Anda di halaman 1dari 17

Tasya Ramadhani | XI KM 2

Tari Massal
Go Internasional
Tari Saman • Tari Kecak • Tari Jaipong
Tari Saman
Tari Saman
Mengutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman oleh N Fardhilah, tari saman ini
merupakan tarian tradisional yang dikembangkan dari sebuah permainan rakyat, yaitu Tepuk Abe.
Tarian ini diciptakan oleh Syekh Saman sekitar abad 14 Masehi, seorang penyebar agama Islam di
Aceh. Maka dari itu, nama tari saman diambil dari nama penciptanya.
Permainan tepuk abe ini dikembangkan menjadi tarian karena sangat diminati oleh masyarakat Aceh
saat itu. Maka dari itu Syekh Saman mulai mengembangkan tarian ini dengan menyisipkan syair-syair
atau puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi oleh perpaduan tepukan-tepukan para penari.
Maka dari itu, tarian ini digunakan oleh Syekh Saman sebagai media dakwah agama Islam pada saat
itu. Selain iu mengingat kondisi Aceh dalam masa peperangan, maka Syekh Saman menambah syair-
syair yang menumbuhkan semangat juang masyarakat Aceh saat itu.
Pertunjukan seni tari saman sempat ditentang pada masa penjajahan Belanda. Belanda mengasumsikan
bahwa tarian ini menyebarkan unsur magis yang dapat menyesatkan.
Akan tetapi, anggapan dan larangan dari pemerintah Belanda ini diabaikan oleh rakyat Aceh saat itu.
Dan akhirnya, tarian ini terus berkembang sampai sekarang dan kerap ditampilkan pada perayaan
keagamaan, adat istiadat, hingga kenegaraan. Tak hanya itu, tari saman kerap ditampilkan pada acara-
acara besar hingga dipertunjukkan ke luar negeri.
Video Tari Saman
Event
Tari Saman dari Aceh berhasil memukau masyarakat Paris yang memadati Sasana Budaya KBRI Paris dalam
Program Budaya Sourire d'Indonesie, Senyum Indonesia, kata penyelenggara dari Perhimpunan Pelajar
Indonesia Paris dan Prancis.
Ketua Panitia Sourire d'Indonesie Fadil kepada Antara London, Senin, mengatakan program tersebut digelar
untuk keduakalinya oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Paris dan Perancis.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Prof Syafsir Akhlus mengatakan pelajar mahasiswa yang tengah
menuntut ilmu di luar negeri adalah duta budaya Indonesia. "Acara ini relevan untuk mengangkat khasanah
budaya tanah air dengan publik Paris," ujar Akhlus.
Tarian yang dibawakan delapan mahasiswa Indonesia ini menjadi tarian penutup dengan mendapatkan decak
kagum dan tepuk tangan meriah penonton.
Keunikan
Tari Saman ditampilkan tanpa iringan alat musik, melainkan
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka
yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan
pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan mengempaskan
badan ke berbagai arah.
Tari Kecak
Tari Kecak
Sebelum mengetahui makna tari kecak, salah satu hal yang penting
untuk dipelajari ialah mengenai sejarahnya. Dalam sejarah kebudayaan
Bali tercatat, tari kecak tak lain tercipta berkat tangan dingin salah
seorang seniman setempat bernama Wayan Limbak.
Wayan bersama seorang pelukis Jerman, Walter Spies pada tahun 1930-
an berhasil menciptakan tari kecak hingga menjadi legenda di seluruh
dunia. Tari kecak ini diketahui berawal dari ide ritual tradisional
masyarakat Bali.
Ritual tersebut menginspirasi keduanya yang kemudian menciptakan
gerakan tari yang diadaptasi dalam cerita Ramayana. Untuk pertama
kalinya, tarian kecak kemudian dipertontonkan sebagai budaya di
beberapa desa seperti Desa Bona dan Gianyar.
Video Tari Saman
Event
Sebanyak 5.555 orang penari yang terdiri dari siswa-siswi SMA/SMK se-Kabupaten Badung, Bali, berhasil memecahkan rekor dunia yang ditetapkan oleh
Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) di kawasan wisata Pantai Berawa, Tibubeneng, Badung.
"MURI sangat mengapresiasi kegiatan Kecak Kolosal ini. Ini tidak pantas menjadi rekor nasional, tapi pantas untuk menjadi rekor dunia," ujar Manajer
MURI, Triyono, saat penilaian di lokasi kegiatan, Minggu malam
Triyono menjelaskan, Tari Kecak Kolosal tersebut bisa ditetapkan menjadi rekor dunia karena Tari Kecak adalah merupakan budaya lokal dan kesenian khas
milik Bali yang tidak ada di negara manapun.
"Tetap semangat berkarya untuk kekayaan nasional Indonesia," katanya.
Sementara itu, Kadispar Badung, I Made Badra, menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar sebagai rangkaian "Berawa Beach Art
Festival 2018" tersebut, karena Tari Kecak Kolosal tersebut secara langsung telah ikut mengharumkan nama Kabupaten Badung.
"Tentunya kegiatan ini sangat kami apresiasi karena telah berhasil mengukir rekor MURI. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat
Tibubeneng dan para siswa siswi SMA dan SMK se-Badung yang terlibat dalam kegiatan ini," ujarnya.
Made Badra menambahkan, kegiatan tersebut sangat membantu Pemerintah Kabupaten Badung dalam mewujudkan target sebanyak 7 juta wisatawan pada
tahun 2018.
"Selain telah mengangkat nama Kabupaten Badung, Tari Kecak Kolosal ini juga sangat menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara,"
ujarnya.
Keunikan
Busana sederhana, berupa kain sebagai celana pendek dan
penutup kepala. Penari tidak mengenakan baju atasan. Gerakan
tangan di atas adalah lambang lidah api yang menyala. Tarian
diiringi bunyi dari mulut para penari, yakni cak-cak-cak yang
diucapkan dengan tegas dan berulang.
Tari Jaipong
Tari Jaipong
Mengutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman oleh N Fardhilah, tari saman ini
merupakan tarian tradisional yang dikembangkan dari sebuah permainan rakyat, yaitu Tepuk Abe.
Tarian ini diciptakan oleh Syekh Saman sekitar abad 14 Masehi, seorang penyebar agama Islam di
Aceh. Maka dari itu, nama tari saman diambil dari nama penciptanya.
Permainan tepuk abe ini dikembangkan menjadi tarian karena sangat diminati oleh masyarakat Aceh
saat itu. Maka dari itu Syekh Saman mulai mengembangkan tarian ini dengan menyisipkan syair-syair
atau puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi oleh perpaduan tepukan-tepukan para penari.
Maka dari itu, tarian ini digunakan oleh Syekh Saman sebagai media dakwah agama Islam pada saat
itu. Selain iu mengingat kondisi Aceh dalam masa peperangan, maka Syekh Saman menambah syair-
syair yang menumbuhkan semangat juang masyarakat Aceh saat itu.
Pertunjukan seni tari saman sempat ditentang pada masa penjajahan Belanda. Belanda mengasumsikan
bahwa tarian ini menyebarkan unsur magis yang dapat menyesatkan.
Akan tetapi, anggapan dan larangan dari pemerintah Belanda ini diabaikan oleh rakyat Aceh saat itu.
Dan akhirnya, tarian ini terus berkembang sampai sekarang dan kerap ditampilkan pada perayaan
keagamaan, adat istiadat, hingga kenegaraan. Tak hanya itu, tari saman kerap ditampilkan pada acara-
acara besar hingga dipertunjukkan ke luar negeri.
Video Tari Saman
Event
Lima penari jaipong asal Kabupaten Karawang, Jabar, siap tampil di Seoul, Korea Selatan, pada
pertengahan Oktober 2015, untuk menghibur masyarakat Korea Selatan serta warga Indonesia yang
menjadi tenaga kerja di negara tersebut.
Tokoh Seniman Sunda Karawang Abah Suwanda, Kamis (15 Oktober 2015), mengatakan, selain
menghibur masyarakat Korea Selatan dan para tenaga kerja Indonesia di Seoul, pementasan tari
jaipong itu juga bertujuan untuk mengangkat seni dan budaya tradisional Sunda di dunia
internasional.
"Sudah waktunya seni dan budaya tradisional Sunda khas Karawang dikenalkan ke dunia
internasional. Jadi ini merupakan kegiatan positif bagi para seniman Sunda," katanya, di Karawang,
Kamis (15 Oktober 2015).
Keunikan
Keunikan dari tari jaipong salah satunya karena memiliki
gerakan yang khas dan berbeda dengan tari-tari tradisional
dari daerah lain. Pola gerak tari jaipong terdiri dari gerak
bukaan, pencungan, ngala, dan sejumlah variasi gerak
mincid.
Terima Kasih
Tasya Ramadhani XI KM 2

Anda mungkin juga menyukai