Anda di halaman 1dari 5

AYAT TENTANG SUMBER DAYA ALAM DAN

BAHAN BAKU

QS. Al-‘An’am (6): 141 dan QS. Al-


Mu’minun (23): 18-22
QS. Al-‘An’am (6): 141
۞ ‫َو ُهَو ٱَّلِذ ٓى َأنَش َأ َج َّٰن ٍت َّم ْعُروَٰش ٍت َو َغْيَر َم ْعُروَٰش ٍت َو ٱلَّنْخ َل َو ٱلَّز ْر َع ُم ْخ َتِلًفا ُأُك ُل ۥُه‬
ۖ‫َو ٱلَّز ْيُتوَن َو ٱلُّر َّم اَن ُم َتَٰش ِبًها َو َغْيَر ُم َتَٰش ِبٍهۚ ُك ُلو۟ا ِم ن َثَم ِرِهٓۦ ِإَذ ٓا َأْثَم َر َوَء اُتو۟ا َح َّق ۥُه َيْو َم َحَص اِدِهۦ‬
‫َو اَل ُتْس ِر ُفٓو ۟ا ۚ ِإَّن ۥُه اَل ُيِح ُّب ٱْلُم ْس ِرِفيَن‬

Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan


yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-
macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya)
dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam
itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya
(dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
tafsir
Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bagaimana kaum musyrik mekah telah membuat ketetapan
dan peraturan yang hanya berdasarkan pada keinginan hawa nafsu sendiri, bahkan mereka
mengklaim bahwa peraturan itu berasal dari Allah. Pada ayat-ayat ini Allah menjelaskan lagi
nikmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada hambanya. Dan dialah, Allah, yang menjadikan
dua jenis tanaman, yaitu tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat. Allah
pun menciptakan untuk manusia berbagai macam pepohonan seperti pohon kurma, tanaman
yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
serupa (rasanya). Wahai manusia! makanlah buahnya apabila ia berbuah dan jangan lupa
berikanlah haknya, berupa zakat, pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebihlebihan,
dalam arti tidak terlalu pelit dan tidak terlalu boros, tetapi berada di antara keduanya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan, yaitu dengan mengeluarkan
harta bukan pada tempatnya. Allah pun menciptakan hewan ternak untuk kepentingan manusia.
Dan di antara hewan-hewan ternak yang diciptakan Allah itu ada yang dijadikan pengangkut
beban seperti unta, keledai, dan kuda dan ada pula yang untuk disembelih seperti kambing dan
sapi. Wahai manusia, makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu, yaitu yang Allah halalkan
untukmu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan sebagaimana kaum musyrik
yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah.
Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
QS. Al-Mu’minun (23): 18-22
‫) َفَأْنَش ْأَنا َلُك ْم ِبِه َج َّناٍت ِم ْن َنِخ يٍل‬18( ‫{َو َأنزْلَنا ِم َن الَّس َم اِء َم اًء ِبَقَد ٍر َفَأْسَك َّناُه ِفي األْر ِض َو ِإَّنا َع َلى َذ َهاٍب ِبِه َلَقاِد ُروَن‬ •
)20( ‫) َو َش َج َر ًة َتْخ ُرُج ِم ْن ُطوِر َس ْيَناَء َتْنُبُت ِبالُّدْهِن َو ِص ْبٍغ ِلآلِكِليَن‬19( ‫َو َأْع َناٍب َلُك ْم ِفيَها َفَو اِكُه َك ِثيَر ٌة َو ِم ْنَها َتْأُك ُلوَن‬
‫) َو َع َلْيَها َو َع َلى اْلُفْلِك‬21( ‫َو ِإَّن َلُك ْم ِفي األْنَع اِم َلِع ْبَر ًة ُنْس ِقيُك ْم ِمَّم ا ِفي ُبُطوِنَها َو َلُك ْم ِفيَها َم َناِفُع َك ِثيَر ٌة َو ِم ْنَها َتْأُك ُلوَن‬
} )22( ‫ُتْح َم ُلوَن‬

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran: lalu Kami jadikan air itu menetap
di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. Lalu dengan
air itu Kami tumbuhkan untuk kalian kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-
kebun itu kalian peroleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu
kalian makan, dan pohon kayu yang keluar dari Tursina (pohon Zaitun), yang menghasilkan
minyak, dan pelezat makanan bagi orang-orang yang makan. Dan sesungguhnya pada
binatang-binatang ternak benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kalian, Kami
memberi minum kalian dari air susu yang ada dalam perutnya; dan (juga) pada binatang-
binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kalian, dan sebagian darinya
kalian makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas
perahu-perahu kalian diangkut.
Tafsir
• Allah Swt. menyebutkan tentang nikmat-nikmat-Nya yang telah Dia limpah­kan kepada
hamba-hamba-Nya. Nikmat-nikmat tersebut tiada terbilang dan tidak terhitung, antara
lain ialah menurunkan hujan dari langit dengan takaran tertentu sesuai dengan
kebutuhan, tidak terlalu banyak yang akibatnya dapat merusak tanah dan bangunan,
dan tidak terlalu sedikit yang akibatnya tidak mencukupi buat tanam-tanaman dan
pohon-pohon yang berbuah, melainkan menurut suatu ukuran sesuai dengan kebutuhan­
nya, baik untuk pengairan, untuk minum maupun untuk manfaat lainnya.
• Tanah-tanah yang memerlukan air itu banyak karena banyak tanamannya, tetapi tanah-
tanah tersebut tidak dapat menampung air hujan karena terdiri atas padang pasir. Maka
air didatangkan kepadanya dari negeri lain, seperti yang terjadi di negeri Mesir. Menurut
kisahnya, tanah mesir dahulunya adalah tanah yang tandus. Allah mengalirkan
kepadanya Sungai Nil yang membawa lumpur merah yang hanyut bersama alirannya
dari negeri Habsyah di musim penghujannya. Maka air datang dengan membawa tanah
merah dan menyirami negeri Mesir, sedangkan tanah merah itu menetap di negeri Mesir
pada kedua.tepinya, sehingga tanah mesir menjadi subur dan dapat ditanami oleh
penduduknya, karena se­sungguhnya sebagian besar tanah Mesir terdiri atas pasir.
Mahasuci Allah Yang Mahalembut, Mahawaspada, Maha Penyayang lagi Maha Pemaaf.

Anda mungkin juga menyukai