Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya lansia. (Depkes RI, 2005). Tujuan Posyandu Lansia
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia
untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia ( Depkes, 2006 ) Kader Posyandu Lansia
Menurut WHO, kader kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang
dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan. Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela (Depkes, 2005). Peran Kader Posyandu Lansia
Melakukan survey mawas diri (SMD) bersama petugas untuk menelaah,
pendataan sasaran, mengenal masalah dan potensi Menggerakkan masyarakat melaksanakan kegiatan dikelompok usia lanjut Memberikan penyuluhan/penyebarluasan informasi kesehatan Melakukan rujukan kepada petugas kesehatan / sarana kesehatan. Penyelenggaraan Posyandu Lansia
Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan dengan sistem 5 meja :
Meja 1 : Pendaftaran Meja 2 : Penimbangan BB, TB, Pengukuran lingkar perut, Meja 3 : Pemeriksaan fisik, Pengukuran tekaan darah, Pengisian KMS lansia Meja 4 : Pemeriksaan kesehatan dan Laboratorium sederhana, pemberian obat Meja 5 : Penyuluhan dan konseling, serta pemberian PMT Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan Dalam Posyandu Lansia Pemeriksaan kesehatan menggunakan KMS lansia yaitu Aktivitas sehari-hari, Status mental, gizi, TTV, Penyuluhan kesehatan Konseling kesehatan Rujukan , dilakukan oleh kader kepada petugas kesehatan di puskesmas atau ke rumah sakit Kunjungan rumah, dilakukan oleh kader (atau disertai petugas kesehatan) Kegiatan olahraga berupa senam lansia, gerak jalan santai, dll. Pemberian makanan tambahan Rekreasi Cara Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Lansia PENGUKURAN BERAT BADAN •Lansia berdiri tegak memakai pakaian seminimalis mungkin, tidak membawa beban atau benda apapun, dan tanpa alas kaki •Kemudian dilakukan pembacaan hasil, mata kader yang mengukur tegak lurus dengan jarum penunjuk angka timbangan . PENGUKURAN BERAT BADAN • Posisi lansia berdiri tegak pada permukaan lantai yang rata tanpamemakai alas kaki • Posisi ujung tumit atau kedua telapak kaki di rapatkan dan nempel di dinding • Pada waktu pengukuran, posisi tumit pantat, punggung, dan belakang kepala menempel pada dinding, posisi kepala tegak,pandangan mata lurus kedepan. • Meteran di turunkan hingga mengenai puncak kepala lansia . • Kemudian dilakukan pembacaan hasil. PENGUKURAN LINGKAR PERUT
• Lingkar perut di ukur menggakan pita ukur (meteran kain)
• Lansia sebaiknya menggunakan pakaian yang ringan • Bila lansia menggunakan pakaian tebal (jaket, pakaian berlapis) ukur lingkar perut diatas lapisan pakaian paling dalam. • Pengukuran dilakukan dalam posisi tegak • Pita pengukur diletakkan melingkari perut setinggi pusat/pusar. • Kemudian dilakukan pembacaan dalam centimeter. PENGUKURAN TEKANAN DARAH • Tekanan darah atau tensi d ukurmenggunakan alat tensimeter digital/otomatis • Pastikan baterai masih berfungsi dengan baik • Lansia diminta duduk dengan posisi tegak • Masukan lengan kedalam lingkar manset, dan letakkan tangan dalam posisi tangan sejajar lurus • Tekan tombol start Sistolik Diastolik Denyut nadi PENGISIAN BUKU KESEHATAN LANJUT USIA TERIMA KASIH