Anda di halaman 1dari 16

Fiberotomy

KRISNA MEDINA TIRTA (J035231001)


DOSEN PEMBIMBING :
DRG. ARDIANSYAH S. PAWINRU, SP. ORT (K)
Pendahuluan

▪ Ortodonti adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang berfokus pada


perbaikan penampilan dan fungsi gigi dan rahang. Setelah
menjalani perawatan ortodontik, seperti pemakaian kawat gigi,
retainer digunakan untuk menjaga hasil perawatan tersebut
▪ Namun, serat-serat kolagen yang mengelilingi gigi dapat membuat
gigi kembali berpindah ke posisi semula. Oleh karena itu,
fiberotomy merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk
memitigasi risiko ini
Fiberotomy

▪ Circumferential supracrestal fibertomy (CSF) adalah prosedur bedah


kecil yang sering digunakan dalam bidang ortodonti untuk
memotong serat-serat kolagen yang mengelilingi gigi, terutama
setelah perawatan ortodontik untuk menjaga stabilitas pergeseran
gigi
▪ Beberapa faktor dapat menyebabkan relaps ortodontik, termasuk
pertumbuhan tulang yang tidak menguntungkan dan rebound
jaringan setelah pelepasan kekuatan ortodontik
▪ Dibandingkan dengan gigi yang dipindahkan dengan cara lain, gigi
yang berotasi lebih beresiko relaps ke posisi semula setelah
pencabutan alat ortodontik
Fiberotomy

▪ Pada prinsipnya, fibertomy dilakukan dengan cara memisahkan


free gingiva dan serat transseptal / Supracrestal disekitar gigi
yang mengalami rotasi.
▪ Dengan pemotongan serat supracrestal dan membiarkannya
beregenerasi sambil menjaga gigi pada posisi yang benar, maka
relapsnya gigi akibat elastisitas gingiva dapat berkurang secara
signifikan
▪ Saat gigi berpindah ke posisi baru, serat-serat ini cenderung
meregang dan membentuk kembali secara perlahan.
Penghilangan traksi serat elastis ini dapat mencegah penyebab
utama relapsnya gigi yang sebelumnya berotasi
Fiberotomy

▪ Merupakan prosedur yang efektif


untuk menghilangkan stres yang
dihasilkan oleh serat periodontal
supracrestal, yang dapat
berkontribusi pada relapsnya gigi
yang telah bergerak secara
ortodontik
▪ Teknik ini melibatkan insersi blade
ke dalam sulkus gingiva untuk
memutuskan perlekatan epitel dan
serat supracrestal yang mengelilingi
gigi yang membentuk retensi yang
lebih besar setelah perawatan
ortodontik
▪ Pemutusan serat bertujuan untuk mencegah terjadinya rotational
relapse dengan mengurangi ketegangan yang terjadi oleh serat-
serat yang dapat menarik gigi ke posisi asli
Indikasi

▪ Setelah Pemakaian Kawat Gigi: Fiberotomy biasanya dilakukan


setelah pemakaian kawat gigi selesai untuk mencegah gigi-gigi
yang telah diatur ulang kembali bergeser ke posisi semula.
▪ Retainer Tetap: Pasien yang memiliki retainer tetap sering
disarankan untuk menjalani fiberotomy untuk mencegah
pergeseran gigi.
▪ Perawatan Ortodontik yang Rumit: Fiberotomy dapat menjadi
pilihan tambahan dalam perawatan ortodontik yang rumit,
terutama pada kasus dengan potensi pergeseran gigi yang tinggi
setelah perawatan selesai.
Indikasi

▪ Kasus gigi yang berotasi


▪ Kasus crowding gigi anterior rahang bawah
▪ Diastema median
▪ Kasus blocking daerah palatal gigi insisivus lateral rahang
Kontraindikasi

▪ Kondisi yang merupakan kontraindikasi umum untuk prosedur


pembedahan dan anestesi
▪ Gigi dengan resesi gingiva atau kurangnya attached gingiva.
▪ Kebersihan mulut yang buruk, gingivitis, atau poket periodontal.
▪ Adanya penonjolan akar labial yang berlebihan dengan
kemungkinan dehiscence.
Manfaat Fiberotomy

▪ Mempertahankan Hasil Perawatan Ortodontik: Fiberotomy


membantu menjaga posisi gigi yang telah diatur ulang selama
perawatan ortodontik, sehingga hasil perawatan tetap konsisten
▪ Mengurangi Risiko Pergeseran Gigi: Dengan memotong serat-serat
periodontal, prosedur ini membantu mengurangi kemungkinan
gigi-gigi bergeser kembali ke posisi semula
▪ Menjaga Kesehatan Jaringan Periodontal: Fiberotomy dapat
membantu menjaga kesehatan jaringan periodontal di sekitar
gigi, dengan memungkinkan perawatan kebersihan gigi yang lebih
efektif
Waktu Pembedahan

▪ Prosedur pembedahan tidak dilakukan pada saat gigi aktif atau


pada kasus dengan inflamasi gingiva sedang sampai berat karena
tidak dapat diprediksinya regenerasi perlekatan epitel pada situasi
tersebut
▪ CSF dan variasi lainnya, tidak boleh dilakukan sampai gigi
malaligned telah dikoreksi dan diretensi selama beberapa bulan
▪ Meskipun terdapat beberapa perbedaan di antara para penulis
tentang kapan prosedur CSF harus dilakukan, sebagian besar
setuju bahwa CSF harus dilakukan menjelang akhir fase finishing
perawatan ortodontik atau setelahnya
Teknik Fiberotomy

(A) Gigi rahang bawah pasca orthodonsi difiksasi dengan


retainer cekat.

(B) Anestesi lokal infiltrasi daerah labial dan lingual.

(C) Blade No. 12 digunakan untuk menginsisi sulkus


(sulkular) untuk melepaskan serat supra-krestal pada
sisi labial dan lingual.

(D) Insisi proksimal untuk melepaskan serat trans-septal

(E) Gambaran fasial dari gigi bawah setelah pelepasan


semua serat supra-crestal
Risiko pasca Fiberotomy

▪ Nyeri dan Pembengkakan: Setelah fiberotomy, pasien mungkin


mengalami nyeri dan pembengkakan pada area yang dioperasi.
Ini biasanya bersifat sementara.
▪ Risiko Infeksi: Seperti dalam semua prosedur bedah, ada risiko
infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti perawatan
pasca-operasi yang direkomendasikan.
▪ Resorpsi Akar: Dalam kasus yang jarang terjadi, fiberotomy dapat
menyebabkan resorpsi akar gigi. Oleh karena itu, pemilihan pasien
dan teknik yang cermat sangat penting.
Kesimpulan

▪ Fiberotomy adalah prosedur bedah kecil yang sering digunakan


dalam bidang ortodonti untuk memotong serat-serat kolagen yang
mengelilingi gigi, terutama setelah perawatan ortodontik untuk
menjaga stabilitas pergeseran gig
▪ Meskipun memiliki risiko tertentu, manfaat dari fiberotomy
seringkali jauh lebih besar dari pada risiko-risiko yang mungkin
terjadi. Oleh karena itu, keputusan untuk menjalani fiberotomy
harus dibuat setelah berkonsultasi dengan ortodontis yang
berpengalaman
▪ Kerjasama yang erat antara spesialisasiorthodontik dan
periodontik dapat dijalin untuk memberikan hasil yang optimal
dan menghindarkan pasien dari ketidakpuasan

Anda mungkin juga menyukai