Anda di halaman 1dari 16

Presentasi Tugas

Pancasila

- Kelas D3-TI-A -
Topik Materi :
Membahas tentang Topik Dinamika
Konstitusi dan Hukum di Indonesia.
• Latar Belakang.
• Manfaat dan Tujuan.
• Pengertian.
• Pembahasan.
• Permasalahan.
• Solusi permasalahan.
• Contoh kasus.
Latar Belakang
Dinamika Konstitusi di Indonesia terjadi sebagai respons terhadap perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di negara ini.
Beberapa latar belakang terjadinya dinamika konstitusi di Indonesia antara lain:

• Perubahan Sosial dan Politik: Dinamika konstitusi di Indonesia terkait erat dengan perubahan sosial dan politik yang terjadi di negara
ini. Misalnya, perubahan konstitusi pertama terjadi pada tahun 1999 setelah jatuhnya rezim Orde Baru

• Perubahan ini mencerminkan perubahan politik yang signifikan di Indonesia. Tuntutan Masyarakat: Dinamika konstitusi juga
dipengaruhi oleh tuntutan masyarakat akan perubahan. Misalnya, perubahan konstitusi kedua terjadi pada tahun 2002 sebagai
respons terhadap tuntutan masyarakat untuk memperkuat lembaga perwakilan

• Perkembangan Hukum Tata Negara: Dinamika konstitusi juga terjadi sebagai hasil dari perkembangan hukum tata negara. Misalnya,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengalami empat perubahan sejak disahkan pada tanggal 18
Agustus 1945

• Penguatan Lembaga Perwakilan: Dinamika konstitusi juga terkait dengan upaya untuk memperkuat lembaga perwakilan dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia. Misalnya, perubahan konstitusi ketiga terjadi pada tahun 2002 untuk memperkuat Dewan Perwakilan
Daerah (DPD)

• Pengaruh Teori Perubahan Konstitusi: Dinamika konstitusi juga dipengaruhi oleh teori perubahan konstitusi. Misalnya, perubahan
konstitusi keempat terjadi pada tahun 2002 untuk memperkuat lembaga perwakilan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia

Dinamika konstitusi di Indonesia merupakan proses yang terus berlangsung dan akan terus berkembang seiring dengan perubahan
sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di negara ini. Perubahan konstitusi yang terjadi di Indonesia merupakan refleksi dari upaya
untuk memperkuat demokrasi dan memenuhi tuntutan masyarakat.
Latar Belakang
Hukum di Indonesia memiliki latar belakang yang berkaitan dengan sejarah, budaya, dan kebutuhan masyarakat. Berikut adalah beberapa
latar belakang terjadinya hukum di Indonesia:

• Sejarah: Hukum di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari hukum adat yang berlaku sebelum masa penjajahan hingga
hukum yang dibawa oleh penjajah Belanda. Setelah kemerdekaan, Indonesia menciptakan hukum yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

• Budaya: Hukum di Indonesia juga dipengaruhi oleh budaya yang ada di masyarakat. Misalnya, hukum adat masih berlaku di beberapa
daerah di Indonesia dan diakui oleh negara. Selain itu, agama juga mempengaruhi hukum di Indonesia, seperti hukum Islam yang
berlaku di Aceh.

• Kebutuhan Masyarakat: Hukum di Indonesia juga dibuat untuk mengatur perilaku masyarakat agar sesuai dengan nilai-nilai yang diakui
oleh negara. Hukum bertujuan untuk menciptakan kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan hukum bagi Masyarakat.

• Negara Hukum: Indonesia sebagai negara hukum memiliki prinsip-prinsip yang harus dijunjung tinggi, seperti pemisahan kekuasaan,
perlindungan hak asasi manusia, dan kepastian hukum. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar dalam pembuatan hukum di Indonesia.

• Perkembangan Zaman: Hukum di Indonesia juga mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan
masyarakat. Misalnya, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dibuat untuk memperhatikan perlindungan
hak asasi manusia di tingkat penyelidikan dan penyidikan.

Dalam pembuatan hukum di Indonesia, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi, seperti sejarah, budaya, kebutuhan masyarakat,
prinsip negara hukum, dan perkembangan zaman. Hukum di Indonesia bertujuan untuk menciptakan kepastian hukum, keadilan, dan
kemanfaatan hukum bagi masyarakat.
Manfaat & Tujuan
Mengetahui dinamika konstitusi dan hukum di Indonesia memiliki manfaat dan tujuan yang penting, antara lain:

• Memahami Sejarah dan Perkembangan Konstitusi di Indonesia: Dengan memahami sejarah dan
perkembangan konstitusi di Indonesia, kita dapat memahami bagaimana konstitusi di Indonesia terbentuk
dan berkembang seiring dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di negara ini.

• Meningkatkan Kesadaran Hukum: Mengetahui dinamika konstitusi dan hukum di Indonesia dapat
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Dengan memahami hukum dan konstitusi, masyarakat dapat
memahami hak dan kewajiban mereka serta menghindari pelanggaran hukum.

• Meningkatkan Kepastian Hukum: Dengan memahami dinamika konstitusi dan hukum di Indonesia, kita dapat
memahami bagaimana hukum diterapkan dan diubah di Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan kepastian
hukum dan memastikan bahwa hukum diterapkan secara adil dan merata.

• Meningkatkan Partisipasi Masyarakat: Dengan memahami dinamika konstitusi dan hukum di Indonesia,
masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembuatan hukum dan konstitusi. Hal ini dapat meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan negara dan memastikan bahwa kepentingan masyarakat diwakili
dalam hukum dan konstitusi.

• Meningkatkan Kualitas Hukum: Dengan memahami dinamika konstitusi dan hukum di Indonesia, kita dapat
memahami bagaimana hukum diterapkan dan diubah di Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan kualitas
hukum dan memastikan bahwa hukum yang dibuat dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan memahami dinamika konstitusi dan hukum di Indonesia, kita dapat memahami bagaimana hukum dan
konstitusi di Indonesia terbentuk dan berkembang seiring dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang
terjadi di negara ini. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran hukum, kepastian hukum, partisipasi masyarakat,
dan kualitas hukum di Indonesia.
Pengertian
Dinamika Konstitusi adalah perubahan dan perkembangan dalam sistem hukum dan ketatanegaraan suatu negara, termasuk
di Indonesia. Beberapa hal yang terkait dengan Dinamika Konstitusi di Indonesia adalah sebagai berikut:

• Sejarah Konstitusi di Indonesia: Konstitusi Indonesia sebagai sesuatu "revolusi grondwet" telah disahkan pada 18 Agustus
1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia Sejak saat itu, konstitusi Indonesia telah mengalami
beberapa perubahan dan amandemen.

• Jenis Konstitusi: Terdapat beberapa jenis konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, yaitu UUD 1945, UUDS 1950,
Konstitusi RIS 1949, dan UUD hasil amandemen.

• Proses Pembentukan Konstitusi: Pembentukan konstitusi di Indonesia penuh dengan perjuangan mulai dari proses
perancangannya hingga pengesahannya Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) membentuk
"hukum dasar" yang direncanakan diperuntukkan bagi negara Indonesia Merdeka. Hukum dasar hasil karya BPUPKI
kemudian dijadikan sebagai naskah Rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia dan akhirnya disahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

• Perubahan Konstitusi: Konstitusi Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dan amandemen sejak disahkan pada 18
Agustus 1945. Perubahan konstitusi bertujuan untuk menyempurnakan ketentuan fundamental ketatanegaraan Indonesia
sebagai pedoman utama dalam mengisi tuntutan reformasi dan memandu arah perjalanan bangsa dan negara pada masa
yang akan datang.

• Konstitusionalisme: Konstitusionalisme merupakan tema besar dalam buku "Konstitusionalisme dalam Dinamika Negara
Hukum" yang membahas konsep-konsep kunci yang mewarisi praktik bernegara secara modern, yaitu konstitusi, hak asasi
manusia, dan demokrasi.

Dalam Dinamika Konstitusi di Indonesia, terdapat perubahan dan perkembangan dalam sistem hukum dan ketatanegaraan
yang meliputi berbagai aspek seperti sejarah, jenis konstitusi, proses pembentukan konstitusi, perubahan konstitusi, dan
konstitusionalisme.
Pengertian
Hukum di Indonesia adalah sistem hukum dan ketatanegaraan yang terdiri dari
beberapa jenis hukum, yaitu hukum umum, hukum agama, dan hukum adat. Sistem
hukum Indonesia merupakan perpaduan beberapa sistem hukum agama, adat, dan
hukum negara Eropa terutama Belanda sebagai bangsa yang pernah menjajah
Indonesia selama 3,5 abad. Hukum di Indonesia menganut sistem hukum campuran
hukum umum, hukum agama, dan hukum adat. Hukum di Indonesia terdiri dari
beberapa jenis hukum, yaitu hukum pidana, hukum perdata, hukum tata negara, dan
hukum acara. Hukum Islam di Indonesia umumnya hanya mengatur aspek-aspek
hukum perdata, seperti dalam bidang perkawinan, kekeluargaan, dan warisan. Selain
itu, Indonesia juga menganut sistem hukum adat, hukum umum yang dimuat dalam
perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan bentuk hukum tertulis dari
aturan-aturan masyarakat dan adat, budaya setempat yang ada di wilayah Indonesia.
Pembahasan
Dinamika Konstitusi di Indonesia mengacu pada perubahan, perkembangan, dan tantangan yang dihadapi oleh konstitusi negara sejak
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Berikut adalah beberapa poin penting yang terkait dengan dinamika konstitusi di Indonesia:

• Periode 18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949: Undang-Undang Dasar 1945 ditetapkan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dan disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

• Periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950: Konstitusi negara berubah menjadi Undang-Undang Dasar Sementara 1950 setelah Indonesia
menjadi negara kesatuan yang berbentuk republic.

• Amandemen UUD 1945: Proses amandemen UUD 1945 dilakukan untuk mengakomodasi perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di
Indonesia. Amandemen ini dilakukan secara bertahap dan telah menghasilkan beberapa perubahan signifikan dalam konstitusi negara.

• Problematika Dinamika Konstitusi: Beberapa masalah yang muncul dalam dinamika konstitusi di Indonesia antara lain adalah perubahan
kekuasaan yang besar pada presiden, pasal multitafsir, kewenangan presiden dalam mengatur hal penting dalam undang-undang, dan
semangat penyelenggaraan negara yang belum didukung oleh ketentuan konstitusi.

• Tantangan Konstitusi: Tantangan yang dihadapi oleh konstitusi negara Indonesia antara lain adalah menghapus doktrin Dwi Fungsi ABRI,
menegakkan supremasi hukum, penghormatan HAM, dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

• Fungsi Konstitusi: Konstitusi negara memiliki fungsi sebagai landasan penyelenggaraan negara, membatasi kekuasaan pemerintah, dan
menjamin hak asasi warga negara.
Pembahasan
Hukum di Indonesia adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku
masyarakat. Indonesia merupakan negara hukum, dan setiap warga negara Indonesia harus mematuhi aturan hukum yang berlaku di
Indonesia. Berikut adalah pembahasan tentang hukum di Indonesia secara lengkap:

• Sistem Hukum: Hukum di Indonesia menganut sistem hukum campuran yang terdiri dari hukum umum, hukum agama, dan hukum
adat. Sistem hukum ini memiliki kontribusi awal terhadap pengembangan hukum di Indonesia, yang terdiri dari sistem hukum Eropa

• Jenis Hukum: Ada banyak jenis hukum di Indonesia, termasuk Undang-Undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan
peraturan daerah. Hukum pidana di Indonesia bersumber pada hukum tertulis dan tidak tertulis, meskipun Indonesia belum memiliki
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Hukum lingkungan juga merupakan bagian dari hukum di Indonesia.

• Hukum Acara Pidana: Hukum acara pidana adalah hukum yang mengatur tentang tata cara beracara (berperkara di badan peradilan)
dalam lingkup hukum pidana. Hukum acara pidana di Indonesia diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (UU nomor 8
tahun 1981). Asas-asas di dalam hukum acara pidana di Indonesia antara lain adalah asas memperoleh bantuan hukum, asas terbuka,
dan asas pembuktian.

• Hukum Islam: Hukum Islam di Indonesia umumnya hanya mengatur aspek-aspek hukum perdata, seperti pernikahan Islam dan
pembagian warisan. Provinsi Aceh merupakan satu-satunya provinsi yang menerapkan hukum pidana Islam dalam Pengadilan Agama
setempat.

• Tata Hukum: Tata hukum Indonesia adalah tatanan peraturan hukum yang sejarahnya terbagi atas masa prapenjajahan, penjajahan,
hingga kemerdekaan. Tata hukum Indonesia terdiri dari aturan-aturan hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa, dan aturan-
aturan itu saling berhubungan dan saling menentukan.

• Tanggapan Masyarakat: Masyarakat Indonesia memiliki tanggapan yang beragam terhadap sistem hukum di Indonesia. Beberapa
masyarakat menganggap bahwa hukum di Indonesia hanya wacana belaka, sementara yang lain menyadari pentingnya mematuhi
hukum untuk menjaga keteraturan dan keadilan dalam Masyarakat.
Permasalahan
Permasalahan dinamika konstitusi di Indonesia meliputi beberapa hal, antara lain:

• Kekuasaan Presiden yang Terlalu Besar: Salah satu permasalahan dalam dinamika konstitusi di Indonesia adalah
kekuasaan presiden yang terlalu besar. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan
pelanggaran hak asasi manusia.

• Pasal Multitafsir: Pasal multitafsir dalam konstitusi Indonesia seringkali menimbulkan perbedaan interpretasi
dan penafsiran yang berbeda-beda. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpastian hukum dan kesulitan dalam
penerapan hukum.

• Kewenangan Presiden dalam Mengatur Hal Penting dalam Undang-Undang: Konstitusi Indonesia memberikan
kewenangan kepada presiden untuk mengatur hal penting dalam undang-undang. Namun, hal ini dapat
menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia.

• Semangat Penyelenggaraan Negara yang Belum Didukung oleh Ketentuan Konstitusi: Konstitusi Indonesia
menetapkan semangat penyelenggaraan negara yang demokratis dan berkeadilan. Namun, semangat ini belum
sepenuhnya didukung oleh ketentuan konstitusi, sehingga masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia dan
ketidakadilan dalam sistem hukum.

• Tantangan Konstitusi: Tantangan yang dihadapi oleh konstitusi Indonesia antara lain adalah menghapus doktrin
Dwi Fungsi ABRI, menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia, dan pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

• Perubahan Konstitusi: Proses perubahan konstitusi di Indonesia seringkali memakan waktu yang lama dan sulit
dilakukan. Hal ini dapat menghambat perkembangan dan penyesuaian konstitusi dengan perubahan sosial,
politik, dan ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Solusi Permasalahan
Berikut adalah beberapa solusi permasalahan dinamika konstitusi di Indonesia:

• Meningkatkan Partisipasi Masyarakat: Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan dan perubahan konstitusi
dapat membantu mengurangi kekuasaan presiden yang terlalu besar dan memastikan bahwa kepentingan masyarakat diwakili
dalam konstitusi.

• Meningkatkan Keterbukaan: Meningkatkan keterbukaan dalam proses pembuatan dan perubahan konstitusi dapat membantu
mengurangi pasal multitafsir dan memastikan bahwa proses pembuatan dan perubahan konstitusi dilakukan secara transparan
dan akuntabel.

• Meningkatkan Pengawasan: Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan konstitusi dapat membantu mengurangi
penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini dapat dilakukan melalui lembaga pengawas yang
independen dan kuat.

• Meningkatkan Pendidikan Hukum: Meningkatkan pendidikan hukum di Indonesia dapat membantu meningkatkan kesadaran
hukum masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat memahami hak dan kewajiban mereka serta menghindari pelanggaran
hukum.

• Meningkatkan Kualitas Hukum: Meningkatkan kualitas hukum di Indonesia dapat membantu memastikan bahwa hukum yang
dibuat dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat mengurangi ketidakpastian hukum.

• Meningkatkan Kesadaran Konstitusional: Meningkatkan kesadaran konstitusional masyarakat dapat membantu memastikan
bahwa masyarakat memahami hak dan kewajiban mereka serta menghindari pelanggaran konstitusi. Hal ini dapat dilakukan
melalui pendidikan dan kampanye kesadaran konstitusional.
Permasalahan
Berikut adalah beberapa permasalahan hukum di Indonesia:

Kelemahan Sistem Hukum: Sistem hukum di Indonesia sering dikritik karena kelemahannya, termasuk kurangnya
infrastruktur dan sumber daya, peraturan hukum yang tidak jelas, dan kecenderungan keputusan hukum yang
dipengaruhi oleh kepentingan politik.

Kurangnya Karakter dalam Sistem Hukum: Salah satu masalah terbesar dalam sistem hukum Indonesia adalah
kurangnya karakter. Proses seleksi dan penegakan hukum semakin ketat dan kompleks, sehingga mengakibatkan
hilangnya karakter dalam sistem tersebut.

Kurangnya Fasilitas dan Infrastruktur Hukum yang Memadai: Fasilitas dan infrastruktur hukum di Indonesia
seringkali tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan populasi yang besar dan beragam. Hal ini dapat
menyebabkan berbagai masalah hukum dan tantangan di negara tersebut.

Korupsi: Korupsi merupakan masalah hukum yang signifikan di Indonesia dan telah menjadi masalah besar bagi
negara tersebut. Hal ini berdampak negatif pada ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.

Penegakan Hukum yang Tidak Memadai: Penegakan hukum yang lemah merupakan masalah hukum lainnya di
Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya sumber daya, korupsi, dan
kurangnya koordinasi antara berbagai lembaga penegak hukum.

Kompleksitas Sistem Hukum: Kompleksitas sistem hukum di Indonesia juga menjadi tantangan. Negara ini memiliki
kombinasi hukum tertulis dan tidak tertulis, termasuk hukum adat, yang dapat membuat orang sulit memahami
dan menavigasi sistem hukum.
Solusi Permasalahan
Berikut beberapa kemungkinan solusi untuk mengatasi permasalahan hukum di Indonesia:

• Mengutamakan keadilan sebagai nilai utama: Dalam praktik hukum di Indonesia, terdapat kecenderungan aparat penegak hukum
berpikir secara legalistik dan sering mengedepankan kepastian hukum dibandingkan keadilan. Pentingnya mengedepankan
keadilan sebagai nilai terpenting dalam sistem hukum.

• Menerapkan keadilan restoratif: Keadilan restoratif yang menitikberatkan pada tanggung jawab pelaku dan pemulihan korban dan
masyarakat, dapat menjadi solusi permasalahan pidana di Indonesia. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip restitusi dan
reparasi.

• Memperkuat penegakan hukum yang berkeadilan: Penegakan hukum tidak hanya fokus pada penegakan hukum, namun juga
mempertimbangkan keadilan. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan aparat penegak hukum untuk
memastikan mereka memiliki pemahaman yang komprehensif tentang hukum dan penerapannya dalam mencapai keadilan.

• Mengatasi permasalahan dalam penegakan hukum: Ada beberapa permasalahan dalam penegakan hukum di Indonesia yang
perlu diatasi, seperti kecenderungan penegakan hukum tanpa mencapai keadilan dan penegakan keadilan tanpa dasar hukum.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara lembaga penegak hukum dan
lembaga peradilan.

• Meningkatkan peran lembaga peradilan: Lembaga peradilan memainkan peran penting dalam menegakkan hukum dan menjamin
keadilan. Untuk memperkuat sistem peradilan, perlu diberikan kebebasan kepada hakim untuk mengambil keputusan
berdasarkan hukum dan keadilan, serta meningkatkan kapasitasnya melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

• Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam mencari solusi: Mencari solusi terhadap permasalahan hukum memerlukan
keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pakar hukum, akademisi, pejabat pemerintah, dan perwakilan organisasi
masyarakat sipil. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi, seminar, dan lokakarya untuk bertukar pikiran dan perspektif terhadap
permasalahan hukum.
Contoh Kasus
Berikut ini adalah beberapa contoh dinamika konstitusi yang terjadi di Indonesia:

• UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949): Undang-Undang Dasar yang
pertama kali disahkan setelah kemerdekaan Indonesia. Pada awalnya, UUD 1945
mengatur negara dalam bentuk kesatuan, namun kemudian berubah menjadi negara
federal dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 27 Desember 1949.

• UUD RIS / Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950): Konstitusi
yang berlaku selama periode negara federal. Konstitusi ini disahkan melalui Keputusan
Presiden pada 13 Januari 1950 dan diundangkan pada 6 Februari 1950. Setelah
Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, UUD RIS tidak berlaku lagi.

• Amandemen UUD 1945: Sejak pertama kali disahkan, UUD 1945 telah mengalami
sejumlah perubahan melalui proses amandemen. Hingga saat ini, UUD 1945 telah
mengalami empat kali amandemen, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.

• Perubahan status Aceh dan Papua: Selain melalui amandemen UUD 1945, dinamika
konstitusi di Indonesia juga terjadi melalui perubahan status daerah khusus, seperti
Aceh dan Papua. Perubahan status ini mempengaruhi hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah, serta mengharuskan adanya penyesuaian dalam konstitusi.
Contoh Kasus
Berikut beberapa contoh kasus hukum di Indonesia:

• Kasus Nenek Minah: Pada tahun 2008, kasus susu formula yang
terkontaminasi menimbulkan kegemparan ketika Mahkamah Agung
membatalkan pembebasan seorang perempuan bernama Prita
Mulyasari, yang dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena
pencemaran nama baik.

• Kasus Kriminalisasi Pemulung: Kasus ini berkisah tentang kriminalisasi


pemulung dan keterlibatannya dalam ujian nasional (UN) tahun 2009.
Terobosan hukum dalam kasus ini adalah pertama kalinya putusan
fenomenal dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

• Kasus Pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan Kopi Sianida: Pada


tahun 2016, pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang meninggal setelah
minum kopi di sebuah kafe di Jakarta cukup menarik perhatian. Jessica
Kumala Wongso, salah satu teman Mirna yang hadir saat itu, kemudian
divonis bersalah atas tindak pidana tersebut.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai