Anda di halaman 1dari 15

Deret

SYANE RACHMA DIAN, S.M., MBA


Deret
 Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
 Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dari pembentuk sebuah
deret dinamakan suku.
 Prinsip-prinsip deret banyak diterapkan untuk menelaah perilaku
bisnis dan ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Deret
Deret hitung

Deret
Deret
Deret berhingga (dilihat dari
(dilihat dari pola Deret ukur
jumlah suku) Deret tak perubahan
berhingga bilangan)
Deret harmoni
Deret Hitung
 Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu.
 Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung dinamakan pembeda,
yang merupakan selisih dari nilai-nilai dua suku yang berurutan.
 Prinsip deret hitung banyak diterapkan dalam menganalisis perilaku
perkembangan.
Contoh:
1. 7, 12, 17, 22, 27, 32 (pembeda = 5)
2. 93, 83, 73, 63, 53, 43 (pembeda = -10)
Suku ke-n dari Deret Hitung
: Suku pertama atau S1
: Pembeda
: Indeks suku

7 12 17 22 27 32
S1 S2 S3 S4 S5 S6

S10 = = 7 + (10 – 1) 5 = 7 + (9) 5 = 7 + 45 = 52


Jumlah n Suku
S1 + S 2 + … + S n
S1 + S 2 + S 3 + S 4

Berdasarkan rumus maka masing-masing Si dapat di uraikan, contoh:


J4 =
J5 =
J6 =
Jumlah n Suku
Masing-masing Ji ini dapat pula ditulis ulang dalam bentuk:
Jumlah n Suku
Contoh:
J10 =
J10 =
Deret Ukur
 Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian
sebuah bilangan tertentu.
 Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur dinamakan pengganda,
yang merupakan hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai suku di depannya.
 Prinsip deret ukur, bersama-sama dengan konsep logaritma, sering digunakan
untuk menganalisis perilaku pertumbuhan.
Contoh:
1. 5, 10, 20, 40, 80, 160 (pengganda = 2)
2. 512, 256, 128, 64, 32, 16 (pengganda = 0,5)
Suku ke-n dari Deret Ukur
Contoh:

: suku pertama
: pengganda
: indeks suku
Jumlah n Suku
S1 + S2 + … + Sn

Berdasarkan rumus maka masing-masing Si dapat di uraikan, sehingga:


(1)

Jika persamaan (1) dikalikan pengganda , maka:


(2)
Jumlah n Suku
Dengan mengurangkan persamaan (2) dari persamaan (1), diperoleh selisih
antara kedua persamaan ini yaitu:
Contoh
Latihan
1. Dari sebuah deret hitung yang suku pertamanya 200 4. Jika S3 dan S1 dari sebuah deret hitung
dan pembeda antara suku-sukunya adalah 25,
hitunglah:
masing-masing adalah 50 dan 70, berapa:
a. S5
b. S10 a. S10
c. J5 b. J5
d. J10 c. J178
2. Hitunglah S5, S15, dan J10 dari suatu deret hitung yang
5. Untuk S5 = 70 dan J5 =462, hitunglah:
suku pertamanya 1.000 dan pembeda sukunya -50.
3. Jika = 100 dan S2 = 160, berapa: a.
a. b b. b
b. S11 c. S12
c. n untuk Sn = 250
d. J10
d. J16
Latihan
6. Berapa dan b jika J3 = 180 dan S4 = 0?

7. Deret hitung X mempunyai nilai = 180 dan b = -10, sedangkan deret hitung Y mempunyai nilai = 45 dan b = 5.
Pada suku ke berapa kedua deret ini mempunyai nilai yang sama?
8. Suku pertama deret hitung M adalah 75 dan pembedanya 10, sementara suku ke-6 deret hitun N adalah 145
dan pembedanya 5. Carilah n yang memberikan nilai yang sama bagi suku-suku kedua deret tersebut.
9. Perusahaan genteng Sokajaya menghasilkan 3.000 buah genteng pada bulan pertama produksinya. Dengan
menambah tenaga kerja dan peningkatan produktivitasnya, perusahaan mampu menambah produksinya
sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika perkembangan produksinya konstan, berapa buah genteng yang
dihasilkan sampai pada bulan kelima? Berapa buah yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut?
10. Besarnya penermaan PT Cemerlang dari hasil penjualan barangnya 720 juta rupiah pada tahun kelima dan 980
juta rupiah pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret
hitung, berapa perkembangan penerimaannya per tahun? Berapa besarnya penerimaan pada tahun pertama
dan pada tahun keberapa penerimaannya sebesar 460 juta rupiah?

Anda mungkin juga menyukai