Anda di halaman 1dari 47

PAGT PADA PENYAKIT JANTUNG

DAN PEMBULUH DARAH

Sri Rezeki Pettalolo, S.Gz., RD., M.Gizi


RUANG LINGKUP PENYAKIT JANTUNG

Penyakit jantung merupakan gangguan yang terjadi


pada sistem pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan jantung dan peredaran darah tidak
berfungsi sebagaimana mestinya.
Beberapa Jenis Penyakit Jantung

Serangan
Gagal Jantung Aterosklerosis
jantung

Penyakit
Penyakit
Penyakit Jantung Koroner
Jantung
Jantung Rematik (Coronary Heart
Hipertensi
Disease)
Serangan Jantung
Suatu kondisi, bagian otot jantung (myocardium) mengalami kerusakan
akibat berkurangnya pasokan darah secara mendadak ke jantung.
.
Bagian otot jantung yang biasanya dipasok darah
oleh arteri mengalami blockade sehingga berhenti
berfungsi dengan baik. segera setelah splasme reda
dengan sendirinya, gejala-gejala akan hilang secara
menyeluruh dan otot jantung dapat berfungsi secara
normal lagi.

Apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang


bersangkutan mengalami perubahan permanen hanya dalam beberapa
jam saja dan bagian otot jantung tersebut mengalami penurunan mutu
atau rusak secara permanen
Gagal Jantung

• Suatu keadaan dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi


kebutuhan darah untuk metabolisme tubuh
• Fungsi pompa jantung secara keseluruhan tidak berjalan normal.
• Gagal jantung disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah ke seluruh tubuh.
• Penyakit ini dapat menjadi kronik apabila disertai dengan penyakit-penyakit
seperti hipertensi, penyakit katup jantung, kardiomiopati, dan lain-lain.
• Pada umumnya, gagal jantung diderita orang yang berusia sekitar 50 tahun.
Gagal Jantung
Kondisi-kondisi penyebab gagal

Penyempitan pembuluh darah koroner

Tekanan darah tinggi


jantung

Volume cairan berlebihan

Penyakit penurunan fungsi otot jantung


Aterosklerosis

• Aterosklerosis adalah penebalan


dinding arteri sebelah dalam
karena endapan plak (lemak,
kolestrol dan buangan sel lainnya)
sehingga menghambat dan
menyumbat pasokan darah ke sel-
sel otot.

• Aterosklerosis berlangsung menahun dan menimbulkan banyak


gangguan penyakit
• Salah satu gejala aterosklerosis jantung adalah angina pectoris,
yaitu rasa nyeri/tidak enak di daerah jantung dan dada karena
berkurangnya pasokan darah ke otot jantung.
Penyakit Jantung Rematik

• Penyakit jantung rematik/rheumatic


Heart Disease (RHD) adalah kondisi
dimana terjadi kerusakan permanen dari
katup-katup jantung yang bisa berupa
penyempitan atau kebocoran, terutama
katup mitral (stenosis katup mitral) yang
disebabkan oleh demam rematik.

• Penyebab jantung rematik ini


diperkirakan adalah reaksi autoimun
(kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh
demam rematik.
Penyakit Jantung Rematik

Tanda dan gejala penyakit jantung rematik


• Sesak napas
• Nyeri sendi
• Bercak merah dikulit
• Gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea),
• Benjolan kecil-kecil di bawah kulit
• Nyeri perut
• Kehilangan berat badan
• Cepat lelah
• Demam.
Penyakit Jantung Koroner
(Coronary Heart Disease)
• Adalah penyempitan pembuluh darah arteri
menuju jantung atau terjadinya penyumbatan
pembuluh darah arteri jantung yang disebut
pembuluh darah koroner.

• Ditandai dengan adanya endapan lemak yang


berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding
suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah

• Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk


secara bertahap dan tersebar di percabangan besar
di kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi
jantung dan menyediakan darah bagi jantung.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
(Coronary Heart Disease)

nyeri di
dada,

keringat
dingin

rasa
mual.
Penyakit Jantung Hipertensi

• Penyakit jantung hipertensi adalah suatu penyakit yang


berkaitan dengan dampak sekunder pada jantung karena
hipertensi sistemik yang lama dan berkepanjangan.

• Etiologi penyakit ini dimulai dari adanya tekanan darah tinggi


meningkatkan beban kerja jantung, dan seiring dengan
berjalannya waktu hal ini dapat menyebabkan penebalan otot
jantung.
FAKTOR RISIKO

Faktor
Faktor
risiko yang
risiko yang
tidak dapat
tidak dapat
dikontrol
dikontrol
Ras
Jenis
Kelamin
Umur

Faktor
genetik atau
keturunan
Faktor Risiko

Oksidan/radikal bebas Stres

Diabetes mellitus/kencing Tekanan darah tinggi/


manis Faktor hipertensi
Faktor
Risiko
Obesitas/ Kegemukan Risiko Merokok
Yang
Yang
Dapat
Dapat
Kolesterol Dikontrol Alkohol
Dikontrol
Aktivitas fisik atau olahraga
Minum Kopi
rendah
PENATALAKSANAAN TERAPI
PENYAKIT JANTUNG
PENGATURAN DIET
Tujuan Diet

• memberikan makanan
secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung,
menurunkan berat badan bila
penderita terlalu gemuk,
mencegah/menghilangkan
penimbunan garam/air.
Syarat Diet

1) Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.


2) Protein cukup, yaitu 0,8 g/kg BB.
3) Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total 10% berasal dari
lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
4) Kolesterol rendah terutama jika disertai dengan dislipidemia.
5) Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalsium, kalium,
dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
6) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai dengan hipertensi dan edema.
7) Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9) Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
10)Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit,
diberikan dalam porsi kecil.
Jenis Diet dan Indikasi

Diet Jantung I
• Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung
akut seperti infark miokard atau dekompensasi kordis berat.
• Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari
pertama bila pasien dapat menerimanya.
• Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi sehingga
sebaiknya hanya diberikan selama 1-2 hari.
Diet Jantung II

• Diberikan dalam bentuk makanan saring atau


lunak.
• Diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I
atau setekah fase akut dapat diatasi.
• Jika disertai hipertensi dan/ atau edema,
diberikan sebagai Diet Jantung II Rendah Garam.
• Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan
tiamin.
Diet Jantung III

• Diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.

• Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau


kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu
berat.

• Jika disertai hipertensi dan/ atau edema, diberikan sebagai


Diet Jantung III Rendah Garam.

• Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
Diet Jantung IV

Diberikan
dalam bentuk
makanan Diet diberikan
biasa. sebagai
perpindahan Jika disertai
dari Diet hipertensi
dan/ atau Diet ini cukup
Jantung III energi dan zat
atau kepada edema,
diberikan gizi lain,
pasien jantung kecuali
dengan sebagai Diet
Jantung IV kalsium.
keadaan
ringan. Rendah
Garam.
Bahan Makanan yang Dianjurkan
• daging sapi, ayam dengan
• beras ditim atau disaring, lemak rendah, ikan, telur,
roti, mie, kentang, susu rendah lemak dalam
Sumber Protein
Sumber makaroni, biscuit, tepung jumlah yang telah Hewani
Karbohidrat beras/terigu/sagu, gula ditentukan.
pasir, gula merah, madu,
sirup.
• sayuran yang tidak
menimbulkan gas, seperti
• kacang-kacangan kering, bayam, kangkung, buncis,
Sumber seperti kacang kedelai dan Sayuran
kacang panjang, labu siam,
Protein Nabati hasil olahannya, misalnya wortel, tomat, dan tauge
tahu dan tempe.

• minyak jagung, minyak


kedelai, margarine,
• semua buah-buahan segar
Buah-buahan mentega, kelapa atau santan Lemak:
encer dalam jumlah
terbatas.

• teh encer, coklat, sirop. • semua bumbu selain bumbu


Minuman Bumbu
tajam dalam jumlah terbatas
Bahan makanan yang tidak dianjurkan
Sumber Karbohidrat

Sumber Protein Hewani


Sumber Protein Nabati

Sayuran
makan daging
sapida

Buah-buahan

Lemak
an kacang-
yang buah- semua n
kacanga

Minuman

Bumbu
menga buaha sayura ayam
n kering berle
ndung yang n the/ko n
gas segar menga mak,
mengan pi gajih,
atau dung yang kental, ndung
alkoho menga minya gas, sosis,
lemak minum ham,
l, cukup ndung Lombo k seperti
an kelapa hati,
seperti tinggi gas yang k, cabe kol,
ubi, atau dan kemba limpa,
seperti menga rawit, babat,
singko kacang alkoho dan minya ng kol,
ndung k otak,
ng, tanah, l soda bumb lobak,
tape seperti kelapa sawi, kepitin
kacang dan u- g dan
singko mete, durian bumb sawit, dan
alkoho santan kerang
ng dan kacang dan l u lain nangk
tape nangk kental a , keju,
bogor yang dan
ketan a tajam muda.
matan susu
g penuh
Bahan Makanan yang Baik untuk Penyakit Jantung

1) Ikan salmon. merupakan sumber lemak omega-3 yang baik untuk


mengurangi risiko peradangan dan menekan pembekuan darah.
Biasakan untuk makan ikan salmon, tuna atau sarden minimal dua
kali/minggu.
2) Minyak zaitun. membantu mengurangi risiko penyakit jantung
dengan menurunkan kadar kolesterol LDL.
3) Oats. Selain tinggi serat, oatmeal mengandung asam lemak omega-
3, folate, kalium. Oats mengandung serta larut yang disebut beta
glukan dan ini membantu menurunkan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL dan membantu membersihkan pembuluh darah
jantung. Selain itu beta glukan juga membantu menjaga sistem
pencernaan.
4) Kacang-kacangan. Almond dan kacang-kacangan lainnya
mengandung minyak sehat, vitamin E dan zat lain yang akan
membantu menjaga kadar kolesterol. Almond juga merupakan
sumber protein yang baik dan mengandung banyak serat.
5) Tomat. Tomat yang mengandung vitamin dan likopen telah
terbukti mengurangi risiko penyakit jantung.
Bahan Makanan yang Baik untuk Penyakit Jantung

6) Alpukat. Buah ini mampu memperlambat penyerapan karotenoid,


khususnya beta karoten dan likopen, yang sangat penting untuk
kesehatan jantung. Alpukat mampu menurunkan kadar LDL atau
kolesterol buruk, sambil terus bekerja menaikkan kadar HDL dalam
tubuh.
7) Yogurt. mengandung vitamin D, protein, kalsium, bakteri baik yang
bermanfaat untuk pencernaan.
8) Berries. Jenis beri antara lain: blueberry, raspberry, atau stroberi-
tidak masalah karena semuanya mengandung anti peradangan dan
menurunkan risiko serangan jantung dan kanker. Semua jenis beri itu
memperbaiki kesehatan vaskuler.
9) Bayam mengandung zat-zat baik untuk jantung seperti lutein,
kalium, serta, dan folat. Menambah jumlah asupan sayur-sayuran
sangat membantu meningkatkan kesehatan jantung
10) Kedelai. Protein pada kedelai telah terbukti untuk mencegah
serangan jantung. Kandungan protein dalam kedelai sangat baik
untuk pengganti daging merah, yang banyak mengandung lemak
jenuh.
Perhitungan Kebutuhan Energi pada Penderita
Penyakit Jantung

Dapat menggunakan Rumus Harris dan Benedict (1919)


PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
Asesmen atau Pengkajian Gizi

1 riwayat terkait gizi dan makanan,

2 data antropometri,

3 data biokimia, tes medis dan prosedur,

4 data pemeriksaan fisik fokus gizi

5 data riwayat klien


1. Data riwayat gizi dan makanan

Makanan
pantangan,
rata-rata
asupan
makan
pasien sehari
ada tidaknya makanan
alergi kesukaan,

riwayat
kebiasaan
makan,
2. data antropometri

• Pengukuran tinggi badan


• Pengukuran berat badan
• Bila pasien tidak dapat diukur tinggi badannya
maka dapat diukur rentang lengan, tinggi
lutut, lingkar lengan atas dan lingkar
pinggang
3. Data biokimia, tes medis dan prosedur

• Pemeriksaan profil lipid seperti kolesterol serum, HDL


menurun, LDL meningkat, trigliserida meningkat profil lipid
serum,
• Pemeriksaan enzim jantung : CPK (isoenzim yang ditemukan
pada otot jantung meningkat), LDH/HBDH (meningkat dalam
12 -24 jam dan memakan waktu lama untuk kembali normal),
AST/SGOT,
• Penunjang : EKG.
4. Data pemeriksaan fisik fokus gizi

nafas pendek-pendek,

ada asites, oedema

mual,

muntah,

tekanan darah (meningkat),


5. Data Riwayat Klien


• riwayat • sosial • riwayat • riwayat • data
obat- budaya, penyaki penyaki umum
obatan t t pasien
atau keluarga
suplemen ,
Diagnosis Gizi

• NI.5.1: kelebihan asupan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan makan dalam
porsi besar ditandai oleh hasil recall > 150% kebutuhan dan IMT >27.
• NI.5.8: kekurangan asupan serat berkaitan dengan seringnya mengkonsumsi
makanan gorengan dan kurang menyukai sayur dan buah ditandai oleh
asupan serat harian 14 gram dan frekuensi buang air besar (BAB) hanya 3 kali
seminggu.
• NC 3.3: overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi ditandai oleh
IMT 30.
• NB 1.5: Gangguan pola makan berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
ditandai oleh seringnya mengkonsumsi makanan mengandung gula tinggi
dan berlemak.
• NB 1.3: ketidaksiapan melakukan diet atau perubahan pola makan berkaitan
dengan kurangnya motivasi ditandai oleh ketidakpatuhan terhadap anjuran
diet.
Intervensi Gizi

• tujuan dari intervensi gizi adalah untuk mengatasi


masalah gizi yang teridentifikasi dalam diagnosis gizi
• Intervensi Gizi dikelompokkan menjadi 4 domain
yaitu pemberian makanan (ND), edukasi gizi (E),
konseling gizi (C) dan koordinasi asuhan gizi (RC).
Contoh intervensi gizi pada pasien Jantung:
1) Diagnosis gizi sudah ditentukan yaitu: Gangguan pola makan
berkaitan dengan pengetahuan yang kurang ditandai oleh seringnya
mengkonsumsi makanan berlemak.
2) Tujuan intervensi: membantu memperbaiki pola makan pasien
melalui pemberian edukasi gizi.
3) Rencana intervensi: memberikan edukasi gizi tentang diet penyakit
jantung.

Diberikan edukasi gizi dengan materi tentang :


 pengaturan makanan bagi penderita penyakit jantung,
 bagaimana memilih makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan
mana yang harus dibatasi.
 Menjelaskan cara memilih makanan apabila membawa makanan dari
rumah.
Monitoring dan Evaluasi Gizi

• Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui respons pasien/klien


terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.
• Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara memonitor
perkembangan, mengukur hasil dan mengevaluasi hasil.
• Pada monitoring dan evaluasi gizi, data digunakan untuk
mengevaluasi dampak dari intervensi gizi sesuai dengan outcome
dan indikator asuhan gizi.
• Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
intervensi gizi tersebut adalah
– asupan makan dan minum (konsumsi selama dirawat),
– nilai laboratorium terkait gizi,
– perubahan berat badan,
– keadaan fisik klinis pasien.
LATIHAN
TES 1
1. Bagaimanakah prinsip diet pada penyakit jantung?
2. Bagaimanakah tujuan diet bagi penderita penyakit
jantung?
3. Sebutkan Jenis/macam diet apa saja yang ada pada
diet penyakit jantung?
4. Bagaimanakah anjuran pemberian lemak pada
penderita penyakit jantung?
5. Hal-hal apakah yang perlu dimonitor dan dievaluasi
pada kegiatan asuhan gizi terstandar untuk pasien
penyakit jantung?
TES 2
1. Ibu Diah mengalami sesak nafas, tensi 140/90 mmHg,
nyeri dada sehabis beraktivitas, kadar kolesterol 450
mg/dl. Oleh dokter di diagnosis penyakit jantung, diet
yang tepat direkomendasikan untuk pasien adalah ....
A. Diet jantung I, RG I
B. Diet Jantung II, RG II
C. Diet Jantung III, RG III
D. Diet jantung I, RG II
E. Diet Jantung II, RG I
2. Orang tua Intan menderita PJK, agar tidak
menderita PJK maka diet yang disarankan untuk
mencegah penyakit kardiovaskular adalah yang
banyak mengandung:
A. Lemak trans
B. Lemak jenuh
C. Sodium
D. Serat
E. Purin
3. Astuti tidak ingin menderita PJK seperti yang dialami
ayahnya maka ia mulai mengubah gaya hidupnya.
Gaya hidup yang baik untuk mencegah penyakit
kardiovaskular adalah:
A. Olah raga dan mengurangi makanan berlemak
B. Mengkonsumsi makanan yg byk mengandung KH
C. Diet rendah garam dan kurangi gorengan
D. Mengkonsumsi minuman beralkohol
E. Mengkonsumsi produk susu full krim
4. Asam lemak omega 3 merupakan asam lemak
yang di berikan pada pasien yang yang menderita
penyakit jantung koroner . jenis makanan yang
kaya akan asam lemak omega 3 adalah ....
A. Kedelai
B. Minyak Wijen
C. Biji Bunga Matahari
D. Minyak Ikan
E. Minyak Jagung
5. Penderita penyakit jantung koroner harus menerapkan diet
seimbang, dengan mengonsumsi makanan yang
mengandung gizi dalam jumlah dan kualitas sesuai
kebutuhan tubuh untuk hidup sehat. Dengan demikian,
pengaturan diet yang baik untuk penyakit jantung koroner
adalah ....
A. Meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kolesterol
atau lemak
B. Membatasi penggunaan garam/natrium bila ada tekanan
darah tinggi (hipertensi)
C. Mengkonsumsi sayuran yang mengandung gas
D. Memilih makanan yang mudah dicerna dan berbumbu
tajam
E. Menganjurkan untuk minum kopi dan teh kental
KASUS

Seorang laki-laki berumur 58 tahun, sedang dirawat di RS Pemerintah. Setelah


dilakukan pengkajian lebih mendalam diperoleh data sbb:
• TB : 172 cm
• BB : 70 kg
• Pekerjaan : dosen
• Status Perkawinan : Menikah
Riwayat penyakit dahulu: penderita tidak pernah mengalami penyakit yang serius,
hanya kadang pusing atau sakit perut. Penderita setiap 6 bulan sekali melakukan cek
up rutin. Hasilnya, kadang kolesterol tinggi juga tekanan darah cenderung tinggi.

Riwayat penyakit sekarang: saat dibawa ke rumah sakit, pasien mengalami sesak
nafas, dada terasa berat, kepala pusing, mual dan muntah. Keadaan ini timbul tiba-
tiba setelah selesai mengajar.

Pemeriksaan fisik /klinik: kesadaran menurun, tapi masih bisa berkomunikasi, kepala
pusing, mata sedikit kabur, tekanan darah saat MRS 140/80, respirasi 29x/menit.
Pemeriksaan laboratorium
• Kolesterol 300 mg/dl
• LDL 170 mg/dl
• Trigliserida 250 mg/dl

Anamnesa gizi
• Hasil anamnesa tentang kebiasaan makan (pola makan) berdasarkan
frekuensi 3 x makan/hari dengan 2 x snack, jam tak tentu tergantung waktu.
• Pasien tidak mau menjalani program diet khusus, tidak ada pantangan dan
tidak ada alergi makanan tertentu.
• Pasien suka mengkonsumsi makan di luar rumah yang paling sering adalah
makanan padang (dekat kantor) dan makanan berlemak serta digoreng.
Pasien jarang mengkonsumsi buah.
• Dari hasil anamnesa asupan makan di rumah dan dibandingkan dengan
kebutuhannya diketahui tingkat konsumsi energi pasien dikategorikan baik
(90%); tingkat konsumsi protein 120,5%; tingkat konsumsi lemak 134,8% dan
tingkat konsumsi karbohidrat 85,7%.
KA S I H
RIM A
TE

Anda mungkin juga menyukai