Anda di halaman 1dari 15

Teknik Pemeliharaan Larva Kakap

Putih di BBPBAP Jepara

Lely Nur D.F B.S Usman


NIT. 16.3.06.012
Teknik Budidaya Perikanan
LATAR BELAKANG
Ikan kakap putih (L.
calcarifer) memiliki
nilai ekonomis yang Permintaan yang
tinggi dan banyak cukup tinggi terhadap
digemari oleh komoditas kakap putih
masyarakat
luas(Mayunar, 1991)

Tujuan terlaksananya KPA yaitu Mengikuti dan melakukan kegiatan pemeliharaan larva
kakap putih yang di mulai dari persiapan bak, pemeliharaan larva, pemberian pakan,
pengelolaan kualitas air sampai panen secara langsung di BBPBAP Jepara.
Metode Praktik

1. Metode yang dilakukan


Tempat dan waktu
pengumpulan data-data
pelaksanaan KPA terletak
yang dilapangan melalui
di BBPBAP Jepara dimulai
observasi dan wawancara.
pada tanggal 11 Maret
2. Melakukan prosedur kerja
sampai 28 Juni 2019
serta pengambilan sampel
Teknik Pemeliharaan Larva Kakap Putih
• Persiapan Bak Larva
1. Seleksi larva
Tanggal pengiriman Jumlah pengiriman (ind) Larva yang hidup

26 Februari 2019 1.000.000 80%

24 April 2019 1.500.000 50%

2. Proses aklimatisasi Larva 3. Penebaran larva


4. Pemberian pakan
a. Pakan Alami
Artemi Chlorell
Rotifer
a a sp
b. Pakan Buatan

5. Pengukuran Kualitas Air

Parameter kualitas air

pH Suhu (°C) Salinitas (‰) DO (ppm)

7.8 31.5 29 4.9

7.8 30.0 30 4.4


Kultur pakan alami
• Chlorella sp.

Jenis Pupuk Dosis (ppm/m3)

Urea 70 ppm

ZA 40 ppm

TSP 40 ppm

EDTA 5 ppm
• Artemia
• Pemanenan

(1)
(2) (3)
Nomor Awal Tebar Jumlah Panen SR
Bak (ekor) (ekor) (%)
9
800.000 131.200 16,40
10
1 750.000 83.000 11.06

(5) (4)
1. Persiapan bak pendederan
Bak beton berukuran 2 x 2 x 1 m. Pencucian bak menggunakan kaporit, dosis 4 ppm
2. Pemberian pakan
a. Pakan alami b.
Pakan buatan Waktu Frekuensi Dosis pemberian
pakan

06.00 3 liter (20 ind/ml)

12.00 3 kali 3 liter (20 ind/ml)

16.30 3 liter (20 ind/ml)


3. Manajemen Kualitas air
Waktu Parameter kualitas air
penguku pH Suhu (°C) Salinitas DO
ran (‰) (ppm)

Pagi 7.8 31.5 29 4.9

4. Monitoring Pertumbuhan
Sore 7.8 30.0 30 4.4

a. Grading dilakukan umur 15 sampai panen di pendederan, grading


dilakukan agar tidak terjadi kanibalisme yang didapat hasil sebagai berikut:
Benih yang di grading ukuran 1-2 cm

Ukuran yang didapat Jumlah yang didapat Penebaran awal Ukuran bak

3-4 cm 326 ekor 5.000 ekor 2x2x1 cm


b. Sampling
Dilakukan sampling pada benih ikan kakap hanya 4 kali yaitu pada tanggal 14 April, 18
April, 25 April dan 1 Mei 2019. Sampling yang dilakukan mendapatkan hasil yang
terlihat pada grafik tersebut

Sampling panjang larva pada bak pend- Sampling berat larva pada bak pendederan
bak 1 ederan
bak 2 bak 3
bak 1 bak 2 bak 3
6.39
5
4.27 7.61 6.847
3.95 6.1
9.35000000000 1.23 12.401
2.94 3.03 001 3.533
7.35
2.15 5.97 6.502
4.04 1.003
0.417
3.031
0.379
0.131
1.039
Minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4 minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4
• Simpulan
Permasalahan yang muncul pada saat kegiatan Kerja Praktek Akhir yaitu,
terjadinya kematian larva kakap putih yang disebabkan oleh kanibalisme karena
kepadatan dalam penebaran larva.
• Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya dilakukan perhitungan
seleksi larva sebelum dilakukannya penebaran. Perhitungan larva yang kondisinya baik
menjadi patokan untuk “total larva yang ditebar” pada perhitungan Survival Rate,
sehingga hasil Survival Rate yang didapat tidak begitu rendah.
Sekian presentasi dari saya
Mohon maaf kalau ada kesalahan pada saat penyampaian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai