Anda di halaman 1dari 13

UJI AKTIVITAS EKSTRAK Daun DUKU (Lansium

domesticum) SEBAGAI INSKTISIDA NABATI HAMA


Thrips sp. PADA TANAMAN
CABAI (Capsicum annum L.)

Disusun oleh :
Felis Maryana (061117009)
LATAR BELAKANG
Tanaman duku memiliki potensi sebagai
insektisida nabati, beberapa golongan
senyawa yang diketahui memiliki aktivitas
Penggunaan insektisida kimia secara sebagai insektisida, yaitu terpenoid,
terus menerus memungkinkan alkaloid, flavonoid dan saponin ditemukan
munculnya resistensi serangga target terkandung dalam tanaman duku (Maryanti,
dan berdampak kepada pencemaran 2009).
lingkungan. Kesadaran masyarakat
akan dampak negatif insektisida
terhadap lingkungan juga semakin
berkembang. Hal tersebut telah Hama merupakan binatang perusak
mendorong dalam pencarian tanaman budidaya yang berguna untuk
insektisida yang lebih aman kesejahteraan manusia. Tanaman yang
(Tanwirotun. dkk, 2015). mudah terserang hama adalah tanaman
sayuran dan buah – buahan (Leatemia. dkk.
2011).
TUJUAN MANFAAT

Penelitian ini bertujuan untuk Hasil penelitian ini diharapkan


mengetahui aktivitas dapat menambah informasi
insektisida nabati daun ilmiah dalam bidang pertanian
Lansium domesticum sebagai dimana insektisida dapat
anti serangga bagi hama Thrips terbuat dari bahan alami yang
sp. pada tanaman cabai. dapat dimanfaatkan seperti
pada spesies Lansium
domseticum serta untuk
mengurangi penggunaan
bahan kimia dalam pembuatan
insektisida.
Tanaman duku (Lansium domesticum
Corr var)
• termasuk ke dalam famili Meliaceae dan
merupakan tanaman musiman yang tumbuh di
wilayah tropis terutama Asia Tenggara,
seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan
Indonesia
• Duku merupakan tanaman hortikultura dan
primadona buah tropis serta mempunyai nilai
komersial yang cukup tinggi
• Komponen pada duku yang diketahui
memiliki efek pestisida tersebut adalah
golongan alkalloid. Flavonoid dan saponin
Tumbuhan yang tumbuh di Indonesia ini kaya
akan senyawa tersebut dengan beragam
bioaktivitasnya
• Manfaat Tanaman Duku • Insektisida
Sebagai pestisida, duku Insektisida yaitu semua bahan
dapat memberikan efek atau campuran bahan yang
mortalitas dan antimakan digunakan untuk mencegah,
(antifeedant) pada serangga. merusak, menolak atau
Komponen pada duku yang mengurangi serangga hama.
diketahui memiliki efek Insektisida merupakan
pestisida tersebut adalah pestisida atau bagian dari
golongan alkaloid flavonoid pestisida yang berfungsi untuk
dan saponin. Tumbuhan mengendalikan dan
yang tumbuh di Indonesia mengontrol hama serangga.
ini kaya akan senyawa insektisida dibedakan menjadi
tersebut dengan beragam dua, yaitu insektisida kimia
bioaktivitasnya. (Kishore. dan insektisida nabati
dkk, 2013) (Joharina & Alfiah, 2010).
Hama Thrips sp

Thrips sp. adalah serangga yang termasuk


dalam ordo Thysanoptera (serangga bersayap
duri/umbai), Famili Tripidae dan Genus
Megalurothrips (Boror et al.,1996). Thrips
mempunyai ukuran tubuh kecil dan langsing,
panjang tubuh sekitar 0,5–5 mm. Tipe alat
mulut adalah penghisap-penggesek.
Makanan yang ditelan biasanya dalam bentuk
cairan. Antena pendek, empat sampai
sembilan ruas. Thrips mengalami
metamorfosa yang tidak sempurna, dua
instar pertama tidak bersayap disebut larva; Kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh
instar ketiga disebut prepupa, sedang instar hama Thrips sp. akan menyebabkan
keempat disebut pupa, dan tahapan perubahan warna dan bentuk serta ukuran
selanjutnya adalah dewasa. (Kalshoven,1981). daun tanaman cabai. Hama Thrips sp.
merusak tunas, daun, dan bunga dengan
menusuk jaringan tanaman dan mengisap
cairan tanaman (Kalshoven,1981).
METODE
PENELITIAN K (+) = pemberian
insektisida sintetis;
K (-) = pemberian aquadest;
P1 = pemberian ekstrak
Penelitian ini menggunakan daun Lansium domesticum
Rancangan Acak Kelompok dengan konsentrasi 100
dengan 6 kelompok gr/liter / 10%
perlakuan yaitu : 4 kelompok P2 = pemberian ekstrak
perlakuan dan 2 kelompok daun Lansium domesticum
kontrol. Masing masing dengan konsentrasi 150
perlakuan dilakukan 4 kali gr/liter / 15%
pengulangan P3 = pemberian ekstrak
daun Lansium domesticum
nipis dengan konsentrasi
200 gr/liter / 20%
P4 = pemberian ekstrak
daun Lansium domesticum
dengan konsentrasi 250
gr/liter / 25%
Alat :

sprayer Blender Timbangan Botol kaca

Kertas label Kain saringan Sweeping net Kandang


Bahan :

Daun Lansium
domesticum Sabun colek Air

Hama Thrips sp • Tanaman cabai


PROSEDUR KERJA

Persiapan Ekstraksi

Persiapan Hewan Uji

Persipan Tanaman Uji


• Pengujian Terhadap Hama
Ekstrak yang telah siap dibuat takaranya menjadi 6
perlakuan K (+) = Kontrol +, K (-) = Kontrol (-), P1 = 100 gr/liter,
P2 = 150 gr/liter, P3 = 200 gr/liter, P4 = 250 gr/liter. Kemudian
larutan buatan disemprotkan ke masing-masing tanaman cabai
yang berumur 4 bulan dalam kandang sesuai dengan perlakuan
setiap kandang pelindungnya, tanaman cabai pada kandang yang
telah disemprot dimasukan 15 hama Thrips sp. setelah itu
dilakukan pengamatan setiap hari selama 7 hari dan diamati
berapa mortalitas hama yang mati pada setiap kandangnya. Data
yang diperoleh akan dianalis dengan uji beda nyata ANAVA pada
skala kepercayaan 95% (Fα = 0,05).
DAFTAR PUSTAKA
• Borror, D.J., C.A. Triplehorn, N.F. Johnson. (1996). Pengenalan Pelajaran
Serangga. Edisi keenam.Penerjemah Soetiyono Partosoedjono. Gajah
MadaUniv. 1083p.
• Joharina A.S & Alfiah S. (2010). Analisis Deskriptif Insektisida Rumah Tangga
Yang Beredar Di Masyarakat. ;4(1):1-10
• Kalshoven, L.G.E. (1981). Pest of Crops in Indonesia, P.T. Ichtiar Baru-Van
Hoeve, Jakarta
• Kishore N, Mishra BB, Tiwari VK, Tripathi V, Lall N. (2013). Natural products as
leads to potential mosquitocides. Phytochemical Review. 13:587627.doi:
10.1007/s11101-013-9316-2.
• Leatemia, J. A. & R. Y. Rumthe. (2011). Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama
pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur,
Propinsi Maluku. Jurnal Agroforestri 6 (1) : 52 – 56.
• Mayanti, Tri. (2009) Kandungan Kimia dan Bioaktivitas Tanaman Duku.
Bandung: Unpad Press.
• Tanwirotun Ni’mah, Reni Oktarina, Vivin Mahdalena, Desy Asyati. (2015).
Potensi Ekstrak Biji Duku (Lansium domesticum Corr) terhadap Aedes aegypt
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 43, No. 2, Juni 2015 : 131 – 136.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai