Anda di halaman 1dari 36

PROFIL PEREMPUAN DAN

ANAK
PROVINSI MALUKU

EDISON RITONGA, S.Si., M.Si.


Kepala BPS Provinsi Maluku
Workshop Penyusunan Data Pelaksanaan Tumbuh Kembang Anak di Bidang Pemenuhan Hak Pendidikan Anak di Provinsi
Maluku
Ambon, 6 Agustus 2012
Tujuan

Menyajikan gambaran dan informasi terkini


mengenai anak, dari aspek pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan yang dihadapi anak di Maluku
Gambaran Demografi Provinsi Maluku

 Terdiri atas sembilan kabupaten dan dua kota, kecamatan dan 1024
desa/kelurahan.
 Jumlah penduduk:
- 1,533,506 (Sensus Penduduk, Mei 2010)
- 1,575,965 (Proyeksi BPS, Juni 2011) dengan 59,4 persen di
antaranya adalah penduduk berusia di bawah 17 tahun dengan komposisi
laki-laki dan perempuan seimbang.
 Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun sepanjang 2000 s.d. 2010: 2.78
persen (LPP tinggi)
 Kabupaten/Kota dengan laju pertumbuhan penduduk di atas dua persen:
Maluku Tenggara (2.46), Buru (3.93), Kepulauan Aru (2.71), Seram Bagian
Timur (2.87), dan Kota Ambon (5.63)
 Persebaran penduduk terutama di tiga daerah, yaitu Maluku Tengah (23.6%),
Ambon (21.6%), dan Seram Bagian Barat (10.7%)
Gambaran Demografi Provinsi Maluku

 Rasio jenis kelamin: 102,3 berarti setiap 100 penduduk perempuan,


terdapat 102 penduduk laki-laki atau laki-laki lebih banyak daripada
perempuan.
 Rasio Jenis Kelamin tertinggi di Kepulauan Aru (107.88) dan
terendah di Maluku Tenggara (96.9). Lebih banyak laki-laki di
Kepulauan Aru dan lebih banyak perempuan di Maluku Tenggara.
 Rata-rata Usia Perkawinan Pertama Penduduk Perempuan (2011):
21.34 tahun. Perempuan di perdesaan lebih cepat kawin daripada di
perkotaan: 21.06 th di perdesaan dan 21.85 th di perkotaan.
 Persentase perempuan yang menikah pada usia dini (di bawah 16
tahun) masih cukup tinggi, walaupun menunjukkan trend menurun:
4.13% (2010) dibanding 3.16% (2011)
Pendidikan
 Masih terjadi bias gender di bidang pendidikan.
 Lebih banyak proporsi penduduk perempuan yang tidak/belum
pernah bersekolah dibandingkan laki-laki, pada 2011, sekitar
1.5% penduduk perempuan tidak/belum pernah sekolah,
sementara pada penduduk laki-laki sebesar 1.2%.
 Tingkat buta huruf penduduk perempuan lebih tinggi daripada
laki-laki. Pada 2010, persentase perempuan yang buta huruf 2.75
sementara laki-laki yang buta huruf sekitar 1.67 persen.
 Secara rata-rata, penduduk laki-laki mengenyam pendidikan
lebih tinggi daripada perempuan, dilihat dari rerata lamanya
sekolah. Pada 2010, rerata lama sekolah untuk laki-laki adalah
9.2 tahun, sementara perempuan selama 8.8 tahun.
Pendidikan Anak
 Masih ada anak yang belum mengenyam pendidikan. Pada 2011:
 Tercatat 1.04 persen anak usia 7—12 tahun yang tidak/belum
pernah sekolah, sementara 0.77 persennya tidak bersekolah lagi.
 Tercatat 1.08 persen anak usia 13—15 tahun yang tidak/belum
pernah sekolah, sementara 7.03 persennya tidak bersekolah lagi.
 Tercatat 1.84 persen anak usia 16—18 tahun yang tidak/belum
pernah sekolah, sementara 30.95 persennya tidak bersekolah
lagi.
 Semakin besar usia anak, semakin tinggi jenjang pendidikannya,
tingkat partisipasinya juga semakin berkurang.
Pendidikan Anak
 Angka putus sekolah bervariasi antarjenjang
pendidikan. Pada 2011, angka putus sekolah di SD
sebesar 9.52 persen, di SMP sebesar 3.01 persen
dan di SMA sebesar 1.09 persen
Angka Partisipasi Sekolah

