Tower
Perbandingan
kinerja cooling tower
dengan variasi bahan
pengisi Bioball filter
A.Ghiffari Zaka Alif Arrosyid
181910101073
02 Landasan teori
03 Metode Penelitian
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
01 02
Meningkatnya kebutuhan energi Perancangan bentuk filler dari Cooling Tower
listrik,cooling tower berperan sangat berhasil meningkatkan efektifitas dari kondisi
penting pada pembangkit listrik eksisting 43.75% menjadi 61.23% dengan
(Gede sastrawan & Subagyo, 2020) menggunakan filler jenis film fill
(M. Fikri & S. Wuryanti, 2022)
03
posisi pola yang optimal dalam film filler,
mempengaruhi temperatur outlet air dan
kecepatan air pada selisih temperatur air dan
efektivitas cooling tower
(H. Maros & S. Juniar, 2016)
Penelitian Terkait
Penelitian pengaruh susunan bentuk persegi dan lingkaran Pengaruh variasi filler
lurus dan selang seling terhadap menunjukkan bidang lingkaran bentuk lurus,zigzag dan
laju perpindahan panas lebih unggul dalam kecepatan gelombang terhadap heat
(Istanto dan juwana,2010) rambat panas rejected
(Faris et al., 2018) (Novianarenti,2019)
Rumusan Masalah
● Bagaimana pengaruh variasi kecepatan udara dan bahan pengisi bioball filter terhadap efektivitas
Fluidized bed cooling tower induced draft counter flow?
● Bagaimana pengaruh variasi kecepatan udara dan bahan pengisi bioball filter terhadap rasio air
dan udara Fluidized bed cooling tower induced draft counter flow?
● Bagaimana pengaruh variasi kecepatan udara dan bahan pengisi bioball filter terhadap kapasitas
pendingin Fluidized bed cooling tower induced draft counter flow?
● Bagaimana pengaruh variasi kecepatan udara dan bahan pengisi bioball filter terhadap kehilangan
evaporasi Fluidized bed cooling tower induced draft counter flow?
● Bagaimana pengaruh variasi kecepatan udara dan bahan pengisi bioball filter terhadap L/G
Fluidized bed cooling tower induced draft counter flow?
Tujuan
1 2
Mengetahui pengaruh variasi
filler bioball terhadap kinerja Mengetahui pengaruh kecepatan
cooling tower udara dan suhu air masuk
terhadap efektifitas cooling tower
Manfaat
Dapat dijadikan sebagai
referensi untuk penelitian
lebih lanjut terkait variasi
bentuk filler cooling tower
D =35 mm D =30 mm
● Debit Air
● Debit Udara
Parameter kinerja cooling tower
• Range
Range (°C) = [suhu masuk (°C) – suhu keluar (°C)]
• Approach
Approach CT (°C) = [suhu keluar (°C) – suhu wet bulb (°C)]
• Efektivitas
Efektivitas CT (%) = 100 x Range / (suhu masuk – suhu wet bulb)
• Kapasitas pendinginan
q=ṁ.Cp.ΔT
Dimana:
q = kapasitas pendinginan (kJ/s)
ṁ = debit air (kg/s)
Cp = kalor jenis air (kJ/kg.C)
ΔT = selisih suhu air masuk dan suhu air keluar (C)
• L/G (Liquid/Gas)
• Kehilangan penguapan
VARIABEL TERIKAT
No Faktor Satuan
L/G adalah perbandingan antara entalpi udara masuk dan entalpi udara
keluar
L/G =hain − haout
Cp (Tin − Tout)
Range
Range adalah beda selisih antara suhu awal air masuk dan
suhu keluar cooling tower
Approach
Dari dua data tersebut dapat dikatakan bahwa kombinasi terbaik yaitu
pada kecepatan angin 6 m/s dengan suhu air masuk 50 0C
Uji kesamaan dua rata-rata: Uji dua pihak
35,6849537 −37,07296296
𝑡=
195,586
√
1 1
+
27 27
𝑡 =− 0,02613
dengan daerah penerimaan berada diantara -2,006647 dan
2,006647, jadi H0 diterima dan bisa disimpulkan bahwa dua macam
model filler bioball sama-sama memberikan penurunan suhu pada
cooling tower dan dengan pertimbahan harga bahan, bioball model
gerigi memiliki harga beli yang lebih murah
Kesimpulan
1. Kecepatan udara sangat mempengaruhi besaran nilai rasio air dan udara.Nilai rasio tertinggi sebesar 0,35 yang
diperoleh dari variasi kecepatan udara 2 m/s.
2. kapasitas pendinginan menggunakan 2 jenis filler yang berbeda memiliki nilai tertinggi pada bahan model gerigi
yaitu 23,01 kj/s pada variasi suhu air masuk 70 ℃ dengan kecepatan udara 6 m/s.
3. Kehilangan penguapan terbesar terdapat pada filler model gerigi variasi suhu air masuk 70 ℃ dengan kecepatan
udara 6 m/s yaitu 0,0303 kg/jam.
4. Nilai L/G tertinggi diperoleh pada variasi suhu air masuk 50 ℃ dengan kecepatan udara 2 m/s dengan filler model
bioball sirip tanpa menggunakan bahan pengisi yaitu 0,168.
5. Efektivitas cooling tower tertinggi yaitu sebesar 74,83% pada variasi suhu air masuk 70 ℃ dengan kecepatan udara
6 m/s menggunakan model gerigi.
saran
1. Berdasarkan Analisa varians, penelitian ini memerlukan tambahan parameter lain, tidak hanya variasi
suhu awal masuk dan kecepatan angin yang. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan bisa menambah
variasi lain sebagai tambahan parameter supaya bisa menghasilkan data analisa yang akurat
2. Diperlukan riset lebih lanjut terkait dengan filler dengan berbagai macam bentuk yang mempengarui
besaran luas traksi antara udara dan air, supaya didapatkan model filler yang lebih optimal untuk
meningkatkan kinerja cooling tower
THANK
YOU!!!!!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
.