Anda di halaman 1dari 18

PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESSIONAL

dan PENGKAWALANNYA
Oleh: PRAYETNI
Disampaikan pada Pelantikan PPNI POLTEKKES JAKARTA
3 dan Seminar Keperawatan: 16 September 2017
TUJUAN PERATURAN KEPERAWATAN

1
Meningkatkan Mutu perawat

2
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
3 Memberi perlindungan dan kepastian hukum kepada
perawat dan klien
4
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Kementerian Kesehatan RI
Bentuk pelayanan profesional yg merupakan bagian
Pelayanan integral dari yankes yg didasarkan pada ilmu & kiat
Keperawatan Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit

Praktik Pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam


Keperawatan bentuk Asuhan Keperawatan

Rangkaian interaksi Perawat dengan Klien &


Asuhan
lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan
Keperawatan kebutuhan & kemandirian Klien dlm merawat dirinya

Kementerian Kesehatan RI
BENTUK PRAKTIK KEPERAWATAN

1
Praktik
Keperawatan
mandiri
2
Praktik
Keperawatan di
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
TEMPAT PRAKTIK KEPERAWATAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Rumah
Perawatan

Tempat lainnya sesuai dengan Klien sasarannya.

Kementerian Kesehatan RI
DASAR/ SYARAT PRAKTIK KEPERAWATAN

1. Kode etik

2. Standar profesi dan yan

3. Standar prosedur operasional

Kementerian Kesehatan RI
NURSING: Transition to Professional Practice
1. Becoming a qualified nurse.
• Dari mahasiswa menjadi perawat: sosialisasi professional dari
mahasiswa sampai lulusan dan dari lulusan baru sampai karir
tertinggi.
• Kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan – terus
berkembang melalui CPD.
• Kejelasan peran setiap kulifikasi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
• Kompetitifness dan entrepreneur dalam praktik professional.
NURSING: Transition to Professional Practice
2. Mempertahankan standar pelayanan-asuhan keperawatan
• Level standar, standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional.
• Standar diterapkan, dimonitor dan dikembangkan.
• Mempergunakan Nursing Measures or Metrics dalam mempertahankan
standar mencakup staffing levels, indicator indicator klinik setiap area
praktik keperawatan termasuk effectiveness dan compassion.
• Sudah disusun standar pelayanan keperawatan di 12 area dgn PERMENKES
10 Tahun 2015.
NURSING: Transition to Professional Practice
3. Akuntabilitas dan membuat keputusan etik
• Akuntabilitas sebagai prinsip, azas, dasar individu-individu, organisasi dan
komunitas bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatannya dan diperlukan
penjelasannya kepada orang lain. “All nurses are accountable for their practice“
• Perawat teregister bertanggung gugat kepada public, pasen, pekerjaannya
melalui kontrak pegawai dan profesi melalui standar, kode etik dimana ia berada.
(Dimond, 2008).
• Jika perawat memahami dengan jelas batasan tanggung gugatnya, maka ia akan
mampu dan yakin melaksanakan praktik professional yang etis, legal dan sejalan
dengan perangkat profesinya.
NURSING: Transition to Professional Practice
4. Kerja tim: bekerja dengan orang lain.
• Mengelola kelompok dan tim penting dalam pemberian pelayanan
kesehatan, melalui pengorganisasan kerja masing-masing profesi
sehingga efektif dan efisien (Martin & Henderson, 2001).
• IPCP (Interprofessional collaborative practice). Kompetensi :
peran,fungsi, tugas tenaga kesehatan dan pengakuan, komunikasi.
NURSING: Transition to Professional Practice
5. Pendidikan, mentoring dan assesmen
• Keperawatan sebagai profesi memiliki tubuh ilmu, praktiknya
berdasarkan bukti2, teori, ilmiah terus berkembang sesuai kemajuan
IPTEK.
• Perawat sebagai profesi terus belajar, menerapkan teori teori melalui
implementasi hasil hasil penelitian dan melakukan penelitian.
• NMC domain utk mendukung belajar di praktik ( Burton R, Ormrod,
2011 ): membangun hubungan kerja efektif, fasilitasi belajar, asesmen
dan akontabilitas, evaluasi belajar, menciptakan lingkungan utk
belajar dlm konteks praktik, EBP dan kepemimpinan.
NURSING: Transition to Professional Practice
6. Kepemimpinan dan manajemen
• Kepercayaan dalam kepemimpinan berperan penting untuk membangun
hubungan , melalui: memperlihatkan kompeten, jujur dan fair membantu staf
dan memperlihatkan sikap/upaya sungguh sungguh dan perhatian pada
kesejahteraan.
• Kepemimpinan, kunci untuk mempengaruhi pencapaian tujuan melalui
pengaruh/ power: professional power dan birokratik power.
• Manajemen: proses mengelola sumber sumber mempergunakan fungsi
manajeman untuk mencapai tujuan pelayanan secara efektif dan efisien.
NURSING: Transition to Professional Practice
7. Karir, Pengembangan Personal dan Professional.
1. Membangun sistem karir, individu dan organisasi.
2. Preseptor, mentor dan preseptorship.
3. CPD.
4. Setiap area karir perawat mencakup : penelitian, Pendidikan,
manajemen dan klinik ( Burton.R & Ormrod, 2011 ).
5. Telah ada Permenkes nomor 40 Tahun 2017 tentang Jenjang karir
perawat klinik.
SISTEM JENJANG KARIR PERAWAT

PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I

Perawat Perawat Perawat Perawat


Klinik Manajer Pendidik Peneliti
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (1)

PENDIDIKAN FORMAL PK V
• Ners Spesialis I
PK IV dengan pengalaman
kerja ≥ 4 tahun
PK III • Ners dengan mempunyai sertifikat
pengalaman kerja PK IV
 D-III Keperawatan ≥ 13 tahun • Ners Spesialis II
PK II dengan pengalaman • Ners Spesialis I (Konsultan) dengan
kerja ≥ 10 tahun dan dengan pengalaman kerja 0
 D-III Keperawatan mempunyai sertifikat pengalaman kerja tahun.
PK I dengan pengalaman PK II ≥ 2 tahun
kerja ≥ 4 tahun  Ners dengan • mempunyai
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
 Ners dengan pengalaman kerja sertifikat PK III
pengalaman kerja ≥ ≥ 7 tahun dan
D-III pengalaman kerja ≥ 1 3 tahun mempunyai sertifikat
Keperawatan atau tahun  mempunyai sertifikat PK II
Ners pengalaman mempunyai sertifikat PK I  Ners Spesialis I
kerja 0 tahun pra klinik.
dengan pengalaman
mempunyai kerja 0 tahun
sertifikat BHD

• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • Ners : 9-12 thn • Hingga masa
• Ners : 6-9 thn • Ners Sp I : 6-9 thn pensiun
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners Sp I : 2-4 thn
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (2)

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN PK V
(SERTIFIKASI) • Ners dengan
PK IV pengalaman kerja ≥
22 tahun
PK III • D-III Keperawatan • mempunyai sertifikat
dengan PK IV serta
 D-III Keperawatan pengalaman kerja sertifikasi teknikal II
PK II dengan pengalaman ≥ 19 tahun
kerja ≥ 10 tahun • Ners dengan
 D-III Keperawatan  Ners dengan pengalaman kerja
PK I dengan pengalaman pengalaman kerja ≥ 13 tahun
kerja ≥ 4 tahun ≥ 7 tahun • mempunyai
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
 Ners dengan  mempunyai sertifikat sertifikat PK III
pengalaman kerja ≥ PK II dan sertifikasi dan sertifikasi
D-III pengalaman kerja ≥ 1 3 tahun teknikal II
teknikal
Keperawatan atau tahun  mempunyai sertifikat
Ners pengalaman mempunyai sertifikat PK I
kerja 0 tahun pra klinik.
mempunyai
sertifikat BHD

• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • D-III : hingga • Hingga masa
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners : 6-9 thn pensiun pensiun
• Ners : 9-12 thn
PENGKAWALAN :
1. Individu perawat
2. Peer review
3. Organisasi RS, PUSKESMAS, Pendidikan
4. Pemerintah
5. Organisasi profesi PPNI dengan badan kelengkapannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai