Anda di halaman 1dari 11

MENYUSUN CERITA

PENDEK
PERTEMUAN KETIGA
KD : MENELAAH STRUKTUR
DAN ASPEK KEBAHASAAN
CERITA PENDEK YANG
DIBACA ATAU DIDENGAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Siswa dapat menelaah struktur cerita
pendek yang dibaca atau didengar
2.Siswa dapat menelaah aspek
kebahasaan cerita pendek yang dibaca
atau didengar
MATERI PEMBELAJARAN
Struktur cerita pendek
1. Orientasi / Abstrak : Cerita dimulai
dengan penentuan peristiwa, menciptakan
gambaran visual latar, atmosfer, waktu
dan kisah.Pengenalan karakter dan arah
komplikasi ( mulai adanya pengenalan
masalah )
2. Rangkaian Peristiwa : Kisah berlanjut
melalui serangkaian peristiwa yang terjadi
dan peristiwa-peristiwa yang tak terduga.
3. Komplikasi : Cerita bergerak seputar
konflik, konflik semakin memuncak,
sehingga berpengaruh pada latar waktu
dan karakter.
4. Resolusi : Masalah atau konflik
ditemukan titik pemecahannya/ solusi,
bagaimana pengarang menyelesaikan
ceritanya.
UNSUR KEBAHASAAN CERPEN
1. Sudut pandang pencerita , apakah sebagai orang
pertama ( tokoh utama ) atau sebagai orang
ketiga.
2. Memiliki latar / setting cerita baik waktu kini
atau waktu lampau
3.Memiliki kata benda khusus yaitu kata
benda yang bermakna kuat dan bermakna
khusus. Misalnya penggunaan kata “
beringin “ dan “ trembesi “ untuk
menggantikan kata “ Pohon “
4.Menggunakan uraian yang rinci dan
deskriptif untuk menggambarkan
pengalaman, latar, dan karakter. Misalnya
untuk menggambarkan rasa, bau, apa yang
didengar, dan apa yang dilihat.
5. Menggunakan beberapa majas atau
gaya bahasa.
PENGERTIAN MAJAS/ GAYA BAHASA

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan


penulis untuk menyampaikan sebuah
pesan secara imajinatif dan kias, hal ini
bertujuan agar pembaca mendapat efek
tertentu dari gaya bahasa tersebut yang
cenderung emosional.
Contoh : Engkau telah memberiku mimpi
buruk, memporak-porandakan khayalku
menjadi cabik-cabik yang mengenaskan.
1. Majas Simile yaitu sejenis majas yang hampir sama
dengan asosiasi, karena menggunakan kata bagai,
ibarat, bak, seperti. Namun perbedaannya kalau
asosiasi membandingkan dua objek yang berbeda,
kalau simile menyandingkan sebuah kegiatan dengan
ungkapan.
2. Contoh Asosiasi :
a. Mukanya pucat bagai mayat
b. Ia selalu menurut saja ibarat kerbau dicocok hidung.
3. Contoh Simile
c. Kelakuan mereka ibarat anak ayam kehilangan
induknya.
d. Dia terbang bagai batu lepas dari katapelnya.
4. Majas Metafora yaitu majas yang membandingkan
sebuah obyek yang bersifat sama dengan pesan yang
ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan.
Contoh : Hari ini sebuah gedung besar habis dilalap si jago
merah ( api yang besar ).
Dia memiliki hati batu ( keras kepala )
5.Majas Personifikasi yaitu majas perbandingan yang
menganggap benda mati seperti makhluk hidup.
Contoh : Bunga-bunga tersenyum menyambut pagi
yang cerah.
5. Majas Retoris atau Retorika adalah majas
pertentangan yang dinyatakan dalam kalimat
tanya tetapi tidak menghendaki jawaban.
Contoh : Bahagia apa yang Engkau cari ?
Apakah setiap orang memiliki
mimpi ?

Anda mungkin juga menyukai