Kelompok 6 - PTK - Akwan Sagara D - 2284220044
Kelompok 6 - PTK - Akwan Sagara D - 2284220044
Kelompok 6 - PTK - Akwan Sagara D - 2284220044
KEMITRAAN SMK
BY
AKWAN SAGARA DARUSSALAM
Isi
02 • Kemitraan SMK
• Sistem Pelatihan Yang Responsif Terhadap Kebutuhan Dunia
Kerja
• Prinsip-prinsip Kemitraan Smk Dengan Dudika
• Pola-pola Kemitraan Smk Dengan Dudika
• Link And Match Smk Dengan Dunia Industri/Dunia Kerja
Penutup
03 Kesimpulan
Latar Belakang
Kemitraan SMK
Pengertian Kemitraan SMK
1 2
Kemitraan Menurut KBBI Kemitraan Menurut Undang-Undang
sebuah kerjasama dengan teman, Sa-
Undang-undang No. 9 tahun 1995 tentang
habat ataupun kawan kerja untuk men-
Usaha Kecil pasal 1 Ayat 8, Kemitraan
capai tujuan tertentu.
adalah kerja sama usaha antara usaha kecil
Sebuah kerjasama dengan teman, sa-
dengan usaha menengah atau dengan us-
habat ataupun kawan kerja untuk men-
aha besar disertai pembinaan dan pengem-
capai tujuan tertentu.
bangan oleh usaha menengah atau usaha
Sebuah kerjasama per orangan atau
besar dengan memperhatikan prinsip saling
kelompok yang secara bersama-sama
memerlukan, memperkuat, dan mengun-
memiliki visi dan misi bersama serta
tungkan.
mempunyai tanggung jawab yang
sama.
Sistem Pelatihan Yang Responsif
Pelatihan adalah suatu usaha terencana dan sistematis untuk mengubah atau meningkatkan pengetahuan, keter -
ampilan, dan sikap seseorang agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Hal ini memungkinkan individu untuk
memperoleh kemampuan tambahan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja.
Tujuan pelatihan yang berkaitan dengan Tujuan pelatihan yang berkaitan dengan
meningkatkan pengetahuan peserta sikap dan tingkah laku
Psychomotor Domain
Saling Menguntungkan
01 02 Saling Memperkuat 03 Saling Memerlukan
Pembuatan kurikulum pen- Pentingnya dukungan sarana Tenaga pengajar perlu Program yang dimaksudkan
didikan harus memper- dan prasarana yang memiliki kemampuan adalah program yang bertu-
hatikan perkembangan ilmu memadai untuk penelitian di yang kompetitif dalam juan untuk memenuhi kebu-
pengetahuan dan teknologi bidang industri dan praktik bersaing dengan tenaga tuhan masyarakat, dengan
yang terjadi di masyarakat. lainnya sangatlah penting. kerja di dunia industri. upaya menciptakan
keterkaitan antara program
pendidikan dankebutuhan
tersebut.
Link and match adalah kebijakan yang diperkenalkan Tujuan utamanya adalah untuk memberikan siswa
oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djoyonegoro saat menjabat keterampilan yang dibutuhkan, meningkatkan pen-
sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik galaman belajar mereka, sehingga ketika mereka lu-
Indonesia pada tahun 1989-1998. Tujuan utamanya lus dari sekolah, mereka siap untuk memasuki pasar
adalah untuk memberikan siswa keterampilan yang dibu- kerja. Sasaran dari program Link and Match adalah
tuhkan, meningkatkan pengalaman belajar mereka, se- untuk mengubah proporsi siswa antara SMU dan
hingga ketika mereka lulus dari sekolah, mereka siap un- SMK dari 70:30 menjadi 30:70 di tingkat sekolah
tuk memasuki pasar kerja. menengah.
Konsep Link and Match 8+I
1) Kurikulum dirancang secara kolaboratif, termasuk penguatan aspek softskill
dan karakter kebekerjaan, sebagai pelengkap dari aspek hardskill yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja.
2) Pembelajaran berbasis proyek nyata dari dunia kerja (PBL) digunakan untuk
memastikan bahwa penguasaan hardskill juga diiringi oleh pengembangan
softskill dan karakter yang kuat.
3) Jumlah dan peran guru atau instruktur dari industri akan ditingkatkan dengan
setidaknya 50 jam per semester per program studi.
4) Magang atau praktik industri di industri minimal 1 semester
Konsep Link and Match 8+I
5) Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja bagi
lulusan dan guru
6) Pendidik secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia
kerja
7) Riset terapan mendukung konsep teaching factory yang didasarkan pada
kasus atau kebutuhan nyata di industri atau masyarakat.
8) Komitmen serapan oleh dunia kerja
i) Terdapat berbagai kemungkinan kerjasama lain yang dapat dilakukan dengan
dunia kerja, seperti pemberian beasiswa atau ikatan dinas, donasi peralatan
laboratorium, dan bentuk kerjasama lainnya
Pendekatan Dalam Mewujudkan Kebijakan
Link and Match
1. Pendekatan sosial, Pendekatan yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat saat
ini, dengan fokus pada tujuan pendidikan dan pemerataan kesempatan Pendidikan.
Kelemahan Pendekatan Sosial :
a. tidak memperhatikan alokasi sumber daya secara nasional dan kurang mempertim-
bangkan besarnya kebutuhan sumber daya pendidikan, karena diasumsikan bahwa
penggunaan sumber daya pendidikan yang terbaik adalah untuk seluruh rakyat In-
donesia
b. mengabaikan kebutuhan ketenagakerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat,
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nyata
masyarakat.
c. cenderung hanya fokus pada pemerataan pendidikan, sehingga kuantitas lebih
diutamakan daripada kualitasnya
Pendekatan Dalam Mewujudkan Kebijakan
Link and Match
1. Pendekatan Ketenagakerjaan, kegiatan Pendidikan diarahkan untuk memenuhi ke-
butuhan nasional akan tenaga kerja pada tahap awal pembangunan. Hal ini mem-
butuhkan banyak tenaga kerja dengan berbagai tingkat pendidikan dan keahlian
dalam sektor- sektor seperti pertanian, perdagangan, industri, dan lainnya.
Kelemahan Pendekatan Sosial :
a. Terbatasnya peran pendekatan ini dalam perencanaan pendidikan, karena
mengabaikan peran sekolah umum dan lebih fokus pada sekolah menengah keju-
ruan untuk memenuhi
b. Menggunakan klasifikasi rasio permintaan dan persediaan.
c. Tujuan utama pendekatan ini hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja,
sementara tuntutan dunia kerja berubah dengan cepat seiring perubahan zaman
Kesimpulan
Teknologi dan pelatihan profe-
sional bekerja sama dengan seko-
lah profesional adalah model
BORN pendidikan yang sangat efektif
menggabungkan dunia pen-
didikan dan kehidupan bisnis.
Melalui kemitraan ini, siswa mem-
peroleh pengalaman langsung,
keterampilan dunia nyata, dan
pemahaman yang lebih dalam
GROW
tentang dunia kerja nyata
Kemitraan SMK juga mengun-
tungkan industri, karena mereka
dapat terlibat langsung dalam
proses pelatihan dan membantu
LIFE menyusun kurikulum sesuai kebu-
tuhan mereka. Dengan demikian
lulusan SMK memiliki kualifikasi
yang dibutuhkan pasar tenaga
kerja dan siap menghadapi tanta-
ngan dunia kerja yang selalu
SURVIVE berubah
Thank You
“Life is what happens when you're busy making other plans”
1.Model apa yang cocok untuk kita sebagai calon guru smk supaya proses
pembelajaran kita efektif (Miftah)
2. Apa saja dampak yang terjadi terhadap kemitraan SMK ketika kita tidak menerapkan
salah satu dari 6 perinsip-perinsip tersebut? (Ari)
3. Apa saja elemen kunci yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan pelatihan kejuruan? (M. Rizqi)
4. Bentuk kemitraan apa yang harus dilakukan sekolah agar mutu pendidikan dapat
meningkat (Irfan)