Anda di halaman 1dari 22

1.

Jelaskan perbedaan ilmu, pengetahuan, teknologi dan ilmu pengetahuan dalam


pandangan islam
Jawab:
 Ilmu
Kata ilmu jika dilihat dari segi bahasa, ilmu berasal dari bahasa arab yaitu al-ilmu,
atau dari bahasa Yunani yaitu logos, yang berarti pengetahuan.
Orang-orang yang mempelajari bahasa Arab mengalami sedikit kebingungan tatkala
menghadapi kata “ilmu”. Dalam bahasa Arab kata ” Al-ilm” berarti pengetahuan
(knowledge). Sedangkan kata ilmu dalam bahasa indonesia biasanya merupakan
terjemahan dari science. Ilmu dalam arti science itu hanya sebagian dari Al-ilm dalam
bahasa Arab. Maksudnya agar orang yang mengerti bahasa Arab tidak bingung
membedakan kata ilmu (science) dengan kata ilmu (knowledge).
Ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang
menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia
melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang
sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.
Definisi ilmu bergantung pada cara kerja indra masing-masing individu dalam
menyerap pengetahuan dan juga cara berfikir setiap individu dalam memproses
pengetahuan yang di perolehnya. Selain itu juga, dalam definisi ilmu bisa
berlandaskan aktifitas yang dilakukan ilmu itu sendiri. Kita dapat melihat hal itu
melalai metode yang digunakan.
 Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktifitas panca indra
untuk mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan dalam jiwa sehingga tidak ada
keraguan terhadanya. Sedangkan, ilmu menghendaki lebih jauh, luas dan dalam dari
pengetahuan. Berpikir pada dasarnya merupakan proses yang membuahkan
pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti
jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Gerak pemikiran ini dalam kegiatannya mempergunakan lambang yang
merupakan abstraksi dari obyek yang sedang kita pikirkan. Salah satu lambangnya
yaitu dengan bahasa, maksudnya dengan bahasa obyek-obyek kehidupan yang
konkret dapat dinyatakan dengan kata-kata.
 Teknologi
Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk
dalampengetahuan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai penciptaan
sistem-sistem dan pengoperasian sistem-sistem ciptaan tersebut. Pengertian yang
dirumuskan ini tidak membatasi bahwa sistem yang dimaksud hanyalah sistemsistem
fisik (physical systems). Teknologi merupakan ilmu terapan yang dikembangkan dan
meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya: alat elektronika.
Karakteristik teknologi:
a. Pada hakekatnya, teknologi merupakan hasil aktifitas manusia. Manusia berusaha
mengembangkan teknologi, menggunakan hasilnya, baik secara langsung atau
tidak langsung.
b. Teknologi sebagai objek materi bisa menghasilkan objek kejiwaan dalam
kepuasan hidup manusia.
c. Teknologi membantu dan mengontrol kehidupan manusia dengan lingkungannya.
Jadi dalam science (ilmu) manusia berusaha memahami lingkungannya, dan
dalam teknologi manusia mengontrolnya.

 Ilmu pengetahuan

Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan baik secara
nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat Al-Mujadalah ayat
11 yang artinya sebagai berikut :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamukerjakan."
Maksudnya sebagai berikut : sama-sama dari kelompok yang beriman, maka Allah
SWT akan masih meninggikan derat bagi mereka, ialah mereka yang berilmu
pengetahuan.
Orang berilmu pengetahuan berarti menguasai ilmu dan memilki kemampuan untuk
mendapatkan dan menjelaskannya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan diperlukan
antara lain adanya sarana tertentu, yakni yang disebut “berpikir”. Jelasnya berpikir
pada dasarnya merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, apabila di dalam Al-Qur’an sering-sering disebut dengan kata-kata
“berpikir” atau “berpikirlah” dan sebagainya. Dalam arti langsung maupun dalam arti
sindiran dapat kita artikan juga sebagai perintah untuk mencari atau menguasai ilmu
pengetahuan.
Dalam Al-qur’an dan Hadist sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan hubungan
tentang ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya yang kita sebut
Iptek. Hubungan tersebut dapat berbentuk semacam perintah yang mewajibkan,
menyurum mempelajari, pernyataan-pernyataan, bahkan ada yang berbentuk sindiran.

Daftar rujukan:
http://belajar.dedeyahya.web.id/2012/10/pengertian-perbedaan-ilmu-pengetahaun-sains.html
http://www.retcia.com/2013/12/perbedaan-ilmu-sains-dan-teknologi.html
https://www.dictio.id/t/bagaimanakah-pandangan-islam-terhadap-ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi/4109
2. Jelaskan perbedaan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi
Jawab:
 Ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab ”apa” yang menurut
Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi
benda-benda. Ontologi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan lebih berkonsentrasi
untuk mengkaji tentang hakikat sesuatu. Kaitannya dengan hukum Islam, ontologi
berusaha memaparkan asal-muasal (hakikat) dari hukum Islam itu sendiri. Dengan
mengetehui ontologi dari hukum Islam maka akan berpengaruh terhadap proses
selanjutnya, yaitu epistemologi untuk kemudian bermuara pada “aksi” (aksiologi).
Hukum Islam sebagai sebuah ilmu, berangkat dari nash-nash (teks-teks) agama yang
nilai kebenarannya memang absolut (mutlak). Hukum Islam hadir sebagai jawaban
dari realitas kehidupan manusia yang menghendaki keteraturan dalam hidupnya.
Dalam Islam, sandaran paling populer berkaitan dengan disiplin ilmu ini adalah
wahyu Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Wahyu tersebut yang sampai saat ini terus eksis yang familiar disebut dengan Al-
Quran. Berangkat dari nash utama tersebut kemudian muncul hadits Rasul, selain
sebagai bayān (penjelas) juga sebagai penafsiran lebih jauh dalam konteks praktis.
 Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian-pengendalian, dan dasar-dasarnya
serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki. Mula-mula manusia percaya
bahwa dengan kekuatan pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana
adanya. Dalam bahasa yang lebih lugas, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa
epistemologi adalah the way atau cara untuk memperoleh pengetahuan. Epistemologi
bergerak dalam kebebasan ruang (the free space) yang menjelaskan motode yang
benar untuk menggapai ilmu yang dimaksud. Dengan hadirnya epistemologi yang
jelas maka sebuah ilmu dapat difahami dengan benar, namun masih dalam tataran
teori.
Epistemologi hukum Islam mengacu kepada usaha untuk memahami Islam secara
benar melalui proses pembelajaran yang benar pula. Dalam bahasa lain, epistemologi
(mungkin) masih berkaitan dengan “ijtihad” dalam konstelasi hukum Islam itu
sendiri. Ijtihad merupakan sebuah metode untuk menentukan hukum yang terikat
dengan nilai. Dalam konteks ini, epistemologi memang harus “berurusan” dengan
nilai agar tidak keluar dari kaidah yang benar. Hal ini karena dalam beragama, umat
manusia harus terus melaju dalam medan yang lurus (ash-shirāth al-mustaqīm).
Keterikatan dengan nilai ini memang harus dijaga karena pada purnanya, hukum
Islam akan memasuki wilayah praktis, bukan sekadar teoritis.
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu
semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih
mudah. Inilah yang dikenal dengan istilah aksiologi, yaitu bagaimana ilmu
pengetahuan mampu menyelesaikan permasalahan yang hadir di tengah-tengah
masyarakat. Substansi dari kegunaan ilmu akan benar-benar kentara ketika (mampu)
memasuki wilayah aksiologis. Sehingga wajar jika kemudian ilmu-ilmu yang tidak
banyak memberikan kontribusi terhadap kehidupan harus rela hati untuk dimasukkan
ke “keranjang sampah”. Hal ini karena memang segala sesuatu, termasuk ilmu akan
mengalami proses seleksi yang memang sangat bergantung kepada keadaan.
 Aksiologis, hukum Islam tentu sangat berperan untuk memberikan jalan hidup yang
benar bagi umat manusia. Dengan adanya hukum, umat Islam dapat menjalankan
kehidupannya dengan baik dan terarah. Arah dan tujuan hidup tersebut pada akhirnya
akan menuju kepada Tuhan Yang Maha Segalanya, Allah SWT. Belakangan, betapa
banyak masalah kontemporer yang dihadapi umat Islam. Realitas ini harus dijawab
dengan segenap kesiapan yang selaiknya tetap memberikan kesempatan umat untuk
menerima jawaban tersebut. Sehingga pada akhirnya, hukum Islam akan terlihat
akomodatif, tidak kaku alias rigid.

