Anda di halaman 1dari 16

PASAR MODAL

OBLIGASI
SYARIAH DAN
SUKUK
Oleh: Kelompok 9
Ahmad Farrih Fanani (2205056104)
Restu Permana putri (220505679)
Amelia Maida Dewi (2205056081)
TABLE OF CONTENTS

01 02
PASAR MODAL OBLIGASI
Pengertian, Prinsip-Prinsip Syariah
Di Bidang Pasar Modal, Transaksi SYARIAHObligasi
Pengertian, Syariah
yang dilarang Pasar Modal Mudharabah, Obligasi Syariah
Ijarah

03
SUKUK
Pengertian, Sukuk
wakalah Bi Al-Istimar,
Sukuk Wakaf
PASAR

01 MODAL
Pasar Modal adalah kegiatan
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
yang

perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang


berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
PRINSIP-PRINSIP 1. Pasar Modal beserta seluruh mekanisme
SYARIAH DI BIDANG kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis Efek
yang diperdagangkan dan mekanisme
PASAR MODAL perdagangannya dipandang telah sesuai dengan
Syariah apabila telah memenuhi Prinsip-prinsip
Syariah.

2. Suatu Efek dipandang telah memenuhi prinsip-


prinsip syariah apabila telah memperoleh
Pernyataan Kesesuaian Syariah.
TRANSAKSI YANG DILARANG
1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati hatian serta tidak diperbolehkan
melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar,riba, maisir,
risywah, maksiat dan kezhaliman.

2. Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman
sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas meliputi:

a) Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu.

b) Bai’ al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek Syariah) yang belum dimiliki
(short selling).

c) Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas
transaksi yang dilarang.
TRANSAKSI YANG DILARANG
d) Menimbulkan informasi yang menyesatkan.

e) Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan fasilitas
pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian Efek Syariah
tersebut.

f) Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu


Efek Syariah untuk menyebabkan perubahan harga Efek Syariah, dengan tujuan
mempengaruhi Pihak lain.

g) Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur diatas.


OBLIGASI

02 SYARIAH
Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka
panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan
emiten kepada pemegang obligasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/free
serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh
tempo.
OBLIGASI SYARIAH

OBLIGASI SYARIAH OBLIGASI SYARIAH


MUDHARABAH IJARAH
KETENTUAN KHUSUS DAN SKEMA
KETENTUAN KHUSUS DAN SKEMA
03
SUKUK
Sukuk adalah surat berharga syariah berupa sertifikat
atau bukti kepemilikan yang bernilai sama, dan mewakili
bagian kepemilikan yang tidak bisa ditentukan batas-
batasnya atas asset yang mendasarinya setelah
diterimanya dana sukuk, ditutupnya pemesanan dan
dimulainya penggunaan dana sesuai peruntukannya.
SUKUK

SUKUK WAKALAH BI SUKUK WAKAF


AL ISTITSMAR
 Jenis usaha yang dilakukan penerbit sukuk sesuai dengan
KETENTUAN AKAD DAN syariah.
MEKANISME PENERBITAN  Penerbit sukuk wajib menyatakan dirinya sebagai wakil/wali
SUKUK WAKALAH BI AL- amanat dari pemegang sukuk, untuk mengelola dana dalam
berbagai kegiatan yang menghasilkan keuntungan.
ISTIMAR  Dengan izin pemegang sukuk, penerbit sukuk boleh
membentuk cadangan (profit equalization reserve ) dari
sebagian keuntungan untuk memitigasi kemungkinan
terjadinya resiko investasi.
 Penerbit sukuk wajib mengembalikan dana kepada pemegang
sukuk pada saat jatuh tempo dengan ketentuan
-Jika untung maka penerbit sukuk wajib mengembalikan dana
berserta keuntunganya.
-Jika rugi maka wajib mengembalikan sisa dana sukuk.
SKEMA SUKUK WAKALAH BI AL-ISTIMAR
1. Investor (Muwakkil) melakukan akad Wakalah bi al-Istttsmar
dengan Wakil.
2. Muwakkil memberikan kuasa kepada Wakil untuk
mengembangkan dan menginvestasikan dana dari Muwakkil
dalam suatu usaha.
3. Kemudian hasil dari kegiatan usaha tersebut hasilnya menjadi
hak Muwakkil. Tetapi jika wakil berhasil mendapatkan hasil
istitsmar melebihi target keuntungan, maka kelebihan tersebut
boleh disepakati menjadi hak Wakil, baik sebagian atau
seluruhnya.
4. Wakil mengembalikan modal awal Muwakkil pada saat jatuh
tempo.
a. Investor melakukan akad Musyarakah dengan Penerbit Sukuk
b. Yang bertindak sebagai syarik aktif adalah Nazhir/pihak ketiga
SUKUK DENGAN c.
yang menerbitkan Sukuk
Dalam hal Sukuk diterbitkan oleh pihak ketiga, maka pihak ketiga
SKEMA AKAD dapat melakukan akad dengan Nazhir sesuai dengan prinsip
syariah, antara lain akad Ijarah dan Hikr
MUSYARAKAH d. Dana Sukuk harus digunakan untuk kegiatan usaha yang halal,
sesuai prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
e. Jika terjadi kerugian karena kesalahan Nazhir dalam kegiatan usaha
yang didanai dari hasil penerbitan Sukuk Musyarakah, maka Nazhir
bertanggung jawab sebatas dana hasil pengembangan Aset Wakaf
dan tidak boleh mengurangi Aset Wakaf
f. Nisbah bagi hasil harus disepakati pada saat akad
g. Masing-masing Syarik berhak atas bagi hasil yang menjadi
bagiannya
h. Penerbit Sukuk wajib mengembalikan modal pada saat jatuh tempo
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA
<<TETEP SEMANGATTT YAA>>

Anda mungkin juga menyukai