Anda di halaman 1dari 11

B.

DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA


1. PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA
Menurut Ahmad Sanusi, terdapat 10 pilar demokrasi
konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945.
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
Pelaksanaan demokrasi harus sesuai dengan nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi dengan kecerdasan
Pelaksanaan demokrasi dengan kecerdasan rohaniah,
aqliyah, rasional, dan emosional.
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
Kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
d. Demoksi dengan rule of law
Kekuasaan negara harus legal truth, legal justice, legal
security, legal interest.
e. Demokrasi dengan pemisahan negara
Demokrasi pancasila mengenal semacam pembagian dan
pemisahan kekuasaan, dengan sistem pengawasan dan
pertimbangan.
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia
Pelaksnaan demokrasi pancasila megakui adanya HAM.
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Demokrasi pancasila menghendaki sistem peradilan yang bebas
dan memberi hukum seadil-adilnya.
h. Demokrasi dengan otonomi daerah
Membangun daerah otonom untuk mengurus urusannya sendiri.
i. Demokrasi dengan kemakmuran
Demokrasi ditujukan untuk membangun negara kemakmuran oleh
dan untuk kemakmuran rakyat.
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial
Demokrasi pancasila menggariskan keadilan sosial dalam setiap
KARAKTER DAN CITA-CITA DEMOKRASI PANCASILA

Karakter utama Cita-cita Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila sesuai dengan karakter, yaitu :
adalah sila keempat, a. Kerakyatan, bentuk
yaitu Kerakyatan yang penghormatan kepada
rakyat.
dipimpin oleh hikmat
b. Permusyawaratan,
kebijaksanaan dalam mewujudkan persatuan dan
permusyawaratan/perwa kesatuan.
kilan. Artinya, Demokrasi c. Hikmat kebijaksanaan,
Pancasila mempunyai tiga demokrasi yang
karakter utama, yaitu berlandaskan nilai-nilai
kerakyatan, ketuhanan, kemanusiaan,
permusyawaratan, dan persatuan,
hikmat kebijaksanaan. permusyawaratan, dan
keadilan.
NILAI MORAL DEMOKRASI PANCASILA

a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia


b. Keseimbangan hak dan kewajiban
c. Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial
e. Pengambilan keputusan dengan musyawaah mufakat
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
g. Menunjung tnggi tujuan dan cita-cita nasional
2. PERIODISASI PERKEMBANGAN DEMOKRASI
PANCASILA
Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan negara kita, semua
konstitusi yang pernah berlaku menganut prinsip demokrasi.
Hal ini dapat dilihat misalnya ketentuan-ketentuan berikut.
a. Dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 (sebelum diamandemen)
b. Dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 (setelah diamandemen)
c. Dalam konstitusi RIS, Pasal 1 Ayat (1) dan Ayat (2)
d. Dalam UUDS 1950, Pasal 1 Ayat (1) dan Ayat (2)
Dari keempat konstitusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
secara normatif Indonesia adalah negara demokrasi.
INDIKATOR-INDIKATOR SISTEM PEMERINTAHAN
YANG DEMOKRATIS

Indikator- indikator tersebut dirumuskan oleh Affan Ghafar,


sebagai berikut.
a. Akuntabilitas. Dalam demokrasi, wakil rakyat harus
bertanggung jawab
b. Rotasi kekuasaan. Dalam demokrasi, rotasi kekuasaan harus
ada, dilakukan secara teratur dan damai
c. Rekrutmen politik terbuka. Seseorang yang memenuhi syarat,
memiliki peluang yang sama untuk mengisi jabatan
d. Pemilihan umum. Dalam negara demokrasi, pemilu
dilaksanakan secara teratur dengan asas “Luberjurdil”
e. Pemenuhan hak-hak dasar. Dalam negara demokratis, setiap
warga negara bebas menikati hak-hak dasar mereka
a. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA PERIODE
1945 - 1949

Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menyangkut


perkembangan demokrasi periode ini, akan tetapi pada
periode ini telah diletakkan hal-hal dasar bagi perkembangan
demokrasi di Indonesia untuk masa selanjutnya.
1) Pemberian hak-hak secara menyeluruh
2) Presiden secara konstitusional kemungkinan menjadi
diktator, kekuasaan dibatasi oleh KNIP yang menggantikan
palemen
3) Dengan maklumat Wakil Presiden, dibentuk parpol yang
menjadi dasar sistem kepartaian di Indonesia kedepannya
b. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA PERIODE
1949 - 1959

Masa demokrasi parlementer merupakan masa semua


elemen demokrasi dapat ditemukan perwujudannya di
Indonesia.
1) Parlemen berperan peranan tinggi dalam proses politik
2) Akuntablitas pemegang jabatan sangat tinggi
3) Kepartaian berpeluang besar untuk berkembang maksimal
4) Walau pemilu hanya sekali, namun dengan prinsip
demokrasi
5) Umumnya masyarakat dapat menikmati hak-hak dasar,
walau tidak semua dapat menikmati
6) Daerah-daerah memperleh otonomi yang seluas-luasnya
dengan asas desentralisasi
c. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA PERIODE
1959 - 1965

Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses


demokrasi parlementer. Adapun karakterisik demokrasi
terpimpin sebagai berikut.
a) Mengaburnya sistem kepartaian
b) Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong,
peranan lembaga legistlatif menjadi lemah
c) Hak dasar manusi menjadi sangat lemah
d) Kebebasan pers berkurang
e) Sentralisasi kekuasaan semakin dominan
d. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA PERIODE
1965 - 1998

Demokrasi Pancasila masih jauh dari harapan. Pelaksanaan


nilai-nilai Pancasila hanya dijadikan alat politik. Karakterisik
demokrasi pada masa Orde Baru sebagai berikut.
a) Rotasi kekuasaan sangat kecil terjadnya
b) Rekrutmen poitik bersifat tertutup
c) Pemilu tidak melahirkan persaingan sehat
d) Kurangnya pelaksanaan hak dasar warga negara
e. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA PERIODE
1998 - SEKARANG

Demokrasi yang diterapkan negara Indonesia pada era


reformasi ini adalah Demokrasi Pancasila, dengan karakteriik
sebagai berikut.
a) Pemilu lebih demokratis dari sebelumnya
b) Rotasi kekuasaan dilaksanakan dari tingkat pusat hingga
tingkat desa
c) Rekrutmen politik dilakukan secara terbuka
d) Sebagian besar hak dasar rakyat terjamin

Anda mungkin juga menyukai