Serangan
Gagal Jantung Aterosklerosis
jantung
Penyakit
Penyakit
Penyakit Jantung Koroner
Jantung
Jantung Rematik (Coronary Heart
Hipertensi
Disease)
Serangan Jantung
Suatu kondisi, bagian otot jantung (myocardium) mengalami kerusakan
akibat berkurangnya pasokan darah secara mendadak ke jantung.
.
Bagian otot jantung yang biasanya dipasok darah
oleh arteri mengalami blockade sehingga berhenti
berfungsi dengan baik. segera setelah splasme reda
dengan sendirinya, gejala-gejala akan hilang secara
menyeluruh dan otot jantung dapat berfungsi secara
normal lagi.
nyeri di
dada,
keringat
dingin
rasa
mual.
Penyakit Jantung Hipertensi
Faktor
Faktor
risiko yang
risiko yang
tidak dapat
tidak dapat
dikontrol
dikontrol
Ras
Jenis
Kelamin
Umur
Faktor
genetik atau
keturunan
Faktor Risiko
• memberikan makanan
secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung,
menurunkan berat badan bila
penderita terlalu gemuk,
mencegah/menghilangkan
penimbunan garam/air.
Syarat Diet
Diet Jantung I
• Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung
akut seperti infark miokard atau dekompensasi kordis berat.
• Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari
pertama bila pasien dapat menerimanya.
• Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi sehingga
sebaiknya hanya diberikan selama 1-2 hari.
Diet Jantung II
• Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
Diet Jantung IV
Diberikan
dalam bentuk
makanan Diet diberikan
biasa. sebagai
perpindahan Jika disertai
dari Diet hipertensi
dan/ atau Diet ini cukup
Jantung III energi dan zat
atau kepada edema,
diberikan gizi lain,
pasien jantung kecuali
dengan sebagai Diet
Jantung IV kalsium.
keadaan
ringan. Rendah
Garam.
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• daging sapi, ayam dengan
• beras ditim atau disaring, lemak rendah, ikan, telur,
roti, mie, kentang, susu rendah lemak dalam
Sumber Protein
Sumber makaroni, biscuit, tepung jumlah yang telah Hewani
Karbohidrat beras/terigu/sagu, gula ditentukan.
pasir, gula merah, madu,
sirup.
• sayuran yang tidak
menimbulkan gas, seperti
• kacang-kacangan kering, bayam, kangkung, buncis,
Sumber seperti kacang kedelai dan Sayuran
kacang panjang, labu siam,
Protein Nabati hasil olahannya, misalnya wortel, tomat, dan tauge
tahu dan tempe.
Sayuran
makan daging
sapida
Buah-buahan
Lemak
an kacang-
yang buah- semua n
kacanga
Minuman
Bumbu
menga buaha sayura ayam
n kering berle
ndung yang n the/ko n
gas segar menga mak,
mengan pi gajih,
atau dung yang kental, ndung
alkoho menga minya gas, sosis,
lemak minum ham,
l, cukup ndung Lombo k seperti
an kelapa hati,
seperti tinggi gas yang k, cabe kol,
ubi, atau dan kemba limpa,
seperti menga rawit, babat,
singko kacang alkoho dan minya ng kol,
ndung k otak,
ng, tanah, l soda bumb lobak,
tape seperti kelapa sawi, kepitin
kacang dan u- g dan
singko mete, durian bumb sawit, dan
alkoho santan kerang
ng dan kacang dan l u lain nangk
tape nangk kental a , keju,
bogor yang dan
ketan a tajam muda.
matan susu
g penuh
Bahan Makanan yang Baik untuk Penyakit Jantung
2 data antropometri,
Makanan
pantangan,
rata-rata
asupan
makan
pasien sehari
ada tidaknya makanan
alergi kesukaan,
riwayat
kebiasaan
makan,
2. data antropometri
nafas pendek-pendek,
mual,
muntah,
•
• riwayat • sosial • riwayat • riwayat • data
obat- budaya, penyaki penyaki umum
obatan t t pasien
atau keluarga
suplemen ,
Diagnosis Gizi
• NI.5.1: kelebihan asupan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan makan dalam
porsi besar ditandai oleh hasil recall > 150% kebutuhan dan IMT >27.
• NI.5.8: kekurangan asupan serat berkaitan dengan seringnya mengkonsumsi
makanan gorengan dan kurang menyukai sayur dan buah ditandai oleh
asupan serat harian 14 gram dan frekuensi buang air besar (BAB) hanya 3 kali
seminggu.
• NC 3.3: overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi ditandai oleh
IMT 30.
• NB 1.5: Gangguan pola makan berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
ditandai oleh seringnya mengkonsumsi makanan mengandung gula tinggi
dan berlemak.
• NB 1.3: ketidaksiapan melakukan diet atau perubahan pola makan berkaitan
dengan kurangnya motivasi ditandai oleh ketidakpatuhan terhadap anjuran
diet.
Intervensi Gizi
Riwayat penyakit sekarang: saat dibawa ke rumah sakit, pasien mengalami sesak
nafas, dada terasa berat, kepala pusing, mual dan muntah. Keadaan ini timbul tiba-
tiba setelah selesai mengajar.
Pemeriksaan fisik /klinik: kesadaran menurun, tapi masih bisa berkomunikasi, kepala
pusing, mata sedikit kabur, tekanan darah saat MRS 140/80, respirasi 29x/menit.
Pemeriksaan laboratorium
• Kolesterol 300 mg/dl
• LDL 170 mg/dl
• Trigliserida 250 mg/dl
Anamnesa gizi
• Hasil anamnesa tentang kebiasaan makan (pola makan) berdasarkan
frekuensi 3 x makan/hari dengan 2 x snack, jam tak tentu tergantung waktu.
• Pasien tidak mau menjalani program diet khusus, tidak ada pantangan dan
tidak ada alergi makanan tertentu.
• Pasien suka mengkonsumsi makan di luar rumah yang paling sering adalah
makanan padang (dekat kantor) dan makanan berlemak serta digoreng.
Pasien jarang mengkonsumsi buah.
• Dari hasil anamnesa asupan makan di rumah dan dibandingkan dengan
kebutuhannya diketahui tingkat konsumsi energi pasien dikategorikan baik
(90%); tingkat konsumsi protein 120,5%; tingkat konsumsi lemak 134,8% dan
tingkat konsumsi karbohidrat 85,7%.
KA S I H
RIM A
TE