Asuhan Keperawatan
Amenorrhea
Hipogonadotropik
KELOMPOK 01
1. Aulia Nur Syifa. 2102013243
2. Diyah Ayu Pitaloka 2102013236
3. Fadia Hanan Halila 2102013266
4. Fiki Fitrotul Amelati 2102013230
5. Fikih Brendan B.B.S 2102013246
6. Icha Wulan dari 2102013270
7. Hidaya Nur Sa’adah 2102013234
8. M. Afif Misbahul 2102013267
9. Najwa Nur K. 2102013282
10. Nanda Halimatus 2102013239
11. Nawang Ayu Tiya 2102013231
12. Ninda Puspitasari 2102013247
13. Nova Azazzara Wendy 2102013273
14. Sayidah Istiqomah S. 2102013261
15. Sulistiawati 2102013260
16. Uswatun Mahmudah 2102013250
17. Ubaidul Latif 2102013272
sub topik
A. B C D E
Pengertian Klasifikasi Pengertian Manifestasi Klinis Etiologi Amenorea
Amenorea Amenorea Hipogonadotropik
Amenorea Amenorea
Hipogonadropik Hipogonadropik
F G H I
Patofisiologi Pathway Komplikasi Pemeriksaan
Penunjang
Amenorea
sub topik
L M
J K Intervensi
Pengkajian Diagnosa
Penatalaksanaan keperawatan
keperawatan
N O P Q
Implementasi Evaluasi kesimpulan saran
Keperawatan Keperawatan
Pengertian Amenorea
Haid (Menstruasi) adalah perdarahan periodic pada uterus yang
dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. (Indriyani, dkk (2013).
Panjang siklus Menstruasi ialah jarak antara tanggal mulainya
Menstruasi yang lalu dan mulainya Menstruasi berikutnya. Hari
mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus
menstruasi yang normal atau di anggap sebagai siklus menstruasi
yang klasik adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas. Panjang
siklus yang biasa dijumpai ialah 25 - 32 hari. Lama Menstruasi
biasanya antara 3 - 5 hari, ada yang 1 - 2 hari diikuti darah sedikit-
sedikit kemudian, ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita
biasanya lama Menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-
rata ± 16 cc. (Wiknjosastro, 2012).
Klasifikasi Amenorea
1. Amenorrhea fisiologik
Terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan, laktasi dan sesudah menopause. 2. Amenorrhea Patologik
a) Amenorea primer
Amenorea primer adalah perempuan yang terlambat mulai menstruasi.
Biasanya seorang perempuan akan mengalami menstruasi pertama sekitar usia 10 tahun hingga 16 tahun. Jika
usianya sudah menginjak 16 tahun dan belum menstruasi, maka ini yang disebut amenorea primer.
(Santrock,J.W.2013)
b) Amenorea Sekunder
Amenore sekunder ( SA ) secara klinis didefinisikan sebagai tidak adanya
menstruasi selama lebih dari 3 interval siklus atau 6 bulan berturut-turut pada wanita yang sebelumnya
mengalami menstruasi (Merin dkk, 2012). Keadaan ini disebabkan karena Rendahnya hormon pelepas
gonadotropin (GoRH = Gonadotropine Releasing Hormone), yaitu hormon yang diproduksi oleh hipotalamus
(salah satu bagian dari otak), yang salah satu fungsinya adalah mengatur siklus menstruasi. Di samping itu,
kondisi stres, anoreksia, penurunan
dan kenaikan berat badan yang ekstrim, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB,
dan kista ovarium, juga dapat menyebabkan amenorea. (Santrock.2010)
Pengertian Amenorea Hipogonadropik
Ammenorrea Hipogonadotropik adalah berhentinya haid karena adanya masalah
pada aksis hipotalamus-hipofisis pusat. Pada kasus yang jarang, lesi hipofisis
atau ketidakmampuan genetik dalam memproduksi FSH dan LH menjadi
penyebabnya. Lebih umum terjadi, hal ini disebabkan oleh supresi hipotalamus
sebagai akibat dari dua pengaruh utama yaitu stress atau rasio bentuk tubuh yang
tidak tepat bagi wanita tersebut, terutama selama periode pertumbuhan
(Lobo.2017)
Manifestasi Klinis Amenorea
Hipogonadropik
pemeriksaan fisik dan usia penderita. Pemeriksaan yang biasa dilakukan yaitu :
a) Biopsi endometrium
b) Progestin withdrawal
c) Kadar prolaktin
d) Kadar hormon
e) Tes fungsi tiroid
f) Tes kehamilan
g) Kadar FSH (Folicle Stimulatin Hormone ) dan TSH (Thyroid Stimulating Hormone).
h) Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
i) CT Scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa)
Penatalaksanaan
Menurut Nugroho dan Utama (2014) Pengobatan tergantung pada penyebabnya :
a) Jika penyebabnuya adalah kenaikan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita
dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat untuk mengurangi berat badannya.
b) Jika penyebabnya adalah olahraga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk
menguranginya
c) Jika penyebabnya adalah kurangnya aktivitas fisik maka penderita harus mengatur
aktivitas fisiknya.
d) Jika seorang perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil
pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau perkembangan
pubertasnya. Untuk merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron. Untuk merangsang perubahan
pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut kemaluan dan
ketiaknya belum tumbuh bisa diberikan estrogen.
Lanjutan
e) Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk
mengangkat tumor tersebut. Tumor hipofisa terletak didalam otak
biasanya diobati dengan bromokriptin untuk mencegah pelepasan
prolaktin yang berlebihan oleh tumor. Bila perlu bisa dilakukan
pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru bisa dilakukan
jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.
f) Pada Hipogonadotropik apabila penyebabnya adalah kelainan
fungsional (anoreksia nervosa atau bulimia). Pengobatan untuk kelainan
fungsional membutuhkan bantuan psikiater.
Pengkajian
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman atau respon individu,
keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan, pada resiko masalah kesehatan atau pada
proses kehidupan. Diagnosa keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan asuhan
keperawatan yang sesuai untuk membantu pasien mencapai Kesehatan yang optimal (SDKI,
2016).
Diagnosa keperawatan yang muncul pada penyakit anemia yang diderita oleh ibu hamil antara
lain:
1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi tubuh (tidak menstruasi) d.d fungsi tubuh
berubah
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah yang dihadapi
3. Ansietas b.dkrisis situasional d.d konsentrasi menurun
Intervensi Keperawatan