Anda di halaman 1dari 10

BRIDGING

DIETISIEN
DASAR KEGIATAN (URGENSI)

Definisi Matrikulasi
kegiatan pengayaan pengetahuan dan keterampilan calon peserta didik yang diperlukan
untuk mengikuti pembelajaran pada jenjang tertentu agar mencapai ‘entry level’
yang sama pada seluruh peserta didik.

Kurikulum bridging diperuntukkan bagi program studi Profesi Dietisien yang akan
menerima peserta didik dari lulusan pendidikan sarjana terapan gizi dengan tujuan untuk
penyamaan ‘entry level’ calon peserta didik karena terdapat perbedaan kurikulum dan
capaian pembelajaran antara Pendidikan Sarjana Terapan Gizi dengan Pendidikan Sarjana
Gizi.
RUANG LINGKUP

1. Program matrikulasi ditujukan pada calon peserta didik Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien
yang berasal dari lulusan sarjana terapan gizi dan bersifat wajib dan mengikat
2. Kegiatan matrikulasi ini merupakan kegiatan pengayaan materi dan keterampilan berdasarkan
a. Hasil pemetaan capaian pembelajaran pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan
khusus dari lulusan sarjana gizi, sarjana terapan gizi dan profesi dietesin
b. Hasil pemetaan nama mata kuliah, total sks, dan bahan kajian kurikulum pendidikan sarjana
terapan gizi dan kurikulum pendidikan sarjana gizi
3. Total sks dan lama waktu pembelajaran yang dtempuh pada matrikulasi ini merupakan kegiatan
terpisah dan tidak dapat mengurangi total sks dan alokasi jam dari dari kurikulum Pendidikan
Profesi Dietisien
TUJUAN
Tujuan Umum

Memberi pedoman kurikulum bridging bagi Program Studi Profesi Dietisien yang akan menerima peserta didik
dari lulusan Pendidikan Sarjana Terapan Gizi untuk penyamaan ‘entry level’ ke jenjang Pendidikan Profesi
Dietisien.

Tujuan Khusus

1. Menetapakan jumlah SKS, jenis mata kuliah dan alokasi waktu serta strategi pembelajaran.
2. Memberikan pengayaan landasan teori bidang ilmu biomedis, analisis kuantitatif dan metodologi penelitian
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan critical appraisal journal dan menginterpretasikan
evidence-based dalam praktik kegizian
4. Meningkatkan kemampuan dalam berfikir logis, kritis, inovatif, dan sistematis dalam pemecahan masalah
pangan, gizi, dan kesehatan
PEMETAAN KURIKULUM BRIDGING

 PROFIL, CPL (sikap, KU, PK, KK)

Mengacu pada perbedaan ketrampilan umum dari capaian pembelajaran di atas,


maka calon mahasiswa dari lulusan Sarjana Terapan Gizi memerlukan pengkayaan
antara lain:
1. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah (problem solving)
dengan pemikiran sistematis dengan PBL berbasis pemecahan masalah
2. Pengkayaan landasan teori bidang ilmu biomedis

3. Pengkayaan kemampuan menginterpretasikan evidence base atau hasil penelitian


ilmiah, metode penelitian, penulisan dan presentasi ilmiah
JUMLAH SATUAN KREDIT
SEMESTER (SKS) ALOKASI WAKTU

Jumlah SKS dalam kurikulum bridging mencapai Alokasi waktu untuk 15 sks:
15 SKS untuk 6 mata kuliah yaitu: Nutrition 15 sks x 16 minggu x
Phisyology (3 sks), molecular biology in nutrition
50 menit = 12.000 menit
(2 sks), Energi dan zat gizi makro (Energy and
= 200 jam Jumlah hari =
macro nutrients) (3 sks), Vitamin dan Mineral
200 jam : 5 jam = 40
serta fitokimia ( Vitamin, mineral and
hari
phytochemical) (2 sks), Metodologi Penelitian  Jumlah minggu = 40 : 5 = 8 minggu = 2 bulan
Ilmiah (3 sks), Metode analisis Kuantitatif (2 sks). efektif
MATA KULIAH BRIDGING (MATRIKULASI)
METODE PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran menggunakan 5 jenis metode pembelajaran yaitu:


1. Tatap muka
2. Diskusi kelompok
3. Refleksi kasus
4. Critical appraisal journal

5. Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning) dengan


pendekatan pemecahan masalah bukan teori (problem solving)
EVALUASI PEMBELAJARAN SERTIFIKAT BRIDGING/
MATRIKULASI
Evaluasi dilakukan secara lisan dan tertulis ttg Sertifikat Kelulusan Bridging dikeluarkan oleh
kasus, telaah jurnal dan presentasi ilmiah masing-masing institusi penyelenggara Program
Studi Profesi Dietisien

Anda mungkin juga menyukai