Anda di halaman 1dari 14

Korelasi Rank Spearman

Fitri Ana Siregar, M.E


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN JAMBI
Pendahuluan
 Uji Spearman merupakan metode korelasi yang dikemukakan
oleh Carl Spearman pada tahun 1904.

 Korelasi rank spearman digunakan untuk mencari tingkat


hubungan atau menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila
masing- masing variabel yang dihubungkan datanya berbentuk
ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama.
Konsep Dasar
 Merupakan bagian dari statistik non parametrik (tidak
memerlukan asumsi normalitas dan linearitas)
 Bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel
 Arah hubungan antar variabel dapat bersifat positif dan negatif
 Data penelitian berbentuk peringkat, sehingga disebut korelasi
rank spearman
 Data yang digunakan berskala ordinal
 Tidak ada istilah variabel bebas (X) maupun variabel terikat
(Y)
Penafsiran Analisis Korelasi
1. Melihat signifikansi hubungan
2. Melihat kekuatan hubungan
3. Melihat arah hubungan
Dasar Pengambilan Keputusan

 Jika Nilai Signifikansi < 0,05 maka


berkorelasi
 Jika Signifikansi >0,05 maka tidak
berkorelasi
Pedoman Kekuatan Hubungan
(Correlation Coefficient)
0,00 – 0,25 Korelasi Sangat Lemah

0,26 – 0,50 Korelasi Cukup

0,51 – 0,75 Korelasi Kuat

0,76 – 0,99 Korelasi sangat kuat

1,00 Korelasi sempurna


Kriteria Arah Hubungan
Arah korelasi dilihat pada angka correlation
cofficient
Besarnya nilai correlation coefficient antara +1 s/d
-1
Nilai correlation bernilai positif, maka hubungan
kedua variabel searah
Nilai correlation coefficient negatif, maka
hubungan kedua variabel tidak searah
Kasus Uji Korelasi
 Kasus -> Manager ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara
kualitas produk dengan kepuasan konsumen. Untuk keperluan tersebut
manager menyebar kuesioner tentang kualitas furniturnya dengan
kepuasan konsumen kepada 10 orang konsumen toko furniturnya.
 Rumusan Masalah -> Apakah hubungan antara kualitas produk
dengan kepuasan konsumen?
 Hipotesis :
H0 : Tidak ada hubungan antara kualitas produk dengan kepuasan
konsumen
Ha : Ada hubungan antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen
No Kualitas Kepuasan No Kualitas Kepuasan
Produk (X) Konsumen (Y) Produk (X) Konsumen (Y)
1 TB CP 1 2 3
2 CB CP 2 3 3
3 B P 3 4 4
4 B SP 4 4 5
5 CB P 5 3 4
6 SB SP 6 5 5
7 SB SP 7 5 5
8 B SP 8 4 5
9 SB SP 9 5 5
10 B P 10 4 4
Langkah Pengujian:
1. Variabel View : Name (X,Y) Label (kualitas produk, Kepuasan
Konsumen)
2. Input data: Data Kode ke spss
3. Analyze
4. Correlate
5. Bivariate
6. Pindahkan kedua variabel ke kolom variables
7. Pilih Spearman (hilangkan centang pearson)
8. Two tailed
9. Flag signifikan correlations
10. OK
11. Hasil output SPSS
Hasil

Correlations

Kualitas Kepuasan
Produk Konsumen
Spearman's Kualitas Produk Correlation 1.000 .838**
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .002
N 10 10
Kepuasan Correlation .838** 1.000
Konsumen Coefficient
Sig. (2-tailed) .002 .
N 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Memaknai Hasil Output dan Uji Hipotesis
Supaya lebih mudah dipahami, maka interpretasi
output uji korelasi rank spearman ini dibagi
menjadi tiga tahap interpretasi:
1. Melihat signifikansi hubungan
2. Melihat kekuatan hubungan
3. Melihat arah hubungan
1.Melihat Signifikansi Hubungan Variabel Kualitas Produk dengan Kepuasan
Konsumen
Berdasarkan output di atas, diketahui nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,002 karena nilai Sig
(2-tailed) 0,002<0,005 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel
kualitas produk dengan kepuasan konsumen.
2. Melihat Tingkat Kekuatan (keeratan) Hubungan Variabel Kualitas Produk
dengan Kepuasan Konsumen
Dari output SPSS, diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,838 artinya tingkat
kekuatan hubungan (korelasi) antara variabel kualitas produk dengan kepuasan
konsumen adalah sebesar 0,838 atau sangat kuat.
3. Melihat Arah (Jenis) Hubungan Variabel Kualitas Produk dengan Kepuasan
Konsumen
Angka koefisien korelasi pada hasil di atas bernilai positif yaitu 0,838 sehingga
hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah (jenis hubungan searah), dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin ditingkatkan kualitas produk maka
kepuasan konsumen juga akan meningkat
Kesimpulan
Dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa H0 di tolak dan Ha diterima artinya ada
hubungan signifikan yang sangat kuat dan searah
antara kualitas produk dengan kepuasan
pelanggan pada toko furniture.

Anda mungkin juga menyukai