Anda di halaman 1dari 43

The importance of vaccination

to prevent Measles, Mumps and


Rubella outbreak in the future
I Made Yullyantara Saputra

Dokter Spesialis Anak Klinik Utama Vidyan


Medika
CURRICULUM VITAE
PENDIDIKAN TAHUN
PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Udayana 2015 – 2019
Profesi Dokter Umum, Universitas Udayana 2010 – 2012
Sarjana Kedokteran, Universitas Udayana 2006 – 2010
SMA Negeri 4 Denpasar 2003 – 2006
SLTP Negeri 7 Denpasar 2000 – 2003
SD Negeri 19 Pemecutan 1994 – 2000

ORGANISASI JABATAN TAHUN


IDI Denpasar Anggota 2012
IDAI Bali Anggota 2019
Ketua Komite PPI RSU Payangan Ketua Komite 2020-2021

PEKERJAAN KETERANGAN
2022 – Sekarang Dokter Spesialis Anak RS Unud, Badung-Bali
2019 - Sekarang Dokter Spesialis Anak Klinik Utama Vidyan Medika, Gianyar-Bali
2020 – 2022 Dokter Spesialis Anak RS Payangan, Gianyar-Bali
2013 – 2015 Dokter Umum RS Puri Raharja, Denpasar-Bali
Latar belakang
Morbili dan rubella menjadi masalah kesehatan masyarakat
- WHO 2010 berkomitmen
menurunkan kematian
karena campak sampai 95%
>562000 kematian anak di tahun 2015
dunia akibat campak - Estimasi mortalitas campak
(tahun 2000) menurun di dunia menurun
74% pada th 2010

70 % kasus rubela - Mortalitas campak turun


pada anak < 15 lebih dari 75% pd regional
WHO, kecuali WHO SEARO
tahun
2767 kasus CRS di
(5 tahun terakhir)
.
Indonesia

Petunjuk teknis kampanye dan introduksi imunisasi measles rubella.Jakarta.Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia;2017
Epidemiolog
i

Negara dengan kasus campak terbanyak di dunia, 2016:


Indonesia ranking 6!! 11
Source: Global MR Initiative.org
Rekomendasi untuk
memasukkan
vaksin rubella bagi
semua negara yang
belum VAKSIN CAM PAK-
mengintroduksikan
vaksin rubella dan RUBELA (MR)
telah menggunakan
2 dosis vaksin
campak dalam
program imunisasi
rutin

CRS
VAKSIN
CAM
PAK
Imunisasi Measles Rubella
(MR)
• Kegiatan kamanye imunisasi MR melalui 2 fase:
• Fase I: Agustus-September 2017 di seluruh pulau Jawa
•Fase II: Agustus-September 2018 di seluruh pulau
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, maluku dan Papua
MEASLES (CAMPAK)
Beban Penyakit Measles di Indonesia

http://www.who.int/immunization/monitoring_surveillance/burden/vpd/surveillance_type/active/Global_MR_Update_
April_2018.pdf?ua=1
Measles cases: Indonesia

Number of cases
1500
1000
500
0

2019-07

2020-03
2018-07

2018-08

2018-09

2018-10

2018-12

2019-01

2019-02

2019-03

2019-04

2019-05

2019-06

2019-08

2019-09

2019-10

2019-12

2020-01

2020-02

2020-04

2020-05

2020-06

2020-07

2020-08
2018-11

2019-11
Discarded
Clinical
Epi
Lab Month of onset

Year Confirmed
Indonesia age distribution, vaccination status, and incidence, 2019-07 to 2020-06
Cases

Incidence rate per 1,000,000


2006 21911
Number of cases

800 62.6 2007 20837


60 2008 16417
600 2009 21008
36.9 40 2010 23471
400 24.3 2011 23510
200 10.3 20 2012 16786
5.2 1.8 0.5 2013 10093
0 0 2014 9498
<1 year 1-4 years 5-9 years 10-14 years15-24 years25-39 years40+ years 2015 6209
2016 7204
Age at onset 2017 11389
2018 5389
0 doses 1 dose 2+ doses Unknown 2019 1955
2020 252

Sejak 2018 jumlah kasus Campak di Indonesia menurun dari tahun ke tahun menjadi 252
kasus (pada pertengahan tahun 2020), setelah vaksin MR menjadi program imunisasi
https://
Campak (measles)
(rubeola, morbili, gabagen, kerumut, tampeg)

• Etiologi: Famili Paramyxoviridae, genus


Morbillivirus
• Transmisi: respiratory droplets, aerolisasi partikel
• Masa inkubasi rata-rata: 12.5 hari
• Ruam khas: makulopapular konfluen
• Diagnosis: klinis, serologi, PCR

Ruam menyebar dari batas


rambut, wajah, ke badan dan
seluruh tubuh

Moss MJ, Lancet, 2016


Perjalanan penyakit dan manifestasi klinis

Non-discharge konjungtivitis

https://www.cdc.gov/nip/disease
s/measles/default.htm
Moss MJ, Lancet, 2016
Tatalaksana
• Simtomatis
• Cairan dan nutrisi adekuat
• Vitamin A (dalam 2 hari berturutan):
• < 6 bulan 50.000 IU
• 6-12 bulan 100.000 IU
• >12 bulan 200.000 IU
• Bila ada bukti klinis defisiensi Vit A  3
dosis sesuai usai pada hari 1, 2 dan 15
• Antibiotik selektif untuk komplikasi infeksi
bakteri 
pneumonia, otitis media
• Pencegahan: imunisasi MMR,
MR

WHO. Measles vaccines: WHO position paper—April 2017. Wkly


Epidemiol Rec 2017;92:205–27 https://data2.unhcr.org/en/documents/details/39543
Komplikasi
Lain-lain:
• Ensefalitis,
ensefalopati
• Dehidrasi

• Pneumonia (5-10% 
disebabkan infeksi bakteri) Otitis media Jaringan parut di
• Diare kornea
Kebutaan
SSPE Defisiensi vit A
(subacute sclerosing
panencephalitis)
0.1dari kasus
mengalami disablititas • Bayi dan anak <5 tahun
permanen Kelompok risiko tinggi
• Dewasa > 20 tahun
untuk infeksi berat
• Wanita hamil
dan komplikasi:
• Orang dengan imunodefisiensi
MUMPS (PAROTITIS)
Mumps di Indonesia
• Tidak ada data epidemiologi yang tercatat untuk Mumps di Indonesia
• Satu studi Sero epidemiologi pada Antibodi Mumps Anak di Sekolah Dasar (n=127,
Kelas 1-6), Jakarta (2004), Cross Sectional.
• Menggunakan uji ELISA untuk melihat IgG spesifik terhadap mumps

Riwayat Sakit Usia 5-7 Tahun Usia 10-12 Tahun


Parotitis
Pernah 15 (62.5%) 9(37.5%)
Tidak Pernah 54(52.5%) 49 (47.5%)

• Penelitian dengan populasi kecil ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah
populasi yang diteliti telah memiliki titer antibodi
• Daya lindung vaksinasi mumps 85 %.
• Anak yang memiliki kekebalan alamiah sebanyak 25,6%

Hindra Satari et al. Sari Pediatri, Vol. 6, No. 3, Desember 2004: 134-137
Mumps
Kelenjar limfe nasofaring merupakan lokasi primer infeksi. Virus
kemudian menyebar ke kelenjar parotis (kelenjar ludah)
menimbulkan pembengkakan, kemudian menyebar ke organ lain,
selaput otak, pankreas, testes dan ovarium

• Transmisi melalui
droplet respirasi
• Masa inkubasi 12 -25
hari
• Gejala/tanda prodromal tidak spesifik:
• Demam
tidak tinggi
• Anoreksia
• Nyeri
https://www2.cdc.gov/vaccines/ed/pinkbook/2018/pb11.asp
Objio T. Pink Measles, Mumps and Rubella. Book Webinar Series. Aug
kepala/otot
29, 2018
Komplikasi Mumps
Ensefalitis 15%

Orchitis 20-50% pada laki-laki post


pubertas

Pankreatitis 2-5%

Ketulian 1/20.000

Kematian rata-rata 1 orang per


tahun (1980-1999)
https://www.paho.org/immunization-toolkit/spanish/wp-content/uploads/2017/05/Chapter14-Mumps.pdf
RUBELLA (CAMPAK JERMAN)
Rubella (campak Jerman)
• Etiologi: virus Rubela (famili Togaviridae)
• Transmisi: droplet pernapasan / kontak langsung
• Transmisi transplasental  menyebar ke janin  sindrom rubella
kongenital
• Tatalaksana simptomatis
Hubungan antara tanda klinis, isolasi virus dan
penanda serologis infeksi rubella

https://www.who.int/immunization/monitoring_surveillance/burden/laboratory/manual_section1.6/en/
Komplikasi
Rubela
Arthralgia/artritis: Dapat terjadi pada hingga 70% wanita
dewasa, tetapi jarang terjadi pada anak-anak dan pria dewasa

Ensefalitis: 1/6,000 kasus

Manifestasi hemoragik (contoh: purpura


trombositopenik): 1/3,000 kasus

Orchitis, neuritis, panensefalitis progresif

https://www2.cdc.gov/vaccines/ed/pinkbook/2018/pb11.asp
Objio T. Pink Measles, Mumps and Rubella. Book Webinar Series. Aug 29, 2018
Kasus rubela di
200
Indonesia
Number of cases 100

2018-09
2018-07

2018-08

2018-10

2018-12

2019-01

2019-02

2019-03

2019-04

2019-05

2019-06

2019-07

2019-08

2019-09

2019-10

2019-12

2020-01

2020-02

2020-03

2020-04

2020-05

2020-06

2020-07

2020-08
Clinical

2018-11

2019-11
Epi
Lab

Confirmed
Indonesia age distribution, sex, and incidence, 2019-07 to 2020-06 Year
Cases

Incidence rate per 1,000,000


80
Number of cases

5.7 6
60 2015 1379
40 3.2 4 2016 1170
2.6
2 2017 4499
20 1
0.5 0.2 0
0
2018 1681
0
<1 year 1-4 years 5-9 years 10-14 years 15-24 years 25-39 years 40+ years 2019 635
Age at onset
Male Female Unknown 2020 61

Sejak 2018 jumlah kasus rubela di Indonesia menurun dari tahun ke tahun menjadi 61
kasus (pada pertengahan tahun 2020), setelah vaksin MR menjadi program imunisasi
Target Eliminasi dan Kontrol Campak-Rubela/CRS
Regional WHO

2015
2015

2000 2015
2012
2010

2020

2020

2023

Americas and Europe have rubella elimination goals

13 June, 2017: Bhutan and Maldives have eliminated measles


Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?

Definisi: sindrom kecacatan pada bayi


baru lahir yang meliputi kelainan pada
jantung dan mata, ketulian dan
keterlambatan perkembangan

Penyebab : ibu hamil terutama


trimestes 1 yang terinfeksi virus Rubella
Cara penularan : ibu hamil menulari
janin melalui placenta
 Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan
<12 minggu risiko janin tertular 80-90%
Jika infeksi di kehamilan 15-30 minggu,
risiko janin tertular 10-20% 27
Trias Klasik Sindrom Rubella Kongenital

Penyakit jantung bawaan (contoh: PDA, stenosis


arteri pulmonalis, stenosis katup pulmonal)

Defek okular (contoh: katarak kongenital,


microphtalmos, pigmentary retinopathy, glaukoma
kongenital)

Penurunan pendengaran
REKOMENDASI WHO
Rekomendasi WHO untuk vaksinasi campak, mumps,
danrubela
- Tujuan: menilai kadar protektif dari pemberian vaksin campak 1 x dibanding 2
x
- Penelitian potong lintang di 6 posyandu di 5 wilayah DKI Jakarta Juni-Agustus 2014
- Hasil: 125 (86,2%) dari 145 subjek, memiliki kadar campak protektif (>120mIU/ml)
- Kelompok usia 3-4 th memiliki kadar campak kadar protektif 56 subjek (91,8%) dibanding
kelompok usia lainnya

Sari Pediatri. 2018:20:43-49.


Sari Pediatri. 2018:20:43-49.
Immunogenicity 1 dosis Vaksin MMR

MMR II® Local product information, Data on file MSD


Dosis Vaksin MMR: Rekomendasi IDAI

Bila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat


diberikan MMR. Umur 18 bulan berikan MR atau MMR. Umur 5 – 7 tahun
berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
Referensi: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
Measles-containing vaccine (MCV)

• Vaksin campaktersediadi pasaran dalam bentuk


vaksin monovalent atau vaksinkombinasi
• Programnasional :vaksin MR
• Di luarprogram :vaksin MMR,
MMRV
• Semua MCV yang tersedia aman, efektif,memberi
perlindungan jangka lama, dan dapat salingdipertukarkan
dalam pemakaiannya
Vaksin MR/MMR
• Vaksin live a'enuated,dibiakkan dalam embrio ayam
• Virus campak strainEdmonston-Enders
• Virus rubella strain Wistar RA27/3
• Trace neomycin (<25μg)
• Stabilizers :human albumin, sorbitol, hydrolysedgelatine.
• Sediaan:
• Kemasan vaksin :10 dosis pervial
• Serbuk kering dalam vial, disertai pelarut (5 ml)
• Larutkan vaksin dengan pelarut dari produsennya
• Injeksi subkutan dalam, dosis 0,5ml
• Vaksin harus digunakan < 6 jam setelah dilarutkan
Imunogenisitas MR/MMR
• Data imunogenisitas, keefektifan, dan keamanan vaksin
kombinasi terutama berasal dari studi vaksin MMR
• Respon antibodi terhadap campak pasca vaksinasi 1 dosis pada
umur
12 bulan sekitar 96%
• > 95% anak yang tidak berespon terhadap dosis pertama
akan berespon baik pasca vaksinasi dosis kedua
• Respon imunitas terhadap campak pada bayi umur < 6
bulan
• Seringkali gagal menginduksiantibodi
• Imaturitas sistem imunhumoral
• Hubungan dengan antibodi maternal?
Imunogenisitas MR/MMR
• Respon imun selular tidak berbeda pada pemberian vaksin umur 6, 9,
dan 12 bulan, tanpa terpengaruh antibodi maternal
• Respon imun selular terhadap MCV dosis pertama tidak protektif
namun berperan sebagai “priming” untukrespon humoral pasca
vaksinasi dosis kedua
Imunogenisitas, keefektifan, dan durasi
proteksi vaksinasiMR/MMR
Keefektifan vaksin Durasi imunitas
Penyakit Serokonversi*
1 dosis 2 dosis 1 dosis 2
dosis

