Anda di halaman 1dari 20

SKRIPSI

SIMULASI PENGARUH VARIASI DEBIT AIR PENDINGIN


TERHADAP SUHU DAN KECEPATAN OUTPUT GAS PADA PIPA
SPIRAL KONDENSOR PIROLISIS

ILHAM MAULANA Dosen Pembimbing


171010300156 Fifit Astuti, S.Pd.Si, M.Sc
ABSTRAK
Dalam teknologi pirolisis ada berbagai faktor geometri yang mempengaruhi hasil pirolisis salah satunya adalah
kondensor. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi dengan software simscale untuk menganalisis temperatur output dan
kecepatan output gas pada pipa kondensor pirolisis seiring bertambahnya variasi debit air pendingin. Material yang
digunakan yaitu stainless steel AISI 304 untuk bagian tabung dan copper untuk bagian pipa. Penelitian ini diawali
dengan menentukan dimensi dan bahan pada pipa pirolisis, debit air pendingin dan temperatur input. Debit air pendingin
divariasikan 2 L/menit, 4 L/menit, 6 L/menit, dengan temperatur awal air pendingin 50 °C dan temperature awal gas 395
°C. Jika debit air pendingin semakin besar maka perpindahan panas akan semakin membaik sehingga hasil output
temperatur dan kecepatan yang diperoleh semakin rendah. Hal ini dikarenakan semakin cepat laju aliran pendingin maka
semakin cepat pula laju perpindahan panas yang terjadi di kondensor. Dari hasil simulasi ini debit air pendingin 2
L/menit, 4 L/menit dan 6 L/menit diperoleh hasil terbaik pada debit 6 L/menit dengan suhu output 63.1209 °C dan
kecepatan output 1.14623 m/s.

Kata Kunci: Debit air, Perpindahan panas, kondensor


LATAR BELAKANG

Kondensor merupakan alat penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi sebagai media terjadinya
proses kondensasi. Proses kondensasi di dalam kondensor terjadi dengan cara penurunan temperatur dari
salah satu fluida kerjanya. Di dalam kondensor terjadi proses perpindahan panas dari uap yang berperan
sebagai fluida panas dan air yang berperan sebagai fluida dingin. Dalam proses pengolahan sampah
menggunukan metode pirolisis perlu melalui proses kondensasi.
Kondensasi merupakan proses yang terjadi ketika uap jenuh bersentuhan dengan suatu permukaan yang
suhunya lebih rendah (Kreith, 1991: 524). Dalam proses kondensasi terjadi proses pelepasan kalor dari
suatu sistem yang menyebabkan uap (vapor) berubah menjadi cair (liquid). Kondensor merupakan alat
penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi sebagai media terjadinya proses kondensasi. Proses
kondensasi di dalam kondensor terjadi dengan cara penurunan temperatur dari salah satu fluida kerjanya.
Di dalam kondensor terjadi proses perpindahan panas dari uap yang berperan sebagai fluida panas dan air
yang berperan sebagai fluida dingin.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh debit air pendingin dengan variasi 2


liter/menit, 4 liter/menit, 6 liter/menit terhadap suhu output
gas pada pipa kondensor menggunakan software simscale ?

Bagaimana pengaruh debit air pendingin dengan variasi 2


liter/menit, 4 liter/menit, 6 liter/menit terhadap kecepatan
output gas pada pipa kondensor menggunakan software
simscale ?
BATASAN MASALAH
Fluida yang digunakan adalah gas hasil pembakaran pirolisis
sampah plastik sebagai fluida panas dan air sebagai fluida dingin .

Material pipa spiral yang digunakan terbuat dari tembaga


berdiameter 1,5 inchi dan ketebalan 2 mm
Material tabung yang digunakan terbuat dari stainless steel
berdiameter 400 mm, tinggi 600 mm dan ketebalan 2 mm .
Debit air pendingin yang digunakan pada alat kondensor sebesar 2
Liter/menit, 4 liter/menit, 6 liter/menit.
Suhu awal yang digunakan untuk fluida gas 395ºC dan untuk
fluida air 50ºC
Analisis menggunakan software simscale
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengaruh variasi debit air


pendingin terhadap suhu output gas pada pipa
kondensor menggunakan software simscale?

Untuk mengetahui pengaruh variasi debit air


pendingin terhadap suhu output gas pada pipa
kondensor menggunakan software simscale?
SKEMA
KONDENSOR

Kondensor merupakan salah satu dari penukaran panas jenis


rekuperator, rekuperator adalah salah satu alat perpindahan panas yang
bekerja dimana suatu fluida terpisah dengan fluida lainnya oleh suatu
dinding atau sekat yang dilalui oleh panas. Menurut fungsinya kondensor
sering digunakan untuk mengembunkan uap menjadi cairan. Kondensor yang
bekerja dengan prinsip perpindahan panas akan memindahkan panas dari suatu
fluida ke fluida lainnya, didalam kondensor terjadi dua proses perpindahan
panas yaitu perpindahan panas secara konduksi dan juga secara konveksi
PENELITIAN TERDAHULU

1. Penelitian oleh (Yunianto et al., 2013) yang berjudul “Pengaruh Perubahan Debit Aliran Fluida Panas Dan Fluida Dingin Terhadap
Efektifitas Pada Penukar Kalor Tipe Plat Aliran Silang” mengatakan bahwa Nilai efektivitas yang terbaik pada proses penelitiannya
adalah sebesar 41 % pada temperatur air panas 70 ºC dan pada saat laju fluida panas 5 lt/min dan debit fluida dingin sebesar 11 lt/min.
Sedangkan efektifitas terendah adalah 23 % terjadi pada debit air dingin 5 lt/mnt dengan temperatur 50 ºC.

2. Penelitian oleh (Ridhuan & Juniawan, 2014) yang berjudul “Pengaruh Media Pendingin Air Pada Kondensor Terhadap Kemampuan
Kerja Mesin Pendingin” mengatakan bahwa semakin kecil debit semakin besar temperatur airnya dan sebaliknya semakin besar debit
semakin kecil temperatur airnya dan pada debit 0,06L/s temperatur air mencapai 38 ºC dan debit 0,075 L/s temperatur air mencapai 35 ºC
dan debit 0,09L/s temperatur air mencapai 33 ºC.

3. Penelitian oleh (Ahmad & Anis, 2018) yang berjudul “Pengaruh Debit Air Pendingin Dan Posisi Kondensor Terhadap Hasil Kondensasi
Pirolisis Getah Pinus” mengatakan bahwa temperatur air pendingin kondensor mengalami penurunan pada setiap kenaikan variasi debit
air pendingin dan untuk posisi kondensor semakin besar sudut kemiringan kondensor terhadap posisi horizontal maka semakin besar
temperatur air pendingin. Variasi debit 2 L/menit dengan posisi kondensor vertikal menghasilkan temperatur paling tinggi dengan nilai
32,6 ºC, dan pada variasi debit 5 L/menit dengan posisi kondensor horizontal menghasilkan temperatur paling rendah dengan nilai 29,6
ºC.
METODOLOGI PENELITIAN

Proses Simulasi

Penentuan Geometri Pengambilan Data


3
2 4

Pengumpulan Data 1 5 Pengambilan Kesimpulan


METODOLOGI PENELITIAN
Mulai Penentuan Hasil
Temperatur pada
pipa kondensor
Studi Literatur

Simulasi menggunakan
Analisis
Pembuatan Geometri software Simscale
Kondensor dengan
solidwork
Penentuan Hasil Berhasil
Kecepatan pada Pipa
Penentuan Model kondensor Ya
Conjugate Heat
Transfer
Hasil Dan
Tidak Pembahasan
Proses Mesh Parameter Pengujian

Selesai
GEOMETRI

Spesifikasi :
- Material Stainless Steel AISI 304 untuk tabung dan copper untuk pipa
 Diameter pipa 1.5 inchi, tabung 400 mm
 Tinggi 600 mm.
 Ketebalan pipa 2mm
HASIL DAN PEMBAHASAN

Variasi debit 2 L/menit Variasi debit 4 L/menit Variasi debit 6 L/menit

Distribusi temperature output gas dengan variasi


debit 2 L/menit, 4 L/menit, 6 L/menit.
Grafik Simulasi Temperatur

Grafik hasil distribusi temperature output dengan variasi


debit air pendingin 2/Lmenit, 4 L/menit, 6 L/menit
HASIL DAN PEMBAHASAN

Variasi debit 2 L/menit Variasi debit 4 L/menit Variasi debit 6 L/menit

Distribusi kecepatan output gas dengan variasi debit


2 L/menit, 4 L/menit, 6 L/menit.
Grafik Simulasi Kecepatan Output

Grafik hasil distribusi kecepatan output dengan variasi


debit air pendingin 2/Lmenit, 4 L/menit, 6 L/menit
PERHITUNGAN
Laju Perpindahan Panas Maksimum LMTD

Ac = π D
( T h , 𝑖 − T 𝑐 ,𝑜 ) − ( T h ,𝑜 −T 𝑐 ,𝑖 )
2

∆ Tlm= =¿
As = pL = πDL ln ( T h , 𝑖 −T 𝑐 ,𝑜 ) / ( T h ,𝑜 −T 𝑐 ,𝑖 )
Q = V.Ac

ṁ= ρ.Q

Ch = ṁh Cp
Cmin = Ch
Content Here
Q̇ max = Cmin(Th,in – Tc,in)
KESIMPULAN DAN SARAN

 KESIMPULAN

1. Pada variasi debit air pendingin 2 liter/menit, 4 liter/menit, 6 liter/menit nilai temperatur tertinggi
terdapat pada variasi debit air pendingin 2 liter/menit dengan nilai sebesar 66.076 ºC, sedangkan
temperatur output terendah terdapat pada variasi debit air pendingin 6 liter/menit dengan nilai
sebesar 63.1209 ºC.

2. Pada variasi debit air pendingin 2 liter/menit, 4 liter/menit, 6 liter/menit nilai kecepatan tertinggi
terdapat pada variasi debit air pendingin 2 liter/menit dengan nilai sebesar 1.32271 m/s, sedangkan
kecepatan output terendah terdapat pada variasi debit air pendingin 6 liter/menit dengan nilai
sebesar 1.14623 m/s.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., & Anis, S. (2018). Pengaruh Debit Air Pendingin Dan Posisi Kondensor Terhadap Hasil Kondensasi Pirolisis
Getah Pinus. Sainteknol : Jurnal Sains Dan Teknologi, 16(1), 13–20.
Priyono, A., & Kreith, F. (1991). Prinsip-prinsip perpindahan panas. Edisi Ke, 3.
Ramadhan, A., & Ali, M. (2011). Pengolahan sampah plastik menjadi minyak menggunakan proses pirolisis. Jurnal
Ilmiah Teknik Lingkungan, 4(1Universitas).
Welty, J. R., Wicks, C. E., Wilson, R. E., & Rorrer, G. (2004). Dasar-dasar fenomena transport. Edisi Keempat
Terjemahan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Mafruddin, M., Dharma, U. S., & Nuryanto, A. (2017). PENGARUH GEOMETRI PIPA KONDENSOR TERHADAP
PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILASI MINYAK PLASTIK. Turbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin, 6(2).
Cengel, Y. A. (2002). Heat Tasfer a Partical Approach with EES CD. New York: McGraw-Hill Science Engineering.
Yunianto, B., Cahyo K, D., & Arijanto. (2013). Pengaruh Perubahan Debit Aliran Fluida Panas Dan Fluida Dingin
Terhadap Efektifitas Pada penukar Kalor Tipe Plat Aliran Silang. Rotasi Jurnal, 4, 13–16.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai