Islam
Menjelajahi prinsip-prinsip dan panduan berkonsumsi yang diberikan oleh
Islam untuk menciptakan kehidupan yang berkelimpahan dan berberkahi.
1 Prinsip Keadilan
Aturan pertama mengenai konsumsi terdapat dalam al-Quran
surat al-Baqarah:168, yang artinya:
Prinsip Kebersihan 2 “Hai sekalian manusi, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah
Makanan harus baik atau cocok untuk dimakan, tidak syaitan;
kotor ataupun menjijikan sehingga merusak selera.
Oleh karena itu tidak semua yang diperkenankan boleh 3 Prinsip Kesederhanaan
dimakan dan diminum dalam semua keadaan.
Prinsip ketiga, yang mengatur perilaku manusia
mengenai makan dan minum terdapat jugadalam al-
Quran surat al-A’raf :31, yaitu sikap tidak berlebihan
yang berarti janganlah makan secara berlebihan.
Prinsip Konsumsi dalam Islam
1 Tingkatan Al-Muttadani
3 Tingkatan Al-Kifayah/Al-Qonaah
Tingkatan As-Sarot 4
Konsep Maslahah dalam
Perilaku Konsumsi Islam
Maslahat manfaat dan berkah. Menurut imam Shabibi, maslahat adalah sifat
atau kemampuan barang atau jasa yang mendukung elemen-elemen dan tujuan
dasar dari kehidupan manusia. Elemen-elemen tersebut yaitu kehidupan atau
jiwa (al-nafs), property atau harta benda (al-maal), keyakinan (al-din), intelektual
(al-aql), dan keluarga atau keturunan (al-nasl).
Sifat-Sifat Maslahah :
Maslahat bersifat subjektif,
Konsep maslahat
artinya setiap individu
Maslahat orang per orang mendasari semua aktivitas
menjadi bagian dari dirinya
akan konsisten dengan ekonomi dalam masyarakat,
masing-masing dalam
maslahat orang banyak baik itu produksi dan
menentukan apakah suatu
konsumsi, maupun
perbuatan maslahat atau
pertukaran dan distribusi.
bukan bagi dirinya
Tujuan Konsumsi dalam Islam