Campak 96% (84-100) 93% (39-100) 97% (67-100) >11 th >15 th

Rubela 99% (95-100) 97% (94-100) NA** >16 th >16 th

Mumps 94% (89-97) 78% (49-92) 88% (66-95) >10 th >15 th

Serokonversi dan keefektifan dalam median(rentang)


*pasca vaksinasi dosis-1
**not applicable

CDC. Prevention of Measles, Rubela, Congenital Rubela Syndrome, and Mumps, : SummaryRecommendations of ACIP.
MMWR2013;62(4):1-29
Penurunan drastis insidensi campak, mumps & rubella di AS setelah
penggunaan vaksin MMR dalam program nasional

Measles;Mumps;Rubela.Centersfor DiseaseControlandPreventionEpidemiology andPreventionof Vaccine-Preventable Diseases, 13th Edition. April


2015
Keamanan vaksinMR/MMR
• Reaksi simpang vaksin umumnya ringan
• Reaksi simpang serius sangat jarang. terjadi
• • + 7-12 hari pasca vaksinasi :reaksi sistemik
• Tidak ada hubungan antara vaksinasi MCV denganaustisme
atau
inflammatory bowel disease (LoE:sangat kuat)

LoE: level of evidence


Reaksi simpang
vaksinMR/MMR
Reaksi Onset Insidensi
Nyeri di bekas suntikan ~ 24 jam ~ 1 per 10 dosis
limfadenopati lokal ~ 24 jam ~ 1 per 10 dosis
Demam > 39oC 7-12 hari ~1 per 20 dosis
Ruam kulit 7-12 hari ~1 per 50 dosis
Kejang demam 7-12 hari ~1 per 3.000 dosis
Trombositopenia 15-35 hari ~1 per 3.000 dosis
Artralgia 7-21 hari ~1 per 33 dosis
Reaksi anafilaksis 0-2 jam ~1 per 100.000 dosis
Post-Licensure Study: Global Safety Surveillance Data for MMR vaccine:
32 tahun pengamatan (1978-2010)

Vaksin MMR memiliki profil keamanan baik dan dapat ditoleransi baik
LievanoF,GaleaSA, ThorntonM, et al. Measles,mumps, andrubelavirus vaccine(M-M-
review
R™II): of
a 32 years of clinical andpostmarketingexperience. Vaccine.2012;30(48):6918-
Kontraindikasi vaksinasi
campak/MR/MM R
• Kondisi sakit akutsedang-berat
• Riwayat reaksi anafilaksis terhadap neomisin
• Riwayat reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin
• Kondisi imunosupresi: SCID, malignansi,kemoterapi, radiasi,
pemakaian steroid setara prednison > 2 mg/kg/hari atau
20 mg/hari selama > 14 hari
• HIV/AIDS dengan supresi imun berat(CD4<15%)
Isu tentang Vaksin MMR tahun
1998
• Brian Deer dkk 200 : wakefield MEMALSUKAN
riwayat Pasien agar pengacara menuntut
produsen Vaksin.
• Dari 12 anak : 5 anak ada masalah perkembangan
sebelum divaksinasi, 7 anak tidak pernah Autis.
• Lancet Mar.3, 2004 : 10 dari 12 co-authors
menarik pendapatnya : karena data tidak cukup.
• Lancet Feb. 2, 2010 : Editor menarik artikel
wakefield dkk 1998 karena beberapa bagian
makalah terbukti tidak bener.
• British Journal of Medicine. Jan 5, 2011 :
Wakefield menerima $674.000 dari pengacara
yang menangani tuntutan orang tua.
• May 24, 2011 : Ijin praktek Wakefield dicabut
karena menyalahgunakan posisi dan profesinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai