Anda di halaman 1dari 49

SISTEM DAN

DINAMIKA
DEMOKRASI
PANCASILA

BAB II PPKN SMA NEGERI NGORO


KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
Menghayati dan peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Menghargai nilai-nilai ke-Tuhanan dalam Berperilaku santun dalam ber- demokrasi
berdemokrasi Pancasila Pancasila sesuai Undang-
sesuai Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara Republik
Negara Republik Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945
1945
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3. Memahami, menerapkan, 1. Menyimpulkan pengertian demokrasi.


menganalisis pengetahuan faktual, 2. Menganalisis prinsip-prinsip demokrasi Pancasila.
konseptual, prosedural dan metakognitif
berdasarkan rasa ingintahunya tentang
3. Mengidentifikasi pembagian demokrasi yang dianut
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, negara-negara.
budaya, dan humaniora dengan 4. engidentifikasi asas-asas dan prinsip demokrasi.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 5. Memprediksi pemerintahan suatu negara berdasarkan
kenegaraan, dan peradaban terkait indikator sistem demokrasi.
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
6. Memberikan solusi pilihan dalam pelaksanaan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai demokrasi Pancasila agar berjalan sesuai dengan UUD
dengan bakat dan minatnya untuk NRI 1945.
memecahkan masalah 7. Menganalisis ciri-ciri perkem-bangan demokrasi dalam
ketatanegaraan RI.
8. Menganalisis perkembangan demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Mengkaji sistem dan dinamika Menyajikan hasil kajian tentang
demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang- sistem dan dinamika demokrasi Pancasila
Undang Dasar Negara Republik Indonesia sesuai dengan Undang- Undang Dasar
Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945
SISTEM DEMOKRASI

Demokrasi Menurut Affan Gafar


– Pemahaman secara normatif yaitu demokrasi sebagaimana ada
dalam kerangka berpikir atau konseptual.
– Pemahaman secara empirik yaitu demokrasi dalam perwujudannya
sebagai politik praktis atau tampak dalam praktik penyelenggaraan
pemerintahan.
Costello
– Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri
dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan
kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
John L. Esposito

– Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan


untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk
berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu,
tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan
yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun
yudikatif.
Hans Kelsen
– Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih.
Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan
diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan negara.
Sidney Hook
– Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
– C.F. Strong

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana


mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam
politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin
pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-
tindakannya pada mayoritas tersebut.
Henry B. Mayo
– Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang
diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan
atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana
terjadi kebebasan politik.
Samuel P. Huntington
– Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam
sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala
dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan
hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.
Prinsip-Prinsip Demokrasi
– Sebagai sistem politik, demokrasi memiliki prinsip-prinsip yang
berbeda dengan sistem-sistem politik lainnya. Prinsip-prinsip
demokrasi untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang
demokratis menurut Henry B. Mayo antara lain:
– Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga.
– Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
– Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur.
– Membatasi pemakaian kekerasan sampai
minimum.
– Mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman.
– Menjamin tegaknya keadilan.
Prinsip Demokrasi menurut Almadudi :

– Kedaulatan rakyat.
– Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari
yang diperintah.
– Kekuasaan mayoritas.
– Hak-hak minoritas.
– Jaminan Hak Asasi Manusia (HAM).
– .....
– Pemilihan yang adil, bebas, dan jujur.
– Persamaan di depan hukum.
– Proses hukum yang wajar.
– Pembatasan pemerintah secara konstitusional.
– Pluralisme ekonomi, politik, dan sosial.
– Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
Latihan1

No Tokoh Arti Demokrasi


1 Affan Gafar

2 C.F. Strong

3 Henry B. Mayo

4 Samuel P.
Huntington
5 Hans Kelsen
– Analisislah dalam bentuk tael perbedaan Prinsip Demokrasi secara
umum dan menurut Almadudi !
..................................................................................................................
..................................................................................
– Analisislah empat contoh kehidupan dalam masyarakat tentang
kedua prinsip terseut !
..................................................................................................................
..................................................................................
Empat hal yang harus mendapatkan perhatian dalam pembangunan
Demokrasi :

– Lembaga–lembaga negara termasuk birokrasi pemerintah.


Lembaga-lembaga negara harus dibangun agar menjadi lembaga
pelaksana kedaulatan rakyat. Cara pengisian jabatan harus
demokratis dan semua pejabat negara harus
mempertanggungjawabkan penggunaan kekuasaannya kepada
rakyat. Aparat birokrasi harus mampu mewujudkan pemerintahan
yang baik dan bersih, transparan, akuntabel, dan partisipatif.
– Partai-partai politik. Partai politik harus dibangun agar mampu
berperan sebagai kaderisasi calon pemimpin bangsa dan sebagai
perumus dan penyalur aspirasi.
– Pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi harus membangun dirinya agar mampu
melakukan kegiatan ekonomi dalam suasana demokrasi. Perilaku
ekonomi yang merusak seperti suap dan KKN harus dihindari.
– Civil society atau masyarakat madani. Kehidupan masyarakat harus
dibangun agar mampu menjadi kekuatan pengontrol terhadap
penyelenggara negara. Membangun masyarakat madani merupakan
bagian dari upaya melewati masa transisi menuju demokrasi melalui
pengembangan budaya politik demokratis.
5 indikator untuk melihat apakah suatu negara itu betul-betul demokratis atau tidak (Afan
Gaffar: 2004:7)

