Anda di halaman 1dari 26

PELATIHAN ASESMEN

KOMPETENSI PERAWAT
(ASESOR KOMPETENSI)
 Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai tugas
utama memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarganya di fasilitas
pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit dan Puskesmas.
 Untuk memberikan pelayanan keperawatan, seorang perawat
memerlukan kompetensi dan kewenangan klinik yang diakui agar dapat
menjamin keselamatan bagi pasien dan keluarganya. Dengan kompetensi
dan kewenangan klinik yang jelas, seorang perawat akan merasa aman
dan yakin dapat memberikan pelayanan keperawatan sesuai standar
yang ditetapkan.
 Dalam PERMEN PAN No. 25 Tahun 2014, untuk kenaikan jenjang
fungsional, setiap perawat harus di validasi kompetensinya oleh
asesor yang tersertifikasi. Standar akreditasi RS tahun 2012 juga
mengharuskan perawat memiliki kompetensi dan surat penugasan
klinik. PERMENKES Nomor 49 Tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan, dimana untuk pemberian kewenangan klinik, perawat
harus memenuhi kompetensi.
JENJANG KARIR PERAWAT

 Jenjang karir professional merupakan system untuk meningkatkan kinerja dan


profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan
kompetensi.
 Jenjang karir merupakan jalur mobilitas vertical, ditempuh melalui peningkatan
kompetensi yang diperoleh dari Pendidikan formal berjenjang, Pendidikan
informal yg sesuai/relevan maupun pengalaman praktik klinis yang diakui.
 Karir sebagai perawat diartikan sebagai suatu bidang kerja yang di pilih dan
ditekuni oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja individu melalui
suatu system dan mekanisme peringkat, dan bertujuan untuk meningkatkan
keberhasilan pekerjaan (kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan
kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.
DASAR HUKUM  PMK NO. 40 TAHUN 2017
PENGEMBANGAN JENJANG KARIR
PROFESIONAL PERAWAT KLINIK
 Pengembangan jenjang karir profesional perawat bertujuan untuk :
a. meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end
job/career);
b. menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaannya (turn over);
c. menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah
ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan baik dan benar;
d. meningkatkan profesionalisme perawat yang mampu memberikan askep yang
aman, efektif dan efisien
e. meningkatkan kepuasan individu perawat terhadap bidang kerja profesi yang
ditekuninya
 Pasal 2 (4) : Pengembangan karir perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan melalui penempatan perawat pada jenjang karir sesuai dengan
kompetensinya.
 Pasal 3 (2) : Pengembangan Jenjang Karir Profesional perawat dimaksud dalam ayat (1)
umtuk perawat klinis dilakukan melalui:
a. Pengembangan profesional berkelanjutan yaitu dengan mengikuti pendidikan
formal, pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
b. Pengakuan terhadap kemampuan yang didasarkan kepada pengalaman kerja
 Pedoman pengembangan jenjang karir profesional perawat klinis
a. Kredensialing : Asesmen Kompetensi (Sertifikasi)
b. Assesmen Kompetensi Perawat baru yang telah melalui proses internship dengan
preceptor serta telah dilaksanakan evaluasi proses oleh preceptor dan juga
didokumentasikan dalam log book dapat mengajukan permohonan assement kompetensi
c. Pengelolaan asesmen kompetensi menjadi tanggung jawab kepala bidang keperawatan.
Perjenjangan Karir Perawat secara umum
meliputi:

1. Perawat Klinik (PK)


2. Perawat Manajer (PM)
3. Perawat Pendidik (PP)
4. Perawat Peneliti/Riset (PR)
POLA JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT

PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I

Perawat Perawat Perawat Perawat


Klinik Manager Pendidik Peneliti
JENIS DAN KUALIFIKASI
 PK V

PENDIDIKAN FORMAL PK IV  Ners dengan


pengalaman kerja
 Ners dengan ≥ 13 tahun
 PK III
pengalaman kerja  Ners Spesialis I
 PK II  D-III ≥ 13 tahun dengan
Keperawatan  Ners Spesialis I pengalaman kerja
 PK I  D-III dengan dengan ≥ 2 tahun
Keperawatan pengalaman kerja pengalaman kerja  mempunyai
 PRA PK  D-III dengan ≥ 10 tahun dan ≥ 2 tahun sertifikat PK III
Keperawatan pengalaman kerja mempunyai  mempunyai
 D-III atau Ners ≥ 4 tahun sertifikat PK II sertifikat PK III
Keperawatan  pengalaman kerja  Ners dengan  Ners dengan
atau Ners ≥ 1 tahun pengalaman kerja pengalaman kerja
pengalaman kerja  mempunyai ≥ 3 tahun ≥ 7 tahun dan
0 tahun sertifikat pra klinik  mempunyai mempunyai
 mempunyai sertifikat PK I sertifikat PK II
sertifikat BHD  Ners Spesialis I
dengan
pengalaman kerja
0 tahun

• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • Ners : 9-12 thn Ners : Hingga masa
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners : 6-9 thn • Ners Sp I : 6-9 pensiun
• Ners Sp I : 2-4 thn
thn
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
(SERTIFIKASI)
 PK V

PK IV  Ners dengan
pengalaman kerja
 PK III  Ners dengan ≥ 13 tahun
pengalaman kerja  Ners Spesialis I
 PK II  D-III ≥ 13 tahun dengan
Keperawatan  Ners Spesialis I pengalaman kerja
 PK I  D-III dengan dengan ≥ 2 tahun
Keperawatan pengalaman kerja pengalaman kerja  mempunyai
 PRA PK  D-III dengan ≥ 10 tahun ≥ 2 tahun sertifikat PK III
Keperawatan pengalaman kerja  Ners dengan  mempunyai  serta sertifikasi
 D-III atau Ners ≥ 4 tahun pengalaman kerja sertifikat PK III tekhnical
Keperawatan  pengalaman kerja  Ners dengan ≥ 7 tahun serta sertifikasi
atau Ners ≥ 1 tahun pengalaman kerja  mempunyai tekhnical
pengalaman kerja  mempunyai ≥ 3 tahun sertifikat PK II
0 tahun sertifikat pra klinik  mempunyai serta sertifikasi
 mempunyai sertifikat PK I technical
sertifikat BHD

• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • D-III: hingga Ners : Hingga masa
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners : 6-9 thn pensiun pensiun
• Ners : 9-12 thn
MAPPING KOMPETENSI PERAWAT

SPK D3 NERS
30% 50% 100%
Alur Jenjang Karir Perawat di Instansi Tempat Kerja

KREDENSIAL PERAWAT

Pengakuan kompetensi seorang perawat


SERTIFIKASI
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi

Pencatatan resmi terhadap perawat yang memiliki sertifikat


REGISTRASI kompetensi dan kualifikasi tertentu untuk menjalankan
praktik keperawatan

Ijin legal yang diberikan kepada perawat untuk


LISENSI
melakukan praktik keperawatan (SPK RKK)
Hasil Implementasi Jenjang Karir, mencakup :
1. Peningkatan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan dan
pelayanan keperawatan.
2. Peningkatan kepuasan kerja perawat
3. Peningkatan kepuasan pasen
4. Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dan kesehatan.
Monitoring dan evaluasi dan pengembangan implementasi jenjang
karir. dilaksanakan setiap tahun, hasilnya diolah sebagai masukan
untuk perbaikan
KONSEP ASESMEN
TUJUAN DILAKUKAN ASESMEN

 Melindungi Masyarakat
 Mempertemukan kebutuhan rumah sakit, praktisi (perawat), dan masyarakat
melaui identifikasi pengetahuan, keterampilan dan prilaku tertentu.
 Memastikan pelanggan bahwa perawat telah bekerja sesuai dengan standar.
 Menunjukan komitmen individu terhadap profesi dan lifelong learning.
 Memberikan penghargaan dan pengakuan professional kepada perawat yang
telah mencapai kompetensi yang dipersyaratkan dalam bentuk sertifikasi level
jenjang karir.
ALUR PROSES ASESMEN

• Melaksanakan
Permohonan Konsultasi Pra
Asesmen dan Mengembangkan Asesmen
Merencanakan • Melaksanakan
Asesmen Perangkat
Asesmen Pengumpulan
Mandiri oleh Asesmen
asesi bukti

SERTIFIKAT Mengkaji Ulang Memutuskan


Memberikan
KOMPETENSI Asesmen Hasil:
(Unit/ Feedback
• Oleh Asesor Kompeten atau
kualifikasi) • Oleh Asesi untuk asesi
Belum Kompeten
Work Place Asessment

Aturan Bukti : Prinsip asesmen :


•Valid •Valid
•Authentic SKILL •Realiable
•Current •Flexsible
•Sufficient •Fair

KNOWLEDGE
ATTITUDE

Dimensi Kompetensi :
•Task Skills
•Task Management Skills
•Contingency Management Skills KOMPETENSI
•Job Role / Environment Skills
PRINSIP ASESMEN
 Valid
Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding (benchmark) yang sah

 Reliabel
Instruksi yang diberikan kepada asesi memastikan penerapan yang konsisten pada aktifitas asesmen dan
jika digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam situasi yang berbeda dan asesi yang berbeda, hasilnya
tetap konsisten

 Fleksibel
Seluruh aktivitas asesmen memenuhi kebutuhan asesi dan organisasi/instansi

 Fair/ Adil
Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik asesi serta bebas dari bias dan
memberikan kesempatan bagi asesi yang memiliki kebutuhan khusus
ATURAN BUKTI
 Valid
Semua bukti yang terkumpul memenuhi keabsahan
 Otentik (Authentic)
Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi
 Terkini (Current)
Bukti yang terkumpul terkini
 Cukup (Sufficient)
Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan
pembanding (benchmark)
DIMENSI KOMPETENSI
 Keterampilan menjalankan tugas (Task-skills), yaitu keterampilan untuk
melaksanakan tugas-tugas rutin sesuai dengan standar di tempat kerja.
 Keterampilan mengelola tugas (Task management skills), yaitu keterampilan untuk
mengelola serangkaian tugas yang berbeda yang muncul di dalam pekerjaan. 
 Keterampilan mengambil tindakan (Contingency management skills), yaitu
keterampilan mengambil tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah
di dalam pekerjaan. 
 Keterampilan bekerja sama (Job role environment skills), yaitu keterampilan untuk
bekerja sama serta memelihara kenyamanan lingkungan kerja/lingkungan sekitar
pasien
 Keterampilan beradaptasi (Transfer skill), yaitu keterampilan untuk beradaptasi
dengan lingkungan kerja yang baru.
METODE ASESMEN
 Yang biasa di pakai :
Observasi – penilaian kompetensi karyawan melalui unjuk kerja sehari-hari terhadap
unit atau cluster komptensi yang dimaksudkan untuk mengobservasi perilaku mereka
yang kemudian dicatat dan dimasukkan ke dalam kategori yang sesuai dengan model
kompetensi sesuai kriteria standar.
 Uji tulis– alat pengukuran yang bertujuan menampilkan knowledge yang diberikan
dalam pertanyaan tertulis, peserta akan membaca soal dan mengisi nya di lembar
jawaban sesuai dengan tingkat kesukaran yang di buat oleh panitia assesmen
(assesor kompetensi)
 Wawancara/ uji lisan – sesi tanya jawab ini berbeda dengan wawancara
konvensional, sebab materinya lebih terstruktur dan berdasarkan perilaku yang telah
ditetapkan di setiap kemampuan. Tujuannya untuk memperoleh gambaran lebih detail
tentang tindakan dan sikap pegawai
 Portofolio– pengumpulan berkas terkait tuntutan kriteria unjuk kerja dari unit/cluster
kompetensi yang di assess sesuai dengan aturan bukti dan prinsip assesmen
MANFAAT DILAKUKAN ASESMEN
 Komitmen bahwa salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan; menata SDM perawat melalui jenjang karir & asesmen kompetensi
 Mempermudah Mapping ketenagaan berdasarkan kompetensi dan kewenangan klinis
 Pemenuhan standar profesi (praktik kompetensi & kode etik) sesuai dengan standar
pelayanan & SOP yang ada
 Mempersiapkan asesor dan mentor dalam menjaga, mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi perawat
 Kebijakan diklat dan sistem remunerasi
 PENTING! Dampak asesmen kompetensi :
- Pengembangan kompetensi
- Pengembangan standar yan keperawatan (SOP)
- Topik pelatihan berdasarkan GAP kompetensi
- Budaya kerja
- Pembelajaran buat Organisasi  REKOMENDASI HASIL
KESIMPULAN

Asesmen kompetensi perawat :


1. Dilakukan oleh asesor bersertifikat
2. Bertujuan meningkatkan kinerja perawat guna meningkatkan mutu RS
3. Kunci perbaikan kinerja perawat dan sistem keperawatan di RS
 Implementasi PMK no.49 tahun 2013 : Komite keperawatan
 Implementasi PMK no.40 tahun 2017 : Tentang jenjang karir perawat
4. Komitmen pemimpin dan keinginan teman-teman perawat untuk memulainya
5. Tidak mudah memulai dan membangun sistem, tetapi jika kita komitmen, action,
akan memperoleh hasil positif, resiko di minimalkan dengan “risk
management”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai