Anda di halaman 1dari 18

Aspek Hukum dalam

Komunikasi Kehumasan
Information Superhighway
Cyberw Cybers
Sistem
komunikasi
orld pace
dan informasi
global
Krisis multidimensional
Permasalahan media massa / pers

Kini lebih
berkaitan
dengan
Bukan lagi
masalah
sekedar
terpenting
masalah
yaitu
peraturan Borderless
keberadaan Global Village
perundang- state
cyberspace
undangan dan
dengan
rambu etika
globalisasi
yang ada
informasi dan
komunikasi
system terbuka
Current Issues
Undang-undang yang
dibuat untuk menetralisasi
Memiliki kemampuan
atau membendung
menciptakan teknologi
pengaruh globalisasi Paling tidak memiliki
baru untuk mengurangi
sudah tidak lagi banyak fungsi hukum sebagai a
dampak negative dari
berfungsi, apalagi bagi tool of social engineering
kekuatan daya tembus
suatu negara yang belum
siaran cyberspace tersebut
memiliki undang-undang
cyberlaw (UU internet)

Permasalahannya, sumber Sulit membendung atau


berita (komunikasi) dari memberikan sanksi
negara lain sulit dilacak pelanggaran di bidang
oleh negara penerimanya. hukum komunikasi
Pasal 21, Tap XVII/MPR/1999

• Setiap orang berhak untuk mencari,


memperoleh, memiliki, mengolah dan
Kebebasan menyampaikan informasi dengan
menggunakan
Pasal segala
19 Deklarasi jenis saluran
Universal HAM yang
Pers tersedia
tentang Freedom of Information
• Everyone has the right to freedom of opinion
and expression; this right includes freedom
tohold opinion without interference and to
seek, receive and impart information and ideas
through any media and regardless of frontiers.
Universal dan Terbuka

Kebebasan
memperoleh
Informasi Pemerintah memberikan hak-hak
perlindungan bagi penerbitan media
pers dan wartawan tertentu dalam
menyalurkan informasi atau berita
untuk memenuhi public’s right to
know
Menutup akses masyarakat
(to kill the information)
Ketidaksiapan
Instansi
Masyarakat mengetahui
Pemerintah atau terjadinya pelanggaran
swasta yang dilakukan akan
tersebar secara luas
• Kasus yang mencuat tersebut
kemudian diliput oleh media
pers
Kebebasan Pers telah melampaui batas
kebebasan berkomunikasi dan informasi
wajar

Pers Bebas
VS Pers Tidak lagi santun

Kebablasan
Tidak lagi mengacu pada nilai budaya
komunikasi sesuai dengan :Aspek
Kode Etik Etika Profesi Hukum
Komunikasi
Kode Etik Jurnalistik
Cara
Kepribadian pemberitaan
Pertanggung
wartawan dan
jawaban
Indonesia menyatakan
pendapat
Hak Jawab
Sumber Kekuatan
dan hak
berita Kode Etik
sangkal
• Pembatasan yang sah terhadap
Ketentuan kebebasan pers
• Bersifat limitative
Pidana
• Ditujukan terhadap mereka yang
(Produk telah menyalahgunakan
Legislatif) kebebasan (abuse of liberty)
Batas-batas • Penghinaan dalam legislative (Penghinaan
limitative kegiatan biasa dan ringan baik material maupun
formal)
pemberitaan pers • Berita hasutan dan kebohongan
• Blasphemy , penghinaan terhadap nilai
agama
• Pornografi (dalam bentuk tulisan, gambar,
lisan)
• Keamanan nasional dan ketertiban umum
• Pernyataan terhadap seseorang atau telah
memvonis seseorang bersalah atau yang
menjadi urusan pengadilan (trial by the
press)
• Penghinaan atau pelecehan terhadap
pengadilan atau jalannya suatu proses
sidang peradilan (contempt of court)
Hukum Komunikasi
Kehumasan
Ketentuan yang • Kewajiban pada dirinya sendiri,
bersifat mengikat menjaga kehormatan diri, disiplin dan
dalam Kode Etik etos kerja serta bertanggungjawab
Profesi Kehumasan • Kewajiban-kewajiban kepada media
massa atau publiknya untuk tidak
merusak kepercayaan saluran
informasi umum demi kepentingan
public
• Kewajiban terhadap klien yang
dilayani dan atasannya, menajga
kepercayaan dan kerahasiaan
• Ketentuan perilaku terhadap rekan
seprofesi, bekerja sama dalam
menegakkan kode etik dan etika
profesi humas
Kode Etik Profesi Kehumasan
Memiliki
Self Imposed kekuatan
Normatif etik
Regulation (power) untuk
Memiliki mempengaruhi
kemampuan
Bekerja sama
untuk
dengan media
merekayasa
massa seperti
(social
yang
engineering)
dikehendakinya
opini public
• Agar tujuan Humas

Kode Etik melakukan kampanye,


promosi dan publikasi

sebagai dalam penyebaran pesan


berbentuk informasi, berita
dan publisitas tersebut
pedoman menguntungkan bagi semua
pihak.
Terkait erat dengan masalah fitnah
(libel) dalam bentuk pernyataan
Aspek lisan dan tertulis atau tercetak
sebagai pelanggaran hak-hak
Hukum
kehormatan dan martabat pribadi
Komunikasi sebagai individual, kelompok, serta
kehumasan nama baik dan citra perusahaan
(Cutlip & untuk keperluan pembuatan press
release, newsletters, corporate
Center) publication, company profile, annual
report, internal magazine dan PR
statement.
Implikasi Hukum penghinaan(defamation)

The law of libel, pelanggaran The law of slander, yaitu


penghinaan atau pelecehan pelanggaran penghinaan
yang bersifat atau pelecehan yang bersifat
tertulis/tercetak (written lisan, ucapan atau
defamation). Artinya, pernyataan (defamatory
penghinaan berbentuk “slip statements). Pelanggaran ini
of pens” melakukan fitnah merupakan “slip of tongue”
atau kebohongan dengan yang terjadi secra lisan atau
menggunakan media cetak, ucapan yang melecehkan,
gambar dan tulisan menghina, mengumpat atau
(drukpers misdrijven) yang mencaci maki orang lain di
disebarluaskan ke public. muka umum.
Resiko Perbuatan kesalahan yang sebenarnya dapat
dihindarkannya
ancaman Perbuatan yang melanggar etika dan hukum
hukuman Perbuatan yang telah dilarang
pidana Perbuatan yang berunsur kesengajaan atau
dalam kealpaannya
Perbuatan yang menyebabkan ada pihak yang
fungsi merasa dirugikan, dilecehkan dan dihina.
Perbuatan dengan niat tujuan yang tidak baik
Humas (te kwader trouw).

Anda mungkin juga menyukai