DOSEN PEMBIMBING : DRG. ARDIANSYAH S. PAWINRU, SP. ORT (K) Pendahuluan
▪ Ortodonti adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang berfokus pada
perbaikan penampilan dan fungsi gigi dan rahang. Setelah menjalani perawatan ortodontik, seperti pemakaian kawat gigi, retainer digunakan untuk menjaga hasil perawatan tersebut ▪ Namun, serat-serat kolagen yang mengelilingi gigi dapat membuat gigi kembali berpindah ke posisi semula. Oleh karena itu, fiberotomy merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk memitigasi risiko ini Fiberotomy
▪ Circumferential supracrestal fibertomy (CSF) adalah prosedur bedah
kecil yang sering digunakan dalam bidang ortodonti untuk memotong serat-serat kolagen yang mengelilingi gigi, terutama setelah perawatan ortodontik untuk menjaga stabilitas pergeseran gigi ▪ Beberapa faktor dapat menyebabkan relaps ortodontik, termasuk pertumbuhan tulang yang tidak menguntungkan dan rebound jaringan setelah pelepasan kekuatan ortodontik ▪ Dibandingkan dengan gigi yang dipindahkan dengan cara lain, gigi yang berotasi lebih beresiko relaps ke posisi semula setelah pencabutan alat ortodontik Fiberotomy
▪ Pada prinsipnya, fibertomy dilakukan dengan cara memisahkan
free gingiva dan serat transseptal / Supracrestal disekitar gigi yang mengalami rotasi. ▪ Dengan pemotongan serat supracrestal dan membiarkannya beregenerasi sambil menjaga gigi pada posisi yang benar, maka relapsnya gigi akibat elastisitas gingiva dapat berkurang secara signifikan ▪ Saat gigi berpindah ke posisi baru, serat-serat ini cenderung meregang dan membentuk kembali secara perlahan. Penghilangan traksi serat elastis ini dapat mencegah penyebab utama relapsnya gigi yang sebelumnya berotasi Fiberotomy
▪ Merupakan prosedur yang efektif
untuk menghilangkan stres yang dihasilkan oleh serat periodontal supracrestal, yang dapat berkontribusi pada relapsnya gigi yang telah bergerak secara ortodontik ▪ Teknik ini melibatkan insersi blade ke dalam sulkus gingiva untuk memutuskan perlekatan epitel dan serat supracrestal yang mengelilingi gigi yang membentuk retensi yang lebih besar setelah perawatan ortodontik ▪ Pemutusan serat bertujuan untuk mencegah terjadinya rotational relapse dengan mengurangi ketegangan yang terjadi oleh serat- serat yang dapat menarik gigi ke posisi asli Indikasi
▪ Setelah Pemakaian Kawat Gigi: Fiberotomy biasanya dilakukan
setelah pemakaian kawat gigi selesai untuk mencegah gigi-gigi yang telah diatur ulang kembali bergeser ke posisi semula. ▪ Retainer Tetap: Pasien yang memiliki retainer tetap sering disarankan untuk menjalani fiberotomy untuk mencegah pergeseran gigi. ▪ Perawatan Ortodontik yang Rumit: Fiberotomy dapat menjadi pilihan tambahan dalam perawatan ortodontik yang rumit, terutama pada kasus dengan potensi pergeseran gigi yang tinggi setelah perawatan selesai. Indikasi
▪ Kasus gigi yang berotasi
▪ Kasus crowding gigi anterior rahang bawah ▪ Diastema median ▪ Kasus blocking daerah palatal gigi insisivus lateral rahang Kontraindikasi
▪ Kondisi yang merupakan kontraindikasi umum untuk prosedur
pembedahan dan anestesi ▪ Gigi dengan resesi gingiva atau kurangnya attached gingiva. ▪ Kebersihan mulut yang buruk, gingivitis, atau poket periodontal. ▪ Adanya penonjolan akar labial yang berlebihan dengan kemungkinan dehiscence. Manfaat Fiberotomy
▪ Mempertahankan Hasil Perawatan Ortodontik: Fiberotomy
membantu menjaga posisi gigi yang telah diatur ulang selama perawatan ortodontik, sehingga hasil perawatan tetap konsisten ▪ Mengurangi Risiko Pergeseran Gigi: Dengan memotong serat-serat periodontal, prosedur ini membantu mengurangi kemungkinan gigi-gigi bergeser kembali ke posisi semula ▪ Menjaga Kesehatan Jaringan Periodontal: Fiberotomy dapat membantu menjaga kesehatan jaringan periodontal di sekitar gigi, dengan memungkinkan perawatan kebersihan gigi yang lebih efektif Waktu Pembedahan
▪ Prosedur pembedahan tidak dilakukan pada saat gigi aktif atau
pada kasus dengan inflamasi gingiva sedang sampai berat karena tidak dapat diprediksinya regenerasi perlekatan epitel pada situasi tersebut ▪ CSF dan variasi lainnya, tidak boleh dilakukan sampai gigi malaligned telah dikoreksi dan diretensi selama beberapa bulan ▪ Meskipun terdapat beberapa perbedaan di antara para penulis tentang kapan prosedur CSF harus dilakukan, sebagian besar setuju bahwa CSF harus dilakukan menjelang akhir fase finishing perawatan ortodontik atau setelahnya Teknik Fiberotomy
(A) Gigi rahang bawah pasca orthodonsi difiksasi dengan
retainer cekat.
(B) Anestesi lokal infiltrasi daerah labial dan lingual.
(C) Blade No. 12 digunakan untuk menginsisi sulkus
(sulkular) untuk melepaskan serat supra-krestal pada sisi labial dan lingual.
(D) Insisi proksimal untuk melepaskan serat trans-septal
(E) Gambaran fasial dari gigi bawah setelah pelepasan
semua serat supra-crestal Risiko pasca Fiberotomy
▪ Nyeri dan Pembengkakan: Setelah fiberotomy, pasien mungkin
mengalami nyeri dan pembengkakan pada area yang dioperasi. Ini biasanya bersifat sementara. ▪ Risiko Infeksi: Seperti dalam semua prosedur bedah, ada risiko infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti perawatan pasca-operasi yang direkomendasikan. ▪ Resorpsi Akar: Dalam kasus yang jarang terjadi, fiberotomy dapat menyebabkan resorpsi akar gigi. Oleh karena itu, pemilihan pasien dan teknik yang cermat sangat penting. Kesimpulan
▪ Fiberotomy adalah prosedur bedah kecil yang sering digunakan
dalam bidang ortodonti untuk memotong serat-serat kolagen yang mengelilingi gigi, terutama setelah perawatan ortodontik untuk menjaga stabilitas pergeseran gig ▪ Meskipun memiliki risiko tertentu, manfaat dari fiberotomy seringkali jauh lebih besar dari pada risiko-risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, keputusan untuk menjalani fiberotomy harus dibuat setelah berkonsultasi dengan ortodontis yang berpengalaman ▪ Kerjasama yang erat antara spesialisasiorthodontik dan periodontik dapat dijalin untuk memberikan hasil yang optimal dan menghindarkan pasien dari ketidakpuasan