Anda di halaman 1dari 28

KESELAMATAN KERJA

 Nama : Dessi Tri Rosita


 Instansi : Bagian Pengawasan Disnaker
Provinsi Jawa Timur
 Telp : 082142830202
Tempat Kerja
tempat terbuka atau tertutup, yang lazimnya dipergunakan atau dapat
diduga akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan, baik tetap maupun
sementara..

Identifikasi Bahaya ( Hazard Identification )


Identifikasi Bahaya adalah kegiatan yang di lakukan untuk
mencari potensi bahaya pada material, peralatan, prosedur
kerja, perilaku, sistem/proses, lingkungan kerja, dll serta
bagaimana konsekuensi yang ditimbulkan bila terjadi
kecelakaan.

Analisa Bahaya ( Hazard Analysis )


Analisa Bahaya didefinisikan sebagai analisis yang dilakukan
terhadap keadaan bahaya sehingga dapat ditunjukkan
kekurangan-kekurangan pada fasilitas, rancangan dan operasi
yang berpotensi mengalami kecelakaan dan bagaimana
pengendaliannya.
 Kesehatan : Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu
TUJUAN KESELAMATAN KERJA

 Mencegah/ mengadakan usaha


pencegahan agar karyawan tidak mendapat
luka/cidera/mati
 Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada
alat /material/produksi
PENTINGNYA K3
 Menyelamatkan karyawan, dari :
sakit, kesedihan, kehilangan masa depan,
kehilangan gaji/nafkah
 Menyelamatkan keluarga, dari :
kesedihan, masa depan yg tak menentu,
kehilangan pendapatan
 Menyelamatkan perusahaan, dari :
kehilangan tenaga kerja, pengelauaran biaya
akibat kecelakaan, kehilangan waktu karena
terhenti kegiatan, melatih atau mengganti
karyawan yang celaka, bahkan bisa sampai
terhentinya produksi
DASAR HUKUM

⊙ UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa :


“setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang
layak bagi kemanusian”

⊙ Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

ᵒ Bersifat lebih preventif


ᵒ Memperluas ruang lingkup
⊙ Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Pasal 86 ayat (1) dan (2) :


(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia
serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja.

⊙ Peraturan Pelaksana : Peraturan khusus, PP, Permenaker


maupun SE Menteri
• Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang
berada dalam tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat.

• Agar sumber–sumber produksi dapat dipakai dan di


gunakan secara efisien.

• Agar Proses produksi dapat berjalan searah sesuai


rencana tanpa ada hambatan apapun.
RESIKO KECELAKAAN
KERJA

TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
PROSES

BAHAN
LINGKUNGAN ALAT

LINGKUNGAN
SUMBER BAHAYA
MANUSIA PERALATAN

PERBUATAN
TIDAK AMAN

LINGKUNGAN
MATERIAL TIDAK AMAN LINGKUNGAN
Human Error
(tak sengaja)

Tidak bisa melihat /


Batas Kemampuan
mendengar

Salah tangkap, salah


Keliru
Perbuatan sangka, salah pikir
Tidak Aman
Tidak Sadar Lupa, melamun

Kurang Pengetahuan Tidak tahu,


atau Keahlian tidak bisa

Malas karena merepotkan,


Melanggar mungkin tidak apa-apa,
(sengaja) hanya sedikit saja,
semua orang juga melakukannya
WASPADA DENGAN SIFAT BAHAYA
SEPERTI INI
Bahaya tidak boleh diabaikan
Tidak Tidak
hanya karena:
Berasa Nampak • tampak sangat tidak mungkin
• belum terjadi sebelumnya
• dianggap sudah dikendalikan
Tidak Tidak
secara memadai oleh langkah-
Bersuara Berbau langkah yang ada
Tidak
Berbentuk

Hazards that are not identified can not


be studied and controlled
HAZARD (LATENT FAILURE)

Diketahui ketika
kecelakaan

Diketahui melalui
pengujian
Kerusakan /
kegagalan Diketahui ketika
tersembunyi beroperasi
Diketahui melalui
audit

Tidak diketahui
Find the Hazards: Food Service
Illustrated Workplaces
Food Service

 Sharps
 Slips and falls
 Chemicals
 Burns: stove grill
(grease)
 Lifting
 Violence
 Heat
Find the Hazards: Office
Office

 Posture (work
station)
 Tripping
hazards
 Sharps
 Hit by
 Electrical?
 evacuation
TEKNIK IDENTIFIKASI DAN ANALISA BAHAYA

Menunggu / pasif sampai mengalami kecelakaan/ kegagalan, baru


dipelajari sebab-sebab dan setelah itu dilakukan tindakan pencegahan.
Cara seperti ini bersifat reaktif, yaitu dilakukan setelah kerugian /
kecelakaan.

Mempelajari pengalaman kecelakaan orang lain, setelah itu dilakukan


tindakan pencegahan.
Cara sperti ini kurang efektif karena tak mampu mengantisipasi
kemungkinan bahaya pada proses atau operasi yang berbeda atau
masih baru / belum pernah terjadi kecelakaan

Berusaha mencari dan menganalisa bahaya (proaktif) sebelum timbul


kerugian atau kegagalan.
Cara seperti ini paling baik karena bersifat prediktif dan preventif.
Melakukan HAZID - Pertimbangkan Masa Lalu, Kini dan Masa Depan

Apa yang
MASA LALU
salah di
masa lalu?
Identifikasi
bahaya
Apa yang bisa
SAAT INI
salah saat
sekarang ?

Apa yang bisa


MASA salah saat ada
DEPAN
perubahan?
Check List
Bangunan gudang Ya Tidak Tindakan
Apakah pintu kebakaran terlihat jelas ?

Apakah tanda pintu keluar keadaan darurat bekerja


dengan baik ?
Jarak antara springkle dan barang paling atas minimal 18
inchi
Apakah semua barang disimpan pada posisi yang benar ?

Apakah alat pemanas terlindung dan berada di tempat


yang aman ?
Apakah semua materi limbah dipindah secara teratur ?

Apakah pallet yang tidak terpakai disimpan di halaman


luar ?
Apakah barang yang berkondisi jelek telah dipindah ?

Apakah alat pemadan kebakaran mudah dilihat dan


dijangkau ?
Apakah barang yang gampang terbakar tersimpan di
tempat yang khusus ?
Material Ya Tidak Tindakan
Apakah semua bahan baku sesuai dengan spesifikasi ? √

Apakah setiap penerimaan bahan diperiksa? √

Apakah staf operasi memiliki akses ke Lembar √


data keselamatan bahan?

Peralatan

Apakah semua peralatan telah diperiksa sesuai jadwal? √

Apakah tekanan katup pelepas telah diperiksa sesuai √


jadwal?
Apakah pemadam kebakaran dan peralatan √
keselamatan terletak dengan benar dan dipelihara?
Prosedur
Apakah ada prosedur operasi saat ini ? √

Apakah ada operator dalam prosedur operasi ? √

Apakah staf operasi baru dilatih dengan benar? √


Safety is about
people, and behavior
is the challenge.

Anda mungkin juga menyukai