Anda di halaman 1dari 29

Manusia sebagai Co-Creator dan Co-Worker

Allah (KGK 356-358)

 Manusia dipanggil untuk mengambil bagian


dalam kehidupan Allah, diciptakan untuk
melayani Allah, mencintai-Nya, dan
mempersembahkan seluruh ciptaan kepada-Nya.
Dengan tujuan manusia ikut ambil bagian dalam
kebahagiaan-Nya (Bdk. KGK 1)
 Co-creator: Allah menciptakan dari yang tidak
ada menjadi ada (ex nihilo), manusia
mengembangkan apa yang sudah diciptakan
Allah.
 Co-worker: menjadi “rekan kerja” Allah untuk
melestarikan ciptaan yang sudah dijadikan-Nya
dengan sungguh amat baik (bdk. Kej 1:31).
Mengapa manusia mempunyai
kerinduan akan Allah?
 Ketika manusia diciptakan
(IMAGO DEI) Allah telah
MENGUKIR dalam hati
manusia KERINDUAN untuk
melihat Allah.
 Jiwa spiritual (Makhluk
Religius) ini tak dapat
mati, intelek dan
kehendak bebas, pribadi
manusia terarah kepada
Allah dan dipanggil untuk
kebahagiaan kekal dalam
jiwa dan badannya. (Bdk.
KGK 358).
PANGGILAN KEPADA
IMAN Romo Yanuarius Muni, OAD
IMAN
(KEBANGKITAN/
KEHIDUPAN MULIA)

AKAL-BUDI DAN KEHENDAK BEBAS


 Dapat membayangkan
kehidupan yang lain, kekal,
penuh kebahagiaan, dan
mulia;
 Dengan sukarela
mempercayai atau
meyakininya;
 Dengan sungguh-sungguh
menghendaki atau
menginginkannya;
 Siap memperjuangkannya
(menolak atau melepaskan
yang sekarang walau tak
mengenakkan apabila
diyakini menjauhkan diri dari
hidup yang akan datang).
Panggilan
kedalam Iman

 Tuhan berprakarsa;
 Panggilan untuk menjadi
manusia;
 Panggilan kedalam Iman;
 Panggilan kedalam Iman
Katolik.

 Manusiawi menuju ilahi.


PERISTIWA PANGGILAN
(DALAM KESEHARIAN)

 Tiba-tiba atau jalan


yang Panjang;
 Dramatis atau biasa
saja;
 Langsung atau tidak
langsung
ABRAHAM
Kej 12: 1-9
 Pergilah meninggalkan
(Detachment) seisi rumahmu
 Janji Allah kepada Abraham
“ Aku akan memberkati
Engkau dan engkau akan
menjadi berkat.”
 Menghidupi janji (IMAN):
akan menurunkan banyak
orang tetapi anaknya
diminta untuk
dipersembahkan;
 Mula-mula ragu, takut,
tetapi menyerahkan
segalanya.
 SURRENDERING ONESELF TO
GOD
MUSA
Kel 3: 1-4, 16
 Lahir, hidup, dan
berkemang dalam
keadaan tidak nyaman;
 Terlibat pembunuhan
untuk membela
temannya;
 Melarikan diri dari Mesir
ke Median kira-kira
Tahun 1250 Seb. Masehi;
 Semak menyala tapi tak
hangus;
 Suka-duka menjalani
panggilan (Tidak mudah
menghadapi sikap tegar
tengkuk bangsa Israel)
Musa:
Sang Penuntun Sebuah Bangsa

● Sang Penuntun yang tidak tak kenal lelah menuntun


sekelompok bekas budak dari Mesir menjadi sebuah bangsa
yang besar.
● Niat baik Musa untuk mendampingi dan menuntun
umatnya terkadang tidak dibarengi oleh niat baik umat
Israel untuk bersedia dituntun dan didampingi.
● Musa menghadapi orang-orang yang tidak puas dan
menggerutu terhadap kondisi yang ada dan yang masih
bermental kanak-kanak.
BANGSA PENGGERUTU
● Musa setia dalam mendampingi dan melayani bangsa
Israel, dan sekaligus mengalami banyak perlawanan
dari mereka sendiri.
● Musa mengalami kesulitan dalam mendampingi
suatu bangsa yang sedang bergerak menuju
pembebasan.
● Ia sangat menderita karena menanggung beban
memimpin suatu bangsa yang keras kepala dan
sering mengeluh kepada Allah.
Mengapa Tabah?
● Musa mampu untuk setia
dalam tugas pelayanannya
karena dia berani
mempercayakan semuanya
kepada TUHAN.
● Sebagai penuntun, Musa
sadar bahwa tanpa
pendampingan TUHAN,
ia tidak sanggup
menjalankan tugasnya
secara maksimal
DAUD
(1Sam 16: 1-13)
 Daud diurapi tetapi
tidak langsung jadi
raja;
 Persahabatan dengan
Nathan (1Sam 18:1-5)
 Raja terkenal;
 Skandal yang
dibuatnya; (1Sam 11)
 Pertobatannya.(1Sam
12)
YOHANES PEMBAPTIS
(Yoh 3: 22-36)
 Lahir dari orang
yang sudah
berumur;
 Hidup di padang
gurun;
 Merasa terpanggil
untuk membangun
Israel baru
(pertobatan:
pembaptisan dan
gerakan bersama);
 Tidak takut siapa
pun dan apa pun
demi kebenaran;
 Menunjuk kepada
Mesias.
PARA RASUL
(Yoh 1: 35-51)
 Mereka dipanggil
dalam keadaan
masing-masing;
 Belajar mengenai
kehidupan;
 Diberitahu
mengenai
kehidupan kekal
sebagai suatu
kebenaran;
 mereka menjadi
saksi
kesengsaraan,
kematian, dan
kebangkitan
Yesus.
PAULUS
(Kis 9: 1-31)
 Semula bernama Saulus dan
berupaya membinasakan pengikut
Kristus;
 Bertobat dan mengalami
konsekuensinya;
 Mewartakan kebangkitan Yesus dan
mengalami salib bertubi-tubi hingga
kematiannya;
 Ia berkata: “Apabila tak ada
kebangkitan, sia-sialah pemberitaan
kami dan sia-sialah juga
kepercayaan kamu” (1Kor 15: 13-
14).
 Mereka semua dipanggil dalam keutuhan pribadi
masing-masing. Artinya mereka dipanggil dalam
keseluruhan jiwa-raga, latar-belakang, keadaan, sifat,
dan sikapnya (kesatuan yang utuh tanpa dipisahkan:
individu, in-dividere)
 Mereka masing-masing merupakan seorang pribadi yang
lengkap dengan seven identities of human being:
different, distinctive, unique, wonderful, interesting,
unrepeatable, irreplaceable.
 Sebagai pribadi, setiap dari mereka merupakan subyek
dari hak dan kewajiban asasi (kodrati). Hak dan
kewajiban itu terbawa dan melekat pada kenyataan
bahwa dirinya adalah manusia sejak dalam kandungan
God’s Spot

 Ada God’s Spot dalam diri setiap orang. God’s


Spot/Pusat Spiritual artinya bahwa dalam
hidup manusia senantiasa mencari nilai-nilai
mulia (spiritualitas).
 Orientasi hidup manusia bukan melulu
tentang dunia tapi surga
 “Karena kewargaan kita adalah di dalam
sorga, dan dari situ juga kita menantikan
Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang
akan mengubah tubuh kita yang hina ini,
sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang
mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-nya”
(Flp 3:20-21)
Pastor Yanuarius Muni, OAD

P A N D
AGAMA LAIN
A N G A N G E R E J A K A T O L I K

T E N T A N G A G A M A L A I N
Pastor Yanuarius Muni, OAD

DASAR PEMIKIRAN
Dokumen Nostra Aetate Konsili Vatikan II, 28 Oktober 1965

Gereja tidak menolak pandangan tentang agama-agama lain. Ia


memandang perlu untuk mengembangkan kesatuan dan cinta
kasih antar manusia, antar bangsa, sebab semua bangsa
merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal dan satu
tujuan, yaitu ALLAH. (bdk. Kis. 17:26)

Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara


bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran yang
memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan
diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar
Kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada
hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni sebagai
“Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Yoh 14:6); dalam Dia manusia
menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah
mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Ny a.
Pastor Yanuarius Muni, OAD

AGAMA ISLAM
Gereja menghargai umat Islam yang menyembah Allah
satu-satunya, yang hidup dan berdaulat, penuh
belaskasihan dan mahakuasa, pencipta langit dan bumi
yang telah bersabda kepada umat manusia. Pengakuan
Yesus Kristus sebagai nabi dan menghormati Maria Bunda-
Nya yang tetap perawan dan pada saat-saat tertentu
dengan khidmat berseru kepadanya.
Menyikapi pertikaian masa lalu antara Kritiani dengan
Islam, Konsili suci mendorong mereka semua, supaya
melupakan yang sudah-sudah, dan dengan tulus hati
melatih diri untuk saling memahami, dan supaya
bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan
sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral maupun
perdamaian dan kebebasan.

"Jika kita manusia beriman tidak dapat berjabat


tangan, saling merangkul satu dengan lainnya,
memberi ciuman satu dengan lainnya, dan juga
berdoa, maka iman kita akan dikalahkan," Kata Paus
Fransiskus dalam pertemuannya bersama Imam
besar Al Azhar
Pastor Yanuarius Muni, OAD

BERBAGAI AGAMA
BUKAN KRISTEN

Gereja Katolik tidak menolak apapun yang benar dan suci di dalam agama-
agama ini. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan
cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran,
yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan
diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar
Kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada hentinya
mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “Jalan, Kebenaran
dan Hidup” (Yoh 14:6); dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan,
dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya.

Gereja mendorong para puteranya, supaya dengan bijaksana dan


penuh kasih, melalui dialog dan kerja sama dengan para penganut
agama-agama lain, sambil memberi kesaksian tentang iman serta
perihidup Kristiani, mengakui, memelihara dan mengembangkan
harta-kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosio-budaya, yang
terdapat pada mereka.
Pastor Yanuarius Muni, OAD

AGAMA YAHUDI

Perjanjian Lama

Gerejai mengenangkan ikatan rohani antara Umat perjanjian Baru dan keturunan
Abraham.
Ia mengakui bahwa – menurut rencana ilahi penyelamatan yang bersifat rahasia
– awal mula iman serta pemilihannya sudah terdapat pada para Bapa Bangsa,
Musa dan para Nabi. Gereja tidak dapat melupakan, bahwa ia telah menerima
Wahyu Perjanjian Lama melalui bangsa itu, dan bahwa karena belas-kasihan-
Nya yang tak terhingga Allah telah berkenan mengadakan Perjanjian Lama
dengannya

Perjanjian Baru
Gereja berpandangan bahwa meskipun para pemuka bangsa Yahudi
beserta para penganut mereka mendesak kematian Kristus, namun apa
yang telah dijalankan selama Ia menderita sengsara tidak begitu saja dapat
dibebankan sebagai kesalahan pada semua orang Yahudi yang hidup ketika
itu atau kepada orang Yahudi zaman sekarang.
PERSAUDARAAN SEMESTA TANPA DISKRIMINASI

01 02 03

Bersikap Sebagai Saudara Martabat Manusia Sikap Gereja


Gereja mengecam setiap diskriminasi antara orang-
Hubungan manusia dengan Allah Bapa dan Tidak ada dasar bagi setiap teori atau orang atau penganiayaan berdasarkan keturunan atau
warna kulit, kondisi hidup atau agama, sebagai
hubungannya dengan sesama manusia praktik, yang mengadakan pembedaan berlawanan dengan semangat Kristus.
saudaranya begitu erat, sehingga Alkitab mengenai martabat manusia serta hak-hak
Oleh karena itu, Gereja meminta kepada segenap umat
beriman Kristiani, supaya bila ini mungkin “memelihara
berkata: “Barang siapa tidak mencintai, ia yang bersumber padanya antara manusia
cara hidup yang baik diantara bangsa-bangsa bukan
tidak mengenal Allah” (1Yoh 4:8). dan manusia, antara bangsa dan bangsa.
Yahudi” (1Ptr 2:12), dan sejauh tergantung dari mereka
hidup dalam damai dengan semua orang[Roma 12:18],
sehingga mereka sungguh-sungguh menjadi putera
Bapa di sorga
Hanya karena Yesus, tapi
terbuka
 Saya bersyukur bisa menemukan ajaran iman ini dalam Gereja Katolik.
Karena Yesus jelas mengatakan dan memberi jaminan hidup kekal.
 Tetapi Gereja Katolik sangat terbuka dan menghargai kehadiran agama-
agama lain; “Gereja Katolik tidak menolak apapun yang benar dan suci
dalam agama-agama lain. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja
merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-
ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini
dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar
kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada hentinya
mewartakan Kristus, yakni -Jalan, Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14:6)
dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia
pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya (Nostra Aetate)
 Menumbuhkan sikap Toleransi, terbuka dan dialog mencapai
Rekonsiliasi :Persaudaraan dalam kemanusiaan
Hanya karena Yesus, tapi
terbuka
 “Orang di luar Umat Katolik, bahkan orang yang sama
sekali tidak percaya kepada Allah, dapat diselamatkan
asal mereka berusaha hidup menurut suara hati
mereka” (lumen Gentium 16)
 “Apa yang benar dan suci dalam agama-agama lain
harus diakui, dengan Islam dipuji secara khusus” (Nostra
Aetate)
 “Roh Kudus juga bekerja di luar batas-batas Gereja yang
kelihatan, bahwa apapun yang benar dan baik terjadi
karena hembusan Roh Kudus dan karena itu agama-
agama lain juga ada hembusan Roh Kudus, jadi unsur-
unsur yang menyelamatkan” (Redemptoris Missio 1991)
IMAN KATOLIK

 Yesus hidup di dunia;


 Yesus menderita
sengsara, disalibkan,
wafat, dan dimakamkan;
 Yesus bangkit
(menampakkan diri
berkali-kali);
 Yesus naik ke surga (tidak
hanya hidup lagi di
dunia).
SABDA/PENGAJARAN
(ALKITAB): Jawaban Manusia Kepada
Allah
 Sahadat/Credo/
Aku percaya:
 Allah, Bapa,
Pencipta …
 Yesus Kristus,
PutraNya,
 Roh Kudus …
 Gereja Katolik
yang kudus ….
 Persekutuan Para
Kudus ….
 Pengampunan
dosa ….
 Kehidupan kekal.
DEO GRATIAS
Pastor Yanuarius Muni, OAD

THANK YOU
B E H U M B L E , B E S I M P L E A N D

B R I N G J O Y T O O T H E R S

Anda mungkin juga menyukai