Anda di halaman 1dari 38

Solid Handling

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2021
Solid handling.
the science of storing and transporting solids.

2
Solid handling.
the science of storing and transporting solids.

• Bahan fasa padat ditemukan di sebagian besar proses kimia.


• Makanan, pupuk, polimer, sebagian besar produk farmasi, mineral, batu bara,
biomassa, dan bahan daur ulang adalah produk/bahan fasa padat .
• Peralatan yang digunakan untuk memproses padatan mengonsumsi lebih banyak
daya (biasanya dalam bentuk listrik) dan lebih mungkin mengalami kegagalan
mekanis.
• Padatan dapat membentuk debu selama pemrosesan, yang menyebabkan
keselamatan, kebersihan industri, dan bahaya lingkungan yang harus dikontrol
dan dimitigasi dengan hati-hati.

3
Properties of Solid Particles.

4
5
DENSITY

 Untuk padatan, dikenal beberapa istilah untuk menyatakan densitas:

1. True density

2. Bulk density

3. Apparent density
6
DENSITY

Volume seluruhnya = Volume tumpukan


Volume seluruhnya = Volume (padatan + void
eksternal + void internal)

• Distribusi ukuran akan mempengaruhi volume rongga, sehingga mempenga-


ruhi pula bulk density.
• Hubungan volume rongga dengan volume total tumpukan dinyatakan dalam
porositas.
7
SPECIFIC GRAVITY

 Specific gravity merupakan perbandingan ρ bahan dengan ρ bahan referensi.

 ρ referensi ini biasanya ρ air pada 4°C.


8
HARDNESS

 Hardness merupakan kekerasan bahan, dinyatakan dalam skala Mohs.


 Hardness merupakan kekuatan bahan terhadap goresan untuk mineral,
sedangkan hardness merupakan kekuatan bahan terhadap lekukan untuk
logam dan plastik .
9
BRITTLENESS/FRIABILITY

 Brittleness yaitu ukuran mudah tidaknya suatu bahan untuk dapat pecah.
 Brittleness tidak selalu sama dengan kriteria dalam hardness, contoh:
• Plastik mempunyai sifat mudah melekuk (hardness kecil), tetapi tidak
mudah pecah.
• Gipsum mempunyai sifat mudah tergores tetapi tidak mudah pecah.
 Brittleness merupakan kebalikan dari toughness.
 Toughness adalah kekuatan sifat logam terhadap perambatan retak bahan.
10
MOISTURE CONTENT

 Di bawah 3 – 4% berat  padatan mineral kering  tidak mengalami kesulitan


dalam size reduction

 Di atas 4% berat  padatan lengket  menyumbat peralatan

 Di atas 50% berat  wet size reduction


11
ANGLE OF REPOSE

Angle of repose adalah sudut menurun tercuram


dari sebuah tumpukan bahan relatif terhadap bidang
horisontal bahan. Angel of repose berada di antara 0
dan 90°.

Angle of repose digunakan dalam mendesain alat


dan mesin yang menangani dan mengolah bahan
berbentuk partikel, seperti hopper dan silo yang
digunakan untuk menampung, dan sabuk
konveyor yang digunakan untuk memindahkan
bahan.
Solid handling.

1. Alat Pengangkut,

2. Alat Pengumpan,

3. Alat Penyimpan.

Pustaka :

 Brown, 1954, Unit Operations.

 Perry, 1997, Chemical Engineers Handbook, 7th ed.

 Wallas, 1988, Chemical Procesess Selection & Design.


12
STORAGE PILES 13

 Storage piles merupakan tempat penyimpanan


dengan cara menumpuk material padat, di
tempat terbuka maupun tertutup.

 Biasanya jenis material padat dari tumpukan


tersebut adalah material yang tidak
terpengaruh dengan perubahan cuaca.

 Jenis batu-batuan serbuk misalnya, sering


disimpan dengan cara ini.
• Cara paling sederhana untuk menyimpan raw bulk solid.

• Cocok untuk penyimpanan jangka panjang untuk bahan yang tidak rusak saat
terkena elemen udara/air; misalnya, timbunan stok batu bara di tambang dan
pembangkit listrik.

• Untuk timbunan stok besar, fasilitas permanen biasanya dipasang untuk


mendistribusikan dan mereklamasi material; travelling gantry crane, grabs, dan drag
scrapers, feeding belt conveyor digunakan.

• Untuk penyimpanan kecil dan sementara, sekop mekanis, front-end loaders, dan truk
dapat digunakan.

• Penyimpanan dalam ruangan (indoor storage) digunakan untuk menimbun produk


musiman seperti pupuk yang larut dalam air sehingga tidak dapat disimpan di luar.

14
Lihat video:
https://www.youtube.com/watch?v
=HMBgbluk6jg

15
Pengaturan discharge

16
bucket-wheel reclaimer

17
ESTIMASI SIZE STOCKPILE

Conical Stockpile Capacity


1. Diameter known
Diameter (D) 10 ft
Angle of Repose (A) 40 deg
Height (H) 4.20 ft
Volume 109.84 cubic ft
Bulk Density 55 lbs/ft^3
Tonnage 3.02 Tons (short)
2. Height known
Height (H) 8.66 ft
Angle of Repose (A) 40 deg
Diameter (D) 20.64 ft

Volume 965.95 cubic ft


Bulk Density 55 lbs/ft^3 18
Tonnage 26.56 Tons (short)
ESTIMASI SIZE STOCKPILE

Stockpile w/ Conical Ends Capacity


1. Diameter known
Diameter (D) 10 ft
Length (L) 20 ft
Angle of Repose (A) 40 deg
Height (H) 4.20 ft
Volume 529.39 cubic ft
Bulk Density 55 lbs/ft^3
Tonnage 14.56 Tons (short)

2. Height known
Height (H) 8.66 ft
Length (L-D) 10 ft
Angle of Repose (A) 40 deg
Diameter (D) 20.64 ft
Total Length (L) 30.64 ft
Volume 2,753.48 cubic ft
Bulk Density 55 lbs/ft^3
19
Tonnage 75.72 Tons (short)
STORAGE BINS, SILOS, AND HOPPERS 20

 Alat penyimpanan berjenis Bin, Silo, dan Hopper; untuk menyimpan zat padat yang
bisa terpengaruh cuaca, cepat rusak terkena udara, bisa larut dalam air, atau zat
lainnya yang berbahaya.
 Perbedaan dapat dilihat dari ukuran dan diameter tangki.
 Bin adalah bejana berdinding vertikal yang digunakan untuk menyimpan padatan.
 Sebagian besar Bin memiliki hopper berbentuk kerucut di bagian dasarnya,
meskipun ada juga yang memiliki alas yang rata (flat).
 Bin besar dengan rasio tinggi terhadap diameter lebih besar dari 1,5 juga
disebut silo.
 Silo digunakan untuk produk pertanian, semen, dan mineral curah biasanya
menampung 50 hingga 1000 metrik ton padatan dan biasanya dibangun dari beton
bertulang (reinforced concrete).
 Storage vessel terdiri dari BIN dan HOPPER.

 BIN adalah bagian atas vessel dan memiliki sisi


vertikal.

 HOPPER, yang memiliki setidaknya satu sisi


miring, adalah bagian antara bin dan outlet
vessel.

 Tempat penyimpanan ini berupa wadah dengan


material berbahan baja dan memiliki penutup /
seal yang kuat.

21
 Silo beton skala besar sering
digunakan untuk menyimpan
material selama berhari-hari,
berminggu-minggu, atau bahkan
berbulan-bulan.

22
HOPPER 23

 Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan digunakan untuk menumpuk
sementara sebelum zat dialirkan ke proses selanjutnya.

 Hopper dapat berbentuk seperti lingkaran, persegi panjang atau bujur sangkar.

 Merupakan bagian dari sistem pengumpanan


(hopper, feeder).

 https://www.youtube.com/watch?v=ShRplUE
DZwU
24
 Relation between mass and funnel flows for conical hopper.

25
Material-Flow Characteristics 26

 Mass Flow : semua material dalam vessel bergerak setiap kali ada yang ditarik.

 Funnel Flow : hanya sebagian dari bahan mengalir (biasanya di saluran atau lubang
di tengah sistem) ketika materi apa pun ditarik.
 Gerakan material terjadi di sepanjang dinding bin.

 Mass flow tidak terjadi dalam bin flat-bottomed, dan hanya akan
terjadi di bagian bawah bin.

 Mass flow bin memiliki sudut dinding yang jauh lebih curam
daripada funnel flow bin  semua material bergerak pada saat
yang sama.

27
28
 Semua pergerakan terjadi melalui inti, tanpa pergerakan bahan
yang terdapat di dinding bin.

 Material paling atas mengalir melalui saluran aliran tengah 


first in, last out.

 Funnel flow biasanya terjadi dalam bin ketika rasio tinggi


terhadap diameter material kurang dari 1,5 - 2,0.

 Dapat terjadi pada flat bottomed bin atau bin dengan funnel
flow hoppers.

A funnel flow hopper is a hopper in which the flow channel occurs


within the stagnant grain and not along the sloping hopper walls.
29
 Dapat terjadi kegagalan aliran:

 Bridging, arching, rat-hole

30
31
Mass flow rate of solids 32

 Laju aliran massa padatan dari open conical hopper atau flat-bottomed bin telah terbukti
konstan dan tidak tergantung pada diameter bejana, D, atau kedalaman padatan, H, selama H
> D (Brown dan Richards, 1959 ) dan D> 2.5Do, dimana Do adalah diameter bukaan di dasar
vessel.

 The flowing density is typically 10% to 20% less than the static bulk density (Hosseini-Ashrafi
& Tüzün,1993).
 For uniform spheres, k = 1.5, while more angular particles have higher values.
ESTIMASI SIZE BIN/SILO 33

 It does not include any peaking above the top of


the bin.

 This can be accounted for by calculating the top


as a cone. Using a height of zero, and only
inputting the cone angle (angel of repose) this
can be used to calculate the capacity of a conical
pile.
Bin or Silo Capacity
assumes a circular shape, also can be used for piles if angle of repose is known
Diameter (D) 10 ft 3.048 m
Height (H) 12 ft 3.658 m
Cone Angle (A) 60 deg
Circumference 31.42 ft 9.576 m
Cone Height (h) 8.66 ft 2.640 m
Total Height 20.66 ft 6.297 m

Volume
Cylinder 942.48 cubic ft
Cone 226.72 cubic ft
Total 1,169.20 cubic ft

34
35
36
37
Assignment
1. what is the capacity of the conical stockpile to store
a) soda ash briquettes with a diameter of 20 meters at the maximum angle of
repose for soda ash briquettes (data can be seen in Table 5.3)
b) sand with a diameter of 20 meters
c) Sawdust with a diameter of 20 meters
2. design a silo to store activated carbon with a capacity of 2 ton
(bulk density 20 lb/ft3)

Anda mungkin juga menyukai