Akuntansi Perpajakan-1
Akuntansi Perpajakan-1
A. Pengantar Akuntansi
Perpajakan
Dan
PPh 4 (2) - FINAL
I. Laporan Keuangan Komersial
Secara umum jika terjadi perubahan metode pencatatan, maka selisih yang
terjadi agar diungkapkan dalam Laporan Keuangan.
4. Asumsi Dasar Akrual yaitu suatu transaksi diakui pada saat kejadian,
bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
a
Selain itu, Laporan Keuangan Fiskal juga dapat dipakai sebagai data untuk
menilai kepatuhan Wajib Pajak terhadap ketentuan2 Perpajakan.
Kepatuhan ini dilakukan dengan cara memeriksa bahkan melakukan
penyidikan pajak.
IV. N E R A C A
2. KEWAJIBAN
a. Kewajiban Lancar (Utang Jangka Pendek).
b. Kewajiban Jangka Panjang dan
c. Kewajiban Lain-lain.
3. MODAL
a. Modal Saham
b. Agio Saham
c. Laba yg Ditahan.
CATATAN UNT AKTIVA TETAP
Catatan :
PPh sudah dibayar selama Th 2010 : Jan s.d Mar = @ 500 rb dan Apr
s.d Des = @ 750 Rb. Sudah dibayar lunas.
Permintaan :
Berdasarkan Koreksi-koreksi tsb di atas, anda diminta membuat
Laporan Laba Rugi Fiskal – dengan cara melakukan koreksi fiskal dari
Laporan Laba Rugi Komersial.
JAWABAN
KOREKSI FISKAL
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
JAWABAN
KOREKSI FISKAL
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
JAWABAN
KOREKSI FISKAL
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
JAWABAN
KOREKSI FISKAL
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
6 Voucher HP 1.000.000
(50% x 2.000.000)
JAWABAN
KOREKSI FISKAL
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
6 Voucher HP 1.000.000
(50% x 2.000.000)
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
6 Voucher HP 1.000.000
(50% x 2.000.000)
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
6 Voucher HP 1.000.000
(50% x 2.000.000)
KOREKSI
NO KETERANGAN
POSITIF NEGATIF
1 Penyusutan 15.000.000
2 Obat-obatan 10.000.000
Obat-obatan 5.000.000
3 Sumbangan 5.000.000
6 Voucher HP 1.000.000
(50% x 2.000.000)
PENGHITUNGAN PAJAK
TARIF PAJAK :
KREDIT PAJAK
PPh 25
֍ JAN S/D MAR (1.500.000)
(500.000 X 3)
Contoh Soal :
PT. Aneka menyewakan Ruko kepada PT. Raharjo sebesar Rp
25 Juta untuk 1 tahun. Jika PT. Aneka adalah PKP dan
mengenakan PPN atas transaksi tsb dan PT. Raharjo
memotong PPh 4(2) Final = 10%, maka buatlah jurnal unt
kedua PT. Tersebut.
JAWAB :
Dasar Pengenaan Pajak = Rp 25.000.000,-
PPN = Rp 25 Juta * 10 % = Rp 2.500.000,- dan
PPh 4(2) = Rp 25 Juta * 10% = Rp 2.500.000,-
Contoh Soal - PPh 4(2)
JURNAL unt PT. Aneka yang menyewakan Ruko :
Dr_Kas Rp 25.000.000,-
Dr_Beban PPh 4(2) = 10% Rp 2.500.000,-
Cr_Penghasilan Sewa 25.000.000,-
Cr_PPN-Keluaran =10% 2.500.000,-
PT. ANEKA
D K
KAS 250.000.000 -
BEBAN PPh 4 AYAT (2) 25.000.000 -
PENGHASILAN SEWA DITERIMA DIMUKA - 250.000.000
PPN KELUARAN - 25.000.000
PT RAHARJO
KAS 5.250.000.000 -
BEBAN PPh 4 AYAT (2) 250.000.000 -
PABRIK - 5.000.000.000
PPN KELUARAN - 500.000.000
PT RAHARJO
PABRIK 5.000.000.000 -
PPN - MASUKAN 500.000.000 -
KAS - 5.250.000.000
UTANG PPh 4 AYAT (2) - 250.000.000
SELESAI
Akuntansi Perpajakan
B. AKUNTANSI PAJAK
PPh 21 ; PPh 26 DAN PPh 24
Menghitung PPh Pasal. 21
II) Jurnal tsb di atas pada dasarnya sudah benar menurut akuntansi
komersial, tetapi jika dilihat dari sudut pandang Akuntansi
Perpajakan, maka jurnal di atas kurang lengkap karena belum
mencantumkan PPh 21.
Jurnal Penggajian dengan memperhatikan PPh 21 sbb :
Dr_Beban Gaji 5.500.000
Dr_Beban Pajak PPh 21 31.250
Cr_Utang PPh 21 31.250
Cr_Kas 5.500.000
V) Berikutnya bagaimana jika PPh 21 tsb di atas ditunjang (Gross Up) perusahaan?
Jurnal saat membayar gaji :
Dr_Beban Gaji 5.641.942
Cr_Utang PPh 21 41.942
Cr_Utang BPJS 100.000
Cr_Kas / Utang Gaji 5.500.000
Jurnal saat pembayaran Utang PPh 21 sbb :
Dr_Utang PPh 21 41.942
Cr_Kas 41.942
Penghitungan PPh 26 atas Pegawai dg Status WNA
Pasal : 2
Ketentuan mengenai dasar pemungutan, kriteria, sifat, dan besarnya
pungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Penjelasan PPh 22
Pasal : 3
Besarnya pungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak; lebih tinggi 100% (seratus
persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib
Pajak yang dapat menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak.
----------------------------
A) Bendahara pemerintah dapat memungut pajak
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang
1) Tujuan penunjukan Bendahara Pem sbg pemungut Pajak :
*)Penunjukan pemungut Pajak secara selektif, demi
pelaksanaan pemungutan Pajak secara efektif & efisien.
*) Tidak mengganggu kelancaran Lalulintas barang.
*) Prosedur pemungutan yang sederhana sehingga mudah
dilaksanakan
Penjelasan PPh 22
Rumah & Tnh Mewah > Rp 10M & >500M2 5% Hrg tanpa PPN & PPn BM
Apartemen Mewah > Rp 10M &/ >400M2 5% Hrg tanpa PPN & PPn BM
Jika transaksi ada PPN 11%, maka Uang yg diterima PT. TSM adalah :
Harga Barang yg diserahkan (termasuk PPN) Rp 2.750.000,-
(111%)
PPN 10% = 10/110 * Rp 2.750.000,- Rp 272.523,- ( 11%)
Hrg Beli sbg dasar Penghitungan PPh psl. 22 Rp 2.477.477- (100%)
PPh psl. 22 = 1,5 % * Rp 2.477.477,- Rp 37.162,-
Jumlah yg akan diterima oleh PT. TSM Rp 2.440.315,-
RUMUS = PPh 22 = 1,5% * ( Harga Beli -/- PPN).
Pungutan PPh 22 atas Produk Semen & Produk Kertas
PT. Semen Gresik (PKP) jual semen kpd CV. TSM-distributor tunggal.
Nilai transaksi Rp 450 Jt maka hitunglah PPh 22 yg terutang.
Harga Semen Rp 450.000.000,-
PPN 11% Rp 49.500.000,-
Harga Jual + PPN Rp 499.500.000,-
PPh 22 atas transaksi Semen =0,25% * RP 450 Jt = Rp 1.125.000,-
----------------------------------------------------------------------
PT. Indah Kiat Paper (PKP) jual kertas kpd CV. TSM-distributor tunggal.
Nilai transaksi Rp 200 Jt. Hitung PPh 22 terutang :
Harga Pembelian kertas (belum PPN) Rp 200.000.000,-
PPN = 11% * 200 Juta Rp 22.000.000,-
Jumlah Pembayaran Rp 222.000.000,-
PPh 22 yg dipungut oleh PT. Indah Kiat=0,10%*Rp 200Jt=Rp 200.000,-
Hitung PPh 22 Terutang oleh CV. TSM jika prsh tersebut TIDAK
MEMPUNYAI NPWP ? (lihat PPh Psl. 22 Ayat : 3).
Pungutan PPh 22 atas Penj Hasil Prod Industri Baja DAN
Penj Hasil Prod Industri Otomotif DN
PT. Krakatau Steel (PKP) menjual Prod Baja kpd PT. TSM-Produsen
Antara Industri Baja seharga Rp 400 Jt. Hitung PPh22
terutang atas Penj Hasil Prod Industri Baja tsb.
Harga Pembelian Baja (Belum PPN) Rp 400.000.000,-
PPN yg dipungut = 11% * Rp 400 Jt Rp 44.000.000,-
PPh 22 Terutang = 0,30% * Rp 400Jt Rp
1.200.000,-
-------------------------------------------------------------------------
PT. Yamaha Motor Ind (PKP) menjualSpd Motor kpd PT. TSM-
Distributor Spd Motor dg Harga Rp 900 Jt (belum PPN).
Hitung PPh 22 yang harus dipungut.
Harga Pembelian Spd Motor (Belum PPN) Rp 900.000.000,-
PPN yg dipungut = 11% * Rp 900 Jt Rp 99.000.000,-
PPh 22 Terutang = 0,45% * Rp 900Jt Rp
4.050.000,-
Hitung PPh 22 terutang jk PT. TSM bukan PKP DAN Bgmn dgn
perlakukan PPN (apakah harus tetap dipungut jk pembeli Non PKP)?
Potongan PPh 22 atas Industri & Ekportir yg bergerak dlm Sektor
Perhutanan, Perkebunan, Pertanian & Perikanan, atas pembelian
Bahan2 unt kep Ind & Ekport mereka dari Pedag Pengumpul.
Pada : 16 Mei 2022, PT. TSM membeli Getah Karet dari Seorang
Pedagang Pengumpul “Suwono” seharga Rp 2.200.000,- (sudah termasuk
PPN). Sesuai dg peraturan yg ada, maka PT. TSM wajib memungut PPh
22 dari Suwono sbb :
9) Orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri dapat ditunjuk oleh
Direktur Jenderal Pajak untuk memotong pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).