Anda di halaman 1dari 22

MENGHINDARI PLAGIARISME: Faridatul

Lailiyah,
PARAFRASE, RINGKASAN, & S.Sosio, M.Pd.

KESIMPULAN
PARAFRASE

Parafrase merupakan salah satu cara meminjam


gagasan/ide dari sebuah sumber tanpa menjadi plagiat.
Parafrase merupakan “cara mengekspresikan apa yang
telah ditulis dan dikatakan oleh orang lain dengan
menggunakan kata-kata yang berbeda agar membuatnya
lebih mudah untuk dimengerti.” (Kamus Oxford Advanced
Leaner’s Dictionary)
Parafrase merupakan kutipan yang menggunakan kata-
kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama.
Selain membuat gagasan tersebut lebih mudah untuk
dimengerti, parafrase dapat juga digunakan untuk
menjaga koherensi dan keutuhan alur tulisan.
PARAFRASE

Menurut OWL purdue, parafrase didefinisikan sebagai berikut:

 Kemampuan seseorang untuk menulis ulang ide atau gagasan


orang lain dengan kata-katanya sendiri dan ditampilkan
dalam bentuk yang baru

 Cara yang legal dan syah dalam meminjam gagasan orang


lain

 Sebuah pernyataan ulang (restatement) yang lebih lengkap


dan detail dibandingkan dengan sebuah ringkasan
PARAFRASE

Parafrase merupakan sebuah keahlian yang sangat


berharga karena:
parafrase lebih baik dibandingkan dengan mengutip
informasi dari sebuah paragraf atau tulisan yang
kurang menonjol.
Parafrase membantu penulis untuk mengontrol
cobaan melakukan kutipan yang terlalu sering.
Proses mental yang dibutuhkan bagi keberhasilan
sebuah prafrase membantu penulis untuk
memahami sepenuhnya makna teks sumber yang
akan disadur.
PARAFRASE

6 langkah efektif dalam melakukan (OWL Purdue) :


 bacalah kembali teks sumber sampai kalian memahami benar isi teks
tersebut
 singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks
tadi dalam sebuah kertas.
 Buatlah daftar beberapa kata dibawah parafrase kalian tadi untuk
mengingatkan kalian kembali pada cara kalian memahami naskah asli
tersebut. Di atas kartu catatan tadi, tuliskan kata kunci yang menunjukkan
subjek atau tema parafrase kalian.
 Bandingkan tulisan parafrase kalian tadi dengan naskah aslinya untuk
mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah
tercantum dalam hasil parafrase tersebut.
 Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus,
terminologi, atau frase yang kalian pinjam dari naskah asli, dan yang kalian
ambil sama pesis dengan naskah asli.
 Tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan kalian sehingga
ini mempermudah kalian untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi,
bila kalian bermaksud mengambil parafrase tersebut
PARAFRASE

 kalimat asli :

Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi


pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.

 Parafrase :

Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama


membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita
maya (krisnawati, 2000, hlm 55).
PARAFRASE

 kalimat asli :

Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang


belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke
permukaan planet lain.

 Parafrase :

Melalui komputer, orang dapat pergi ke tempat yang belum


pernah mereka kenal. (Krisnawati, 2000, hlm 57).
PARAFRASE

Naskah Asli:

 Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian melakukan


ringkasan atau parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas
parafrase dan ringkasan sangatlah tipis sehingga kalian tidak menyadari
jika kalian berpindah dari melakukan parafrase menjadi meringkas,
kemudian berpindah ke malakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase
yang sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi,
meskipun kalian telah menuliskan sumbernya (Booth et al., 2005, hlm 203).

Paragraf dibawah ini dianggap hasil plagiasi karena parafrase yang sangat
mirip dengan naskah aslinya:

 Sangatlah sulit untuk mendefinisikan plagiasi saat ringkasan dan parafrase


terlibat didalamnya, karena meskipun mereka berbeda, batas-batas
keduanya sangatlah samar, dan seorang penulis mungkin tidak mengetahui
kapan ia melakukan ringkasan, parafrase atau plagiasi. Meski demikian,
parafrase yang sangat dekat dengan sumbernya diperhitungkan sebagai
hasil plagiasi, meskipun sumber aslinya dicantumkan disana.
PARAFRASE

Naskah Asli:

 Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian melakukan


ringkasan atau parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas
parafrase dan ringkasan sangatlah tipis sehingga kalian tidak menyadari
jika kalian berpindah dari melakukan parafrase menjadi meringkas,
kemudian berpindah ke malakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase
yang sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan
plagiasi, meskipun kalian telah menuliskan sumbernya (Booth et al.,
2005, hlm 203).

Contoh berikutnya menunjukkan parafrase yang berada diperbatasan antara


plagiasi dan yang diijinkan:

 Sangatlah sulit untuk membedakan antara ringkasan, parafrase dan


plagiasi. Kalian berisiko melakukan plagiasi jika kalian melakukan
parafrase yang sangat mirip, meskipun kalian tidak bermaksud untuk
melakukan plagiasi dan mencantumkan sumber naskah aslinya.
PARAFRASE

Naskah Asli:

 Sangatlah pelik untuk m endefin isika n plagiasi saat kalian m elaku kan
ringkasan atau parafrase. Keduanya m em ang berbeda, tetapi batas-batas
parafrase dan ringka san sangatlah tipis sehingga ka lian tidak m enya dari
jika kalian berpindah dari m elaku ka n parafrase m enjadi m eringka s,
kem udian berpindah ke m alaku ka n plagiasi. Apapun tujuanm u, parafrase
yang sangat m irip dengan naska h asli dianggap sebagai m elaku kan plagiasi,
m eskipun ka lian telah m enuliska n sum bernya (Booth et al., 2 005 , hlm 2 03 ).

Contoh berikutnya m enun jukka n parafrase ya ng berada diperbatasan antara


plagiasi dan ya ng diijinka n:

 Menuruth Booth, Colom b, dan William s, penulis terka dang m elaku kan
plagiasi tanpa m ereka sadari ka rena m ereka m enggira m elaku ka n
ringkasan, saat m ereka m elaku ka n parafrase yan g terlalu m irip den gan
naskah asli, suatu aktifitas ya ng disebut plagiasi. Bahka n saat aktifitas
ter sebut dilaku ka n dengan tidak sengaja dan sum ber pustaka nya pun
dituliskan (hlm 2 03 ).
PARAFRASE

N as ka h A s l i :
 M ah as i s wa s e r i n g b e r l e b i h an d al am m e n g g u n a ka n ku t i p a n l an g s un g s aa t m e m b ua t
c a t at an , s e b ag ai aki b at nya m e r e ka m e n g g u n aka n ku t i p an ya n g b e r l e b i h a n d al a m
t u g as ka r ya i l m i a h ( p a p e r ) . M u n g ki n h anya s e ki t a r 10 % d ar i m an us k r i p akh i r ya n g
d i p e r b o l e h ka n m u n c u l d al am b e n t u k ku t i p a n l an g s u n g . O l e h s e b ab i t u , ka l i a n h a r u s
b e r u s ah a u n t u k m e m b at as i j u m l ah p e n u l i s an ya n a g s am a p e r s i s d e n g an m a te r i
s u m b e r s aa t ka l l i an m e n u l i s c at at a n . L e s te r, J a m e s D . Wr i t i n g Re s e arc h p ap e r s . 2 n d
e d . ( 1 976 ) : 4 6 - 47.

Pa r af r as e ya n g l e g al :
 D al a m p a p e r i l m i ah , m a h a s i s wa s e r i n g m e n g u t i p b e r l e b i h a n , d an g a g al u n t uk
m e n g ub ah m ate r i ya n g d i ku t i p ke l eve l ya n g d i i n g i n ka n . Ka r e n a m as a l ah nya
b e r s um b e r d ar i p e n u l i s an c a t at an , m aka s a n g a t l ah p e n t i n g un t uk m e m i n i m a l ka n
p e n c at a t an m a te r i a t a u ka t a p e r ka t a ya n g s a m a p e r s i s ( L e s te r 4 6 - 47 ) .

Pa r af r as e ve r s i p l a g i at:
 M ah as i s wa s e r i n g m e n g g u n a ka n te r l al u b anya k ku t i p an l a n g s u n g s aat m e r e ka
m e n ul i s c at at a n . S e b a g ai a ki b a t nya , a d a b anya k ku t i p a n l a n g s u n g d al a m p a p e r
t u g as a kh i r m e r e ka . S e h a r u s nya h a nya s e ki t ar 10 % p a p e r b e r i s i ku t i p an l an g s u n g .
D e n g an d e m i k i an , s an g at l ah p e n t i n g u n t u k m e m b at as i j u m l ah m ate r i ya n g d i ko p i
s aa t m e l aku ka n c a t at an .
RINGKASAN

Ringkasan merupakan cara mengutip tidak


langsung dengan mengambil intisari dari
sebuah tulisan.
Dalam ringkasan, penulis mengungkapkan
gagasan yang sama, namun tidak memberikan
penjelasan secara detail.
Ringkasan merupakan pernyataan singkat
tentang poin-poin yang penting.
Ringkasan merupakan parafrase gagasan
utama dari sebuah naskah asli.
RINGKASAN

Naskah Asli:

 Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian


melakukan ringkasan atau parafrase. Keduanya memang berbeda,
tetapi batas-batas parafrase dan ringkasan sangatlah tipis
sehingga kalian tidak menyadari jika kalian berpindah dari
melakukan parafrase menjadi meringkas, kemudian berpindah ke
malakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat
mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi,
meskipun kalian telah menuliskan sumbernya (Booth et al., 2005,
hlm 203).

Ringkasan
 Batas-batas antara ringkasan, parafrase dan plagiasi sangatlah
tipis, sehingga membuat seseorang tergelincir melakukan
plagiasi, sekalipun ia telah mencantumkan sumber aslinya.
RINGKASAN

Naskah Asli:
 Mahasiswa sering berlebihan dalam menggunakan kutipan
langsung saat membuat catatan, sebagai akibatnya mereka
menggunakan kutipan yang berlebihan dalam tugas kar ya
ilmiah (paper). Mungkin hanya sekitar 10% dari manuskrip
akhir yang diperbolehkan muncul dalam bentuk kutipan
langsung. Oleh sebab itu, kalian harus berusaha untuk
membatasi jumlah penulisan yanag sama persis dengan materi
sumber saat kallian menulis catatan. Lester, James D. Writing
Research papers. 2 n d ed. (1976): 46-47.

Ringkasan
 Mahasiswa sebaiknya hanya melakukan sedikit catatan bagi
kutipan langsung dari sumber asli untuk membantu
meminimalkan jumlah materi yang dikutip secara langsung
dalam paper ilmiah (Lester 46-47).
KESIMPULAN

 Membuat kesimpulan dari sebuah tulisan atau paragraf yang


mengandung gagasan merupakan teknik lain dalam pengutipan tidak
langsung sekaligus menjadi teknik lain untuk menghindari
plagiarisme.

 Menyimpulkan merupakan menarik suatu gagasan ter tentu yang


dilakukan pembaca dari informasi yang dinyatakan dalam teks yang ia
baca.

 Berbeda dengan ringkasan, gagasan yang dinyatakan dalam


kesimpulan tidak dituliskan secara eksplisit dalam teks yang dibaca,
namun pembaca harus menggunakan apa yang ia pahami dari teks
tersebut untuk bisa sampai ke kesimpulan.

 Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dalam skala terkecil, yakni


kesimpulan dari sebuah kalimat.
KESIMPULAN

 Dalam logika, yang merupakan ilmu kesimpulan, untuk dapat


menarik kesimpulan dibutuhkan minimal dua premis, yakni
premis mayor dan premis minor.
 Agar kesimpulannya memiliki arti, dua kondisi yang berbeda
harus dipenuhi (kamp & Reyle,1993, hlm 13) yakni:
1) premis yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan
harus dapat dipercaya keabsahannya,
2) kesimpulan yang ditarik dari premis tersebut harus memiliki
relasi yang menjamin keabsahan premis yang nantinya
ditransfer ke kesimpulan.
 Persyaratan berikut inipun harus dipenuhi dalam rangka
mengambil kesimpulan: relasi antara premis dengan kesimpulan
yang menjamin transsfer kebenaran merupakan relasi formal,
artinya relasi tersebut dapat dianalisasebagai relasi antara
bentuk-bentuk kalimat.
KESIMPULAN

Contoh klasik tentang penarikan kesimpulan :

Semua P adalah Q
Semua Q adalah R
Maka semua P adalah R atau

Semua manusia akan mati


Aristoteles adalah seorang manusia
Maka Aristoteles akan mati.
KESIMPULAN

Naskah Asli:

 Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian


melakukan ringkasan atau parafrase. Keduanya memang berbeda,
tetapi batas-batas parafrase dan ringkasan sangatlah tipis sehingga
kalian tidak menyadari jika kalian berpindah dari melakukan
parafrase menjadi meringkas, kemudian berpindah ke malakukan
plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat mirip dengan
naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun kalian
telah menuliskan sumbernya (Booth et al., 2005, hlm 203).

Kesimpulan:
 Melakukan parafrase, ringkasan dan mencantukan sumber asli
tidaklah otomatis membebaskan seseorang dari aktifitas plagiasi,
jika parafrase dan ringkasan tersebut sangat mirip dengan naskah
aslinya.
KESIMPULAN

Naskah Asli:
 Mahasiswa sering berlebihan dalam menggunakan kutipan
langsung saat membuat catatan, sebagai akibatnya mereka
menggunakan kutipan yang berlebihan dalam tugas karya
ilmiah (paper). Mungkin hanya sekitar 10% dari manuskrip
akhir yang diperbolehkan muncul dalam bentuk kutipan
langsung. Oleh sebab itu, kalian harus berusaha untuk
membatasi jumlah penulisan yanag sama persis dengan materi
sumber saat kallian menulis catatan. Lester, James D. Writing
Research papers. 2 n d ed. (1976): 46-47.

Kesimpulan:
 Proses penulisan catatan menentukan seberapa banyak
kutipan langsung yang akan dilakukan mahasiswa saat
menulis paper ilmiahnya.
KESIMPULAN

Contoh paragraf yang menerapkan parafrase dan kesimpulan:

 Sebagian besar penelitian dan aplikasi Sistem Dialog cenderung


menggunakan inisiatif tunggal (Yang & Heeman, 2007).
Penelitian-penelitian yang menggunakan inisiatif ganda berusaha
keras untuk memecahkan persoalan pengelolaan inisiatif (Chu-
Carol & Brown, 1997; Ramakhrisnan, 2002; Yang & Heeman,
2007). Sebagian dari penelitian ini melakukan eksperimen
dengan pembuatan sistem secara nyata, namun ada juga yang
didasarkan pada simulasi. Penelitian terdahulu yang dilakukan
penulis (Krisnawati, 2007) berusaha mengimplementasikan
sistem dialog dengan dialog inisiatif ganda namun masukan dan
luaran masih berbentuk teks. Dengan demikian pengguna dan
sistem berkommunikasi dalam sebuah konsul dimana pengguna
mengetikkan masukan dengan bahasa alami melalui papan ketik
dan sistem menampilkan luaran dalam bentuk teks juga.
 (Koentjaraningrat dalam Lailiyah, 2023) penulisan di
paragraph
 Daftar Pustaka,
 Lailiyah, Faridatul. (2023). Modul Pendidikan Multikultur.
Baojonegoro : Institut Agama Islam Al-Fatimah
 Jawaban 1, 2, 3,4, 5

 Daftar Pustaka
A

Anda mungkin juga menyukai