Anda di halaman 1dari 16

DOKUMENTASI

KEPERAWATAN
POR
KELOMPOK KELOMPOK
2 2
Anggota kelompok
• Indira wulandari
• Metha shintya
• Munisah marliana
• Nabila putri
• Raihan al-farobi
PROBLEM
ORIENTED
RECORD
Model (POR)
dokumentasi keperawatan problem
oriented record (POR) mempunyai orientasi
pada masalah klien. Pencatatan atau
dokumentasi POR dikenalkan oleh dr.
Lawrence Weed untuk pertama kalinya di
Amerika Serikat.
4 KOMPONEN
MODEL
DOKUMENTASI
1. Data Dasar
POR
kumpulan dari data atau semua informasi
Data dasar mencakup :
a) Pengkajian keperawatan
baik subyektif maupun obyektif yang telah b) Riwayat penyakit/ kesehatan
dikaji dari klien ketika pertama kali masuk c) Pemeriksaan fisik
Rumah Sakit atau pertama kali diperiksa d) Pengkajian ahli gizi
e) Data penunjang ( hasil
laboratorium)
2.Daftar Masalah
merupakan suatu daftar inventaris
masalah yang sudah dinomori
menurut prioritas. Daftar masalah ini
bisa mencerminkan keadaan pasien,
masalah-masalah ini diberi nomor
sehingga akan memudahkan bila
perlu dirujuk ke masalah tertentu
dalam catatan klinik tersebut
A) Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari
data dasar, kemudian disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi
masalah.
B) Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu
dengan klien atau orang yang diberi tanggung jawab.
C) Daftar masalah dapat mencakup masalah fisiologis, psikologis,
sosiokultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan.
D) Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah
diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang
menemukan masalah tersebut.
3. Daftar Awal
Rencana
Rencana asuhan merupakan hasil yang diharapkan
tindak lanjut dikembangkan untuk masalah yang
terindentifikasi. Rencana asuhan harus mencakup
instruksi untuk memperoleh data tambahan, untuk
intervensi terapeutik dan penyuluhan untuk pasien.
Perencanaan awal terdiri dari 3 ( tiga )
a) Diagnostik
Dokter mengidentifikasi apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih
dahulu. Menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan dan
memindahkan pemenuhan kebutuhan klien. Koordinasi pemeriksaan untuk
menegakkan diagnostik sangat penting.
b) Usulan Terapi
Dokter menginstruksikan terapi khusus berdasarkan masalah. Termasuk
pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diit, penanganan secara khusus,
observasi yqng harus dilakukan. Jika masalah awal diagnosa kebidanan, bidan
dapat menyusun urutan usulan tindakan asuhan kebidanan
c) Pendidikan klien
Diidentifikasi kebutuhan pendidikan klien bertujuan jangka panjang.
Team kesehatan mengidentifikasi jenis informasi atau keterampilan
yang diperlukan oleh klien untuk beradaptasi terhadap masalah yang
berkaitan dengan Kesehatan
4. . Catatan Perkembangan (Proses Note )

Catatan perkembangan membentuk rangkaian informasi dalam


sistem pendekatan berorientasi masalah. Catatan ini dirancang
sesuai dengan format khusus untuk mendokumentasikan informasi
mengenai setiap nomor dan judul masalah yang sudah terdaftar.
Catatan ini menyediakan suatu rekaman kemajuan pasien dalam
mengatasi masalah khusus, perencanaan dan evaluasi.
Catatan perkembangan dapat digunakan dalam bentuk:

1. SOAP yaitu subjective (data subjektif),objective (data objective)analisist


(analisa), planning (perencanaan)
2. SOAPIER, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objectif).
Analisist(analisa), Planning (Perencanaan), Implementation
(Implementasi atau tindakan),Evaluation (evaluasi)dan Reassessment
(Penafsiran atau peninjauan kembali atau pengkajian ulang)
3. PIE yaitu Problem (masalah), intervention(rencana
tindakan),Evaluation (evaluasi).
Keuntungan dalam
Penggunaan POR
a. Keuntungan

1). Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan


pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari
pada tugas dokumentasi.
2). Pencatatan tentang kontinuitas atau kesinambungan
dari asuhan kebidanan.
3). Evaluasi masalah dan pemecahan masalah
didokumentasikan dengan jelas, susunan data
mencerminkan masalah khusus.
Kerugian dalam
Penggunaan POR
1) Penekanan pada hanya berdasarkan masalah, penyakit, ketidakmampuan
dan ketidakstabilan dapat mengakibatkan pada pendekatan pengobatan dan
tindakan yang negatif.
2) Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak secara
terus menerus diperbaharui dan konsensus mengenai masalah belum
disetujui, atau tidak ada batas waktu untuk evaluasi dan strategi untuk
follow up belum disepakati atau terpelihara.
3) Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah dilakukan tindakan
atau timbulnya masalah yang baru.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai