Anda di halaman 1dari 14

MENELAAH STRUKTUR DAN

KEBAHASAAN TEKS CERPEN


Kompetensi Dasar

Menelaah struktur dan aspek


kebahasaan cerita pendek yang dibaca
atau didengar
Tujuan Pembelajaran

1. Memahami struktur cerita pendek.


2. Memahami kebahasaan cerita pendek.
Struktur Teks Cerita Pendek

Resolusi
Komplikasi
Rangkaian
peristiwa

Orientasi
Struktur Teks cerita Pendek
• Orientasi:
Bagian pendahuluan baik pengenalan sifat tokoh
maupun latar cerpen
• Rangkaian peristiwa: beberapa peristiwa/ kejadian
• Komplikasi:
Memuat masalah atau konflik yang terdapat dalam
cerpen
• Resolusi:
Bagian pemecahan masalah atas konflik yang ada
dalam cerpen
Kebahasaan dalam Teks Cerita Pendek
Penggunaan kata ganti orang dapat dilihat
dari sudut pandang yang digunakan

Penggunaan penanda yang menunjukkan


keterangan waktu
Protagonis Tritagonis
Pemilihan kosakata atau penggunaan kata benda
khusus

Penggunaan kalimat deskriptif yang terperinci:


Antagonis
kalimat yang berisi penggambaran objek.

Penggunaan gaya bahasa atau majas


MAJAS
adalah cara melukiskan dengan jalan
menyamakannya dengan sesuatu yang lain

Menurut Gorys Keraf majas dibagi menjadi


empat kelompok
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Pertautan
4. Majas Perulangan
Majas perbandingan
1. Majas Personifikasi
• Majas yang menggambarkan benda mati dapat bersikap
layaknya manusia.
Contoh:
Daun kelapa melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera
bermain di pantai.

2. Metafora
• majas yang meletakkan sebuah objek yang bersifat sama
dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk
ungkapan.
Contoh:
Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris
perusahaan tersebut.
3. Majas Asosiasi
yaitu membandingkan dua objek yang berbeda,
namun dianggap sama dengan pemberian kata
sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.

Contoh:
• Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah
dua.
Artinya, keduanya memiliki wajah yang sangat
mirip.
Majas Pertentangan
1. Majas Hiperbola
• Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan
berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.
Contoh:
Orang tuanya memeras keringat agar anak
tersebut dapat terus bersekolah.
Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.
2. Majas Ironi
yaitu sindiran halus menggunakan kata-kata yang
bertentangan dengan fakta yang ada.
Contoh:
Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian
kasur yang bisa ditiduri.
3. Majas Litotes
• ialah merupakan ungkapan untuk merendahkan diri,
meskipun kenyataan yang sebenarnya adalah yang
sebaliknya.
Contoh:
• Selamat datang di gubuk kami.
Gubuk memiliki artian sebagai rumah.
Majas Pertautan
1. Majas Metonimia
• Majas yang menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk
merujuk pada pada benda umum.
Contoh:
• Sehabis makan ia selalu menghisap jarum.

2. Majas Eufemisme
• Majas yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik
dengan padanan yang lebih halus.
Contoh:
• Saudaranya hilang akal setelah dirumahkan dari
perusahaannya.
Majas Perulangan
1. Majas repetisi
• Majas yang mengulang kata-kata dalam satu baris kalimat.
Contoh:
• Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil kalungku.

2. Majas Paralelisme
• mengulang-ulang kata-kata dengan baris yang berbeda
Contoh:
• Kasih itu sabar.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai