Anda di halaman 1dari 11

7th Grade

Demistifikasi
Penalaran Hukum
Islam
Afrinda intan nabila 101210006
Abdullah atmamuddin 10210001
Topik pembahasan

Logika dalam
Demistifikasi ilmu hukum
islam dan hukum
islam
Demistifikasi islam
Demistifikasi islam

Demistifikasi islam atau pengilmuan islam (baca: objektifikasi Islam)


barangkali merupakan satu gagasan baru yang populer disampaikan oleh
Kuntowijoyo untuk membaca hakikat pengetahuan yang dimaksudkan melihat
dalam kerangka objektif. Kuntowijoyo menjelaskan bahwa sebenarnya teori
Islamisasi pengetahuan yang disampaikan oleh al-Attas dan al-Faruqi pada
hakikatnya adalah gerakan dari konteks ke teks. Artinya Islam sebagai sistem
terkesan dimuatkan ke dalam dimensi pengetahuan tanpa menghilangkan
kekhasan Islam. Sehingga gagasan ini dimaksudkan mewarnai ilmu dengan warna
Islam yang holistik. Mirip dengan klausul “ideologi komprehensif” dari John
Rawls. Gagasan tersebut diformulasikan untuk mengadaptasikan pengetahuan
kepada nilai-nilai filosofis Islam untuk menarik dua polar subjek pengelolaan dan
konsumen pengetahuan yakni; muslim dan non-muslim.
next
Sebenarnya dengan menggunakan metode diatas akan menimbulkan
dualisme hasil aplikasi pengetahuan sehingga semakin akut digunakan maka secara
gradual akan menghilangkan kekhasan dan kedudukan pengetahuan akibat teredusir
oleh mistisisme. Sehingga objektifikasi dari pengetahuan tersebut terkikis dan
menjadi hanya sekedar perangkat yang tidak lagi ekletis. Padahal pada saat itu,
pengetahuan belum membutuhkan Islamisasi karena tidak semuanya memerlukan
karena masih objektif. Pengetahuan perlu dilakukan Islamisasi hanya jika sudah
menjadi semakin egoistik dan melampaui batas-batasnya sehingga tidak lagi semata-
mata pengetahuan. Sehingga pengetahuan yang benar-benar objektif tidak perlu
diIslamkan, karena Islam mengakui objektivitas. Suatu teknologi akan tetap sama
saja, baik di tangan orang Islam maupun orang kafir (Kuntowijoyo, 2006).
next
Pada aplikasinya Islamisasi pengetahuan belum dibutuhkan ketika biologi
–penulis ambil sebagai contoh kasus- sebagai pengetahuan diderivasikan sebagai ilmu
yang mempelajari makhluk hidup, struktur biologisnya, tumbuh-kembangnya dan
reproduksi. Sehingga biologi akan semakin berdikari/independen dengan konsep
objektifnya. Tetapi semakin independen, biologi akan semakin pride (baca: bangga)
dengan keobjektifannya itu sehingga perlahan semakin fanatik dan mencari privilege –
hak istimewa untuk mengokohkan kedudukannya- sebagai representasi
keunggulannya terhadap pengetahuan lain bahkan kepada manusia. Sehingga biologi
mengeluarkan manifestonya melalui Darwin bahwa manusia berasal dari kera –
sebelumnya dari atom menurut Demokritus- dan terus berubah menuju bentuk yang
semakin sempurna (baca: teori evolusi). Sehingga biologi pada saat itu menjadi
egoistik dan cenderung predatoris sehingga meracuni nilai objektif ontologisnya
menjadi semakin subjektif. Maka pada saat itulah Islamisasi pengetahuan dibutuhkan
sebagai penyadar dan penjaga koridor keobjektifan pengetahuan biologi.
next

islamisasi ilmu pengetahuan sebenarnya berangkat dari domain prinsipil


bagaimana pengetahuan itu dianalisis. Artinya aspek ontologis yang harus
diIslamisasikan. Menurut Kuntowijoyo, untuk ilmu yang benar-benar objektif kiranya
sangat tergantung dari niat individu, maka niat itulah yang memerlukan Islamisasi,
bukan ilmunya. Sehingga Islamisasi pengetahuan menjadi
terkesan mubazir (berlebihan) dipraktikkan pada saat ilmu tersebut tidak butuh untuk
diIslamkan.
penalaran dalam
Ilmu Hukum dan
Ilmu Hukum Islam
Penalaran dalam ilmu hukum

Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu


kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk
yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang
bersumber pada pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berpikir.
Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan
bukan dengan perasaan, meskipun demikian patut kita sadari bahwa tidak semua
kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran. Jadi penalaran merupakan
kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan
kebenaran.
next
Prinsip penalaran menurut Aristoteles sebagaimana dikutup oleh Surajiyo
adalah ada 3 yaitu prinsip identitas yaitu suatu hal adalah sama dengan halnya sendiri,
prinsip kontradiksi yaitu sesuatu tidak dapat sekaligus merupakan hal itu dan bukan
hal itu pada waktu yang bersamaan dan prinsip penyisihan jalan tengah atau prinsip
tidak adanya kemungkinan ketiga. Sedangkan dari segi jenisnya, penalaran
dikategorikan dalam dua macam penalaran, yaitu:
1. Penalaran langsung, ini merupakan penalaran yang premisnya hanya sebuah proposisi
dan langsung disusul dengan proposisi lain sebagai kesimpulannya. Penalaran
langsung ditarik hanya dari satu premis saja. Penarikkan konklusi secara langsung
dapat memberikan keterangan yang lengkap tentang proposisi yang diberikan, yaitu
dengan menyatakan secara eksplisit apa-apa yang telah dinyatakan secara implisit di
dalam premis. Contohnya adalah; semua santri belajar dipesantren, sebagian yang
belajar di pesantren adalah santri.
2. Penalaran tidak langsung, ini merupakan penalaran dengan bentuk penarikan
konklusinya atas lebih dari satu proposisi. Konklusinya ditarik dari dua premis.
Contohnya adalah Semua santri adalah anak rajin, Rahmat adalah santri, Rahmat
adalah anak rajin.
Penalaran hukum adalah penerapan prinsip-prinsip berpikir lurus (logika)
dalam memahami prinsip, aturan, data, fakta, dan proposisi hukum. Dalam penalaran
hukum, logika dipahami secara lebih sempit yakni sebagai ilmu tentang penarikan
kesimpulan secara valid dari berbagai data, fakta, persoalan, dan proposisi hukum
yang ada. Maka istilah penalaran hukum sejatinya tidak menunjukkan bentuk
penalaran lain di luar logika, melainkan penerapan asas-asas berpikir dari logika
dalam bidang hukum itu sendiri. Dalam arti ini tidak ada penalaran hukum tanpa
logika dan tidak ada penalaran hukum di luar logika. Penalaran hukum dengan
demikian harus dipahami dalam pengertian penalaran dalam hukum.

Anda mungkin juga menyukai