Standardisasi Pertambangan Mineral & Batubara
Standardisasi Pertambangan Mineral & Batubara
Definisi
Dasar Hukum
Jenis Standar
Perumusan Standar
Pengembangan Standardisasi
Standar
Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang
disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat
keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya
SNI STANDAR
INTERNASIONAL
STANDAR
NASIONAL
Saat ini Indonesia telah memiliki 158 (seratus lima puluh delapan) SNI terkait
kegiatan pertambangan mineral dan batubara
JENIS STANDAR
2. Standar Kompetensi Kerja
a. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
RSNI 2
RSNI 3
SNI RSNI 4
PROSES PENYUSUNAN SNI
1. Penyusunan : Konseptor, Komtek, Stakeholder
2. Rapat Teknis : Konseptor, Komtek, Stakeholder (Bisa beberapa kali)
3. Konsensus : Konseptor, Komtek, TAS, Stakeholder
4. Jajak Pendapat : BSN
5. Penetapan SNI : BSN
Komposisi Komite Teknis (Komtek) SNI
No STAKEHOLDERS JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Pemerintah 2 18,18
2 Produsen 3 27,27
3 Konsumen 3 27,27
4 Pakar 3 27,27
TOTAL 11 100,00
PENGEMBANGAN STANDARDISASI (SNI)
Pengembangan SNI memperhatikan beberapa hal:
1. Kebijakan nasional di bidang standardisasi
2. Kebutuhan pasar
3. Perkembangan standardisasi internasional
4. Kesepakatan regional dan internasional
5. Kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengusulan
program SNI
KOMPETE
NSI
Pengetahuan Sikap
Keterampilan
TUJUAN
Inisiasi pengembangan SKKNI berasal dari masyarakat, asosiasi industri, asosiasi profesi,
lembaga sertifikasi profesi, lembaga pendidikan vokasi/keterampilan, lembaga pelatihan
kerja, instansi teknis dan/atau pemangku kepentingan lainnya.
PENGEMBANGAN SKKNI/SKKK
RIP
PEMETAAN SKKNI
KEBUTUHA
N SKKNI
17
PENGEMBANGAN STANDARDISASI (SKKNI)
Diarahkan pada tersedianya SKKNI yang memenuhi prinsip :
1. Relevan dengan kebutuhan pengguna dunia usaha atau industri di masing-masing
sektor atau kategori lapangan usaha
2. Valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah
3. Dapat diterima oleh para pemangku kepentingan
4. Fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan
5. Dapat dibandingkan dan/atau disetarakan dengan standar kompetensi lain, baik
secara nasional maupun internasional
PENERAPAN SNI
Penerapan SNI
• Penerapan SNI bersifat sukarela untuk diterapkan oleh pelaku usaha
• Dapat diberlakukan secara wajib, diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Pimpinan instansi teknis sesuai dengan bidang tugasnya (berkaitan dengan
kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau
pelestarian lingkungan dan/ atau pertimbangan ekonomis)
1
• Pendidikan vokasi/keterampilan
2
• Pelatihan kerja
3
• Sertifikasi Kompetensi
Data SNI/SKKNI/SKKK
S N I (158)
• KT 13.05 Perlindungan Lingkungan : 15 SNI
• KT 13.06 K3 Pertambangan : 24 SNI
• KT 73.01 Komoditas Pertambangan : 95 SNI
• KT 73.02 Teknik Pertambangan : 24 SNI
Telah dikaji ulang 85 SNI :
Perlindungan Lingkungan Pertambangan Minerba : 7 SNI
K3 Pertambangan Minerba : 20 SNI
Komoditas Pertambangan Minerba : 45 SNI
Teknik Pertambangan Minerba : 13 SNI
S K K N I (15) SKKK
• 12 SKKNI Sudah Ditetapkan Pengawas Operasional di Bidang Pertambangan
• 3 RSKKNI Sedang Proses Penetapan Mineral dan Batubara
Data SNI/SKKNI/SKKK
SKKNI MINERBA
1. Perencanaan Tambang Terbuka Jangka Panjang level 6 Gen. Spv. dan level 7 Gen. Supt. (Tahun
2008)
2. Pemetaan Tambang Terbuka level 3 Survey Technician (Tahun 2009);
3. K3 level 6 Gen. Spv. Health and Safety (Tahun 2010)
4. Ventilasi Tambang Bawah Tanah level 3 Operator Ventilasi (Tahun 2012);
5. Penyanggaan level 3 Teknisi Penyanggaan (Tahun 2012);
6. Survei Tambang Bawah Tanah level 3 Operator Survei (Tahun 2012);
7. Lingkungan Pertambangan level 5 Spv. Enviroment (Tahun 2012); dan
8. Pengeboran untuk Peledakan pada Tambang Bawah Tanah level 3 Operator Pengeboran
Peledakan (2014).
9. Pengawasan Kegiatan Pengeboran & Peledakan pada Tambang Terbuka (2014).
10. Pelaksanaan Peledakan Pada Tambang Terbuka untuk Pertambangan Minerba (2015).
11. Pengoperasian Mesin Bor untuk Lubang Ledak pada Tambang Terbuka Minerba (2015).
12. Pengoperasian Penyaliran Tambang Terbuka pada Kegiatan Pertambangan Minerba (2015)
22
ROADMAP 4 TAHUN
TAHUN
SNI SNI > 5
HASIL KU TH
NO KOMITE TEKNIK
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 BELUM BELUM
REVISI KU
13-05
BARU
Perlindungan KU
1 KU REVISI DAN 1 12
lingkungan (12 SNI)
REVISI
pertambangan minerba
13-06
KU REVISI
2 K3 pertambangan KU REVISI BARU* REVISI 11 9
(9 SNI)
minerba
73-01 BARU
3 Komoditas RSNI KU KU DAN REVISI REVISI 29 66
pertambangan minerba REVISI
73-02 BARU
4 Teknik pertambangan KU REVISI REVISI DAN 1 12
minerba REVISI
KETERPADUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
PENDIDIKAN & SERTIFIKASI
REGISTRASI/
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENS
KOMPETENSI
LISENSI PROFESI
I
MEMASTIKAN
MEMASTIKAN
MENGEMBANG KESESUAIAN
DAN UNTUK
KAN
KOMPETENSI MEMELIHARA TUJUAN
KOMPETENSI PENERAPAN WAJIB
Ijazah (pendidikan)
Sertifikasi Kompetensi Registrasi/Lisensi Personil
& Sertifikat Pelatihan
OTORITAS
LEMBAGA PENDIDIKAN LSP
& LEMBAGA PELATIHAN KOMPETEN
PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI
6 MEMBENTUK LSP
3
MENUNJUK 5
ASSESSOR LAPORAN
8
7 REKOMENDASI ASSESSMEN
4 ASSESSMEN
PESERTA di TUK
1 MENGAJUKAN
PERMOHONAN
9
2 SURVAILEN
Memilih TUK
PESERTA UJI KOMPETENSI
TANTANGAN SNI
Objek:
1. STANDAR
Sistem manajemen (ISO, OHSAS, SMKP/SMK3, dan lainnya)
Penerapan standar (SNI Sektor pertambangan Minerba, Standar Internasional,
lainnya)
Penerapan dokumen standar kerja operasional (SOP, JSA, WI, format daftar
periksa/checklist)
Sistem Dokumentasi dan Kontrol Dokumen Standar Kerja Operasional (misal
revisi dan pembuatan baru)
PENGAWASAN PELAKSANAAN STANDAR
2. STANDAR KOMPETENSI KERJA
Penerapan Standar Kompetensi Kerja (SKKNI, Standar Kompetensi Kerja
Khusus, Standar Kompetensi Kerja Internasional)
Sistem dokumentasi dan kontrol dokumen standar kompetensi kerja (jika ada
yang digunakan)
Struktur Organisasi (struktural dan fungsional)
Skema rekruitmen, Tenaga Kerja Bersertifikat, Program Diklat, Modul Diklat,
Pelatih, Tempat diklat dan sarana pendukungnya
TKA dan TKI Pendamping
TERIMA KASIH
LATAR BELAKANG
2003 2004 2006 2007 2015 2016
Penandatanganan kesepakatan
Kelanjutan dari Kesepakatan :
- AFTA (Singapore, Th 1992) MRA (Mutual Recognition
- ACFTA (Pnom Penh, Th 2002) Agreement) oleh Menaker
ASEAN
TAHAP PERUMUSAN SNI
TAHAPAN PERTAMBANGAN
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi:
1. Penyelidikan umum
2. Eksplorasi
3. Studi kelayakan
4. Konstruksi
5. Penambangan
6. Pengolahan dan pemurnian
7. Pengangkutan dan penjualan
8. Pascatambang.
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
2. SOP administratif
Ciri-ciri SOP administratif
Pelaksanaan berjumlah banyak atau lebih dari satu karyawan atau lebih dari satu jabatan
dan bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal.
Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan atau langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang
bersifat makro ataupun mikro yang tidak menggambarkan cara melakukan kegiatan
MANFAAT SOP
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
yang menjadi tugasnya.
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh karyawan dalam
melaksanakan tugas.
3. Mengurangi tingkat kesalahan yang mungkin dilakukan karyawan dalam melaksanakan
tugas.
4. Meningkatkan efsiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual
karyawan dan organisasi secara keseluruhan.
5. Membantu karyawan menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses
sehari-hari.
6. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
7. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan karyawan cara konkrit
untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
8. Memastikan pelaksanaan tugas sehari-hari dapat berlangsung dalam berbagai situasi.
MANFAAT SOP
9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh
karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
10. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi karyawan.
11. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya.
12. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.
13. Membantu penelusuran terhadap kesalahan prosedural dalam menjalankan tugas.
14. Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan standar kerja,
sehingga sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja tugas sehari-hari
PRINSIP PENYUSUNAN SOP
1. Ditulis secara jelas, sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga mudah dimengerti
dan diterapkan untuk satu kegiatan tertentu.
2. Dapat menjadi pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja
yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya pelayanandan tata cara pembayaran
bila diperlukan adanya biaya pelayanan
3. Memberikan kejelasankapan dan siapa yang harus melaksanakan kegiatan, berapa
lama waktu yang dibutuhkan dan sampai dimana tanggung jawab masing-masing
pegawai/pejabat.
4. Sudah dirumuskan dan selalubisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan kebijakan yang berlaku.
5. Menggambarkan alur kegiatan yang mudah ditelusuri jika terjadi hambatan
PENERAPAN SOP
1. Perencanaan Penerapan SOP
Pengembangan atau perubahan SOP harus disertai dengan rencana penerapan yang tepat.
2. Pemberitahuan (Notification)
3. Distribusi dan Aksesibilitas
Salinan/copy dari berbagai SOP yang dikembangkan harus tersedia untuk semua pelaksana
yang terkait dalam SOP tersebut.
4. Pelatihan Pemahaman SOP
Pelatihan bisa dalam bentuk formal atau informal, dilaksanakan dalam kelas ataupun pada
pelaksanaan tugas sehari-hari.
Mempertimbangkan empat komponen utama: motivasi, alih informasi, kesempatan untuk
melatih keterampilan baru, dan peningkatan kemampuan.
Pemberian pelatihan dimulai dengan penilaian kebutuhan pelatihan, penyusunan materi
pelatihan, pemilihan peserta pelatihan, pemilihan instruktur, serta penjadwalan dan
pengadministrasian pelatihan.
5. Supervisi
Perlu dibentuk tim.
FUNGSI SOP
SEMOGA BERMANFAAT