Opini Publik
Opini Publik dan Demokrasi
Demokrasi: kedaulatan di tangan rakyat. Pendapat rakyat menjadi dasar kebijakan.
Pemerintah secara moral harus mendengarkan tuntutan rakyat.
Mekanisme hubungan:
Rational activist model: voting terhadap alterhatif kebijakan yang hendak diambil oleh
pemerintah. Tidak memilih partai-partai atau kandidat politik. Kekurangan: biaya; public
kurang informasi (tidak memenuhi syarat).
Political Parties Model: lebih sederhana, partai-partai politik menyederhanakan berbagai
alternative kebijakan pemerintah ke dalam pilihan kebijakan yang akan diambil jika
memenangkan pemilu. Pilihan kebijakan platform partai kampanye pilihan voters.
Kelebihan: menawarkan kesederhanaan. Kekurangan: partai mengandalkan tokoh, uang,
dll.
Interest group model: berfungsi sebagai think-tank sebagai perantara menyampaikan
tuntutan public atas kebijakan model tertentu. Kekurangan: pembajakan, klaimisasi.
Role Playing model: ada mekanisme alami, natural. Kandidat terpilih karena dianggap
memenuhi syarat pilihan.
Sharing model: para pembuat kebijakan berasal dari public. Diwakili oleh orang yang
memiliki latar belakang sama dengan public. Selalu ada pendukung, meskipun belum jelas
besarnya.
Syarat Pembentukan Opini Publik
Meningkatnya peranan opini publik karena
(1) adanya paham Sistem Demokrasi;
(2) bertambahnya dan menyebarnya faktor pendidikan;
(3) perkembangan teknologi komunikasi;
(4) ada tuntutan atas kebutuhan berbagai pihak untuk
mendapatkan dukungan;
(5) banyak kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah dalam
melaksanakan programnya.
Syarat terbentuknya opini publik terkait dengan alasan
mengapa opini publik dibutuhkan kehadirannya dalam
masyarakat karena
(1) perusahaan/lembaga makin menjadi besar dan berkembang;
(2) persaingan antara perusahaan dan organisasi semakin ketat;
(3) tuntutan keinginan dan harapan dari masyarakat terhadap
pelayanan,
(4) pemenuhan kebutuhan akan informasi semakin tinggi;
(5) masyarakat semakin kritis;
(6) perkembangan teknologi yang luar biasa;
(7) pengaruh opini publik semakin besar terhadap keadaan
ekonomi dan stabilitas sosial organisasi atau perusahaan.
Empat unsur yang menimbulkan opini publik:
1) adanya masalah yang kontroversial;
(2) adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah
tersebut;
(3) adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat;
(4) adanya interaksi dari individu-individu dalam publik yang
menghasilkan opini yang bersifat kolektif.
Proses pembentukan opini publik melalui tiga tahap pembicaraan
(1) tahap masukan yang masih semrawut;
(2) tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran
yang jelas dan menyatu;
(3) tahap dalam mana opini pada tahap kedua disebut telah
menyatu telah bulat dan kuat di antara para anggota.
Karakteristik Opini Publik