Anda di halaman 1dari 12

Prinsip Konsumsi dalam

Islam
Menjelajahi prinsip-prinsip dan panduan berkonsumsi yang diberikan oleh
Islam untuk menciptakan kehidupan yang berkelimpahan dan berberkahi.

by Muhammad Abduh Rahman


Pengertian Konsumsi dalam Islam
Konsumsi dalam ekonomi Islam adalah upaya memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun
rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT
untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah).
Prinsip Konsumsi dalam Islam

1 Prinsip Keadilan
Aturan pertama mengenai konsumsi terdapat dalam al-Quran
surat al-Baqarah:168, yang artinya:
Prinsip Kebersihan 2 “Hai sekalian manusi, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah
Makanan harus baik atau cocok untuk dimakan, tidak syaitan;
kotor ataupun menjijikan sehingga merusak selera.
Oleh karena itu tidak semua yang diperkenankan boleh 3 Prinsip Kesederhanaan
dimakan dan diminum dalam semua keadaan.
Prinsip ketiga, yang mengatur perilaku manusia
mengenai makan dan minum terdapat jugadalam al-
Quran surat al-A’raf :31, yaitu sikap tidak berlebihan
yang berarti janganlah makan secara berlebihan.
Prinsip Konsumsi dalam Islam

4 Prinsip Kemurahaan Hati

Prinsip keempat adalah kemurahan hati; dengan


berpegang dan mentaati syariat islam dan tidak ada
Prinsip Moralitas 5 bahaya maupun dosa ketika makan makanan dab
Menggunakan harta dengan adil dan minum minuman yang halal yang disediakan Allah
berbagi dengan yang membutuhkan karena kemurahannya.
untuk mengurangi keserakahan.
Tingkatan Konsumsi dalam Islam

1 Tingkatan Al-Muttadani

Tingkatan Sadd Ramq 2

3 Tingkatan Al-Kifayah/Al-Qonaah

Tingkatan As-Sarot 4
Konsep Maslahah dalam
Perilaku Konsumsi Islam
Maslahat manfaat dan berkah. Menurut imam Shabibi, maslahat adalah sifat
atau kemampuan barang atau jasa yang mendukung elemen-elemen dan tujuan
dasar dari kehidupan manusia. Elemen-elemen tersebut yaitu kehidupan atau
jiwa (al-nafs), property atau harta benda (al-maal), keyakinan (al-din), intelektual
(al-aql), dan keluarga atau keturunan (al-nasl).
Sifat-Sifat Maslahah :
Maslahat bersifat subjektif,
Konsep maslahat
artinya setiap individu
Maslahat orang per orang mendasari semua aktivitas
menjadi bagian dari dirinya
akan konsisten dengan ekonomi dalam masyarakat,
masing-masing dalam
maslahat orang banyak baik itu produksi dan
menentukan apakah suatu
konsumsi, maupun
perbuatan maslahat atau
pertukaran dan distribusi.
bukan bagi dirinya
Tujuan Konsumsi dalam Islam

1 Mengaharapkan ridha Allah SWT

2 Mewujudkan kerjasama antar masyarakat dan tersedianya jaminan sosial

3 Menumbuhkan rasa tanggung jawab individu terhadap kemakmuran keluarga dan


masyarakat sebagai bagian dari aktivitas dan dinamisasi ekonomi
4 Meminimalisasi pemerasan dengan menggali sumber-sumber nafkah bagi masyarakat

Agar negara melakukan kewajibannya terhadap warga negara yang


5 belum berhasil dalam ekonomi (miskin)
Etika Islam dalam hal Konsumsi

1 Tauhid 2 Adil 3 Kehendak Bebas

Kegiatan konsumsi Islam memperbolehkan


Manusia dapat berkehendak
dilakukan dalam rangka manusia untuk
bebas, namun kebebasan ini
beribadahkepada Allah menikmati berbagai
merupakan hukum
Swt, sehingga senantiasa karunia dikehidupan
sebab akibat yang didasarkan
berada dunia yang disediakan
pada pengetahuan dan
dalam hukum Allah Allah SWT
kehendak Allah Swt
(syari’ah).
Etika Islam dalam hal Konsumsi

4 Amanah 5 Halal 6 Sederhana

Manusia dapat Barang-barang yg dpt Islam sangat melarang perbuatan yg


berkehendak bebas dikonsumsi hanyalah melampaui batas (Ishraf) termasuk
tetapi akanomi barang-barang yg pemborosan dan berlebih-lebihan
mempertanggungjawab menunjukan nilai-nilai (bermewah-mewah, yaitu
kan sendiri dan kebaikan, kesucian, membuang-buang harta dan hanya
terhadap lingkungan, keindahan, serta akan menghambur-hambur tanpa faedah
menimbulkan kemaslahan serta manfaat .
Kesimpulan
Kajian islam tentang konsumsi sangat penting agar seseorang bisa
lebih berhari-hati dalam menggunakan kekayaan atau berbelanja.
Alquran dan hadis memberikan berbagai petunjuk yang jelas agar
perilaku konsumsi manusia menjadi terarah dan dijauhkan dari sifat
yang hina karena perilaku konsumsinya. Perilaku konsumsi yang
sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya akan menjamin
kehidupan manusia menjadi adil dan sejahtera di dunia maupun
akhirat

Anda mungkin juga menyukai