Daftar rujukan:
https://www.kompasiana.com/loves_samsharing.blogspot.com/ontologi-epistemologi-dan-
aksiologi-dalam-hukum-islam
https://my.opera.com/mid-as/blog/2011/01/26/dasar-dasar-ilmu-ontologi-epistemologi-
aksiologi
3. Di dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok
pemikiran, sebutkan dan jelaskan!
Jawab:
1) Monoisme, : Paham ini menganggap bahwa hakikat yang berasal dari kenyataan
adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber yang
asal, baik berupa materi maupun rohani. Paham ini terbagi menjadi dua aliran :
a. Materialisme, Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi,
bukan rohani. Aliran ini sering disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati
merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta yang hanyalah materi, sedangkan
jiwa atau ruh tidaklah merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri
b. Idealisme, Sebagai lawan dari materialisme yang dinamakan spriritualismee.
Dealisme berasal dari kata ”Ideal” yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini
beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal
dari ruh (sukma) atu sejenis denganntya, yaitu sesuatu yang tidak terbentuk dan
menempati ruag. Materi atau zat ini hanyalah suatu jenis dari penjelamaan ruhani
2) Dualisme, Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai
asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit.
Materi bukan muncul dari benda, sama-sama hakikat, kedua macam hakikat tersebut
masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama azali dan abadi, hubungan
keduanya menciptakan kehidupan di alam ini. Tokoh paham ini adalah Descater
(1596-1650 SM) yang dianggap sebagai bapak Filosofi modern)
3) Pluralisme, paham ini beranggapan bahwa segenap macam bentuk merupakan
kenyataan. Pluralisme tertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam
bentuk itu semuanya nyata, tokoh aliran ini pada masa Yunani kuno adalah
Anaxagoras dan Empedcoles, yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu
terbentuk dan terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, api dan udara
4) Nihilisme, berasal dari bahasa Yunani yang berati nothing atau tidak ada. Istilah
Nihilisme dikenal oleh Ivan Turgeniev dalam novelnya Fadhers an Children yang
ditulisnya pada tahun 1862 di Rusia. Doktrin tentang Nihilisme sebenarnya sudah ada
sejak zaman Yunani kuno, yaitu pada pandangan Grogias (483-360 SM) yang
memberikan tiga proporsi tentang realitas
Pertama, tidak ada sesuatupun yang eksis. Realitas itu sebenarnya tidak ada
Kedua, bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui, ini disebabkan oleh penginderaan
itu tidak dapat dipercaya, penginderaan itu sumber ilusi
Ketiga, sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan
kepada orang lain
5) Agnotitisme, Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat
benda, baik hakikat materi maupun hakikat ruhani, kata agnosticisme barasal dari
bahasa Grick. Ignotos yang berarti Unknow artinya not, Gno artinya Know.
Timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu
menerangkan secara kongkret akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat
dikenal.

Daftar rujukan:
https://plus.google.com/102337266488653853141/posts/3vER4wkfy2f
4. Sebutkan dan jelaskan pokok-pokok pemikiran dalam ontologi
Jawab:
1) Monoisme, : Paham ini menganggap bahwa hakikat yang berasal dari kenyataan
adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber yang
asal, baik berupa materi maupun rohani. Paham ini terbagi menjadi dua aliran :
a) Materialisme, Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi,
bukan rohani. Aliran ini sering disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati
merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta yang hanyalah materi, sedangkan
jiwa atau ruh tidaklah merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri
b) Idealisme, Sebagai lawan dari materialisme yang dinamakan spriritualismee.
Dealisme berasal dari kata ”Ideal” yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini
beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal
dari ruh (sukma) atu sejenis denganntya, yaitu sesuatu yang tidak terbentuk dan
menempati ruag. Materi atau zat ini hanyalah suatu jenis dari penjelamaan ruhani
2) Dualisme, Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai
asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit.
Materi bukan muncul dari benda, sama-sama hakikat, kedua macam hakikat tersebut
masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama azali dan abadi, hubungan
keduanya menciptakan kehidupan di alam ini. Tokoh paham ini adalah Descater
(1596-1650 SM) yang dianggap sebagai bapak Filosofi modern)
3) Pluralisme, paham ini beranggapan bahwa segenap macam bentuk merupakan
kenyataan. Pluralisme tertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam
bentuk itu semuanya nyata, tokoh aliran ini pada masa Yunani kuno adalah
Anaxagoras dan Empedcoles, yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu
terbentuk dan terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, api dan udara
4) Nihilisme, berasal dari bahasa Yunani yang berati nothing atau tidak ada. Istilah
Nihilisme dikenal oleh Ivan Turgeniev dalam novelnya Fadhers an Children yang
ditulisnya pada tahun 1862 di Rusia. Doktrin tentang Nihilisme sebenarnya sudah ada
sejak zaman Yunani kuno, yaitu pada pandangan Grogias (483-360 SM) yang
memberikan tiga proporsi tentang realitas
Pertama, tidak ada sesuatupun yang eksis. Realitas itu sebenarnya tidak ada
Kedua, bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui, ini disebabkan oleh penginderaan
itu tidak dapat dipercaya, penginderaan itu sumber ilusi
Ketiga, sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan
kepada orang lain
5) Agnotitisme, Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat
benda, baik hakikat materi maupun hakikat ruhani, kata agnosticisme barasal dari
bahasa Grick. Ignotos yang berarti Unknow artinya not, Gno artinya Know.
Timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu
menerangkan secara kongkret akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat
dikenal.

Daftar rujukan:
https://plus.google.com/102337266488653853141/posts/3vER4wkfy2f
5. Uraikan pendapat anda apa saja istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi
ilmu pengetahuan!
Jawab:
Menurut saya ada beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi ilmu
pengetahuan. Beberapa istilah tersebut antara lain:
 Axiomo, adalh pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena telah terlihat
kebenarannya
 Postulat, adalah suatu pernyataan yang diterima “benar” semata-mata untuk keperluan
berkomunikasi
 Presumsi, adalah suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan-
percobaan, meskipun tidak konklusif diangap sebagai benar walaupun
kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar
 Asumsi, adalah suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya maupun
kemungkinan benar tidak tinggi.

Daftar rujukan:
https://www.slideshare.net/alyapermatasari94/filsafat-ilmu-34529656
6. Dalam teori pengetahuan apa yang harus dilakukan untuk menemukan suatu
kebenaran? Jelaskan uraian anda!
Jawab:
Pendidikan pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya mengembang tugas
utama untuk menemukan, pengembangan, menjelaskan, menyampaikan nilai-nilai
kebenaran. Semua orang yang berhasrat untuk mencintai kebenaran, bertindak sesuai
dengan kebenaran. Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human.
Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau
martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Kebenaran sebagai ruang lingkup dan obyek pikir manusia sudah lama menjadi
penyelidikan manusia. Manusia sepanjang sejarah kebudayaannya menyelidiki secara
terus menerus apakah hakekat kebenaran itu. Karena kebenaran tidak dapat begitu saja
terlepas dari kualitas, sifat, hubungan, dan nilai itu sendiri, maka setiap subjek yang
memiliki pengetahuan akan memiliki persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu
dengan yang lainnya.
Ilmu pengetahuan terkait erat dengan pencarian kebenaran, yakni kebenaran ilmiah. Ada
banyak yang termasuk pengetahuan manusia, namun tidk semua hal itu langsung kit
golongkan sebagai ilmu pengetahuan. Hanya pengetahuan tertentu, yang diperoleh dari
kegiatan ilmiah, dengan metode yang sistematis, melalui penelitian, analisis dan
pengujian data secara ilmiah, yang dapat kit sebut sebagai ilmu pengetahuan. Dalam
sejarah filsafat, terdapat beberapa teori tentang kebenaran, diantaranya tiga yang utama,
yakni: Pertama, teori kebenaran ebagai persesuaian (the correspondence theory of truth),
disebut juga teori korespondensi; teori kebenaran sebagai peneguhan (the coherence
theory of truth), atau disebut juga sebagai teori koherensi; dan ketiga, teori pragmatis (the
pragmatis theory of truth).
1) Teori Koresondensi / Teori Persesuaian (The Correspondence theory of truth)
Menurut teori ini, kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai
diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. Benar dan salah adalah soal sesuai
tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya. Atau dapat pula
dikatakan bahwa kebenaran terletak pada kesesuaian antara subjek dan objek, yaitu
apa yang diketahui subjek dan realitas sebagaimana adanya. Kebenaran sebagai
persesuaian juga disebut sebagai kebenaran empiris, karena kebenaran suatu
pernyataan proposisi, atau teori, ditentukan oleh apakah pernyataan, proposisi atau
teori didukung fakta atau tidak.
2) Teori Konsistensi atau Teori Koherensi (The Coherence Theory of Truth)
Menurut para penganut teori ini, mengatakan bahwa suatu pernyataan atau proposisi
benar atau salah, adalah mengatakan bahwa proposisi itu berkaitan dan meneguhkan
proposisi atau pernyataan yang lain atau tidak. Dengan kata lain, pernyataan itu benar
jika pernyataan itu cocok dengan sistem pemikiran yang ada. Maka kebenaran
sesunguhnya hanya berkaitan dengan implikasi logis dari sistem pemikiran yang ada.
Misalnya: (1) Semua manusia pasti mati; (2) Sokrates adalah manusia; (3) Sokrates
pasti mati. Kebenaran (3) hanya merupakan implikasi logis dari sistem pemikiran
yang ada, yaitu (1) Semua manusia pasti mati, dan (2) Sokrates adalah manusia.
3) Teori Pragmatisme (The Pragmatic Theory of Truth)
Teori pragmatis tentang kebenaran ini dikembangkan dan dianut oleh para pilosof
pragmatis dari Amerika seperti Charles Sanders Pierce dan William James. Bagi
kaum pragmatis, kebenaran sama artinya dengan kegunaan. Jadi, ide, konsep,
pernyataan, atau hipotesis yang benar adalah ide yang berguna. Ide yang benar adalah
ide yang paling mampu memungkinkan seseorang—berdasarkan ide itu—melakukan
sesuatu secara paling berhasil dan tepat guna. Dengan kata lain, berhasil dan berguna
adalah kriteria utama untuk menentukan apakah suatu ide benar atau tidak.
Contohnya, ide bahwa kemacetan di jalan-jalan besar di Jakarta disebabkan terlalu
banyak kendaraan pribadi yang ditumpangi satu orang. Maka, konsep solusinya,
“wajibkan kendaraan pribadi ditumpangi minimal oleh tiga penumpang”. Ide tersebut
benar jika ide itu berguna atau berhasil memecahkan persoalan kemacetan.

Daftar rujukan:
https://coretantintadwi.wordpress.com/2011/03/11/teori-kebenaran-pengetahuan-dan-teori-
kebenaran-ilmiah-tugas-makul-filsafat-ilmu/
7. Uraikan dampak positif dan negatif kemajuan iptek dalam perspektif agama Islam!
Jawab:
 Dampak positif
a) Memperoleh kemudahan
Memperoleh kemudahan dalam hidup dengan mengembangkan potensi diri dan
dengan memanfaatkan segala yang Allah tundukkan bagi manusia di alam ini
sejalan dengan kehendak Allah. Allah menghendaki manusia memperoleh
kemudahan, dan tidak menghendaki menghadapi kesusahan hidup. Hal itu
dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:

ْ ُ‫سر ِب ُك ُم يُ ِر ْي ُد ول ا ْلي‬
… ‫سر بِ ُك ُم للاُ يُ ِر ْي ُد‬ ْ ُ‫ البقرة( … ا ْلع‬: 185)
Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu”(QS.Al-Baqarah(2):185).
Allah menyatakan, bahwa memang Allah sengaja memberikan berbagai
kemudahan kepada manusia agar manusia hidup dengan mudah.

ْ ُ‫ ِل ْلي‬. (‫ األعلى‬: 8)
ِّ ِ ‫سرى ونُي‬
‫س ُرك‬
Artinya: “Dan Kami memberimu kemudahan agar kamu memperoleh
kemudahan”. (QS.al-A’la(87):8).

b) Mengenal dan mengagungkan Allah


Ketika pertama manusia mengembangkan teknologi bangunan, manusia telah
diberikan contoh langit yang tinggi, yang luas dan kokoh, yang tidak takut akan
runtuh. Begitu pula ketika manusia mengembangkan teknologi pesawat udara,
Allah telah memberikan contoh bagaimana burung bisa terbang di angkasa dengan
stabil, mampu mempertahankan keseimbangan tanpa takut jatuh, dan lain
sebagainya. Karena itu ketika menerangkan berbagai struktur di alam ini, Allah
menyatakan bahwa semua itu menjadi pelajaran bagi manusia untuk lebih
mengenal dan mengangungkan Allah penciptanya.
c) Meningkatkan kualitas pengabdian kepada Allah
Manusia diciptakan oleh Allah hanyalah untuk mengabdi kepada-Nya. Demikian
dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:

‫ ِلي ْعبُد ُْو ِن إِل واْ ِإل ْنس ا ْل ِجن خل ْقتُ وما‬. (‫ الذاريات‬: 56)
Artinya: “Dan tidaklah Au menciptakan jin dan manusia melainkan untuk
mengabdi kepada-Ku”.(QS.al-Dzariyat(51):56).
Teknologi apabila dirancang dan dimanfaatkan secara benar dalam konteks tugas
pengabdian manusia tersebut, maka teknologi diyakini akan mampu
meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada Allah. Jam misalnya, adalah produk
teknologi yang dimanfaatkan oleh umat Islam setiap hari untukl mengetahui
waktu-waktu shalat sehingga umat Islam dapat menunaikan ibadah shalat tepat
pada waktunya, begitu pula kompas dimanfaatkan untuk mengetahui arah kiblat
sehingga tidak terjadi salah arah dalam shalat. Dalam hal produk teknologi
pangan, dengan banyaknya produk makanan yang beredar di masyarakat, kita
mampu mengetahui komponen-komponen yang dipergunakan sebagai bahan,
proses pembuatannya, sehingga kita dapat mengetahui apakah makanan yang kita
konsumsi itu halal atau haram, begitu pula dengan produk-produk teknologi
lainnya.
Apabila berbagai kemajuan yang dicapai manusia diniatkan dan diarahkan untuk
kepentingan peningkatan kualitas pengabdiannya kepada Allah, maka kemajuan
yang dicapai itu tidak membuat manusia menjadi lalai akan tugas kehidupannya.
d) Memperoleh kesenangan dan kebahagiaan hidup
Kemudahan-kemudahan yang diperoleh manusia melalui pemanfaatan teknologi
membuat manusia dapat memperoleh kesenangan dan kebahagiaan hidup serta
tetap dalam koridor kesenangan dan kebahagiaan yang halal, yang diridhai Allah.
Allah tidak menghendaki manusia hidup susah, tetapi sebaliknya Allah
menghendaki manusia hidup senang, hidup bahagia. Ketika Allah menempatkan
Adam dan istrinya di bumi,

‫ِي هُو‬ ِ ‫ستوى ثُم ج ِم ْيعًا اْأل ْر‬


ْ ‫ض فِي ما ل ُك ْم خلق الذ‬ ِ ‫بِ ُك ِِّل وهُو سموات سبْع فسواهُن السم‬
ْ ‫اء إِلى ا‬
‫ع ِليْم ش ْيء‬. (‫ البقرة‬: 29)
Artinya: “Dia-lah Alah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
sekalian dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah (2): 29).

e) Meningkatkan kemampuan memanfaatkan kekayaan alam


Teknologi meningkatkan kemampuan manusia melakukan eksplorasi kekayaan
alam tersebut secara optimal. Banyak negara, bangsa yang tidak memiliki
kekayaan alam memadai tetapi karena memiliki kemampuan teknologi canggih
hidup lebih sejahtera dibandingkan dengan negara, bangsa yang memiliki
kekayaan alam melimpah tetapi teknologinya tertinggal. Jepang umpamanya,
adalah sebuah negara kecil, yang miskin akan kekayaan alam, tetapi kemajuan
teknologinya tinggi, ia lebih kaya dibandingkan dengan Indonesia yang
kekayaannya melimpah tetapi tertinggal kemajuan teknologinya dibandingkan
dengan Jepang. Masih banyak negara di dunia ini yang kaya seperti Jepang dan
yang tertinggal seperti Indonesia.
Bumi ini Allah ciptakan dengan baik, artinya memiliki kesempurnaan
dankeseimbangan sehingga dapat bertahan dan menyediakan berbagai kebutuhan
hidup manusia. Karena itu Allah mengingatkan agar pemanfaatan kekayaan alam
yang ada di bumi ini jangan sampai mengganggu keseimbangan alam tersebut.
Hal itu Allah ingatkan dalam firman-Nya:

ِ ‫سنِيْن ِمن ق ِريْب للاِ رحْ مة إِن وطمعًا خ ْوفًا وا ْدع ُْوهُ إِصْال ِحها ب ْعد اْأل ْر‬
ِ ‫ض فِي ت ُ ْف‬
‫سد ُْوا ول‬ ِ ْ‫ا ْل ُمح‬.
(‫األعراف‬: 56)
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. al-A’raf (7) : 56).

f) Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah


Bagi orang beriman, sekecil apapun nikmat yang ia dapatkan dari rezeki halal
yang diberikan Allah kepadanya akan melahirkan rasa syukur kepada-Nya sebagai
pemberi nikmat. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang mampu
melipat-gandakan nikmat itu kepadanya, maka rasa syukur kepada-Nya pun juga
akan berlipat ganda. Rasa syukur kepada Allah yang paling ringan adalah
mengucapkan “alhamdulillahi rabbil ‘alamin “, namun hakikat syukur yang
sebenarnya adalah memanfaatkan nikmat itu secara, benar untuk meningkatkan
ketakwaannya kepada Allah. Karena itu diperlukan tekad, kesungguhan untuk
mewujudkan rasa syukur dalam amal kehidupan secara riil. Allah mengingatkan:

‫لش ِديْد عذا ِبي ِإن كف ْرت ُ ْم ول ِئ ْن أل ِزيْدن ُك ْم شك ْرت ُ ْم ل ِئ ْن ر ُّب ُك ْم تأذن و ِإ ْذ‬. (‫ إبراهيم‬: 7)
Artinya: “Dan (ingatlah) tatakala Tuhanmu memaklumkan “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih “. QS.
Ibrahim(14):7).
Sekalipun demikian, memang banyak manusia, bahkan kebanyakan manusia tidak
menyadari kalau nikmat itu adalah anugerah Allah sehingga ia tidak mensyukuri
nikmat tersebut. Hal ini juga diingatkan oleh Allah dalam firman-Nya:
Teknologi membuat manusia semakin mudah meraih keinginannya, semakin
ringan beban hidup yang harus ditanggung, semakin besar hasil yang bisa
diperoleh. Kemudahan, keringanan, dan kenikmatan itu tidak mustahil membuat
manusia semakin lupa kepada Allah, semakin jauh dari-Nya, apabila tidak disikapi
secara cermat dan diiringi dengan iman yang teguh. Karena itu ilmu pengetahuan
dan teknologi harus dilandasi oleh iman agar pemanfaatannya terarah untuk
meningkatkan kualitas takwanya kepada Allah SWT.

 Dampak Negatif
a) Pornografi
Dalam pemanfaatannya IPTEK bukan hanya di nikmati oleh pekerja dan orang
dewasa akan tetapi dipergunakan juga oleh kalangan pelajar dan anak-anak yang
tidak dalam pengawasan orang tuanya. Meskipun dalam tujuan pengembangan
sebuah inovasi adalah untuk memberikan suatu hal positif untuk manusia , tapi
ada saja pihak-pihak yang menyalah gunakannya menjadi suatu hal yang
negatif.Salah satunya adalah pornografi, anak-anak/pelajar yang memiliki banyak
waktu kosong selalu memanfaatkan waktunya untuk bermain internet. Baik yang
disengaja maupun tidak pasti banyak hal-hal yang berbau pornografi yang muncul,
sehingga dapat merusak mental dan moral dari kehidupan anak-anak dan pelajar.
b) Penipuan
Bukan hanya anak-anak/pelajar bahkan orang-orang dewasa pun juga bias terkena
dampak negatif dari perkembangan IPTEK yang sudah semakin maju. Dalam
pemanfaatan internet pada umumnya untuk berkomunikasi dan transaksi
berbisnis, tapi bayak juga oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
menggunakan peluang tersebut untuk mencari keuntungan diri sendiri dengan cara
menipu.
c) Kecanduan
Kecanduan adalah suatu tahap kesukaan/keasyikan yang sudah tidak dapat
dikontrol lagi. Disini super ego (norma) sudah tidak dapat mengontrol id maupun
ego. Sehingga menyebabkan rusaknya mental perilaku dari manusia tersebut. Dia
hanya bisa menghabiskan waktunya di balik layar monitor tanpa bersosialisai
dengan lingkungan nyata.
d) Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi
pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala
macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan
menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
e) Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para
penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda
hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak
agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

Daftar rujukan:
http://hanahafifah.blogspot.co.id/2014/01/pandangan-islam-dalam-perkembangan-ilmu.html
8. Jelaskan profil orang beriman dalam mengembangkan iptek!
Jawab:
Orang beriman dalam mengembangkan iptek ialah seseorang yang dapat
mengembangkan ilmu-ilmunya atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,
yang akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk
bagi lingkungannya. Jika penggunaan hasil iptek akan melalaikan seseorang dari dzikir
dan tafakkur, serta mengantarkan kepada rusaknya nilai-nilai kemanusiaan, maka bukan
hasil teknologinya yang ditolak, melainkan manusia yang harus diperingatkan dan
diarahkan dalam menggunakan teknologi.

Daftar rujukan:
http://liverpool007.blogspot.co.id/2009/07/pendidikan-agama-islam-ii-1.html
9. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penyebab kemunduran orang islam dalam
mengembangkan iptek!
Jawab:
Kemunduran Islam ditandai dengan kekuasaan dan kerajaan yang semakin terpecah-
belah. Fase yang terjadi pada abad ke-12 hingga abad ke-18, pada umumnya merupakan
akibat dari beberapa faktor sebagai berikut :
a) Faktor ekologi dan alami
Di negara-negara Islam, kondisi tanahnya sangat gersang atau semi gersang. Kondisi
yang demikian ini juga rentan untuk bertahan dari serangan luar. Demikian pula pada
tahun 1347 hingga 1349, telah terjadi wabah penyakit yang mematikan di Mesir,
Syiria dan Iraq. Akibatnya, penduduk tidak berkonsentrasi pada suatu kawasan
tertentu dan juga terhadap dunia pendidikan.
b) Adanya orang-orang yang meninggalkan agama
Tindakan meninggalkan agama bukan hanya tindakan yang mengakibatkan dirinya
menganut agama lain. Pada masa ini, orang-orang lebih mementingkan keluarganya
sendiri dalam segala bidang. Peristiwa ini disebut juga dengan nepotisme. Misalnya
dalam urusan pemerintahan, seseorang mengutamakan keluarganya dan kemudian
mengangkat pimpinan dari keluarganya sendiri. Hal ini tidak akan menimbulkan
masalah baru jika kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik. Namun akan
menjadi masalah yang lebih besar jika pimpinan tersebut tidak mampu mengelola dan
memberdayakan kemampuannya dengan baik.
c) Para Penguasa yang lemah dalam kepemimpinannya dan tidak menjaga dengan baik
wilayah kekuasaan yang luas
Hal ini ditunjukkan oleh peristiwa Perang salib yang terjadi pada tahun 1096 hingga
1270 dan serangan Mongol pada tahun 1220 sampai tahun 1300-an. Menurut Bernand
Lewis, Perang Salib pada dasarnya merupakan pengalaman pertama imperialisme
barat yang ekspansionis, yang dimotivasi oleh tujuan materi dengan menggunakan
agama sebagai medium psikologisnya.
Terlebih lagi setelah pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil
membumihanguskan Bagdad yang menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam
yang kaya dengan ilmu pengetahuan. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu
kekhalifahannya dipegang oleh Al Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di
Bagdad. Setelah Bagdad di taklukkan Hulagu Khan yang beragama syamanism
tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa.
Wilayah kekuasaannya terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil yang tidak dapat
bersatu kembali. Peninggalan – peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur dan
semakin parah lagi setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
d) Kemunduran kerajaan besar Islam yaitu Kerajaan Safawi (18 M) dan Mughal (19 M)
Kerajaan Safawi dan Kerajaan Mughal merupakan kerajaan Islam terbesar pada
masanya. Masa keemasan kerajaan-kerajaan tersebut, tentunya menjadikan faktor
berkembangnya peradaban Islam dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan
dan bidang pembangunan fisik serta seni. Kemunduran kedua Kerajaan tersebut
mengakibatkan peradaban Islam turun secara drastis. Kemerosotan moral para
pemimpin serta kekuatan militer yang lemah, menjadi pengaruh besar terhadap
kemunduran kerjaan. Sehingga, eksistensi Islam terutama di bidang pendidikan ikut
mengalami kemerosotan.
e) Konflik antar kerajaan islam
Sebelumnya, penulis telah mengemukakaan bahwa salah satu penyebab kemunduran
peradaban Islam yaitu mundurnya kerajaan-kerajaan besar Islam. Seperti pada
kerajaan Safawi yang mengalami kemunduran karena terjadi konflik yang
berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
f) Apatis dan stagnasi dalam dunia IPTEK muslim
Awalnya, Muslim banyak mendapatkan penemuan baru terkait dengan kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Mereka sangat giat untuk melakukan hal
tersebut. Namun sangat disayangkan, penemuan yang ada hanya berhenti di sana,
tanpa adanya tindak lanjut. Kemalasan membuat mereka berhenti untuk menciptakan
karya-karya baru. Akibatnya, penemuan yang ada justru menjadi modal utama bangsa
lain sebagai dasar penemuan baru yang dapat memberikan manfaat secara nyata
dalam kehidupan manusia.
g) Krisis ekonomi
Pada saat Muslim sedang giat-giatnya melakukan pengembangan di bidang IPTEK,
semuanya hanya terfokus pada hal tersebut. Hal ini mengakibatkan perekonomian
menjadi dinomor- duakan. Mereka hanya memikirkan upaya pengembangan IPTEK
tanpa melirik kesejahteraan masyarakatnya. Akibatnya, muncul permasalahan baru di
bidang ekonomi yaitu terjadinya krisis yang cukup mengkhawatirkan.
h) Cara pandang muslim yang sempit
Memang benar, Muslim sangat taat pada agama mereka dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Namun, ketaatan yang berlebihan mengakibatkan Muslim menutup
sebelah mata akan perkembangan ilmu pengetahuan dari dunia luar. Mereka seakan-
akan cenderung membatasi perkembangan itu jika tidak sesuai dengan pemikiran
mereka. Sedangkan bangsa Eropa bertindak sebaliknya. Bahkan, mereka besifat
terbuka dengan dunia baru, sehingga mereka semakin bertambah ilmu
pengetahuannya.
Selanjutnya, umat Islam terlebih pada pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan
dan kebudayaan yang pada mulanya, mereka memberikan kesempatan untuk
berkembang dan memperhatikan ilmu pengetahuan dengan memberikan penghargaan
yang tinggi kepada para ahli ilmu pengetahuan. Namun pada masa ini mereka lebih
mementingkan pemerintahan, begitu juga dengan para ahli ilmunya yang telibat dalam
urusan-urusan pemerintahan.

Daftar rujukan:
http://fitrinj17.blogspot.co.id/2015/12/kemundurun-peradaban-muslim-dalam_8.html
10. Jelaskan perbedaan antara ginosiologi, logika material, dan ctiteriologi dalam
istilah epistemiologi!
Jawab:
 Gnosiologi
Gnosiologi berarti suatu ilmu pengetahuan atau cabang filsafat yang berusaha untuk
memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pengetahuan, khususnya mengenai
pengetahuan yang bersifat keilahian.
 Logika material
Istilah logika material sudah mengandaikan adanya Ilmu pengetahuan yang lain
disebut logika formal. Apabila logika formal menyangkut dengan bentuk pemikiran
maka logika material menyangkut isi pemikiran.
 Criteriologi
Criteriologi merupakan cabang filsafat yang berusaha untuk menetapkan benar atau
tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran.

Daftar rujukan:
https://www.rangkumanmakalah.com/epistemologi/

Anda mungkin juga menyukai