– Akuntabilitas, setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh rakyat


harus dapat mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang
hendak dan telah ditempuhnya.
– Rotasi kekuasaan, harus ada pergantian kekuasaan yang
dilakukan secara teratur dan damai.
– Rekruitmen politik yang terbuka, setiap orang yang memenuhi
syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih oleh
rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan
kompetisi untuk mengisi jabatan tersebut.
– Pemilihan umum, adanya pemilu yang dilakukan secara
teratur. Setiap warga negara yang sudah dewasa
mempunyai hak unutuk memilih dan dipilih serta bebas
menggunakan haknya sesuai dengan kehendak nuraninya.
– Menikmati hak-hak dasar, setiap warga negara dapat
menikmati hak-hak dasar mereka secara bebas, termasuk
didalamnya adalah hak menyatakan pendapat, hak untuk
berkumpul dan berserikat, dan hak untuk menikmati
kebebasan pers.
Ciri ciri Demokrasi
– Adanya pembagian kekuasaan yang jelas dan tegas serta perlindungan
kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan kenegaraan.
– Adanya aturan hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh rakyat
dalam memperjuangkan hak-haknya secara bebas dan bertanggung-
jawab.
– Adanya hubungan antara rakyat dengan para wakilnya di parlemen
(lembaga perwakilan rakyat) untuk memperjuangkan aspirasinya
dalam memperoleh kebebasan, keadilan, keamanan, dan distribusi
kesejahteraan.
– Adanya jaminan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh kesejahteraan,
seperti kesempatan yang sama dalam menikmati hasil-hasil pembangunan di
berbagai aspek kehidupan.
– Adanya perlindungan keamanan bagi seluruh rakyat untuk hidup, berusaha,
berpendapat, berkreasi, berkarya, dan bermasyarakat.
– Adanya media komunikasi yang bebas dan bertanggung-jawab sebagai
sarana untuk menyalurkan aspirasi rakyat dalam memperoleh kebebasan,
keadilan, keamanan, dan distribusi kesejahteraan (H. Udin S. Winataputra,
2004: 73; Nur Wahyu Rochmadi, 2003: 107-109; Muladi dalam Anang
Priyanto, 2001: 8).

Kriteria Demokrasi menurut Menurut Robert Dahl (2001)

– Partisipasi efektif, sebelum sebuah kebijakan digunakan oleh asosiasi,


seluruh anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif
untuk membuat pandangan mereka diketahui oleh anggota-anggota lainnya
sebagaimana seharusnya kebijakan itu dibuat.
– Persamaan suara, ketika akhirnya tiba saat dibuatnya keputusan tentang
kebijakan itu, setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan
efektif untukmemberikan seara dan seluruh suara harus dihitung semua.
– Pemahaman yang jelas, dalam batas waktu yang rasional, setiap anggota
harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk mempelajari
kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan konsekuensi-konsekuensi
yang mungkin.
– Pengawasan agenda, setiap anggota harus mempunyai
kesempatan eksklusif untuk memutuskan bagaimana
dan apa permasalahan yang dibahas dalam agenda.
– Pencakupan orang dewasa, semua atau paling tidak
sebagian besar, orang dewasa yang menjadi penduduk
tetap seharusnya memiliki hak kewarganegaraan
penuh.
Proses demokratisasi dapat berlangsung lebih cepat apabila adanya faktor-faktor
kondisi sebagai berikut

– Tingginya tingkat kesejahteraan ekonomi.


– Pluralisme sosial.
– Struktur sosial yang terdeferensiasi dan artikulasi dalam kelompok borjuis
yang kuat dan otonom.
– Adanya ekonomi yang berorientasi pasar yang melahirkan pemisahan
kekuasaan dan mengontrol kekuasaan negara.
– Adanya ketimpangan yang besar dalam kekayaan dan pendapatan.
– Adanya tekanan eksternal untuk melakukan demokrasi.
– Adanya budaya toleran terhadap perubahan.
Latihan 2
No Empat Pilar dalam Penjelasan
demokrasi

1. Lembaga–lembaga
negara termasuk
birokrasi pemerintah.
2. Partai-partai politik.

3. Pelaku Ekonomi

4. Civil Society
No Indikator Defenisi Perilaku dalam
keberhasilan Masyarakat
dalam
masyarakat
1 Akuntabilitas

2 Rotasi
Kekuasaan
3 Rekrutmen
Politik
4 Pemilu

5 Menikmati
Hak Dasar
– 1. Analisislah dalam bentuk tabel. Apa yang menjadi ciri Demokrasi dan masing
masing berikan contohnya!
.................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
– 2.Deskripsikan Kriteria Demokrasi dibawah ini !
A. Partisipasi efektif,
.........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
B. Persamaan suara,
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
...................................................................................................................
C. Pemahaman yang jelas
...............................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
3. Jelaskan faktor Proses demokratisasi dapat berlangsung lebih cepat !
.........................................................................................................................
.............................................
Macam macam Demokrasi
1. Demokrasi langsung (direct democracy), merupakan bentuk pemerintahan yang
memberikan kekuasaan kepada rakyat untuk ikut berpartisipasi secara langsung
dalam kegiatan kenegaraan atau ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
pemerintahan dalam rangka menentukan kebijakan umum (public policy) sebagai
bentuk jaminan perlindungan kepada rakyat dalam menyalurkan aspirasinya.
2. Demokrasi tidak langsung (indirect democracy) atau demokrasi perwakilan
(representative democracy), merupakan bentuk pemerintahan yang memberikan
kekuasaan kepada para wakil rakyat yang duduk dalam lembaga perwakilan
rakyat untuk melaksanakan kegiatan kenegaraan dalam rangka menentukan
kebijakan publik. Wakil-wakil rakyat yang duduk dalam lembaga perwakilan
tersebut dipilih melalui pemilihan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah
secara periodik (Anang Priyanto, 2001: 10).
10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945

1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang maha Esa


2. Demokrasi dengan kecerdasan
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
4. Demokrasi dengan rule of law
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
9. Demokrasi dengan kemakmuran
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial
3 karakter utama yang merupakan cita-cita luhur penerapan
demokrasi di Indonesia

1. Kerakyatan. Merupakan bentuk penghormatan kepada rakyat


Indonesia.
2. Permusyawaratan. Merupakan keinginan untuk mewujudkan
negara Persatuan yang dapat mengatasi paham perseorangan
atau golongan.
3. Hikmat kebijaksanaan. Merupakan keinginan bangsa
Indonesia bahwa demokrasi yang diterapkan berdasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan,
permusyawaratan, dan keadilan.
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Indonesia pernah menerapkan tiga model demokrasi, yaitu


1. demokrasi parlementer,
2. demokrasi terpimpin,
3. demokrasi pancasila.
Setiap fase tentunya memiliki karakteristik yang merupakan ciri khas dari
pelaksanaan tiap-tiap tiap fase demokrasi
Landasan Konstitusional pelaksanaan demokrasi Pancasila

– Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 (sebelum diamandemen)


berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.
– Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 (setelah diamandemen) berbunyi
“kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar”.
– Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) pasal 1 ayat 1: “Republik
Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum
yang demokrasi dan berbentuk federasi”. Pasal 1 ayat 2: “Kekuasaan
kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh pemerintah bersama-
sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat”.
– UUDS 1950 pasal 1 ayat 1: “Republik Indonesia yang merdeka dan
berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk
kesatuan”. Pasal 1 ayat 2: “Kedaulatan Republik Indonesia adalah di
tangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama-sama Dewan
Perwakilan Rakyat”.
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada masa 1945 -
1949

– Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periodesasi:


Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang
ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum
berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik.
Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu
terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR,
DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara
Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
 Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober
1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.
 Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945
tentang Pembentukan Partai Politik.
 Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945
tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil
menjadi parlementer
Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959

– Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden


sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala
Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi
ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi
dan berkembangnya partai-partai politik.
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai
gagal disebabkan :
Dominannya partai politik
• Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
• Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti
UUDS 1950
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 :
• Bubarkan konstituante
• Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
• Pembentukan MPRS dan DPAS
Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
– Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.
VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua
kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan
nasakom dengan ciri:
– 1. Dominasi Presiden
2. Terbatasnya peran partai politik
3. Berkembangnya pengaruh PKI
– Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang
dipenjarakan
2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden
dan presiden membentuk DPRGR
3. Jaminan HAM lemah
4. Terjadi sentralisasi kekuasaan
5. Terbatasnya peranan pers
6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh
PKI.
Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998
– Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11
Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat
pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde
baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997.
Soeharto untuk turun jadi Presiden
5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang.
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
– Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru
ini dianggap gagal sebab:
1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
2. Rekrutmen politik yang tertutup
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
4. Pengakuan HAM yang terbatas
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela
– Sebab jatuhnya Orde Baru:
1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
2. Terjadinya krisis politik
3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan
orba
4. Gelombang demonstrasi yang menghebat
menuntut Presiden
Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang

Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah


demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi
negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu
pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-
lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Demokrasi Indonesia saat ini telah
dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil
Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya
lembaga-lembaga tinggi yang lain.
– Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara
lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
Reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas
dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden
dan Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
– Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali
yaitu tahun 1999 dan tahun 2004
Latihan 3
– 1. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

– 2. Sebutkan landasan dalam pelaksaanaan demokrasi Pancasila pada masing-masing


periode !
Rayuan Pulau Kelapa
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa

Tanah airku aman dan makmur


Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Reff:
Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia
Gambang Suling
Ciptaan : Ki Narto Sabdo

Gambang suling,
Kumandhang suarane
Thulat thulit kepenak unine
Uuu…uuu…uuu…uuu…unine mung
Nrenyuhake baa…reng
Lan kentrung ke…tipung suling
Sigrak kendhangane
reff :
kembali ke atas..gambang suling…

Anda mungkin juga menyukai