Anda di halaman 1dari 72

NCP JANTUNG DAN

STROKE

Marianawati Saragih, M. Gizi


Jurusan Gizi poltekkes Tasikmalaya
Pendahuluan

Jantung merupakan organ yang sangat penting


bagi manusia karena jantung diperlukan untuk
memompa darah ke seluruh tubuh sehingga
tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan
yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
• Pola konsumsi makanan yang terdiri dari makanan tinggi
lemak terutama lemak jenuh atau lemak trans akan
menyebabkan penyumbatan dan penumpukan zat-zat
lemak di bawah penyempitan pembuluh arteri coroner
yang disebabkan oleh lemak dibawah lapisan terdalam
(endothelium) dari dinding pembuluh nadi
Lemak jenuh berbahaya bagi tubuh karena
merangsang hati untuk memproduksi banyak
kolesterol yang juga berperan terhadap
munculnya penyakit jantung

Hal ini menyebabkan tingginya risiko terkena


penyakit jantung dan pembuluh darah atau
cardiovascular disease
Etiologi penyakit jantung

Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana


jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk
melakukan fungsinya secara normal

Pada awal penyakit, jantung mengompensasi ketidakmampuan


fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui
pembesaran dan peningkatan denyut nadi

Dalam keadaan tidak berkompensasi, sirkulasi darah yang tidak


normal menyebabkan sesak napas (dispnea), rasa Lelah, dan rasa
sakit di daerah jantung.

Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan fungsi


ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya
resorpsi natrium.

Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (endocarditis


atau karditis), gagal jantung, setelah infark miokard, dan setelah
operasi jantung
Faktor risiko penyakit jantung

1. Memasuki usia 45 tahun bagi pria.


Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari
kerentanan dan mengambil tindakan positif untuk
mencegah datangnya penyakit jantung
2. Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami
menopause dini.
3. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering
merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak
normal
4.Diabetes.
Kebanyakan meninggalnya penderita diabetes
bukanlah sebab meningkatnya gula darah tetapi kondisi
komplikasi jantung
5. Merokok.
Risiko penyakit jantung akibat merokok setara dengan 100
pon kelebihan BB
6. Hipertensi
7. Stres.
Tujuan diet penyakit jantung

• Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan


kerja jantung
• Menurunkan BB bila penderita terlalu gemuk
• Mencegah/menghilangkan penimbunan garam/air
• Menurunkan kadar kolesterol LDL < 130 mg/dL dan kadar
kolesterol total < 200 mg/dL
• Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
• Menurunkan asupan kolesterol makanan
• Meningkatkan asupan KH kompleks
• Menurunkan asupan KH sederhana
Penatalaksanaan diet penyakit jantung

• Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut BB dan aktivitas


fisik.
Apabila kegemukan, penurunan BB dapat dicapai asupan
energi yang rendah dan meningkatkan aktivitas fisik.
Penurunan BB biasanya menghasilkan penurunan kadar
trigliserida darah yang cepat
• Protein cukup, yaitu 0.8 g/kgBB atau 10-15% dari kebutuhan
energi total
• Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total,

10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% dari lemak


tidak jenuh. Jika disertai dengan dislipidemia,
pengaturan lemak sbb :
a. lemak jenuh <10% Diet Dislipidemia tahap I
b. lemak jenuh <7% Diet Dislipidemia tahap II
• Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.

a. kolesterol <300 mg Diet Dislipidemia tahap I


b. kolesterol <200 mg Diet Dislipidemia tahap II
• Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen
kalsium, kalium dan magnesium jika tidak dibutuhkan
• Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi dan edema
• Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
• Serat cukup untuk menghindari konstipasi
• Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
• Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit,
diberikan dalam porsi kecil
• Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui enteral,
parenteral, atau suplemen gizi
Jenis diet dan indikasi pemberian

• Diet jantung I.
 Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti infark
miokard atau dekompensasi kordis berat.
 Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila
pasien dapat menerimanya.
 Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi sehingga sebaiknya
hanya diberikan selama 1-2 hari
• Diet jantung II.
 Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak.
 Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet jantung I, atau setelah fase
akut dapat diatasi.
 Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung II
garam rendah.
 Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin
• Diet jantung III
 Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.
 Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet jantung II atau kepada
pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat.
 Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung III
garam rendah.

 Diet ini rendah energi, kalsium tetapi cukup zat gizi lain.
• Diet jantung IV
 Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa.
 Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet jantung II atau kepada pasien
jantung dengan keadaan ringan.
 Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung III
garam rendah.
 Diet ini cukup energi dan zat gizi lain kecuali kalsium.
Bahan makanan yang baik untuk penyakit jantung

1. Ikan salmon.
Salmon merupakan sumber asam lemak omega 3 yang
baik untuk mengurangi risiko peradangan dan menekan
pembekuan darah.
2. Minyak zaitun.
Minyak zaitun membantu mengurangi risiko penyakit
jantung dengan menurunkan kadar kolesterol LDL.
3. Oats.
 Selain tinggi serat, oatmeal mengandung asam lemak
omega 3, folate, kalium.
 Oats mengandung serat larut yang disebut beta glucan dan
membantu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan
membantu membersihkan pembuluh darah jantung.
 Selain itu, beta glucan juga membantu menjaga system
pencernaan
4. Kacang-kacangan.
 Almond dan kacang-kacangan lainnya mengandung minyak sehat,
vitamin E dan zat lain yang akan membantu menjaga kadar
kolesterol.
 Almond juga merupakan sumber protein yang baik dan
mengandung banyak serat
5. Tomat.
 Tomat mengandung vitamin dan likopen telah terbukti mengurangi
risiko penyakit jantung.

6. Alpukat.
 Buah ini mampu memperlambat penyerapan khususnya likopen
yang sangat penting untuk kesehatan jantung.
 Alpukat menurunkan kadar LDL atau kolesterol buruk, sambil terus
bekerja menaikkan kadar HDL dalam tubuh
7. Youghurt.
Youghurt mengandung vitamin D, protein, kalsium, bakteri baik
yang bermanfaat untuk pencernaan
8. Berries.
Jenis beri antara lain : blueberry, raspberry atau stroberi,
karena semuanya menurunkan risiko serangan jantung dan
kanker. Semua jenis berry memperbaiki kesehatan vaskuler.
9. Bayam.
Bayam mengandung zat-zat yang baik untuk jantung seperti lutein, kalium,
serat, dan folat.

10. Kedelai.
Protein pada kedelai telah terbukti untuk mencegah serangan jantung
Perhitungan kebutuhan energi pada penderita penyakit
jantung

• Untuk menentukan kebutuhan energi bagi penderita jantung


dapat menggunakan Rumus Harris dan Benedict (1919), yaitu :
• BEE (Basal Energy Expenditure), yaitu :

wanita = 655,1 + 9,56 (W) + 1,85 (H) – 4,68 (A)


laki-laki = 66,5 + 13,75 (W) + 5,0 (H) – 6,78 (A)
• TEE (Total Energy Expenditure) = BEE x FA x FS
FA (Faktor Aktivitas) FS (Faktor Stres)
Bedrest = 1,2 Ringan = 1,2
Ringan = 1,3 Sedang = 1,3
Sedang = 1,4 Berat = 1,5
Berat = 1,5
(Krause´s, 1996)
Penyakit jantung anak

• Gambaran umum
- Ada 2 : penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung didapat
- Kedua penyakit tersebut diatas dapat menyebabkan gagal jantung atau
fungsi kemampuan jantung menurun.
Penyakit Jantung Pada Anak
• Gambaran Umum
Penyakit jantung anak

PJ Bawaan PJ Didapat

PJ Sejak lahir PJ Remautik

Kelainan anatomi
Karditis

Kelainan fisiologi
Kelainan katup CHD

Sianosis
Bedah jantung Decomp

Asianosis Gagal Jantung


Penyakit Jantung bawaan (PJB)

• Pengertian:
 Kelainan yang disebabkan oleh gangguan perkembangan
system kardiovaskuler pada masa embrio.
 Kelainan struktur/fungsi jantung yang terdapat sejak lahir.
 PJB dapat ditemukan sejak bayi lahir atau baru timbul selama
beberapa minggu/bulan sejak lahir.
• Penyebab:
 Faktor lingkungan (diferensiasi bentuk jantung lengkap pada
bulan kedua kehamilan). Penyebabnya rubella/virus lain,
talidomid, obat-obatan dan radiasi
 Faktor heriditas (peranannya kecil)
 Sebagian besar belum diketahui
• Klasifikasi
a. Berdasarkan akibat yang tampak: sianosis dan asianosis

• Sianosis : karena ada kelainan struktur jantung yang

komplek dan biasanya hanya isa diselesaikan dengan


bedah jantung.
• Asianosis :
Disebabkan oleh lesi/kelainan tunggal/sederhana,
90% diselesaikan dengan bedah jantung atau adanya
kelainan seperti kebocoran tunggal pada sekat bilik jantung
yang masih mungkin untuk menutup sendiri seiring dengan
pertambahan usia anak.
b. Berdasarkan kelainan anatomi
 Kelainan aorta termasuk koarkatsio aorta (penyempitan pada
sekeliling cabang aorta), kelainan arteri pulmonalis, kelainan
atrio ventrikuler.
 Kelainan ini dapat berupa penyempitan (stenosis) atau lubang
(defek) yang menyebabkan darah tercampur (shunting).
c. Berdasarkan fisiologis :
 Ditemukan adanya beban volume dan beban tekanan atau kedua-
duanya.
 Beban volume

ASD/VSD (Atrial/Ventrikal septal defect) yaitu adanya pirau kiri ke kanan


menimbulkan membesarnya volume pada ventrikal kanan atau atrium kanan
→ beban volume jantung kanan.
 Beban tekanan

Stenosis aorta ke obstruksi pada aliran ventrikel kiri ke tekanan ventrikel kiri

meningkat.
Gejala/tanda-tanda :

 kelainan yang menjurus ke arah beban volume:


- ASD/VSD ringan : BB cenderung normal, dispneu, sering menderita
infeksi saluran nafas (panas, batuk tanpa pilek)
- ASD/VSD berat : kesulitan menyusui gagal tumbuh kembang pada bayi,
cepat lelah → CHD → decomp → gagal jantung pada masa bayi.
 Kelainan yang menjurus ke arah beban tekanan :
berwajah bulat, sering dispneu dan cepat lelah pada waktu
stress, nyeri dada dan pusing, sianosin, bising
distolik/sistolik, kadang-kadang bunyi jantung tidak
terdengar/sangat keras.
 Diagnosa: pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
seperti elektro-kardiografi (EKG), rontgent dada dan echo-
cardiografi
 Pengobatan: khusus ASD sebelumnya harus selalu ditangani
dengan tindakan bedah → sekarang sebagian kasus dapat
diatasi dengan non bedah → yaitu dengan pemasangan alat
amplatzer septal occlude (ASO)
Penyakit jantung didapat

• Gambaran umum

 Sebagian besar disebabkan oleh demam reumatik dan penyakit


jantung reumatik
 Penyebab lain adalah penyakit jantung non reumatik seperti
miokarditis dan komplikasinya yaitu gagal jantung
 Merupakan akibat interaksi antara individu, penyakit lain dan
lingkungan.
Demam Reumatik (DR)

• Pengertian

 Sindrom klinis yaitu sebagai akibat infeksi beta streptococcus


hemoliticus grup A.
 Kelainan menetap akibat DR hanya terjadi pada jantung, sedang
pada organ lain seperti sendi, kulit, paru, pembuluh darah,
jaringan otak dll bersifat reversible.
 DR terdapat pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang

dijumpai pada anak usia dibawah usia 4 tahun dan penduduk

diatas usia 50 tahun.


Gambaran Klinis

• Dibagi dalam 4 stadium

 Stadium I
 Berupa infeksi saluran pernapasan atas oleh streptococcus
H dengan keluhan demam, batuk, rasa sakit waktu menelan,
muntah dan diare.
Infeksi berlangsung 2-4 hari → sembuh total.
Infeksi berlangsung 10-14 hari → DR/PJR ( peny
jantung reumatik)
 Stadium II

Periode laten (masa antara infeksi strep dan


permulaan demam reumatik.
 Stadium III
 Manifestasi spesifik → gejala mayor
• Atritis : Migrans akut yang mengenai sendi-sendi
besar dengan gejala radang seperti: bengkak, merah,
panas sekitar sendi, nyeri sangat hebat sampai tidak mau
dsentuh dan gangguan fungsi sendi.
• Karditis :

 Merupakan peradangan aktif mengenai endocardium,


pericardium dan miokardium dan berakibat kelainan katup.
 Gejala lelah pucat tidak bergairah.
 Tanda-tanda lain: bunyi jantung melemah, bsing dan pericarditis
(nyeri tengah diafraghma dan kelainan hasil EKG) Gagal jantung
tanpa sebab.
• Korea : merupakan gerakan-gerakan sukar dikendalikan diserai
kelemahan otot dengan indikasi menjatuhkan barang, gangguan
bicara, lidah tremor bila dijulurkan.
• Eritema marginatum : berupa bercak merah muda dengan
bagian tengahnya pucat berbentuk bulat/bergelombang tidak
gatal terdapat pada kulit dada, lengan atas dan paha.
 Stadium IV → Stadium inaktif
 Sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivitas penyakitnya bila
tanpa gejala sisa kelainan katup, maka tidak lagi menunjukan
gejala apa-apa.
 Bila ada gejala sisa maka gejala yang timbul sesuai dengan jenis
dan beratnya kelainan.
• Pengobatan
- Istirahat
- Tindakan bedah, umumnya pada PJB
- Diit
Terapi diit

Tujuan:
 Memberikan makanan secukupnya agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal tanpa memberatkan kerja jantung
 Mengurangi/mencegah retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan
menurukan tekanan darah bila terdapat hipertensi
 Menyiapkan pasien dengan kelainan jantung bawaan agar berada
dalam kondisi baik untuk tindakan operasi.
• Syarat diit :
1. Energi tinggi, dibutuhkan untuk tumbuh kejar yaitu. 120-160
kkal/kgBB, dihitung berdasarkan BBI berdasarkan TB actual
dikalikan keb energy sesuai AKG
2. Protein tinggi, 3-4 gr/kgBB, potein diperlukan untuk
pembentukan otot yang baik. Bila ada kegagalan jantung,
untuk mengurangi beban ginjal diberikan protein rendah 1-2
gr/kgBB
3. Lemak sedang, 35-50%
4. Mineral dan vitamin cukup
5. Natrium dan cairan dikurangi bila ada edema atau hipertensi
6. Mudah dicerna, cukup serat untuk memudahkan BAB, bila perlu
diberikan MLP.
7. Kombinasi makanan menarik dan rasa makanan harus
diperhatikan
Macam diit dan indikasi pemberian

• Diit jantung I Tanpa garam


- Diberikan pada pasien dengan kegagalan jantung.
- Protein dibatasi 1-2gr/kgBB
- Natrium dibatasi 150-180 mg/hari untuk bayi dan 400
mg/hari untuk anak
- Makanan dalam bentuk cair
• Diit jantung II rendah garam
- Diberikan pada pasien dengan kemampuan jantung menurun
- Protein dibatasi 3-4gr/kg/bb
- Natrium dibatasi 200-400mg/hari untuk bayi dan 600-800
mg/hari untuk anak
- Makanan dalam bentuk lunak
• Diit jantung III
- Diberikan pada pasien tanpa kegagalan jantung dan tanpa
kemampuan jantung menurun (DR dan PJR)
- Protein cukup
- Natrium cukup
- Makanan mudah cerna tidak merangsang tidak menimbulkan gas.
- Makanan dalam bentuk lunak atau biasa.
Stroke
• Pengertian

adalah gangguan fungsi otak yang terjadi secara


mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global
yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan
kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.
• Selain itu, stroke juga sebagai penyebab utama kecacatan fisik
maupun mental pada usia produktif dan usia lanjut
Penyebab stroke

 Stroke pada umumnya diderita oleh orangtua, karena proses


penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit
dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah
 Akan tetapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan
kasus stroke terjadi pada usia 15 – 40 tahun. Penyebab utamanya
adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alcohol, gaya hidup yang
tidak sehat
 Penyebab stroke lainnya adalah makanan dengan kadar
kolesterol jahat (LDL) yang sangat tinggi. Banyak terdapat pada
junk food, atau makanan cepat saji
 Penyebab lainnya karena hipertensi
Klasifikasi

• Dibagi berdasarkan atas tiga bagian :


1. Patologi anatomi,
2. Stadium
3. Lokasi
1. Patologi anatomi dan penyebabnya
 Stroke Iskemik :
- Transient iskemic attack (TIA)
- Trombosis serebri
- Emboli serebri
 Stroke hemoragik :
- Perdarahan intrasebral
- Perdarahan subarakhnoid
2. Berdasarkan stadium :
- Transient iskemic attack (TIA)
- Stroke in evolution
- Completed stroke
3. Berdasarkan lokasi :
- Tipe karotis
- Tipe vertebrobasiler
Penatalaksanaan gizi pada stroke

• Tujuan
- Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan
komplikasi penyakit
- Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, kelainan
ginjal
- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Syarat diet
 Energi cukup, yaitu 25 – 45 kkal/kgBB. Pada fase akut energi diberikan
1100-1500kkal/hari
 Protein cukup, 0,8 – 1 g/kgBB.

- Apabila keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2 – 1,5 g/kgBB


- Apabila disertai dengan komplikasi GGK, protein diberikan
rendah yaitu 0,6 g/kgBB
 Lemak cukup, 20 – 25 % dari keb energi total.
- Pemilihan lemak diutamakan dari sumber lemak tidak jenuh
ganda
- sumber lemak jenuh yaitu < 10 % dari keb enegi total
- kolesterol diatasi < 300 mg
 Karbohidrat yaitu 60 – 70% dari keb energi total.
- pasien stroke dengan DM diutamakan KH kompleks
 Vitamin diberikan cukup, terutama vit A, riboflavin, vit B6, asam folat, vit
b12, vit C dan vit E
 Mineral cukup.

- penggunaan natrium batasi dengan garam dapur maksimal 1,5


sdt/hari ( 5 gr garam dapur atau 2 gr Na )
 Serat cukup, untuk menurunkan kolesterol serta mencegah konstipasi
 Cairan cukup, yaitu 6 – 8 gelas/hari kecuali ada edema dan asites,
dibatasi.
 Cara memesan diet : diet stroke
Daftar Pustaka

• Hardinsyah. Dkk, 2016. ilmu Gizi Teori dan Aplikasi


• ASDI, 2014. Penuntun Diet Anak
• Retno. A, 2013. Penatalaksanaan Diet Pada Pasien
• Sunita. A, 2004. Penuntun Diet
Kasus jantung dewasa

• Seorang bapak berumur 53 tahun, TB 164 cm, BB= 47 kg.


Masuk RS dengan keluhan panas, batuk pada saat tiduran,
sesak nafas, perut dan kaki membengkak. Empat tahun
yang lalu pasien pernah diopname dengan keluhan sesak
nafas, dada berdebar-debar dan nyeri dada sebelah kiri.
Hasil pemeriksaan klinis dan laboratorium diketahui : suhu
tubuh 380C, SGOT 55 unit (N: 5 - 40), HB 8,8 g%.
• Pemeriksaan radiologi didapat Cardiomegali. Diagnosa :
Decomensatio Cordis Khronis. Pasien mendapat infus glukosa 5%
sebanyak 250 CC sehari. Dari hasil pemeriksaan anamnesa
diketahui bahwa nafsu makan bapak menurun. Dari hasil recall,
asupan kalori hanya 40,9%, protein 64,6%, lemak 27%, KH 45%
bila dibandingkan dengan RDA.
• Susun NCP!
Kasus Jantung Anak

 Seorang bayi perempuan masuk rumah sakit dengan keluhan


sering batuk, panas, cepat lelah, dan sesak nafas. SMRS pasien
tidak mau makan dan minum. Selalu muntah setiap diberi bubur
halus. Bayi tersebut berusia 6 bulan, dengan BB 3,2 kg.
 Hasil pemeriksaan klinis dokter menunjukkan keadaan umum
lemah, keadaan gizi menurun, sesak nafas, batas jantung kanan
membesar, abdomen hepar teraba, edema, dan warna biru
negatif. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb
darah 9,7 g/dl.
 Hasil pemeriksaan rontgen : ada pembesaran ventrikel kiri, atrium
kiri dan faskularisasi paru meningkat. Berdasarkan data tersebut
dokter mendiagnosa bayi menderita penyakit jantung bawaan
jenis VSD (Ventrikel Septal Defect). Operasi kemungkinan
dilakukan setelah bayi berumur 1-2 tahun. Rencanakan diit bayi
tersebut!
Kasus Stroke

 Tuan S dengan usai 59 tahun beragama Islam. Pasien masuk RS


dengan keluhan bicara cadel sejak 7 jam SMRS. Didiagnosa
menderita DM sejak tahun 2010 yang lalu, tangannya ada yang
terluka, sehinga disarankan oleh dokter untuk diamputasi. Namun
pada saat itu ps menolak dan menormalkan kadar gulanya
sehingga ps tidak jadi diamputasi. Hasil pemeriksaan klinis dan
laboratorium diketahui : tensi 180/100 mmHg, trigliserida 180 mg/dl
 Pasien belum pernah berdiet sebelumnya, namun dapat mengatur
kadar gula darahnya.
 BB pasien SMRS 55 Kg, TB 155 cm, BB saat ini 50 kg. Nafsu makan
baik saat sebelum, maupun saat masuk RS.
 Kebiasaan makan :
• Pagi : Bubur ayam 1mangkok
• Selingan : Krekers 4 bh
• Siang : Nasi 3 ctg, sayur 1 mangkok, tempe goreng 2 ptg, kerupuk
putih 2 bh, pepaya 2 ptg.
• Selingan : Tempe goreng 2 bh
• Malam : Nasi 3 ctg, sayur 1 mangkok, tahu/tempe goreng 2 bh
• Cemilan malam : krekers 2 bh
 Pasien bekerja sebagai Security di salah satu pabrik yang masuk 24
jam.
• Pada saat di pabrik ps sering mendapat makan tambahan seperti
roti/mie dan suka minum minuman penambah stamina
• Ps perokok berat dan peminum alkohol berat.
• Ps memiliki 2 orang anak yang paling kecil masih bersekolah di SMP
 Susun NCP

Anda mungkin juga menyukai