Anda di halaman 1dari 13

MOBILISASI SOSIAL

A.ARDIANSYAH. N (25000322410012)
AHLA HULAILA (25000322410013)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN
MOBILISASI

• Mobilisasi merupakan strategi yang dikembangkan untuk membantu individu di


masyarakat untuk mengidentifikasi dan memilih saluran untuk menekan
permasalahan yang ada di lingkungannya sendiri-sendiri. Mobilisasi Masyarakat
yang berhasil bukan menghasilkan “kata” problem solving tetapi mengacu pada
adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk menggunakan /
menentukan saluran yang sesuai untuk menjawab kebutuhan dan keinginan lain
yang ada di masyarakat. Artinya, mobilisasi masyarakat membuka peluang bagi
masyarakat untuk mendapatkan kontrol yang lebih besar atas keputusan dan
pelaksanaan yang mempengaruhi kehidupan mereka
Diantara ketiga tindakan tersebut,
mobilisasi sosial adalah mesin yang dapat
menggerakkan dua tindakan lainnya. Bisa
juga mempertahankan keterlibatan dalam
promosi kesehatan bukan sebagai program
Kementerian Kesehatan tetapi sebagai
tujuan sosial.
Mobilisasi sosial dikatakan menjadi efektif
ketika target penerima manfaat menjadi
aktor dan pemangku kepentingan utama.
Terdapat 5 pendekatan yang dapat
digunakan dalam mobilisasi yakni:
1. Mobilisasi politik
2. Mobilisasi pemerintah
3. Mobilisasi masyarakat
4. Mobiliasi sector swasta
5. Penerima mobilisasi
KONSEP MOBILISASI MASYARAKAT

Konsep mobilisasi social muncul dari pengakuan bahwa partisipasi asli dari komunitas
sangat penting untuk pengembangan dan keberlanjutan. Masyarakat sipil, penerima manfaat
sebenarnya sebagai bagian dari seluruh upaya pengembangan. Oleh karena itu, perlu
mengambil peran proaktif dalam pengembangannya sendiri. Lembaga pengembangan dan
pemerintah harus memasukan masyarakat sebagai mitra utama. Upaya ini akan
memilikiefek memfasilitasi pengembangan multicultural, mempromosikan tata
pemerintahan yang baik, memastikan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan daya
tanggap strategi dan program baik nasuonal maupun local untuk kebutuhan masyarakat,
serta menyempirnakan pembuatan kebijakan dan proses implementasi (WHO, 2003).
TUJUAN MOBILISASI MASYARAKAT
Mobilisasi masyarakat adalah proses yang berkelanjutan dan mengejar tujuan seperti berikut:

1. Sensitifitas masyarakat terhadap kebutuhan, hak, dan status pemngembangan yang ada

2. Memfasilitasi transisi masyarakat dari pendekatan tradisional dan pasif terhadap peran aktif

3. Menekankan pentingnya upaya terorganisasi

4. Mengembangkan kesadaran tentang kesehatan serta pengembangan dan peningkatan kualitas hidup

5. Membangun kapasitas untuk mengambil peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan dan proses pemngembangan diri

6. Mengidentfiikasi kebutuhan komunitas yang dirasakan dan tidak dipahami serta mengeksplorasi sumberd daya komunitas

7. Mendorong dan membangun potensi dan kekuatan untuk mengatasi maslaaha pada kemandirian diri sendiri dan kemandirian
dasar

8. Pelatihan untuk perencanaan, implementasi dan pengelolaan kegiatan berbasis masyarakat dan pproyek

9. Memperkuat partisipasi dan mempertahankan momentum menuju pencapaiann tujuan pembangunan berkelanjutan
TUGAS KUNCI DALAM UPAYA MOBILISASI
MASYARAKAT
Terdapat beberapa tugas kunci dalam upaya mobilisasi masyarakat sebagai berikut:

1. mengembangkan dialog yang berkelanjutan antara elemen di masyarakat mengenai masalah kesehatan yang ada di lingkungan
mereka

2. Membangun atau memperkuat kelompok masyarakat untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat.

3. Membantu menciptakan lingkungan di mana individu dapat memberdayakan diri mereka sendiri dalam mengatasi permasalahan
kesehatan baik untuk diri sendiri maupun masyarakat.

4. Mendorong keterlibatan aktif anggota masyarakat dalam masalah kesehatan dengan cara mengenalkan keragaman dan keadilan,
terutama dari orang yang terdampak pada masalah kesehatan

5. Berjaringan dalam semua tahap kegiatan untuk menumbuhkan kepedulian elemen masyarakat terhadap kesehatan.

6. Mendorong masyarakat mengembangkan ide kreatif untuk mengembangkan berbagai strategi dan pendekatan untuk
meningkatkan status kesehatan; bahkan intervensi yang tidak disupport oleh penyandang dana atau ekternal lainnya
CONTOH KASUS
PROGRAM FRESH (FUTURE RESILIENCE AND STRONGER HOUSEHOLDS) ATAU
PROGRAM PENGUATAN POSYANDU

Pendekatan Informal
• Tahapan ini merupakan cara untuk
mendapat informasi awal tentang situasi
umum di masyarakat. Tahapan ini sebagai
cara untuk berkenalan dengan sebanyak-
banyaknya anggota masyarakat.
Pendamping lapangan harus mendapat
kepercayaan dari masyarakat, baik untuk
dirinya, lembaga maupun program yang
akan dilaksanakannya.
CONT…

• Tahap Identifikasi dan Pemetaan


bertujuan untuk mendapatkan informasi
langsung tentang kondisi umum desa di
bidang kesehatan, sebaran malnutrisi di
kalangan balita, kondisi semua
Posyandu yang ada di desa, potensi
yang ada untuk memperbaiki kondisi
nutrisi balita, dan potensi
pengembangan yang dapat menunjang
peningkatan kesehatan di masyarakat
CONT

• Pada tahap ini, hasil dari tahap


identifikasi/pemetaan dibawa dalam untuk
mendapat dukungan. Tahap ini merupakan
“resume” dari tahapan sebelumnya; yaitu
pendekatan informal dan identifikasi/pemetaan.
Peserta ditahapan ini adalah elemen masyarakat
yang sudah didekati secara informal. Di pertemuan
ini, elemen masyarakat yang hadir mendapat
paparan “hasil” identifikasi/pemetaan yang sudah
dilakukan di tahap sebelumnya. Dari pemaparan
ini, tumbuh kedasaran untuk berkomitmen untuk
berperan aktif dalam membantu posyandu
CONT…

• Tahapan ini adalah untuk


mengkapasitasi Kelompok
Pendukung Posyandu (Posyandu
Support Group). Kapasitas ini guna
menunjang “kerja” Kelompok
Pendukung Posyandu agar rencana
aksi yang disusun dapat berjalan
seperti yang direncanakan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai