KOMPETENSI
Oleh HPMI PUSAT
Tujuan.
Hari 1 :
08.30 – 09. 30 : Refleksi implementasi real asesmen.
09.30 – 10.00 : Rehat
10.00- 12.00 : Asesmen kompetensi
12.00- 13.00 : Ishoma
13.00- 15.00 : Pengembangan instrumen.
15.00- 17.00 : Praktik pengembangan instrumen.
Hari 2 :
09.00- 12.00 : Presentasi dan validasi.
Penutupan.
Evaluasi Pelaksanaan Asesmen:
1. Periode/jadual asesmen.
2. Jumlah perawat (area dan kualifikasi)
3. Tujuan asesmen.
4. Instrumen: area, setiap area ada berapa jumlah kompetensi paket,
tunggal, SOP sebagai instrument evaluasi.
5. Hasil asesmen dan tindak lanjut.
6. Dampak asesmen terhadap pelayanan, manajemen dan perawat.
Faktor Pendukung, Hambatan/kendala serta Rekomendasi
1. Pendukung
3. Rekomendasi
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (1)
PENDIDIKAN FORMAL PK V
• Ners Spesialis I
PK IV dengan
pengalaman kerja
PK III • Ners dengan ≥ 4 tahun
pengalaman mempunyai
D-III Keperawatan kerja ≥ 13 tahun sertifikat PK IV
PK II dengan pengalaman • Ners Spesialis I • Ners Spesialis II
kerja ≥ 10 tahun dan dengan (Konsultan) dengan
D-III Keperawatan mempunyai sertifikat pengalaman pengalaman kerja
PK I dengan PK II kerja ≥ 2 tahun 0 tahun.
pengalaman kerja Ners dengan • mempunyai
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
≥ 4 tahun pengalaman kerja sertifikat PK III
Ners dengan ≥ 7 tahun dan
D-III pengalaman kerja ≥ pengalaman kerja mempunyai sertifikat
Keperawatan 1 tahun ≥ 3 tahun PK II
atau Ners mempunyai sertifikat mempunyai Ners Spesialis I
pengalaman pra klinik. sertifikat PK I dengan pengalaman
kerja 0 tahun kerja 0 tahun
mempunyai
sertifikat BHD
• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • Ners : 9-12 thn • Hingga masa
• Ners : 6-9 thn • Ners Sp I : 6-9 thn pensiun
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners Sp I : 2-4 thn
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (2)
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN PK V
(SERTIFIKASI) • Ners dengan
PK IV pengalaman kerja
≥ 22 tahun
PK III • D-III • mempunyai
Keperawatan sertifikat PK IV
D-III Keperawatan dengan serta sertifikasi
PK II dengan pengalaman pengalaman teknikal II
kerja ≥ 10 tahun kerja ≥ 19 tahun
D-III Keperawatan Ners dengan • Ners dengan
PK I dengan pengalaman kerja pengalaman
pengalaman kerja ≥ 7 tahun kerja ≥ 13 tahun
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
≥ 4 tahun mempunyai sertifikat • mempunyai
Ners dengan PK II dan sertifikasi sertifikat PK III
D-III pengalaman kerja ≥ pengalaman kerja dan sertifikasi
teknikal
Keperawatan 1 tahun ≥ 3 tahun teknikal II
atau Ners mempunyai sertifikat mempunyai
pengalaman pra klinik. sertifikat PK I
kerja 0 tahun
mempunyai
sertifikat BHD
• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • D-III : hingga • Hingga masa
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners : 6-9 thn pensiun pensiun
• Ners : 9-12 thn
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR
A. Perawat Baru (new graduate/lulusan baru)
2. KOMITE KEPERAWATAN
• Melakukan kredensial pemberian kewenangan klinik kepada PK1 yang telah
dinyatakan KOMPETEN dengan memiliki SERTIFIKAT PK1.
• Mengusulkan dengan merekomendasikan kewenangan klinik yang telah
ditetapkan oleh MITRA BESTARI untuk memperoleh SPK-RKK dari Direktur
RS.
• Mencatat PK1, di Data Dasar Profil Perawat oleh sub komite mutu profesi.
Komite Keperawatan
B. Perawat Lama: perawat yang aktif (PNS/ASN, HONORER,
KONTRAK dll), pindahan dari fasyankes lain
Oleh: Prayetni.
KREDENSIAL PERAWAT
TAHAP/
SERTIFIKASI REGISTRASI LISENSI
JENIS
Puskesmas
PERSAMAAN PERSEPSI TENTANG:
1. Implementasi jenjang karir
PK1 generalis, dasar
PK4 spesialis 1
PK5 spesialis2/konsultan
Lanjutan…
2. Setiap level, perawat: memiliki kompetensi, kewenangan klinik,
tugas dan kinerja.
3. Kredensialing:
SERTIFIKASI melalui asesmen kompetensi,
REGISTRASI melalui pemberian kewenangan klinik, dan mendapatkan
LISENSI melalui pemberian SPK - RKK
Lanjutan…
4. Asesmen kompetensi : single/ tunggal dan cluster/ paket.
5. Lingkup asesmen kompetensi, perlu memilih kompetensi yang
mewakili/ sampel.
6. Asesmen kompetensi dilakukan oleh asesor yang memiliki
kompetensi : merencanakan asesmen, mengembangkan instrumen
ass, melaksanakan dan mengkaji ulang.
Penetapan Lingkup Asesmen Kompetensi
1. Mengembangkan kompetensi kekhususan/ spesialisasi sesuai area
praktik.
2. Mempergunakan 14 pemenuhan kebutuhan dasar ( Henderson ).
3. Sudah dilakukan proses DELPHI oleh PPNI, dihasilkan 12
kompetensi kunci.
4. Mempergunakan 12 kompetensi kunci di tambah kompetensi
terpilih sesuai area praktik.
Langkah langkah Pengembangan Instrumen…
2. Untuk PK3, 4 dan 5 terdiri dari satu set instrumen paket utk
kompetensi kluster dan instrumen 2 utk kompetensi tunggal
( ditentukan oleh kelompok pakar sesuai area kekhususan dan
spesialisasinya.
Contoh: AREA PRAKTIK KEP ANAK
1. Instrumen ass.kompetensi perawat generalis( dengan kompetensi
paket )
2. Instrumen ass.kompetensi perawat anak PK 2: basic anak( dengan
kompetensi paket/kluster)
3. Instrumen ass. kompetensi perawat anak PK3:lanjut anak , perlu
ditetapkan area keperawatan lanjut( dengan kompetensi
paket/kluster, jika ada kompetensi tunggal/sigle). Conto: Bedah
Anak, onkologi anak. dll
Lanjut…..
4. Instrumen ass. Kompetensi perawat anak spesialis PK4 ( dengan
kompetensi paket/kluster ditambah kompetensi tunggal/single )
5. Instrumen ass. Kompetensi perawat anak konsultan PK5 ( dengan
kompetensi paket/kluster ditambah kompetensi tunggal/single )
Catatan: Tetapkan terlebih dulu kompetensi paket/kluster dan
tunggal/single/
Contoh; Area praktik kep.jiwa.
1. Instrumen Ass.kompetensi perawat generalis PK1(dengan kompetensi
paket/kluster)
2. Instrumen Ass. Kompetensi perawat jiwa basic PK2 ( dengan kompetensi
paket/kluster)
3. Instrumen Ass. Kompetensi perawat jiwa lanjut PK3 (dengan kompetensi
paket/kluster ditambah kompetensi tunggal/ single )
4. Instrumen ass. Kompetensi perawat jiwa spesialis PK4 ( dengan
kompetensi paket/cluster ditambah kompetensi tunggal/ single )
5. Instrumen ass. Kompetensi perawat jiwa konsultan PK 5 ( dengan
kompetensi paket/cluster ditambah kompetensi tunggal/single ).
Lanjutan…
6. Intrumen selalu di evaluasi dan kembangkan sesuai perubahan
IPTEK, terutama jika SOP BERUBAH.
7. Instrumen harus mampu mengumpulkan bukti2 yang memenuhi
sarat bukti.
8. Untuk menyusun instrumen diperlukan: kemampuan berfikir kritis,
mempunyai pengalaman klinik yang cukup, memahami standar
profesi, pelayanan dan SOP serta menguasai konsep kompetensi.
PERLU LATIHAN YANG CUKUP.
Latihan:
3 Form 03: Formulir Ren cana asesmen Ada untuk semua asesi sesuai level
Form 03 A, B, C, D: Instrobs, lisan, tulis,
portofolio.
4 Form 04: Persetujuan Asesmen. Gabung dengan Form 01
Diangnosis Keperawatan
2
(Analisa, inter-pretasi data secara akurat)
Intervensi :
3
Menerapkan prinsip infeksi nosokomial
Intervensi:
4
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
Intervensi:
5
Memfasilitasi pemenuhan Cairan dan Elekrtolit
Intervensi:
6
Melakukan perawatan luka
Intervensi:
7
Mengukur tanda vital
Intervensi:
8
Memberikan obat secara aman dan tepat
Intervensi:
9
Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman
dst.
FORMAT 3:PENGEMBANGAN INSTRUMEN
ASESMEN KOMPETENSI KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM Basic/Dasar (PK2)
Indikator
No Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Instrument
( Skill, Knowledge, Attitude )
1.1
1.2
1 Pindahkan dari elemen
kompetensi PK2 di Format 2. 1.3
1.4
1.5
2
3
FORMAT 3:PENGEMBANGAN INSTRUMEN
ASESMEN KOMPETENSI KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM Basic/Dasar (PK2)
Indikator
No Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Instrument
( Skill, Knowledge, Attitude )
4
dan seterusnya sampai 12
5
kompetensi kunci
• Catatan: Kolom elemen dan Kriteria Unjuk Kerja diisi dari elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dari FORMAT 2 KOMPETENSI KLUSTER/PAKET.
• Kolom INDIKATOR, dirumuskan dengan indicator yang mempunyai ARTI BUKTI BUKTI YANG HARUS DITETAPKAN UNTUK MENYATAKAN KOMPETEN
SETIAP ELEMEN KOMPETENSI. Indikator terdiri dari PENGETAHUAN, KETERAMPILAN dan SIKAP (P,K,S ). Ketentuan yang perlu diperhatikan, bahwa tidak
semua KRITERIA UNJUK KERJA harus dibuktikan dengan P, K, S tetapi untuk setiap ELEMEN KOMPETENSI harus dibuktikan dengan P, K, S.
• Kolom METODE diisi dengan metode yang perlu ditetapkan untuk mengumpulkan BUKTI PENGETAHUAN: uji tulis, lisan, dll, BUKTI KETERAMPILAN: observasi
untuk setiap elemen mempergunakan SOP ( yang dirubah bentuknya menjadi daftar cek ), BUKTI SIKAP: bisa terintegrasi dengan metode observasi dana tau
bermain peran.
• Kolom INSTRUMEN diisi dengan instrument instrument yang dipilih sesuai METODE untuk mengumpulkan BUKTI – BUKTI.
Format 4. Daftar Instrumen Asesmen kompetensi:
1 Nursing Proses 9 5 64
2 Menerapkan prinsip infeksi Nosokomial 6 8 43
3 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen 11 3 79
4 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit 8 6 57
5 Melakukan perawatan luka 6 8 43
6 Mengukur tanda-tanda vital 13 1 93
7 Memberikan obat secara aman dan tepat 11 3 79
8 Pengelola pemberian darah dan produk darah secara aman 11 3 79
1 Pengkajian 8 9 47
2 Diagnosa keperawatan (analisa, interpretasi data secara akurat) 16 1 94
3 Perencanaan 17 0 100
4 menetapkan prinsip infeksi nosocomial 17 0 100
5 memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen lanjutan 6 9 35
6 Memfasilitasi pemenuhan cairan dan elektrolit 12 5 71
7 Melakukan perawatan luka 9 8 53
8 Mengukur TTV 14 3 82
9 Memberikan obat secara aman dan tepat 7 10 41
10 Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman 15 2 88
11 Memfasilitasi kebutuhan nutrisi 8 9 47
12 Memfasilitasi eleminasi 10 7 59
13 Mengevaluasi /mengevaluasi efektifitas tindakan 17 0 100
14 Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan 17 0 100
15 Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan keperawatan 17 0 100
16 Menciptakan dan memelihara lingkungan perawatan secara aman melalui jaminan mutu
17 0 100
17 Mendokumentasikan data secara akurat 14 3 82
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) SETELAH
RESERTIFIKASI
ASESOR KOMPETENSI DALAM SISTEM KARIR
PERAWAT
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) SETELAH
RESERTFIKASI
ASESOR KOMPETENSI DALAM SISTEM KARIR
PERAWAT
Selamat Bekerja
Semoga Sukses