Anda di halaman 1dari 11

Marketing

Rebranding
twitter menjadi
x
Elon Musk, pemilik Twitter, dan CEO Twitter, Linda Yaccarino,
secara resmi telah mengumumkan bahwa Twitter mengganti
mereknya menjadi X. Menurut Linda, X adalah representasi masa
depan dari interaktivitas tanpa batas dengan fokus pada konten
audio, video, messaging, pembayaran/perbankan,
menciptakan marketplace global untuk ide, barang, layanan, dan
peluang. Didukung oleh kecerdasan buatan (AI), X akan
menghubungkan dunia dengan cara yang baru dan tak
terbayangkan sebelumnya.
Apakah rebranding ini akan berhasil?
Rebranding adalah strategi bisnis untuk memperbarui citra suatu
merek sesuai dengan tujuan pengembangan bisnis yang
diinginkan. Rebranding dapat berarti mengubah sebagian atau
keseluruhan identitas, nilai, atau produk merek.
Alasan di balik rebranding bisa bermacam-macam. Untuk mengubah
persepsi, memperluas target pasar, beradaptasi dengan tren,
mencerminkan visi baru, atau bergabung dengan perusahaan lain.
Sebelumnya, Elon Musk bahkan sudah mengajak para pengikutnya
untuk memberikan usulan logo baru untuk X dan bertanya tentang
kata yang dapat menggantikan "tweeting" jika Twitter tidak ada lagi.
Logo baru tersebut adalah usulan salah satu pengguna Twitter.
Rebranding dengan mengubah nama merek secara total adalah salah
satu jenis rebranding yang paling radikal dan berisiko. Ini berarti
merek yang sudah dikenal akan berubah menjadi sesuatu yang sama
sekali berbeda. Langkah yang diambil oleh Twitter tergolong sangat
berani dan berisiko tinggi.
Tujuan dari jenis rebranding ini biasanya adalah untuk
menghilangkan citra negatif, menargetkan pasar baru, atau
menggabungkan merek dengan perusahaan lain.
Rebranding semacam ini memerlukan strategi yang matang dan
komunikasi yang efektif agar tidak menimbulkan kebingungan atau
kehilangan loyalitas konsumen.
Beberapa contoh sejarah rebranding total :
Branding sukses

1. Google 2. Nike 3. Starbucks


Mesin pencari terbesar di dunia ini awalnya Brand olahraga terkenal ini awalnya Brand kopi terbesar di dunia ini awalnya
bernama BackRub, merujuk pada cara kerja bernama Blue Ribbon Sports, didirikan bernama Starbucks Coffee, Tea, and Spices,
algoritma yang menganalisis backlink. Namun, pada tahun 1964 oleh Phil Knight dan didirikan pada tahun 1971 oleh Jerry Baldwin,
Zev Siegl, dan Gordon Bowker.
pada tahun 1997, pendiri Larry Page dan Bill Bowerman. Tahun 1971, perusahaan Nama ini terinspirasi dari karakter dalam novel
Sergey Brin mengubah namanya menjadi ini mengubah namanya menjadi Nike, Moby-Dick, yaitu Starbuck. Di tahun 1987,
Google, yang berasal dari istilah matematika yang merupakan nama dewi perusahaan ini dibeli oleh Howard Schultz, yang
"googol," yaitu angka 1 diikuti oleh 100 nol. kemenangan dalam mitologi Yunani. kemudian mengubah namanya menjadi
Nama ini mencerminkan misi perusahaan Nama ini dipilih untuk mencerminkan Starbucks Corporation.
untuk menyediakan informasi tak terbatas di semangat kompetisi dan prestasi dalam Nama ini lebih singkat dan mudah diingat, serta
internet. olahraga. Logo ikonik Nike, yaitu mencerminkan fokus perusahaan pada kopi.
Logo Starbucks yang berupa putri duyung juga
Swoosh, juga diciptakan pada tahun mengalami beberapa perubahan seiring waktu.
yang sama oleh seorang mahasiswi
desain grafis bernama Carolyn
Davidson.
Beberapa contoh sejarah rebranding total :
Branding gagal

1. Pada tahun 2009, RadioShack, perusahaan retail 2. BlackBerry, perusahaan telekomunikasi yang dulu
elektronik yang sudah beroperasi selama beberapa sangat populer dengan perangkat seluler yang berfokus
dekade, memutuskan untuk mengganti namanya menjadi pada keyboard fisik, mengalami masa sulit ketika pasar
"The Shack" dalam upaya untuk mengubah citra mereka smartphone diambil alih oleh iPhone dan Android.
dan menarik generasi muda. Pada tahun 2013, BlackBerry mencoba untuk
Namun, rebranding ini tidak berhasil menyelaraskan merevitalisasi citra mereka dengan meluncurkan sistem
merek dengan konsumen yang sudah terbiasa dengan operasi baru yang disebut BlackBerry 10, dan sekaligus
nama "RadioShack". Selain itu, perubahan nama tersebut mengganti nama perusahaan menjadi "BlackBerry" dari
tidak diikuti dengan perubahan substansial dalam produk sebelumnya "Research In Motion" (RIM).
atau layanan mereka. Namun, perubahan ini tidak berhasil membangkitkan
Sebagai hasilnya, rebranding ini dianggap gagal untuk minat konsumen dan tidak mampu mengatasi masalah
mengatasi masalah utama perusahaan, sehingga nama persaingan di pasar smartphone. Penjualan BlackBerry
RadioShack tetap dipertahankan. terus menurun, dan perusahaan terpaksa menghadapi
tantangan yang berat hingga akhirnya beralih fokus ke
layanan dan perangkat lunak.
Analisis Twitter-X
Merujuk pada penjelasan Elon Musk dalam banyak tweet sebelumnya, penggantian
nama brand Twitter menjadi X adalah suatu perubahan total merek yang bertujuan
untuk menunjukkan transformasi dan visi baru perusahaan.
Visi barunya adalah mengubah Twitter menjadi sesuatu yang lebih dari hanya platform
media sosial saja, tetapi juga sebagai platform untuk audio, video, messaging dan
pembayaran/perbankan. Bahkan lebih jauh lagi menjadi global marketplace dalam hal
ide, barang, dan opportunity. Ini adalah perubahan besar dalam fokus perusahaan.
Dibanding terus menggunakan nama Twitter, sebutan X memiliki potensi untuk menjadi
merek payung yang mencakup berbagai produk, layanan, dan platform baru yang akan
ditawarkan oleh perusahaan, seperti X Audio, X Video, X Messenger, X Pay, X Bank dan
sebagainya. Di samping itu, "X" adalah nama yang singkat, mudah diingat, dan bisa
dipahami dalam berbagai bahasa
RESULT
Perubahan nama ini juga pasti akan diikuti dengan perubahan logo, warna, slogan, dan strategi
komunikasi untuk mencerminkan identitas baru perusahaan. Seperti banyak kasus rebranding,

01
proses seperti ini adalah pekerjaan berat, namun tanpa kita sadari ternyata telah disiapkan
personil kuat yang akan melaksanakannya. Rebranding ini juga pasti dilakukan untuk menyikapi
kebutuhan dan perilaku konsumen yang menginginkan pengalaman interaktif tanpa batas di
dunia digital. Twitter yang hanya mengandalkan pada bisnis iklan di platform media sosial telah
menghadapi kompetitor yang sangat kuat dan progresif. Penggantian nama ini juga membuka
peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan loyalitas konsumen
dengan memberikan nilai tambah dan pengalaman yang unik.
RESULT
Langkah transformasi dan rebranding ini diyakini adalah bagian dari upaya untuk menghadapi persaingan ketat dari
platform media sosial lainnya, seperti Facebook, Instagram, TikTok, Threads dan sejenisnya.

02
Bahkan lebih jauh dari itu, Elon telah menyebutnya beberapa kali sebelum ini, Twitter akan bertransformasi ke bisnis
pembayaran seperti WeChat di China dan secara otomatis akan juga masuk ke bidang perbankan yang
mendukungnya. Untuk tujuan itu, nama dan persepsi lama terhadap Twitter yang begitu kuat terhadap media sosial,
terpaksa dikalahkan walaupun brand tersebut memiliki value yang sangat tinggi.
DOCUMENTATION

Namun, salah satu risiko besar adalah ketidakmampuan brand "X"


mempertahankan identitas dan reputasi yang telah dibangun selama ini,
terutama di dunia media sosial. Mengingat bahwa , istilah "tweet" telah
masuk kamus resmi berbagai bahasa karena keberadaan Twitter!. Resiko lain
adalah bagaimana manajemen mengelola krisis karena terjadinya
kebingungan atau penolakan dari konsumen yang sudah terbiasa dengan
nama Twitter.
T HAN K
YOU

Anda mungkin juga menyukai