Anda di halaman 1dari 34

HUKUM ACARA PERADILAN

INTERNASIONAL
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
 Dibentuk berdasar Convention on the Settlement of
Investment Disputes between States and Nationals of
Other States (Konvensi ICSID) tahun 1965.
 Konvensi mulai berlaku tahun 1966 setelah tercapai
20 instrumen ratifikasi
 Konvensi diperbaharui tahun 2006
 Bahasa Resmi : Inggris, Perancis, Spanyol
 Diikuti 143 negara, termasuk Indonesia.
TUJUAN PEMBENTUKAN
• Tujan pembentukan ICSID adalah menyediakan
fasilitas penyelesaian sengketa melalui konsiliasi
dan arbitrase untuk sengketa di bidang penanaman
modal antara Negara pihak Konvensi dengan
warga Negara (penanam asing) dari Negara lainnya
yang menjadi pihak dari Konvensi.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
 Tempat Kedudukan : Di Kantor Bank Dunia,
Washington
DC, USA.

Susunan Organisasi :
 Dewan Administrasi
 Sekretariat
 Daftar Konsiliator
 Daftar Arbitrator
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
Dewan Administrasi :
 Dewan Administratif harus terdiri dari satu wakil dari masing-
masing Pihak Peserta. Seorang pengganti dapat bertindak
sebagai wakil dalam hal pimpinannya tidak hadir dalam suatu
persidangan atau tidak dapat melaksanakan tugasnya.
 Dalam hal tidak ada penunjukan sebaliknya, maing-masing
Gubernur dan wakil Gubernur Bank yang ditunjuk oleh suatu
Negara peserta harus secara ex officio menjadi perwakilannya
atau wakil penggantinya.
 Presiden Bank Dunia atau orang yang bertindak sbg Presiden
ex officio menjadi Ketua, tetapi tidak punya hak suara.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
FUNGSI DEWAN ADMINISTRATIF :
 mengesahkan peraturan administrasi dan keuangan pada ICSID,
 mengesahkan aturan-aturan prosedur untuk pelaksanaan proses konsiliasi
dan arbitrasi;
 mengesahkan aturan-aturan prosedur untuk pelaksanaan proses konsiliasi
dan arbitrasi (disini selanjutnya disebut sebaga Aturan-aturan Konsiliasi dan
Aturan-aturan Arbitrase);
 menyetujui kerjasama dengan Bank untuk penggunaan fasilitas-fasilitas dan
jasa-jasa administrative Bank;
 menentukan persyaratan-persyaratan pelayanan Sekretaris Jenderal dan
setiap Deputi Sekretaris Jenderal;
 mengadopsi anggaran tahunan dari penerimaan dan pengeluaran dari ICSID
 menyetujui laporan tahunan mengenai pengoperasian ICSID
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
FUNGSI DEWAN ADMINISTRATIF :
 Dewan Administratif dapat menunjuk komite-komite
sebagaimana ia menganggap perlu.
 Dewan Administratif juga harus menjalankan kekuasaan-
kekuasaan lain dan melaksanakan fungsi-fungsi lain sebagaimana
ia harus menentukan sebagai perlu untuk pengimplementasian
ketentuan-ketentuan Konvensi ICSID
 Dewan Administratif harus mengadakan persidangan tahunan
dan pertemuan lainnya sebagaimana dapat ditentukan oleh
Dewan, atau diadakan oleh Ketua, atau diadakan oleh Sekretaris
Jenderal atas permohonan tidak kurang dari lima anggota Dewan.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
SEKRETARIAT :
 Sekretariat harus terdiri dari seorang Sekretaris Jenderal, satu atau lebih Wakil
Sekretaris Jenderal dan staf.

 Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal dipilih oleh Dewan Administratif
dengan mayoritas dua pertiga dari para anggota untuk masa jabatan tidak melebihi
enam tahun dan dapat dipilih kembali.

 Sekretaris Jenderal menjadi perwakilan hukum dan pejabat utama dari ICSID dan
bertanggungjawab untuk pengadministrasiannya, termasuk penunjukan staf, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan Konvensi dan aturan-aturan yang disahkan Dewan
Administratif.
 Sekjen melaksanakan fungsi kepaniteraan dan harus memiliki kekuasaan untuk
pengotentikasian putusan-putusan arbitrase yang diberikan berdasarkan Konvensi,
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
PANEL KONSILIATOR DAN ARBITRATOR :
 Panel Konsiliator dan Panel Arbiter terdiri dari orang-orang
yang memenuhi kualifikasi, dan berkehendak untuk melayani.
 Setiap Negara Peserta dapat menunjuk untuk masing-masing
panel empat orang dapat warga negaranya atau bukan warga
negaranya.
 Ketua dapat menunjuk sepuluh orang untuk masing-masing
Panel. Orang-orang yang ditunjuk itu pada suatu Panel masing-
masing harus mempunyai kewarganegaraan yang berbeda.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
PANEL KONSILIATOR DAN ARBITRATOR :
 Orang-orang yang ditunjuk untuk melayani pada Panel-panel haruslah
orang-orang yang berkarakter moral tinggi, dan kompetensinya diakui
di bidang hukum, perdagangan, industry atau keuangan, yang dapat
dipercaya memberikan penilaian yang independen. Kompetensi di
bidang hukum harus benar-benar dimiliki Panel Arbiter.
 Panel dipilih untuk masa pengabdian 6 tahun dan dapat dipilih lagi
 Ketua, dalam menunjuk orang-orang untuk melayani dalam Panel,
harus memperhatikan pula keterwakilan dari system sistem hukum
utama di dunia dan bentuk-bentuk utama dari aktivitas ekonomi.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
Yurisdiksi :
 Mencakup semua sengketa hukum yang timbul dari
penanaman modal antara negara Pihak (atau organ di
bawah negara atau perwakilan yang ditunjuk pada ICSID
oleh negara Pihak) melawan warga negara dari negara
Pihak lainnya, di mana para pihak telah setuju secara
tertulis untuk menyerahkan penyelesaian sengketanya
kepada ICSID.
 Warga negara dari negara Pihak meliputi : a) orang
peseorangan secara individual dan b). Badan hukum
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
Cara Penyelesaian Sengketa :

 Konsiliasi (bab III : Pasal 28 – 35)

 Arbitrase (bab IV : Pasal 36 – 55)


KONSILIASI
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
Penylesaian sengketa melalui Konsiliasi :
 Harus ada permohonan tertulis dari para pihak ke
Sekjen ICSID
 Dalam permohonan diuraikan permasalahan yang
disengketakan, identitas para pihak, komitmen
bersama terhadap Konsiliasi dan hukum acara yang
dipakai.
 Sekjen memeriksa permohonan dan menentukan bisa
diterima atau tidak.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)

Penylesaian sengketa melalui Konsiliasi :


 Jumlah Konsiliator bisa satu atau lebih (selalu
berjumlah ganjil) berdasar kesepakatan para pihak.
 Jika tidak ada kesepakatan konsiliator harus berjumlah
tiga, dua diangkat para pihak yang bersengketa dan
dua konsiliator ini kemudian mengangkat satu
konsiliator lagi sekaligus sebagai ketua.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
Penylesaian sengketa melalui Konsiliasi :
 Tugas Komisi Konsiliasi adalah menjelaskan masalah yang
disengketakan pada para pihak dan mencari kesepakatan dari para
pihak tentang penyelesaian sengketanya dan syarat-syaratnya.
 Pada setiap proses Komisi Konsiliasi harus memberi rekomendasi
penyelesaian sengketa
 Jika ada kesepakatan para pihak komisi akan mencatat dan memberi
laporan, sebaliknya jika gagal tercapai kesepakatan komisi konsiliasi
akan mencatat dan mengakhiri proses.
 Jika tercapai kesepakatan penyelesaian sengketa, maka sengketa
tidak lagi bisa dibawa ke arbitrase atau pengadilan, kecuali jika
disejui kedua pihak.
PENYELESAIAN SENGKETA
MELALUI
ARBITRASE ICSID
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
PENYELEAIAN SENGKETA MELALUI ARBITRASE :
 Harus ada permohonan tertulis dari para pihak ke Sekjen ICSID
 Dalam permohonan diuraikan pokok perselisihan yang
disengketakan, identitas para pihak,
 Persetujuan secara tertulis para pihak untuk menyelesaikan
sengketa melalui arbitrase
 Sekretaris Jendral mendaftar permintaan tersebut, kecuali
ditemukan informasi bahwa sengketa berada di luar yurisdiksi
dari ICSID. Jika permohonan ditolak Sekjen harus memberi
tahu para pihak.
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
PENYELEAIAN SENGKETA MELALUI ARBITRASE :
 ICSID harus segera membentuk Dewan Arbitrase (tribunal arbitral)
 Dewan arbitrase bisa terdiri dari arbitrator tunggal atau lebih (selalu
berjumlah ganjil) berdasar kesepakatan para pihak.
 Jika tidak ada kesepakatan dari para pihak, maka :
 harus berjumlah tiga,
 dua diangkat masing masing oleh para pihak yang bersengketa
 Arbitrator ketiga sekaligus sebagai ketua diangkat berdasar kesepakatan
para pihak.
 Jika dalam waktu 90 hari Dewan Arbitrase gagal terbentuk, Ketua
Dewan Administratif ICSID berwenang menunjuk arbitrator
ICSID (INTERNATIONAL CENTER FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT DISPUTE)
Mayoritas arbitrators harus merupakan warga Negara dari Negara
pihak Konvensi yang bersengketa and bukan dari Negara pihak
yang warganya menjadi pihak dalam sengketa.
Namun demikian ditentukan bahwa ketentuan tersebut tidak
berlaku jika arbitrator tunggal atau anggota arbitrator dari
Mahkamah Arbitrase telah ditunjuk berdasar kesepakatan para
pihak.

Arbitrator juga dimungkinkan ditunjuk dari luar Panel Arbitrator


ICSID, Kecuali utk arbitrator yang ditunjuk oleh Ketua Panel
Arbitrator berdasar Pasal 38 Konvensi.
FUNGSI DAN KEWENANGAN MAHKAMAH
ARBITRASE ICSID
(1) Mahkamah harus mengadili sesuai dengan
kompetensinya.
(2) Setiap keberatan oleh satu pihak dalam sengketa
karena alasan bahwa sengketa tidak berada di
bawah yurisdiksi ICSID, atau karena alasan bahwa
sengketa bukan merupakan kompetensi Mahkamah,
harus dipertimbangkan oleh Mahkamah yang akan
ditentukan merupakan keberatan awal (preliminary
question) atau digabungkan dengan pokok sengketa.
FUNGSI DAN KEWENANGAN MAHKAMAH ARBITRASE ICSID

1) Mahkamah Arbitrase harus memutus sengketa sesuai


dengan peraturan hokum yang disepakati para pihak. Jika
kesepakatan tentang aturan hukum tersebut tidak ada,
Mahkamah harus menerapkan hukum dari Negara Pihak
Konvensi yang bersengketa (termasuk Hukum Perdata
Internasional-nya) serta kaidah hukum internasional yang
dapat diterapkan.

2) Mahkamah Arbitrase tidak boleh menolak sengketa atas


dasar hukumnya tidak ada atau tidak jelas.

3) Ketentuan di atas tidak boleh menghalangi Mahkamah untuk


memutuskan sengketa atas dasar pertimbangan kepantasan
FUNGSI DAN KEWENANGAN MAHKAMAH ARBITRASE ICSID

Kecuali jika disetujui lain oleh para pihak, Mahkamah pada


setiap proses penyelesaian sengketa dapat :
(a) Memanggil para pihak untuk menyerahkan dokumen atau
bukti-bukti lainnya, dan
(b) Mengunjungi tempat yang berkaitan dengan sengketa, dan
melakukan penyeledikan yang dipandang perlu.
FUNGSI DAN KEWENANGAN MAHKAMAH ARBITRASE ICSID

1) Kegagalan salah satu pihak untuk hadir atau mepresentasikan


kasusnya tidak boleh dianggap sebagai diterimanya pernyataan-
pernyataan dari pihak lainnya.
2) Jika salah satu pihak gagal untuk hadir atau gagal
mempresentasikan kasusnya pada tahap pemeriksaan sengketa
pihak lainnya dapat meminta Mahkamah menangani pertanyaan
(masalah) yang diajukan dan membuat putusan (award). Sebelum
membuat putusan , Mahkamah harus memberitahu , dan memberi
tenggang waktu pada pihak yang gagal hadir dan mempresentasikan
kasusnya, kecuali jika diyakini pihak tersebut memang bermaksud
tidak hadir atau tidak mempresentasikan kasusnya .
FUNGSI DAN KEWENANGAN MAHKAMAH ARBITRASE ICSID

• Kecuali jika ada persetujuan lain dari para pihak, Mahkamah berdasar
permintaan dari salah satu pihak , menetapkan tuntutan tambahan
atau incidental atau or tuntutan balik yang muncul secara langsung di
luar pokok sengketa namun ditentukan bahwa hal tersebut dalam
skope persetujuan para pihak dan jika tidak masih dalam yurisdiksi
dari Mahkamah.

• Kecuali disepakati lain oleh para pihak , Mahkamah dapat, jika


dipertimbangkan bahwa keadaan menuntut, merekomendasikan
upaya-upaya sementara yang harus diambil untuk menjaga hak-hak
masing-masing pihak.
PUTUSAN (AWARD)
1) Mahkamah Arbitrase harus memutus sengketa berdasarkan
mayoritas suara dari anggotanya.
2) Putusan (award) dari Mahkamah harus dalam bentuk tertulis dan
ditandatangani oleh anggota-anggota Mahkamah yang memberi
suara.
3) Putusan harus berkaitan dengan masalah (perkara) yang diajukan
kepada Mahkamah , dan memuat pernyataan alas an-alasan yang
menjadi dasar putusan.
4) Setiap anggota Mahkamah dapat menyertakan pandangan pribadinya
pada putusan, apakah dia setuju terhadap suara mayoritas atau
tidak , atau membuat pernyataan tidak setuju dengan putusan.
5) ICSID tidak boleh mempublikasikan Putusan tanpa persetujuan para
pihak.
AWARD
1) Sekjen ICSID harus segera menyampaikan salinan putusan
yang telah disahkan kepada para pihak. Putusan harus
dianggap dikeluarkan pada tanggal salinan putusan
disampaikan kepada para pihak.
2) Mahkamah atas dasar permintaan salah satu pihak yang
dibuat dalam waktu 45 hari setelah tanggal putusan tersebut
dibuat, dapat setelah memberitahu pihak lainnya memutus
setiap pertanyaan (tuntutan) yang dihilangkan dalam putusan,
dan harus memberbaiki setiap kesalahan tulisan dan
kesalahan serupa dalam putusan. Putusannya ini harus
menjadi bagian dari Putusan (award) dan harus diberitahukan
kepada para pihak.
Interpretasi, Revisi dan pembatalan Putusan
Article 50
1) Jika sengketa antar para pihak timbul mengenai pengertian
dan skope dari suatu putusan (award), para pihak dapat
meminta penafsiran atas putusan tersebut melalui
permohonan tertulis kepada Secretis Jendral ICSID.
2) Permohonan penafsiran tersebut jika mungkin diserahkan
kepada Mahkamah Arbitrase yang mengeluarkan putusan.
Namun jika tidak mungkin, sebuah Mahkamah Arbitrase
baru harus dibentuk sesuai ketentuan Konvensi.
3) Mahkamah dapat, jika dipertimbangkan bahwa keadaan
menuntut, menunda pelaksanaan dari putusannya.
Revisi Putusan (Award)

• Para pihak dapat meminta revisi terhadap putusan Mahkamah Arbitrase


melalui permohonan tertulis kepada Sekjen ICSID atas dasar
diketemukannya suatu fakta yang bisa mempengaruhi putusan, di mana
ketika putusan dibuat tidak diketahui oleh Mahkamah dan diabaikannya
fakta tersebut kelalian pemohon.
• Permohonan revisi harus dilakukan dalam waktu 90 hari setelah
diketemukannya fakta baru tersebut dan dalam jangka waktu tiga tahun
setelah tanggal dikeluarkannya putusan.
• Jika mungkin permohonan revisi diserahkan kepada Mahkamah Arbitrase
yang membuat putusan. Jika tak mungkin dibentuk Mahkamah yang baru..
• Jika keadaan memerlukan, maka Mahkamah bisa mempertimbangkan
penundaan pelaksanaan putusan (award) yang dimintakan revisi.
PEMBATALAN PUTUSAN
Masing-masing pihak dapat meminta pembatalan putusan
(award) Mahkamah Arbitrase melalui permohonan tertulis
kepada Sekjen ICSID berdasar satu atau lebih alasan sebagai
berikut :
(a) Mahkamah tidak dibentuk secara benar,
(b) Mahkamah telah melampaui kewenangannya,
(c) Ada kecurangan dari anggota Mahkamah,
(d) Ditinggalkannya/diabaikannya aturan dan prosedur dasar
secara serius; atau
(e) Putusan telah gagal menetapkan alas an-alas an yang
menjadi dasar putusan.
PEMBATALAN PUTUSAN
 Permohonan pembatalan putusan harus dibuat dalam waktu 120
hari setelah tanggal dikeluarkannya putusan kecuali jika
permohonan pembatalan didasarkan pada adanya kecurangan
maka permohonan dapat dilakukan dalam waktu 120 hari setelah
diketahuinya kecurangan tersebut
 Permohonan pembatalan bisa dilakukan dalam waktu tiga tahun
sejak dikeluarkannya putusan.

 Untuk memeriksa permohonan pembatalan putusan, Ketua


Panel Arbitrator menunjuk Komisi ad hoc yang terdiri dari
anggota Panel of Arbitrators, dan mereka bukan anggota
Mahkamah Arbitrase yang memutus sengketa.
PEMBATALAN PUTUSAN
Jika suatu putusan Mahkamah Arbitrase dibatalkan,
maka sengketa tersebut dapat diajukan kepada setiap
pihak kepada Mahkamah Arbitrase baru yang dibentuk
sesuai Konvensi.
PELAKSANAAN PUTUSAN (AWARD)
• Putusan Mahkamah Arbitrase ICSID bersifat mengikat para
pihak dan tidak dapat diajukan banding atau upaya hukum
lain selain yang diatur dalam Konvensi ini. Setiap pihak harus
mematuhi putusan.
• Setiap Negara pihak Konvensi harus mengakui putusan
(award) Mahkamah Arbitrase ICSID sebagai mengikat dan
menegakkan menegakkan kewajiban-kewajiban keuangan
yang ditetapkan melalui putusan (award) dalam wilayahnya
sebagai putusan akhir dari pengadilan Negara tersebut.
PELAKSANAAN PUTUSAN (AWARD)

• Pelaksanaan putusan Mahkamah Arbitrase ICSID harus diatur


melalui hukum mengenai pelaksanaan putusan pengadilan
yang telah berkekuatan hukum dari negera di mana
pelaksanaan putusan tersebut dimintakan.

Anda mungkin juga menyukai