Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

XI MIPA 4
ANGGOTA
KELOMPOK
• Difa Raihan S
• Siti Salwa H
• Keysha Naila D
• Farahatul Mufidah
• Rafka Askar
Kinetik
Gas
Pengertian:

Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling


berinteraksi satu dengan lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas
ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak.

Sifat gas ideal adalah sebagai berikut:

1.Partikelnya berjumlah banyak.


2.Tidak ada interaksi antarpartikel atau tidak ada gaya tarik menarik
antarpartikelnya.
3.Jika dibandingkan ukuran ruangan, ukuran partikel gas ideal bisa
diabaikan.
Adapun persamaan umum gas ideal adalah
sebagai berikut :

Keterangan:

P = tekanan gas (Pa);

Mr = massa molekul relatif (kg/mol);

V = volume gas (m3);

Na = bilangan Avogadro = 6,02 × 1023 partikel/mol

m = massa 1 partikel gas (kg);

R = tetapan gas ideal (8,314 × 103 J/kmol.K;

k = konstanta Boltzman (1,38 × 10-23 J/K);

N = jumlah partikel gas;

n = jumlah mol (mol);

ρ = massa jenis gas (kg/m3); dan

T = suhu gas (K).


Hukum boyle
Bunyi hukum Boyle: “Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu Rumus:
yang sama, P (tekanan) dan V (volume) merupakan proporsional
terbalik (dimana yang satu ganda, yang satunya setengahnya).”

Contoh soal :
Diketahui awalnya jumlah suatu gas ideal memiliki tekanan sejumlah P dan
volume sejumlah V. Kemudian, tekanan gas berubah menjadi 2 kali tekanan
awal. Berapa volume gas tersebut? Keterangan:
p = tekanan gas pada suhu tetap (Pa)
V = volume gas pada suhu tetap (m3 ) p1 =
tekanan gas pada keadaan I (Pa) p2 = tekanan
gas pada keadaan II (Pa)
V1 = volume gas pada keadaan I (m3 )
V2 = volume gas pada keadaan II (m3 )
Hukum charless
Hukum Charles menyatakan “jika gas dalam ruang tertutup
tekanannya dijaga konstan maka volume gas dalam jumlah tertentu
berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya

Rumus:

Keterangan:
V = volume gas pada tekanan tetap (m3 )
T = suhu gas pada tekanan tetap (K)
V1= volume gas pada keadaan I (m3 )
V2= volume gas pada keadaan II (m3 )
T1= suhu gas pada keadaan I (K)
T2= suhu gas pada keadaan II (K)
Hukum gay lussac
Rumus:
Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa tekanan dari suatu massa
gas berbanding lurus dengan suhu mutlak gas, ketika volume
dipertahankan konstan

Contoh soal
Gas berada di dalam bejana tertutup pada mulanya bersuhu 27°C. Agar
tekanannya menjadi 2 kali semula, maka suhu ruangan tersebut adalah…

Pembahasan
Diketahui : Keterangan:
Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 2P. p = tekanan gas pada volume tetap (Pa)
T = suhu gas pada volume tetap (K)
Suhu awal (T1) = 27oC + 273 = 300 K p1 = tekanan gas pada keadaan I (Pa)
Ditanya : suhu akhir (T2) p2 = tekanan gas pada keadaan II (Pa)
T1= suhu gas pada keadaan I (K)
T2= suhu gas pada keadaan II (K)
Hukum boyle-gay lussac
Contoh Soal
merupakan “hasil kali antara tekanan dan volume dibagi Gas dengan volume 7 liter pada suhu 27°C dan tekanan 2 atm
suhu pada sejumlah partikel mol gas adalah tetap”. Secara dimampatkan hingga tekanannya mencapai 6 atm pada suhu 42°C.
matematis, berikut adalah rumus Hukum Boyle-Gay Hitunglah volume gas sekarang!

Lussac, antara lain: Penyelesaian:


Diketahui:
V1 = 7L
T1 = 27°C = 300K
P1 = 2 atm
T2 = 42°C = 315K
P2 = 6 atm

Ditanyakan: V2 = ?
Keterangan:
Jawab:
P1 = tekanan gas awal (Pa) P1 .V1/T1 = P2 .V2 /T2
P2 = tekanan gas akhir (Pa) 2 . 7/300 = 6 .V2 /315
V1 = volume gas awal (m3) 300 . 6 . V2 = 2 . 7 . 315
V2 = volume gas akhir (m3) 1800V2 = 4410
T1 = suhu mutlak gas awal (K) V2 = 4410/1800
T2 = suhu mutlak gas akhir (K) V2 = 2,45 L
Jadi, volume gas sekarang adalah 2,45 L.
Besaran-besaran energi kinetik dan
ekipartisi energi gas
1. Hubungan antara suhu dan energi kinetik gas

2. Hubungan antara tekanan dengan energi


kinetik rata-rata gas
Besaran-besaran energi kinetik dan
ekipartisi energi gas
3. Hubungan antara suhu dengan 4. Kecepatan efektif gas ideal
energi kinetik gas
Besaran-besaran energi kinetik dan
ekipartisi energi gas

5. Teorema ekipartisi energi


Contoh soal
KELOMPOK
5
[DONE]

Anda mungkin juga menyukai