Kelompok Umur Jenis Kelamin 2011


(1) (2) (3)

7—12 tahun Laki-laki 97.92


Perempuan 98.46
Total 98.18
13—15 tahun Laki-laki 91.38
Perempuan 92.44
Total 91.89
16—18 tahun Laki-laki 64.78
Perempuan 69.71
Total 67.22
Angka Partisipasi Kasar

Jenjang Pendidikan Jenis Kelamin 2011


(1) (2) (3)

SD Laki-laki 105.57
Perempuan 103.50
Total 104.56
SMP Laki-laki 94.65
Perempuan 101.16
Total 97.80
SMA Laki-laki 86.17
Perempuan 85.20
Total 85.69
Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD

12.48
12.97

8.20
4.71

0-2 th
3-4 th
5-6 th
0-6 th
Angka Putus Sekolah
12
10.57 10.2
10 9.83

6
4.74
4 3.54
2.26
2
0.84 0.6
0.36
0
7-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun
Laki-Laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
Angka Kematian Bayi
60

53.2
50
47.5
41.5 42.8
40
37.7
34.1 AKB Laki-laki
32.4
30 29.8 AKB
25.3 Perempuan
20

10

0
2000 2005 2010
Angka Kematian Bayi

 Kecenderungan angka kematian bayi yang semakin


menurun, dapat pula kita cermati bahwa ternyata
angka kematian bayi perempuan di Maluku jauh di
bawah angka kematian bayi laki-laki.

 Keterangan: Angka 2010 berdasarkan proyeksi.


Angka Kematian Balita
90.8 93

48.8

SDKI 1994 SDKI 1997 SDKI 2007


Angka Kematian Balita
 Angka Kematian Balita, disebut juga Under-
Five Mortality Rate (UMR) adalah angka
yang menunjukkan peluang seorang anak
meninggal sebelum mencapai ulang tahun
ke-5. Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) yang dilakukan oleh BPS
RI pada 2007 mencatat angka kematian balita
Maluku adalah 93 kasus per 1000 balita.
Angka tersebut meningkat tajam dari sepuluh
tahun sebelumnya, 48,8 kasus per 1000 balita
(SDKI, 1997).
Penolong Kelahiran Pertama

Penolong Kelahiran Pertama

Lainnya
Medis
49%
51%
Imunisasi
Laki-Laki Perempuan Total

82.02 81.56
81.0781.54 80.64
79.33 79.72
78.67 79
77.24
76.54
75.84

72.55
71.26
69.97

BCG DPT Polio Campak Hepatitis B


Anak yang Bekerja
 Istilah anak-anak yang bekerja dalam laporan ini secara
teknis merujuk pada “anak-anak di dalam pekerjaan”
sebagaimana didefinisikan oleh ILO, yaitu anak-anak yang
terlibat dalam berbagai kegiatan, di mana dalam cakupan
SNN (Sistem Neraca Nasional) termasuk ke dalam batasan
kegiatan produksi, sekurang-kurangnya selama satu jam
dalam periode referensi.

 Pengertian ini merupakan definisi umum tentang 'kerja' atau


'bekerja' yang diadopsi oleh banyak negara di dunia.
Konsep Definisi
 Profil anak-anak yang bekerja di Maluku berdasarkan hasil Sakernas.
Anak-anak yang bekerja yang dimaksudkan dalam hal ini adalah anak-
anak berumur 10-17 tahun yang diperlakukan sebagai pekerja sesuai
dengan definisi baku;

 Anak-anak yang membantu ibu mereka dalam melakukan pekerjaan


rumah tangga, misalnya, tidak diperlakukan sebagai anak-anak yang
bekerja. Sebaliknya, anak-anak yang membantu ibu mereka untuk
melakukan suatu pekerjaan dalam rangka memperoleh uang, diperlakukan
sebagai bekerja dan dikategorikan sebagai anak-anak yang bekerja tanpa
melihat apakah 'bentuk' pekerjaan tersebut berbahaya bagi anak-anak atau
tidak.
Anak Berumur 10-17 Tahun menurut Jenis Kegiatan,
Maluku, 2010

Jenis Kegiatan
Anak
Kab/
10-17 TKK TPT TPAK
Kota 1.Bekerja 4.Sekolah 5.Mengurus Rumah
6.Lainnya
2.Pengangguran
Tangga Tahun

MTB 1.116 244 16.115 154 483 18.112 82,06 17,94 7,51
Malra 1.358 507 15.183 405 258 17.711 72,82 27,18 10,53
Malteng 2.368 402 61.977 1.064 1.219 67.030 85,49 14,51 4,13
Buru 1.675 502 17.066 186 380 19.809 76,94 23,06 10,99
Aru 1.585 70 11.903 895 266 14.719 95,77 4,23 11,24
SBB 6.459 406 23.812 679 262 31.618 94,09 5,91 21,71
SBT 2.854 412 15.425 966 159 19.816 87,39 12,61 16,48
MBD 417 69 11.064 141 338 12.029 85,80 14,20 4,04
Bursel 907 109 8.375 151 377 9.919 89,27 10,73 10,24
Ambon 1.054 287 49.749 1.051 0 52.141 78,60 21,40 2,57
Tual 267 122 10.607 477 410 11.883 68,64 31,36 3,27
Maluku 20.060 3.130 241.276 6.169 4.152 274.787 86,50 13,50 8,44
 Rendahnya TPAK (8,44) dapat dipahami mengingat sub-populasi ini
masih berada pada usia sekolah.

 Selain itu, karena baik bekerja maupun pengangguran anak sebenarnya


merupakan sesuatu yang tidak diinginkan, maka TPAK dianggap lebih
bermakna untuk mengukur pekerja anak di dalam populasinya
dibandingkan sebagai tingkat bekerja atau pengangguran yang memiliki
sisi pandang berbeda.

 Di samping itu, yang juga patut menjadi perhatian adalah cukup


besarnya angka yang masuk kategori “lainnya”. Kelompok inilah yang
barangkali dapat disebut sebagai “anak yang tidak mempunyai kegiatan”
atau “idle children”
Anak Berumur 10-17 Tahun menurut Jenis Kegiatan,
Maluku, 2010
Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Jenis Kelamin dan
Kab/Kota, Maluku 2010

Absolut Persentase
Kab/Kota
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
MTB 556 560 1.116 49,82 50,18 100,00
Malra 810 548 1.358 59,65 40,35 100,00
Malteng 2.214 154 2.368 93,50 6,50 100,00
Buru 1.176 499 1.675 70,21 29,79 100,00
Aru 887 698 1.585 55,96 44,04 100,00
SBB 3.803 2.656 6.459 58,88 41,12 100,00
SBT 1.835 1.019 2.854 64,30 35,70 100,00
MBD 85 332 417 20,38 79,62 100,00
Bursel 527 380 907 58,10 41,90 100,00
Ambon 480 574 1.054 45,54 54,46 100,00
Tual 158 109 267 59,18 40,82 100,00
Maluku 12.531 7.529 20.060 62,47 37,53 100,00
Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Lapangan Usaha,
Maluku 2010

Absolut Persentase
Kab/Kota Total Total
A M S A M S
MTB 945 0 171 1.116 84,68 0,00 15,32 100,00
Malra 1.193 0 165 1.358 87,85 0,00 12,15 100,00
Malteng 910 268 1.190 2.368 38,43 11,32 50,25 100,00
Buru 1.213 98 364 1.675 72,42 5,85 21,73 100,00
Aru 1.243 39 303 1.585 78,42 2,46 19,12 100,00
SBB 5.825 59 575 6.459 90,18 0,91 8,90 100,00
SBT 2.284 285 285 2.854 80,03 9,99 9,99 100,00
MBD 417 0 0 417 100,00 0,00 0,00 100,00
Bursel 854 0 53 907 94,16 0,00 5,84 100,00
Ambon 0 287 767 1.054 0,00 27,23 72,77 100,00
Tual 168 29 70 267 62,92 10,86 26,22 100,00
Maluku 15.052 1.065 3.943 20.060 75,03 5,31 19,66 100,00
Persentase Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut
Lapangan Usaha, Maluku 2010
Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Status Pekerjaan,
Maluku 2010

Absolut Persentase

Pek
Kab/Kota Berusaha Buruh/ Pek bebas Pek bebas Pek tak Total Berusaha
Buruh/
Pek bebas bebas Pek tak Total
karyawa
sendiri karyawan pertanian non tani dibayar sendiri pertanian non dibayar
n
tani

MTB 0 88 0 0 1.028 1.116 0,00 7,89 0,00 0,00 92,11 100,00


Malra 111 0 0 55 1.192 1.358 8,17 0,00 0,00 4,05 87,78 100,00
Malteng 319 388 0 0 1.661 2.368 13,47 16,39 0,00 0,00 70,14 100,00
Buru 44 98 0 0 1.533 1.675 2,63 5,85 0,00 0,00 91,52 100,00
Aru 70 130 0 150 1.235 1.585 4,42 8,20 0,00 9,46 77,92 100,00
SBB 369 141 592 0 5.357 6.459 5,71 2,18 9,17 0,00 82,94 100,00
SBT 156 61 118 0 2.519 2.854 5,47 2,14 4,13 0,00 88,26 100,00
MBD 0 0 0 0 417 417 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00
Bursel 0 98 45 0 764 907 0,00 10,80 4,96 0,00 84,23 100,00
Ambon 0 0 0 0 1.054 1.054 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00
Tual 104 0 0 0 163 267 38,95 0,00 0,00 0,00 61,05 100,00
Maluku 1.173 1.004 755 205 16.923 20.060 5,85 5,00 3,76 1,02 84,36 100,00
Persentase Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Status
Pekerjaan, Maluku 2010
Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Jam Kerja, Maluku
2010

Kab/ Absolut Persentase


Kota
1-14 15-34 35+ Total 1-14 15-34 35+ Total
MTB 250 529 337 1.116 22,40 47,40 30,20 100,00
Malra 534 605 219 1.358 39,32 44,55 16,13 100,00
Malteng 793 1.187 388 2.368 33,49 50,13 16,39 100,00
Buru 583 692 400 1.675 34,81 41,31 23,88 100,00
Aru 296 780 509 1.585 18,68 49,21 32,11 100,00
SBB 3.739 2.345 375 6.459 57,89 36,31 5,81 100,00
SBT 1.289 1.336 229 2.854 45,16 46,81 8,02 100,00
MBD 125 138 154 417 29,98 33,09 36,93 100,00
Bursel 414 350 143 907 45,64 38,59 15,77 100,00
Ambon 240 814 0 1.054 22,77 77,23 0,00 100,00
Tual 118 70 79 267 44,19 26,22 29,59 100,00
Maluku 8.381 8.846 2.833 20.060 41,78 44,10 14,12 100,00
Persentase Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Jam
Kerja, Maluku 2010
Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Partisipasi Sekolah,
Maluku 2010

Absolut Persentase
Kab/ Tdk/blm Tidak Total Tdk/blm Tidak Total
Kota Masih Masih
pernah bersekolah pernah bersekolah
bersekolah bersekolah
sekolah lagi sekolah lagi

MTB 0 411 705 1.116 0,00 36,83 63,17 100,00


Malra 0 700 658 1.358 0,00 51,55 48,45 100,00
Malteng 134 1.181 1.053 2.368 5,66 49,87 44,47 100,00
Buru 244 859 572 1.675 14,57 51,28 34,15 100,00
Aru 0 628 957 1.585 0,00 39,62 60,38 100,00
SBB 76 5.311 1.072 6.459 1,18 82,23 16,60 100,00
SBT 104 2.340 410 2.854 3,64 81,99 14,37 100,00
MBD 0 56 361 417 0,00 13,43 86,57 100,00
Bursel 98 316 493 907 10,80 34,84 54,36 100,00
Ambon 0 767 287 1.054 0,00 72,77 27,23 100,00
Tual 0 217 50 267 0,00 81,27 18,73 100,00
Maluku 656 12.786 6.618 20.060 3,27 63,74 32,99 100,00
Persentase Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut
Partisipasi Sekolah, Maluku 2010
Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan, Maluku 2010

Absolut Persentase

Kab/ TDK/ TDK/ TDK/


SMP/ Total SMP/ Total
Kota BLM BLM SMA/ TDK/BLM BLM SMA/
SD TSANAWI SMK SD TSANA SMK
SEKOLA TAMAT ALIYAH SEKOLAH TAMAT ALIYAH
YAH WIYAH
H SD SD

MTB 0 236 548 252 80 0 1.116 0,00 21,15 49,10 22,58 7,17 0,00 100,00

Malra 0 276 582 500 0 0 1.358 0,00 20,32 42,86 36,82 0,00 0,00 100,00

Malteng 134 377 1.167 690 0 0 2.368 5,66 15,92 49,28 29,14 0,00 0,00 100,00

Buru 244 230 484 636 81 0 1.675 14,57 13,73 28,90 37,97 4,84 0,00 100,00

Aru 0 450 855 242 38 0 1.585 0,00 28,39 53,94 15,27 2,40 0,00 100,00

SBB 76 1.576 2.381 2.090 271 65 6.459 1,18 24,40 36,86 32,36 4,20 1,01 100,00

SBT 104 1.006 910 834 0 0 2.854 3,64 35,25 31,89 29,22 0,00 0,00 100,00

MBD 0 56 223 69 69 0 417 0,00 13,43 53,48 16,55 16,55 0,00 100,00

Bursel 98 109 557 53 90 0 907 10,80 12,02 61,41 5,84 9,92 0,00 100,00

Ambon 0 0 767 287 0 0 1.054 0,00 0,00 72,77 27,23 0,00 0,00 100,00

Tual 0 89 81 97 0 0 267 0,00 33,33 30,34 36,33 0,00 0,00 100,00

Maluku 656 4.405 8.555 5.750 629 65 20.060 3,27 21,96 42,65 28,66 3,14 0,32 100,00
Persentase Anak Berumur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Maluku 2010
Kekerasan Terhadap Anak
Sumber: Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Provinsi Maluku

TAHUN
Jenis Kekerasan
2007 2008 2009
(1) (2) (3) (4)
Seksual 25 42 15
Dalam Rumah Tangga 3 0 4
Dalam Lingkungan 2 3 7
Dalam Sekolah 0 2 6
Penelantaran 1 2 1
Gizi Buruk 4 1 1
Pernikahan Dini 0 0 1
JUMLAH 35 51 35
Permasalahan Penyusunan Data Anak

 Pencatatan kegiatan atau pengumpulan data tidak


dilakukan secara teratur dan tertib
 Pencatatan dan pengolahan data di SKPD masih
manual
 Format laporan masing-masing SKPD masih
berbeda. Perlu unifikasi format laporan yang
memenuhi kebutuhan semua pihak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai