Anda di halaman 1dari 57

RESERTIFIKASI ASESOR

KOMPETENSI
Oleh HPMI PUSAT
Tujuan.

1. Menilai penerapan asesmen kompetensi.


2. Menilai kompetensi ASESOR: perencanaan asesmen,
pengembangan instrumen asesmen, pelaksanaan asesmen dan
kaji ulang asesmen.
3. Penguatan dan pengembangan kompetensi asesor.
4. Pemberian pengakuan kompetensi terkini sebagai asesor
kompetensi perawat.
Evaluasi adalah:

1. Kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi


secara sistematis yang dapat digunakan untuk mengubah sikap atau
untuk meningkatkan operasi proyek atau program. (Alkin, 1990
dalam Wirawan, 2011).
2. Penilaian retrospektif yang cermat tentang manfaat, nilai, dan nilai-
nilai administrasi, keluaran, dan hasil intervensi pemerintah, yang
cenderung berperan dalam situasi praktis masa depan. (Evert
Vendung, 2004 dalam Wirawan, 2011).
Bagaimana Evaluasi Penerapan Jenjang Karir Perawat /Nakes.

1. Evaluasi merupakan aktivitas yang SELALU DILUPAKAN,


sehingga tidak diketahui hasil, efektifitas dan efisiensi dari
implementasi pelaksanaan asesmen kompetensi.
2. Dengan melakukan evaluasi akan diketahui hasil, faktor pendukung,
penghambat, inovasi – inovasi sehingga memberi rasa kepuasan.
Serta hasil evalusi dapat merupakan masukan untuk perencanaan
pengembangan asesmen berikutnya.
Gambaran Implementasi Jenjang Karir

1. Sebagian besar rumah sakit sudah melaksanakan jenjang karir dalam


fungsi ketenagaan perawat dan atau bidan, nakes lain, namun dalam
rangka memenuhi kebutuhan administrasi.
2. Jenjang karir yang menghasilkan kualifikasi perawat, belum dipergunakan
dalam praktik dan pengelolaan pelayanan/askep.
3. Belum optimal membedakan kualifikasi vokasi dan profesi.
4. Belum dilakukan evaluasi terstandar dengan instrument yang benar dan
tepat
5. Sudah dilaksanakan bbrp penelitian ttg jjg karir.
Strategi Resertifikasi.

1. Evaluasi penerapan asesmen kompetensi. Asesor mengisi:


 Form RA 01: Formulir Permohonan Resertifikasi Asesor Kompetensi
 Form RA 02: Format persetujuan Asesmen, dengan lampiran: photo copy ijazah
keperawatan terakhir, sertifikat asesor kompetensi terdahulu, berkas real asesmen/
WPA 2 set, surat tugas dan jadual resertifikasi serta photo 3 x 4 berwarna 2 lembar.
2. Pemberian materi materi pengkayaan tentang asesmen kompetensi dan
pengembangan instrumen.
3. Praktik pengembangan instrumen asesmen kompetensi sesuai area praktik di
RS.
4. Menyusun Rencana Tindak Lanjut implementasi asesmen kompetensi.
Jadual

Hari 1 :
08.30 – 09. 30 : Refleksi implementasi real asesmen.
09.30 – 10.00 : Rehat
10.00- 12.00 : Asesmen kompetensi
12.00- 13.00 : Ishoma
13.00- 15.00 : Pengembangan instrumen.
15.00- 17.00 : Praktik pengembangan instrumen.

Hari 2 :
09.00- 12.00 : Presentasi dan validasi.

Penutupan.
Evaluasi Pelaksanaan Asesmen:

1. Periode/jadual asesmen.
2. Jumlah perawat (area dan kualifikasi)
3. Tujuan asesmen.
4. Instrumen: area, setiap area ada berapa jumlah kompetensi paket,
tunggal, SOP sebagai instrument evaluasi.
5. Hasil asesmen dan tindak lanjut.
6. Dampak asesmen terhadap pelayanan, manajemen dan perawat.
Faktor Pendukung, Hambatan/kendala serta Rekomendasi

1. Pendukung

2. Hambatan dan Kendala

3. Rekomendasi
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (1)

PENDIDIKAN FORMAL PK V
• Ners Spesialis I
PK IV dengan
pengalaman kerja
PK III • Ners dengan ≥ 4 tahun
pengalaman mempunyai
 D-III Keperawatan kerja ≥ 13 tahun sertifikat PK IV
PK II dengan pengalaman • Ners Spesialis I • Ners Spesialis II
kerja ≥ 10 tahun dan dengan (Konsultan) dengan
 D-III Keperawatan mempunyai sertifikat pengalaman pengalaman kerja
PK I dengan PK II kerja ≥ 2 tahun 0 tahun.
pengalaman kerja  Ners dengan • mempunyai
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
≥ 4 tahun pengalaman kerja sertifikat PK III
 Ners dengan ≥ 7 tahun dan
D-III pengalaman kerja ≥ pengalaman kerja mempunyai sertifikat
Keperawatan 1 tahun ≥ 3 tahun PK II
atau Ners mempunyai sertifikat  mempunyai  Ners Spesialis I
pengalaman pra klinik. sertifikat PK I dengan pengalaman
kerja 0 tahun kerja 0 tahun
mempunyai
sertifikat BHD

• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • Ners : 9-12 thn • Hingga masa
• Ners : 6-9 thn • Ners Sp I : 6-9 thn pensiun
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners Sp I : 2-4 thn
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (2)

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN PK V
(SERTIFIKASI) • Ners dengan
PK IV pengalaman kerja
≥ 22 tahun
PK III • D-III • mempunyai
Keperawatan sertifikat PK IV
 D-III Keperawatan dengan serta sertifikasi
PK II dengan pengalaman pengalaman teknikal II
kerja ≥ 10 tahun kerja ≥ 19 tahun
 D-III Keperawatan  Ners dengan • Ners dengan
PK I dengan pengalaman kerja pengalaman
pengalaman kerja ≥ 7 tahun kerja ≥ 13 tahun
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
≥ 4 tahun  mempunyai sertifikat • mempunyai
 Ners dengan PK II dan sertifikasi sertifikat PK III
D-III pengalaman kerja ≥ pengalaman kerja dan sertifikasi
teknikal
Keperawatan 1 tahun ≥ 3 tahun teknikal II
atau Ners mempunyai sertifikat  mempunyai
pengalaman pra klinik. sertifikat PK I
kerja 0 tahun
mempunyai
sertifikat BHD

• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • D-III : hingga • Hingga masa
• Ners : 0-1 thn • Ners : 2-4 thn • Ners : 4-7 thn • Ners : 6-9 thn pensiun pensiun
• Ners : 9-12 thn
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR
A. Perawat Baru (new graduate/lulusan baru)

1. KEPALA BIDANG KEPERAWATAN/KA. RUANGAN : Melaksanakan


Fungsi Ketenagaan.
• Menyusun pedoman rekruitmen-seleksi, sesuai kebutuhan perawat yang dipelukan untuk
memberikan pelayanan keperawatan generalis-basic.
• Bersama bagian kepegawaian-SDM RS (sesuai dengan kebijakan internal RS) melakukan
kegiatan rekruitmen dan seleksi hingga penerimaan sejumlah perawat yang memenuhi
persyaratan.
• Menyusun program internship-magang-preseptorship untuk perawat baru dan
melaksanakannya selama 1 tahun . Preseptorship dilakukan di unit ruang rawat Penyakit-
dalam, Bedah, Anak dan Maternitas . Preseptor adalah Perawat Klinik minimal PK 2
akhir/PK 3 dan telah memiliki sertifikat preceptor. Pelaksanaan preceptorship juga menjadi
tanggung jawab dari kepala ruangan.

Kepala Bidang Keperawatan/Ka Ruangan


A. Perawat Baru (new graduate/lulusan baru)

• Melaksanakan kredensial ASESMEN KOMPETENSI oleh asesor (perawat yang memiliki


sertifikat asesor) untuk memastikan kompetensi setelah mengikuti preseptorship, dilakukan
setelah perawat baru mengikuti seluruh program dan direkomendasikan untuk dilakukan
asesmen kompetensi. Setelah dinyatakan kompeten, maka perawat baru diberikan sertifikat
kompetensi sebagai PK1.
• Mengusulkan perawat PK1 untuk dilakukan kredensial PEMBERIAN KEWENANGAN
KLINIK PK1 kepada KOMITE KEPERAWATAN. Sehingga memperoleh SPK-RKK dari
Direktur RS yang mempunyai arti DIREKTUR RS MEMBERIKAN IZIN (LISENSI) kepada
perawat PK1 untuk PRAKTEK sebagai perawat generalis.
• Menugaskan/penempatan perawat PK1 yang telah memiliki SPK-RKK di unit ruang rawat
generalis/basic.
PENTING !!!. Jangan menugaskan PERAWAT PK1 di unit ruang rawat yang KHUSUS,
KOMPLEK seperti ICU,ICCU.PICU.NICU,OKA dll.

Kepala Bidang Keperawatan/Ka Ruangan


A. Perawat Baru (new graduate/lulusan baru)

Selama penugasan/penempatan, PK1 melaksanakan:


1. Berdasarkan kewenangan klinik menyusun URAIAN TUGAS, IKI-
IKU.
2. Asuhan keperawatan (core business) sesuai kewenangannya (SPK-
RKK) dalam sistem pemberian asuhan keperawatan yg ditetapkan
( tim, primer atau….). Membuat dokumentasi askep dan log book
(aktifitas yang dilakukan sesuai uraian tugas).
3. Terus mengembangkan kompetensi melalui program CPD
(Continuing Professional Development).
4. Penilaian kinerja oleh manajer/preceptor (sesuai kebijakan).

Kepala Bidang Keperawatan/Ka Ruangan


A. Perawat Baru (new graduate/lulusan baru)

5. Memfasilitasi PK1 untuk mempersiapkan diri (knowing-self), agar


dapat memilih karir, diperlukan mentor untuk mengarahkan dan
mengambil keputusan. Pilihannya area praktek keperawatan
Penyakit Dalam, Bedah, Anak dan Maternitas.
6. Berdasarkan capaian kinerja setiap PK1, diusulkan untuk kenaikan
tingkat, mempersiapkan diri untuk ASESMEN KOMPETENSI
untuk memperoleh kewenangan klinik PK2 sesuai area yang
dipilih.
7. Memberikan dukungan, motivasi dan penghargaan kepada setiap
perawat (PK1).

Kepala Bidang Keperawatan/Ka Ruangan


A. Perawat Baru (new graduate/lulusan baru)

2. KOMITE KEPERAWATAN
• Melakukan kredensial pemberian kewenangan klinik kepada PK1 yang telah
dinyatakan KOMPETEN dengan memiliki SERTIFIKAT PK1.
• Mengusulkan dengan merekomendasikan kewenangan klinik yang telah
ditetapkan oleh MITRA BESTARI untuk memperoleh SPK-RKK dari Direktur
RS.
• Mencatat PK1, di Data Dasar Profil Perawat oleh sub komite mutu profesi.

Komite Keperawatan
B. Perawat Lama: perawat yang aktif (PNS/ASN, HONORER,
KONTRAK dll), pindahan dari fasyankes lain

KEPALA BIDANG KEPERAWATAN/KA. RUANGAN


1. Melakukan MAPPING mempergunakan kriteria /ketentuan jenjang karir.
Mapping adalah:
2. Melakukan ASESMEN KOMPETENSI sesuai level hasil mapping untuk memvalidasi
kompetensi yang dimiliki. Jika kompeten maka perawat yg bersangkutan diusulkan untuk
memperoleh kewenangan klinik oleh komite keperawatan (SPK-RKK) , jika belum
kompeten maka harus difasilitasi memperoleh kompetensi yang dipersyaratkan dengan
penugasan, pelatihan dll ditetapkan oleh preseptorship/mentor (sub komite mutu profesi) dan
selanjutnya re kredensial sampai memperoleh SPK-RKK
3. Menempatkan PK 2,3,4,5 SESUAI KEWENANGANNYA , HATI HATI dengan
MUTASI/TRANSFER (lateral) dan PROMOSI (vertikal)
4. Dstnya sama dgn langkah pada perawat baru.
Lanjutan untuk perawat lama:

Peran Komite Keperawatan.


1. Mempertahankan kompetensi melakukan praktik dengan melakukan audit profesi,
kegiatan – kegiatan penguatan kompetensi /CPD ( program sub komite mutu
profesi)
2. Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk penilaian kinerja perawat.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
ASESMEN KOMPETENSI PERAWAT

Oleh: Prayetni.
KREDENSIAL PERAWAT
TAHAP/
SERTIFIKASI REGISTRASI LISENSI
JENIS

MAKRO • Institusi Pendidikan Tinggi KTKI (Konsil Pemda/Dinkes Kab / Kota


Keperawatan/ Ukom Keperawatan)  STR SIPP
• PPNI/Ikatan/Himpunan/ (Sertifikat kom/Profesi)
Seminar
• Lembaga Pelatihan: sertifikat
pelatihan

MIKRO Bid. Keperawatan (asesmen, Komite Keperawatan Dir RS Pemberian


 RS kompetensi)  Asesor…Sertifikat (Proses Rekomendasi Penugasan klinik
Kompetensi tiap level Kew. Klinik)  Mitra (u/ Praktik)…SPK-RKK
Bestari. Data dasar profil
perawat (sub komite mutu
profesi)

 Puskesmas
PERSAMAAN PERSEPSI TENTANG:
1. Implementasi jenjang karir
 PK1 generalis, dasar

 PK2 dasar kekhususan

 PK3 kekhususan lanjut

 PK4 spesialis 1

 PK5 spesialis2/konsultan
Lanjutan…
2. Setiap level, perawat: memiliki kompetensi, kewenangan klinik,
tugas dan kinerja.
3. Kredensialing:
 SERTIFIKASI melalui asesmen kompetensi,
 REGISTRASI melalui pemberian kewenangan klinik, dan mendapatkan
LISENSI melalui pemberian SPK - RKK
Lanjutan…
4. Asesmen kompetensi : single/ tunggal dan cluster/ paket.
5. Lingkup asesmen kompetensi, perlu memilih kompetensi yang
mewakili/ sampel.
6. Asesmen kompetensi dilakukan oleh asesor yang memiliki
kompetensi : merencanakan asesmen, mengembangkan instrumen
ass, melaksanakan dan mengkaji ulang.
Penetapan Lingkup Asesmen Kompetensi
1. Mengembangkan kompetensi kekhususan/ spesialisasi sesuai area
praktik.
2. Mempergunakan 14 pemenuhan kebutuhan dasar ( Henderson ).
3. Sudah dilakukan proses DELPHI oleh PPNI, dihasilkan 12
kompetensi kunci.
4. Mempergunakan 12 kompetensi kunci di tambah kompetensi
terpilih sesuai area praktik.
Langkah langkah Pengembangan Instrumen…

1. Telaah kompetensi paket/tunggal yang telah ditetapkan, dengan


mempelajari struktur unit kompetensi: kode unit, judul, deskripsi, elemen ,
kriteria unjuk kerja, batasan variabel, pengetahuan yg diperlukan,
persyaratan dan kompetensi kunci.
 Untuk asesmen kompetensi kluster, diharuskan mengembangkan kompetensi
sesuai struktur.
2. Setiap elemen terdiri dari bbrp KUK, setiap KUK dikembangkan
indikatornya mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yg diperlukan
sebagai bukti2 utk mengambil keputusan kompeten atau belum kompeten.
 Tidak semua KUK memerlukan 3 jenis indikator.
Lanjutan…
3. Setiap bukti (indikator), ditentukan metodenya, contoh utk
pengetahuan : uji tulis, lisan dstnya. Untuk keterampilan dan sikap
dengan observasi daftar cek dll
4. Untuk setiap metode ditetapkan instrumennya, contoh: uji tulis
dengan soal, observasi daftar cek mempergunakan standar prosedur
operasional ( SOP ).
5. Instrumen yang telah ditetapkan dirancang sehingga mudah
dipergunakan, efektif dan efisien.
6. Jika mungkin dan perlu, lakukan uji coba instrumen.
Bentuk akhir Instrumen.
1. Untuk kompetensi PK1 dan PK 2 dalam bentuk satu set instrumen
terdiri dari, portofolio, uji tulis, lisan dan observasi SOP.

2. Untuk PK3, 4 dan 5 terdiri dari satu set instrumen paket utk
kompetensi kluster dan instrumen 2 utk kompetensi tunggal
( ditentukan oleh kelompok pakar sesuai area kekhususan dan
spesialisasinya.
Contoh: AREA PRAKTIK KEP ANAK
1. Instrumen ass.kompetensi perawat generalis( dengan kompetensi
paket )
2. Instrumen ass.kompetensi perawat anak PK 2: basic anak( dengan
kompetensi paket/kluster)
3. Instrumen ass. kompetensi perawat anak PK3:lanjut anak , perlu
ditetapkan area keperawatan lanjut( dengan kompetensi
paket/kluster, jika ada kompetensi tunggal/sigle). Conto: Bedah
Anak, onkologi anak. dll
Lanjut…..
4. Instrumen ass. Kompetensi perawat anak spesialis PK4 ( dengan
kompetensi paket/kluster ditambah kompetensi tunggal/single )
5. Instrumen ass. Kompetensi perawat anak konsultan PK5 ( dengan
kompetensi paket/kluster ditambah kompetensi tunggal/single )
Catatan: Tetapkan terlebih dulu kompetensi paket/kluster dan
tunggal/single/
Contoh; Area praktik kep.jiwa.
1. Instrumen Ass.kompetensi perawat generalis PK1(dengan kompetensi
paket/kluster)
2. Instrumen Ass. Kompetensi perawat jiwa basic PK2 ( dengan kompetensi
paket/kluster)
3. Instrumen Ass. Kompetensi perawat jiwa lanjut PK3 (dengan kompetensi
paket/kluster ditambah kompetensi tunggal/ single )
4. Instrumen ass. Kompetensi perawat jiwa spesialis PK4 ( dengan
kompetensi paket/cluster ditambah kompetensi tunggal/ single )
5. Instrumen ass. Kompetensi perawat jiwa konsultan PK 5 ( dengan
kompetensi paket/cluster ditambah kompetensi tunggal/single ).
Lanjutan…
6. Intrumen selalu di evaluasi dan kembangkan sesuai perubahan
IPTEK, terutama jika SOP BERUBAH.
7. Instrumen harus mampu mengumpulkan bukti2 yang memenuhi
sarat bukti.
8. Untuk menyusun instrumen diperlukan: kemampuan berfikir kritis,
mempunyai pengalaman klinik yang cukup, memahami standar
profesi, pelayanan dan SOP serta menguasai konsep kompetensi.
PERLU LATIHAN YANG CUKUP.
Latihan:

1. Peserta resertifikasi membentuk kelompok ( jumlah kelompok


disepakati bersama ).
2. Setiap kelompok menyusun/mengembangkan instrument
ASESMEN KOMPETENSI PAKET.
3. Minimal: Kelompok Keperawatan P. Dalam dan Kelompok
Keperawatan Bedah, Keperawatan Anak, maternitas, jiwa.
Lanjutan…..
4. Setiap kelompok diskusi, mengisi format sbb:
 Format 1: Analisa kompetensi untuk setiap area.
 Format 2: Rumusan Kompetensi Paket
 Format 3: Pengembangan Instrumen
 Format 4: Daftar Instrumen Asesmen Kompetensi Paket.
5. Hasil diskusi dipersiapkan untuk materi presentasi/pleno dalam
kelas besar.
Bentuk Akhir Kelengkapan format:

No. Pelatihan Asesor Implementasi di RS


1 Form 0: Formulir permohonan ass. komp. Ada setiap asesi

2 Form 02: Formulir ass. mandiri Ada setiap asesi

3 Form 03: Formulir Ren cana asesmen Ada untuk semua asesi sesuai level
Form 03 A, B, C, D: Instrobs, lisan, tulis,
portofolio.
4 Form 04: Persetujuan Asesmen. Gabung dengan Form 01

5 Form 05: Daftar check Konsultasi Pra asesm Tidak perlu

6 Form 06: Daftar check Pelaksanaan Asesmen Tidak perlu


Bentuk Akhir Kelengkapan format:

No. Pelatihan Asesor Implementasi di RS


7 Form 07: Pengumpulan Bukti & Pengambilan
Ada setiap asesi
keputusan
8 Form 08: Umpan Balik & catatan ass. komp
9 Form09: Kaji ulang asesmen.

Lampiran harus ada:


1 SKKNI (kompetensi sing) Kompetensi Paket
2 SOP sebanyak 12 SOP sebanyak 12
FORMAT 1: ANALISIS KOMPETENSI SESUAI LEVEL AREA KEPERAWATAN
PENYAKIT DALAM
PK 1 PK 2 PK 3 PK 4 PK 5
NO KOMPETENSI KUNCI
(GENERALIS) (BASIC) (KEKHUSUSAN) (SPESIALIS) (KONSULTAN)
 
1.  isi disini dgn
1 Pengkajian  
kompetensi
     
 

Diangnosis Keperawatan
2          
(Analisa, inter-pretasi data secara akurat)
Intervensi :
3          
Menerapkan prinsip infeksi nosokomial
Intervensi:
4          
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen

Intervensi:
5          
Memfasilitasi pemenuhan Cairan dan Elekrtolit
Intervensi:
6          
Melakukan perawatan luka
Intervensi:
7          
Mengukur tanda vital
Intervensi:
8          
Memberikan obat secara aman dan tepat

Intervensi:
9          
Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman

10 Evaluasi : mengevaluasi efektifitas tindakan          

11 Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan          

12 Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan keperawatan          

13 Mendokumentasikan data secara akurat          

14 Membantu mengelola nyeri dgn bantuan obat          


FORMAT 2: KOMPETENSI PAKET/KLUSTER KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM

 Kode Pake tKompetensi : PK 02 PD 


 Judul Kompetensi : Paket Kompetensi Perawat Penyakit Dalam Basic/Dasar
 Deskripsi Kompetensi : Kompetensi PK 02 PD merupakanpan kompetensi paket dengan lingkup 12 kompetensi kunci pada area keperawatan penyakit
dalam level basic/dasar. Paket kompetensi ini harus dikuasai oleh perawat penyakit dalam level 2 diperlukan dalam melaksanakan tugas pada area
asuhan keperawatan penyakit dalam basic/dasar.

No ElemenKompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1.1
1.2 • Catatan: Elemen kompetensi untuk kompetensi paket/kluster
PINDAHKAN DARI merupakan 12 UNIT KOMPETENSI atau lebih sesuai kesepakatan.
1.3
1. Format 1 KOMPETENSI
1.4 • Kriteria unjuk kerja setiap elemen kompetensi untuk kompetensi
PK2.
1.5 paket/kluster merupakan ELEMEN dari SETIAP UNIT
1.5 KOMPETENSI ( kalimat elemen dirubah menjadi kalimat kriteria
2.1
2.   unit kompetensi )
2.2
• Setelah selesai merumuskan KOMPETENSI PAKET/KLUSTER
3.1
3.2 dilanjutkan dengan PENGEMBANGAN INSTRUMEN
3.   KOMPETENSI PAKET , pergunakan Format 3.
3.3
3.4
4.1
  4.2
4.
  4.3
4.4
5.1
5.2
5   5.3
5.4
5.5

dst.  
FORMAT 3:PENGEMBANGAN INSTRUMEN
ASESMEN KOMPETENSI KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM Basic/Dasar (PK2)

Indikator
No Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Instrument
( Skill, Knowledge, Attitude )

 1.1      

   1.2      
1  Pindahkan dari elemen
  kompetensi PK2 di Format 2.  1.3      

 1.4      

 1.5      

       
       
2  
       

       

       

       

3          

       

       
FORMAT 3:PENGEMBANGAN INSTRUMEN
ASESMEN KOMPETENSI KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM Basic/Dasar (PK2)

Indikator
No Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Instrument
( Skill, Knowledge, Attitude )

     

     
4  
       
   
     

     

       
       
dan seterusnya sampai 12
5
kompetensi kunci         

       

• Catatan: Kolom elemen dan Kriteria Unjuk Kerja diisi dari elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dari FORMAT 2 KOMPETENSI KLUSTER/PAKET.
• Kolom INDIKATOR, dirumuskan dengan indicator yang mempunyai ARTI BUKTI BUKTI YANG HARUS DITETAPKAN UNTUK MENYATAKAN KOMPETEN
SETIAP ELEMEN KOMPETENSI. Indikator terdiri dari PENGETAHUAN, KETERAMPILAN dan SIKAP (P,K,S ). Ketentuan yang perlu diperhatikan, bahwa tidak
semua KRITERIA UNJUK KERJA harus dibuktikan dengan P, K, S tetapi untuk setiap ELEMEN KOMPETENSI harus dibuktikan dengan P, K, S.
• Kolom METODE diisi dengan metode yang perlu ditetapkan untuk mengumpulkan BUKTI PENGETAHUAN: uji tulis, lisan, dll, BUKTI KETERAMPILAN: observasi
untuk setiap elemen mempergunakan SOP ( yang dirubah bentuknya menjadi daftar cek ), BUKTI SIKAP: bisa terintegrasi dengan metode observasi dana tau
bermain peran.
• Kolom INSTRUMEN diisi dengan instrument instrument yang dipilih sesuai METODE untuk mengumpulkan BUKTI – BUKTI.
Format 4. Daftar Instrumen Asesmen kompetensi:

1. Paket Uji Tulis dan lisan: pengetahuan


1.1. Paket 1
1.2. Paket 2
1.3. Paket 3
2. Paket Observasi keterampilan dan sikap: mempergunakan SOP sesuai
hasil pengembangan instrument di rancang menjadi instrument
observasi CHECK LIST.
Catatan: dibuat di awal dipergunakan utk semua asesi sesuai level.
Contoh Laporan Hasil Asesmen Kompetensi
Asesmen Kompetensi dilakukan sesuai jadual yang telah disepakati.
Setiap selesai melakukan asesmen kompetensi, perlu menyusun laporan
Pelaksanaan Asesmen Kompetensi sebagai:
1. Bentuk pertanggung jawaban kegiatan
2. Memperoleh gambaran kompetensi perawat disetiap level area
praktik
3. Sebagai data untuk menyusun tindak lanjut perbaikan dan
pengembangan kompetensi dll.
Contoh Hasil Asesmen
Contoh Hasil Asesmen
Contoh Hasil Asesmen
Contoh Hasil Asesmen
Contoh Hasil Asesmen
Contoh Hasil Asesmen
Contoh Hasil Asesmen
REKOMENDASI ( ISI : K = 1 / BK = 0 ) JML
KET
NO PESERTA 12 UNIT KOMPETENSI K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12    
1 A BK BK BK BK BK K K BK BK K K BK 4 eti
2 B K BK BK K K BK K K K K BK K 8 eti
3 C BK BK K K K K BK BK K K K K 8 eti
4 D K K K K BK K K K K K K K 11 eti
5 E K BK K BK BK K K K BK K K BK 7 Wahyu
6 F K K K BK BK K K K K K K K 10 Wahyu
7 G K K K K K K K K K K K K 12 Wahyu
8 H BK K K K K K K K K K K BK 10 wahyu
9 I BK K BK BK BK K BK BK K K K K 7 wahyu
10 J K BK K K K K K K K K K BK 10 eka
11 K K K K K K K K K K K K BK 11 eka
12 L K BK K K BK K K K K K K BK 9 eka
13 M K BK K BK BK K K K K K K BK 8 Eka
14 N BK BK K BK BK K BK K BK K K BK 5 Eka
Contoh Hasil Asesmen
NO UNIT KOMPETENSI K BK % KOMP

1 Nursing Proses 9 5 64
2 Menerapkan prinsip infeksi Nosokomial 6 8 43
3 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen 11 3 79
4 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit 8 6 57
5 Melakukan perawatan luka 6 8 43
6 Mengukur tanda-tanda vital 13 1 93
7 Memberikan obat secara aman dan tepat 11 3 79
8 Pengelola pemberian darah dan produk darah secara aman 11 3 79

9 Mengevaluasi efektifitas tindakan 11 3 79


10 Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan 14 0 100
11 Melakukan kemampuan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan 13 1 93
tindakan keperawatan
12 Menciptakan & memelihara lingk. perawatan secara aman melalui jaminan 6 8 43
  mutu dan manajemen resiko
Contoh Hasil Asesmen
NO UNIT KOMPETENSI K BK % KOMP

1 Pengkajian 8 9 47
2 Diagnosa keperawatan (analisa, interpretasi data secara akurat) 16 1 94
3 Perencanaan 17 0 100
4 menetapkan prinsip infeksi nosocomial 17 0 100
5 memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen lanjutan 6 9 35
6 Memfasilitasi pemenuhan cairan dan elektrolit 12 5 71
7 Melakukan perawatan luka 9 8 53
8 Mengukur TTV 14 3 82
9 Memberikan obat secara aman dan tepat 7 10 41
10 Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman 15 2 88
11 Memfasilitasi kebutuhan nutrisi 8 9 47
12 Memfasilitasi eleminasi 10 7 59
13 Mengevaluasi /mengevaluasi efektifitas tindakan 17 0 100
14 Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan 17 0 100
15 Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan keperawatan 17 0 100
16 Menciptakan dan memelihara lingkungan perawatan secara aman melalui jaminan mutu
17 0 100
17 Mendokumentasikan data secara akurat 14 3 82
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) SETELAH
RESERTIFIKASI
ASESOR KOMPETENSI DALAM SISTEM KARIR
PERAWAT
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) SETELAH
RESERTFIKASI
ASESOR KOMPETENSI DALAM SISTEM KARIR
PERAWAT
Selamat Bekerja
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai