.96 31.79 32.23 31.24 28.20

91.76
74.56 75.11 74.65 79.96
59.04 68.21 67.77 68.76 71.80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tantangan Pengentasan Kemiskinan (1)
Data perlu selalu diperbaharui karena Pemutakhiran data diperlukan untuk
kemiskinan bersifat dinamis dan ini mengetahui sejauh mana keberhasilan
membutuhkan komitmen bersama: program pengentasan kemiskinan
- Siapa yang melaksanakan? (apakah keluarga miskin yang diberikan
- Siapa yang mendanai? bantuan naik statusnya menjadi tidak
- Siapa yang menjamin kualitas dan miskin) dan untuk menjamin ketepatan
akurasi data (apakah keluarga sasaran program.
tersebut layak sebagai keluarga
miskin)?
Mindset masyarakat yang ingin dicatat Mindset ini menyebabkan jumlah
sebagai penduduk miskin agar keluarga sasaran atau keluarga miskin
mendapat bantuan dari pemerintah. akan terus bertambah, dan mungkin
Masalah ini cukup sulit untuk diatasi dan jarang keluarga miskin yang mau naik
bisa menghambat percepatan statusnya menjadi tidak miskin padahal
pengentasan kemiskinan. itu menjadi bukti keberhasilan program
pengentasan kemiskinan.
Tantangan Pengentasan Kemiskinan (2)
Sinergisitas program pengentasan Anggaran pengentasan kemiskinan
kemiskinan oleh berbagai stakeholder yang besar tidak akan memberikan
baik pusat maupun daerah. Anggaran manfaat yang besar jika tidak ada
pengentasan kemiskinan tidaklah pembagian tugas yang jelas atau
sedikit, tentunya membutuhkan kerjasama di antara stake holder.
pengelolaan secara tepat agar hasil
yang diperoleh lebih maksimal.

Pengelolaan bantuan atau penggunaan Tidak sedikit masyarakat yang menerima


bantuan yang diterima oleh masyarakat bantuan, menggunakan bantuan yang
miskin tidak membantunya keluar dari diperoleh untuk kebutuhan konsumtif
kemiskinan. Seharusnya masyarakat juga sehingga bantuan yang diperoleh hanya
perlu memanfaatkan bantuan untuk untuk membantu kebutuhan sesaat yang
pemberdayaan agar bisa keluar dari mungkin sebagiannya kurang urgent (beli
kemiskinannya. rokok, beli HP dan lain sebagainya)
Apa yang Bisa Dilakukan? (1)
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang telah
dilaksanakan:
− Apakah ruta penerima program sudah tepat sasaran? Salah sasaran
menyebabkan program pengentasan kemiskinan tidak efektif.
− Berapa persen ruta yang dapat diintervensi dan berapa persen yang
berhasil keluar dari kemiskinan (miskin menjadi tidak miskin)?
− Apakah ruta penerima bantuan memanfaatkan bantuan program
secara benar dan menunjukkan upaya untuk keluar dari
kemiskinan?

Melakukan pendekatan sosial ke masyarakat untuk mengubah mindset


terkait pengentasan kemiskinan:
− Meningkatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat untuk
menanamkan kesadaran bahwa program pengentasan kemiskinan
hanya untuk mereka yang benar-benar membutuhkan.
− Peran aparat ditingkat desa/dusun/rw/rt juga sangat dibutuhkan
untuk bisa memberikan pengertian ke masyarakat terkait
peruntukan program bantuan
Apa yang Bisa Dilakukan? (2)
Simulasi Penghitungan Angka Kemiskinan Makro (P0)
Angka Kemiskinan (P0) Maret 2022
sebesar 13,68 persen.
tanpa BPNT, PKH, Pemda
1. Jika tanpa PKH, P0 menjadi
tanpa BPNT
tanpa PKH sebesar 13,99 persen (lebih
P0 Maret 2022 tinggi 0,31 persen poin)
2. Jika tanpa BPNT, P0 menjadi
sebesar 14,38 persen (lebih
tinggi 0,70 persen poin).
3. Jika tanpa PKH, BPNT dan
bantuan pemda, P0 menjadi
sebesar 14,91 persen (lebih
tinggi 1,23 persen poin).
Perlinsos tepat sasaran
4. Perlinsos tepat sasaran, P0
menjadi sebesar 8,60 persen.
Kesimpulan

Pengentasan kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung


jawab pemerintah, akan tetapi juga perlu dukungan dari
masyarakat yang turut berupaya secara swadaya untuk
keluar dari kemiskinan.

Anggaran pengentasan kemiskinan yang digelontorkan


cukup besar menjadi kurang efektif jika masyarakat
justru menikmati “kemiskinannya” dan selalu berharap
dapat menerima bantuan dari pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai