Anda di halaman 1dari 8

KEKUATAN KONTEKS SOSIO-KULTURAL DI BEKASI

SEBAGAI PENGEMBANGAN MUTU PENIDIDIKAN

SETIAWAN ARIF WIJAYANTO


DISUSUN
SIGIT RAHMAT PRABOWO
OLEH
KHELLY OCTAVENI HARIS SETIOWATI
kekuatan konteks sosio-kultural di Bekasi Anda
yang sejalan dengan pemikiran KHD
Sekilas Pemikiran Konsep Ki Hadjar Dewantara pada sistem among mengatakan bahwa sistem among yang berjiwa
KHD tentang kekeluargaan bersendikan 2 dasar, yaitu: pertama, kodrat alam sebagai syarat kemajuan dengan secepat-
cepatnya dan sebaik-baiknya; kedua, kemerdekaan sebagai syarat menghidupkan dan menggerakkan
Pendidikan kekuatan lahir dan batin anak agar dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak
merdeka. (Henricus Suparlan : 2015)

Bekasi Kota Industri

Bekasi adalah Kota multikultural, dimana didalamnya


GAMBARAN banyak terdapat berbagai suku, etnis, agama
MASYARAKAT
BEKASI Masyarakat Bekasi adalah masyarakat yang terbuka (permisif)
SEBAGAI
KODRAT ALAM Arus informasi cepat dan Dinamis Dekat Dengan Perkotaan Sehingga
A. Tidak kesulitan sinya
B. Fasilitas memadai
kekuatan konteks sosio-kultural di Bekasi Anda
yang sejalan dengan pemikiran KHD
KEBUDAYAAN BEKASI YANG SESUAI DENGAN PEMIKIRAN KHD
Saling membantu ketika membangun rumah / pesta adat pernikahan, sunatan dll, dengan cara menawarkan
bantuan barang dan kemudian biasanya dibalas kembali oleh orang yang dibantu sebelumnya.
NARO /
Nilai yang bisa diambil adalah: kekeluargaan, gotong royong, inisiatif, dan saling
MENARUH
menghormati

Membawakan hantaran ketika menjelang munggahan ( 1 hari sebelum puasa) dan


ketika menjelang lembaran (Idul Fitri)
NYOROG
Nilai yang bisa diambil adalah: kekeluargaan, saling menghormati, menjaga
silaturahmi

Seni drama yang membawakan sejarah / keseharian warga Bekasi bergaya komedi,
“TOPENG” diwilayah Bekasi yang lain sering disebut juga Bobodoran
DRAMA KHAS Nilai yang bisa diambil adalah: Menyampaikan informasi dengan riang, bersifat
BEKASI terbuka terhadap perubahan yang sifatnya positif
PEMIKIRAN KHD DAPAT DIKONTEKSTUALKAN SESUAIKAN DENGAN NILAI-NILAI LUHUR
KEARIFAN BUDAYA BEKASI YANG RELEVAN MENJADI PENGUATAN KARAKTER MURID
SEBAGAI INDIVIDU SEKALIGUS SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT PADA KONTEKS LOKAL
SOSIAL BUDAYA DI DAERAH ANDA

Dalam pengembangan dan penerapan pendidikan di Bekasi perlu di


sesuaikan dengan tantangan zaman olehkarenannya perlu
dikembangkan dengan beberapa aspek diantarannya:
Mengembangkan pendidikan yang berpihak pada anak

Berpikir kritis

Mandiri

Komunikasi

Kolaborasi
Satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau
sekolah sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di Bekasi

Hasil Diskusi Kami akhirnya kami memilih Budaya

“Naro”
di Bekasi sebagai budaya positif yang nantinya menebalkan laku murid dalam
pembelajarannya disekolah

Melalui pengembangan semangat “Naro” disekolah diharapkan peserta didik memiliki


semangat maju bersama belandasakan asas kekeluargaan, dan saling menghormati
segala perbdan yang ada. Melalui semanta naro ini juga diharapkan mampu
mengembangkan semangat aktif dari peserta didik untuk saling membantu bagi semua
yang mebutuhkan.
PENERAPAN SEMANGAT “NARO” PADA PEMBELAJARAN DISEKOLAH

Penerapan Penerapan Menerapkan kerja keompok untuk melatih kerja sama


Dalam Kooperatif
Pembelajaran Learning Membiasakan diskusi untuk meningkatkan softskill

Penerapan Dalam Peserta didik menjadi anggota koprasi sekolah dan aktif dalam kegaiatan
kegiatan sosial Dipungut dana sosial yang dananya dari peserta didik digunakan sebagai
sekolah dana bersama bagi pesertadidik yang memerlukan dan juga dana sosial

Bantuan Perlengkapan Sekolah


CONTOH Rantang Bencana Untuk Peserta Didik
KEGIATAN Ramadhan Banjir Tidak Mampu
HASIL DISKUSI
• BU DWI: Penerapan naro pada kegiatan pembelajaran ekstrakulikuler /
intrakulikulernya seperti apa?
Jawab:
• KHELLY : Yang diambil dari sifat gotong royong nantinya dikembangkan pada kegiatan
disekolah jadi focus pada nilainya kemudian dikembangkan pada sekolah, bukan
menerapkan buadaya naro disekolah.
• SIGIT : Penerapan apat berupa pengembangan Dana sosial atau tabungan bersama untuk
digunakan kegiatan sosial
Menambah:
• DWI : Menyelipkan karakter “ dalam berkegiatan harus bersumbangsih
• PA LULU: Untuk warga yang tidak mampu bagaimana cara meminta balas jasa
dengan baik.
JAWAB:
Sigit: Kita perlu pesimis dari unsur negatif yang ada pada budaya yang kita akan anut, yang
perlu kita tegaskan semangat positif yang kita ingin tanamkan dan kita perlu ajarkan bahwa
• PA MANSUR: DALAM PENERAPAN MENEMUKAN HAMBATAN DALAM
ADAPTASI PENERAPAN BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN DISEKOLAH ?
Jawab:
• WAWAN: Pembudayaan peserta didik dan siswanya, jadi selain dari sekolah dan
lingkungan tumbuh anak tidak kosong, maka perlu upaya untuk mengsingkronkan nilai
dasar tersebut dengan nilai yang kita akan terapkan.
• KHELLY : Guru harus menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada siswanya, untuk
itu ia perlu mempunyai podasi yang kuat dulu sehingga ia menjadi contoh dan
mentransformasi niai karakter pada peserta didik dengan baik.

Sanggah Pa Mansur: tapi warga Bekasi adalah mayarakat multicultural yang sulit di
satukan banyak pendatang datang, banyak konflik terjadi dan lain-lain.
Jawab:
Sigit: Yang perlu dilakukan adalah memberikan tempat dimana peserta didik dapat
melihat keberagaman yang indah, dan ada orang yang mencontohkan bagaimana
menyikapi perbedaan. Dimana tempatnya jawabannya di “Sekolah”. Siapa orang yang
menjadi role model bagi siswa jawabannya adalah “Guru”

Anda mungkin juga menyukai