Risiko Kerusakan

Properti

Manajemen Resiko Pertemuan

7
Nama Kelompok Sub Bab Materi

• Muhammad Ahsan C/1810103084  Definisi Risiko Properti

 Cakupan Risiko Properti

• Dinda Putri M/1910103032

 Kerugian Yang Dialami Harta Benda

• Miftachul Huda Adi P/1910103123

 Metode Penilaian Kerugian Aset Fisik

 Risiko Properti

• Risiko yang mungkin terjadi atas properti

(asset) mencakup banyak hal seperti
kebakaran, banjir, perusakan, dan lainnya
 Cakupan
Resiko
Dalam perusahaan asuransi, risiko atas harta benda
biasanya masuk dalam kategori asuransi umum
diantaranya :
1. Asuransi Harta Benda (Property Insurance)
2. Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance)
3. Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo Insurance)
4. Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull Insurance)
5. Asuransi Usaha Minyak & Gas Bumi (Oil & Gas Insurance)
6. Asuransi Pesawat (Aviation Insurance) Catat
7. Asuransi Satelit (Space Insurance)
8. Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance)
9. Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance)
10. Asuransi Uang (Money Insurance)
Batal
11. Asuransi Kebakaran (Burglary Insurance)
 Cakupan Properti
Properti rill
Properti riil bisa didefinisikan
sebagai tanah dan apa saja
yang tumbuh, berdiri. Contoh :
tanah, bangunan atau
tanaman
Properti Personal
Properti personal dapat
didefinisikan sebagai harta
benda diluar properti riil.
Contoh : mobil, komputer,
pakaian, perhiasan, dll
 Sum ber
Fisik

Sumber-
Sumber Sumber Sosial

Resiko
Sumber Ekonomi
 Kerugian langsung

Kerugian
yang Kerugian tidak
dialami langsung

harta benda
Elemen Waktu
 Metode Penilaian
Kerugian Aset
fisik
Metode Harga Pasar
Penilaian properti riil dapat dilakukan dengan membandingkan harga pasar asset yang mirip yang
pernah diperdagangkan (jika asset semacam itu bisa ditemukan).
Contoh :
Misalkan komputer kita hancur karena kebakaran, kita bisa menggunakan harga pasar komputer untuk
mengestimasi kerugian kita. Harga komputer bisa diperoleh melalui publikasi di koran atau dengan
meminta informasi dari pihak penjual komputer. Harga-harga yang dipublikasikan biasaya mencerminkan
harga untuk barang dengan kondisi rata-rata. Jika barang yang kita miliki mempunyai kondisi yang jauh
menyimpang dari rata-rata, maka penyesuaian-penyesuaian perlu dilakukan.
 Metode Replacement Cost (Baru)
Teknik replacement cost baru dilakukan dengan melihat
biaya yang diperlukan untuk mengganti barang yang rusak
dengan barang baru yang sama.
Contoh :
Misalkan kita mempunyai bangunan yang terbakar habis.
Dengan menggunakan teknik replacement cost, kita bisa
menghitung berapa biaya yang diperlukan untuk
membangun kembali bangunan tersebut agar sama
seperti sebelum terbakar. Manajer risiko bisa
menggunakan bantuan pihak luar untuk menaksir
replacement cost tersebut.
Teknik Replacement Cost Baru Dikurangi Depresiasi
Manajer akan menghitung replacement cost (baru) kemudian
dikurangi dengan depresiasi atau angka yang mencerminkan
turunnya nilai ekonomis. Argumen yang mendasari teknik
tersebut adalah nilai suatu properti yang sebenarnya adalah
nilai properti tersebut dikurangi dengan depresiasi atau
penurunan nilai karena sudah digunakan karena berjalannya
waktu, juga bisa disebabkan faktor desain.
Contoh :
Jika suatu bangunan yang mempunyai nilai penggantian
(replacement cost) Rp100 juta, tetapi sudah 20 tahun
dibangun. Kemudian bangunan tersebut terbakar, perusahaan
asuransi barangkali tidak akan membangun kembali bangunan
tersebut. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi akan
mengurangi nilai tersebut dengan depresiasi (sehingga
jumlahnya lebih kecil dari Rp100 juta), dan memberikannya
dalam bentuk kas.
 Daftar Pustaka

• Buku Manajemen Resiko, Hanafi Edisi

3 Tahun 2021

Catat

Batal
Terima kasih!