Anda di halaman 1dari 38

Kepdirjen Minerba No.185.K/37.

04/DJB/2019
Pelatihan Kebijakan
Keselamatan Slogan

Kecelakaan
Peringatan BBS
Berkurang
?

Safety
Meetings
Kontes Komite
& Awards & Dewan
Behavior/Perilaku?
Tindakan yang bisa
diamati
• Behavior adalah cara untuk mengarahkan
diri sendiri bekerja aman
.
• Behaviors adalah suatu tindakan yang
nampak atau terlihat.

• Fokus BBS adalah pada kampanye


membiasakan diri tentang keselamatan
Accident Iceberg
Fatality

Lost Time

Recordable

First Aids

Terekspos

116-0301 • L2
Perilaku At-Risk
©2003 BST, Inc. • All rights reserved. May not be reproduced or copied without written permission. FND – 11c
C. Bagaimana perbedaaan BBS dengan Sistem
Keselamatan Tradisional ?
Traditional Safety…

• Is reactive – fokus pada perbaikan atas apa yang telah terjadi.


• Mencari akar masalah dari suatu insiden
• Menggunakan data insiden dari investigasi
• e.g. Incident and Severity rate
• Fokus pada meminimalkan kondisi tidak aman.
• Suatu ketika menyalahkan kesalahan pada seseorang.
C. Bagaimana perbedaaan BBS dengan Sistem
Keselamatan Tradisional ?
Behavior Based Safety…

• Is proactive – menurukan kebiasaan atau perilaku yang beresiko.


• Fokus pada pengamatan kebiasaan pekerja.

• Kebiasaan umum yang menempatkan pekerjaan pada suatu resiko di catat dan
perbaikan di buat.
• Memilki hubungan pemahaman dari kebiasaan pekerja.
• Catatan pada lingkungan dimana kebiasaan terjadi, kebiasaan itu sendiri dan
konsekuensi dari kebiasaan tersebut.
Accidents

Near Misses

Unsafe Unsafe
Acts Conditions

Behavior Based Safety


Teori ABC Analysis

Antecedents Behavior Consequences


Segala sesuatu yang
timbul/terjadi
Perilaku yang bisa
Segala sesuatu karena
diamati
yang memulai dan dilakukannya
menyebabkan behavior
terjadinya behavior • Pekerja tidak menggunakan
kacamata safety ketika • Nyaman Penglihatan jelas
• Kacamata safety tidak pas menggunakan grinder di Terekspos pada kecelakaan
Kacamata safety tidak baik maintenance shop.
kondisinya
• Antecedents
mempengaruhi
• Behavior/Perilaku
Hanya jika bisa
Secara akurat
_____ memprediksi
• Konsekuensi
Risk = Severity x probability
Severity – seberapa besar sesorang terlibat dalam aktivitas.

Direct Indirect

Probability – kesempatan terjadinya kecelakaan pada suatu aktivitas.

1 in 6 1 in 52
Bagaimana Efek dari Konsekuensi BBS pada kebiasaan
yang berisiko?

Behavior Accident No
Probability Accident

Accident

Severity
Probability
Risk = severity x probability
Consequence
Jasad Renik – Baju/masker

Radiasi- Sinar Api Las

Temperatur- Panas Besi

Gravitasi- Besi Jatuh

Bahan Kimia- Asap Las Gravitasi- Penyangga


Jatuh
Temperatur – Api Las

Tekanan- hose
“?”
Bahan Kimia- Propan & Oksigen

Energi Listrik - Kabel


Pengaruh Konsekuensi Positif Pada Kebiasaan Yang
Berisiko
• Menyenangkan Hidup
• Hemat Waku
• Meningkatkan Produktivitas
• Bebas berkespresi
• Merasa terlindungi

How does cheaper/better/faster


influence taking risks?
Penghalang untuk Bekerja Selamat
• Pengenalan & respon terhadap bahaya
• Sistem bisnis
• Penghargaan
• Fasilitas dan Peralatan
• Perbedaan persepsi pada praktek kerja
yang selamat

• Faktor Pribadi
• Budaya
• Lain-lain
3 Tipe Behavior
• Enabled (mudah) = masih dalam kontrol orang yang bersangkutan

• Difficult (sulit) = bisa dilakukan, tapi membutuhkan usaha ekstra

• Non-enabled (tidak mungkin) = tidak dalam kontrol orang yang bersangkutan

CONTOH
Memundurkan kendaraan:
• Cuaca cerah  Enable
• Kaca belakang terhalang embun  Difficult
• Mobil box  Non-enable
&

Mempertajam, tidak mengganti sistem keselamatan


yang sudah ada
FND – 23
Hal Penting Sebelum Implementasi

Penting untuk mengembangkan Komite BBS


dan tetap melakukannya sesuai dengan
struktur pekerjaan setelah di implementasikan :
• Designs the BBS process.
• Develops the implementation strategy.
• Implements the BBS process.
• Steers the BBS process.
Tanggung Jawab Manajemen &
Pengawas
• Memahami prosesnya (mendapatkan training)
• Membuat BBS menjadi bagian pada pekerjaan
• Membantu mengdentifikasi dan memperbaiki kekurangan dalam sistem
• Menghilangkan batasan-batasan yang tidak perlu
• Dukungan :
• Waktu untuk:
• Training
• Bertugas sebagai Komite BBS dan melaksanakan pertemuan
• Melakukan observasi
• Medorong dan menyediakan penguatan positif bagi pekerja , observer dan
komite BBS
4 Langkah Implementasi BBS
1. Membuat target 2. Mengembangkan
yang memungkinkan Ceklist Observasi

3. Observasi
4.Memberikan Umpan
Balik
Langkah 1: Membuat target yang memungkinkan

1. Buat target SMART:

Specific (Detail) – Motivational (Memotiviasi)– Attainable (Tercapai)– Relevant


(Sesuai)– Trackable (Berjejak)

Contoh : Target “zero-injuries” iitu TIDAK SMART, tapi target of 80 partisipasi


karyawan dalam pelaksanaan training keselamatan adalah SMART.
Langkah 1: Membuat target yang memungkinkan
1. Buat target SMART:

Specific (Detail) – Motivational (Memotiviasi)– Attainable (Tercapai)– Relevant


(Sesuai)– Trackable (Berjejak)

Contoh : Target “zero-injuries” iitu TIDAK SMART, tapi target of 80 partisipasi


karyawan dalam pelaksanaan training keselamatan adalah SMART.

Partisipasi pekerja dalam menentukan target sangatlah penting. Hal ini dikarenakan :

1. Merekalah targetnya.

2.Adanya kepercayaan interpersonel


Langkah 2: Mengembangkan ceklist observasi

Dalam menemukan kebiasaan bekerja selamat ada beberapa cara :


• Review laporan insiden sebelumnya untuk mengidentifikasi kebiasaan yang
dapat mencegah itu semua.
• Fokus pada hal terbesar yang dapat mencegah terjadinya insiden.
• Diskusi dengan Pekerja dan Manajemen.
• Penting untuk pekerja mengambil tanggung jawabnya dalam melakukan aktifitas
• Keuntungan lainnya untuk membangun kepercayaan.

• Melakukan observasi pekerja secara terjadwal


Langkah 3: Observasi
Awal Observasi

• Perkenalkan diri

– Gunakan kalimat pembuka


– Ingatkan: tanpa nama/tidak mencari kesalahan
– Tunjukkan kartu observasi
– Jelaskan proses/CBI®, jika perlu
– Informasikan tentang diperlukannya feedback setelah observasi selesai
• Optimis bahwa observasi akan berjalan lancar
Observasi

• Contoh kalimat pembuka


“Saya di sini untuk mengambil sampel”

“Saya di sini untuk melakukan observasi”

“Saya melakukan observasi untuk proses safety”

“Saya datang untuk menjelaskan proses safety yang baru dan mengambil sampel”
Observasi
Pertimbangan dalam melakukan observasi: 3 Tanggung Jawab Utama:
– Mengumpulkan Data
• Siapakah Yang Akan Di Observasi?
• Observation data (Safe/Concern)
• Self-observation
• Discussion data (What/Why)
• Peer-to-peer
• Top-down
– Memberikan Umpan Balik
• Working groups
• Dorongan positif untuk kebiasaan
• Frekuensi observasi? yang selamat
• Daily, bi-weekly, monthly • Menyediakan coaching dan
• Bagaimana umpan balik akan diberikan? Perhatian
• Immediately
– Objective / Tidak berprasangka
• Within a week
Tugas Oberver TIDAK:
• Memata-matai pekerja,
• “Menangkap” orang yang berbuat tidak aman,
• Mengkritisi performa pekerja,
• “Polisi Keselamatan” (risks vs. rules; right vs. wrong; safe vs. unsafe),
• Memperhatikan tugas atau pekerjaan,
• Memaksa orang untuk berubah,
• Merubah orang untuk selalu disiplin,
Langkah 4: Memberikan Uman Balik
:
• Ucapan – Segera memberikan umpan balik selama proses obervasi.
• Membuat laporan tertulis setelah semua data observasi terkumpul.
• Memperlihatkan grafik perfoma dimana semua orang dapat melihat.
• Memberikan pujian atas lainnya.
NOTE: It is important that workers are allowed time to adjust their performance before being observed again.

Anda mungkin juga menyukai