Anda di halaman 1dari 12

Minggu 3, Jumat 3 September 2010

Opini Publik
Opini Publik dan Demokrasi
 Demokrasi: kedaulatan di tangan rakyat. Pendapat rakyat menjadi dasar kebijakan.
Pemerintah secara moral harus mendengarkan tuntutan rakyat.

 Mekanisme hubungan:
 Rational activist model: voting terhadap alterhatif kebijakan yang hendak diambil oleh
pemerintah. Tidak memilih partai-partai atau kandidat politik. Kekurangan: biaya; public
kurang informasi (tidak memenuhi syarat).
 Political Parties Model: lebih sederhana, partai-partai politik menyederhanakan berbagai
alternative kebijakan pemerintah ke dalam pilihan kebijakan yang akan diambil jika
memenangkan pemilu. Pilihan kebijakan  platform partai  kampanye  pilihan voters.
Kelebihan: menawarkan kesederhanaan. Kekurangan: partai mengandalkan tokoh, uang,
dll.
 Interest group model: berfungsi sebagai think-tank sebagai perantara menyampaikan
tuntutan public atas kebijakan model tertentu. Kekurangan: pembajakan, klaimisasi.
 Role Playing model: ada mekanisme alami, natural. Kandidat terpilih karena dianggap
memenuhi syarat pilihan.
 Sharing model: para pembuat kebijakan berasal dari public. Diwakili oleh orang yang
memiliki latar belakang sama dengan public. Selalu ada pendukung, meskipun belum jelas
besarnya.
Syarat Pembentukan Opini Publik
 Meningkatnya peranan opini publik karena
 (1) adanya paham Sistem Demokrasi;
 (2) bertambahnya dan menyebarnya faktor pendidikan;
 (3) perkembangan teknologi komunikasi;
 (4) ada tuntutan atas kebutuhan berbagai pihak untuk
mendapatkan dukungan;
 (5) banyak kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah dalam
melaksanakan programnya.
 Syarat terbentuknya opini publik terkait dengan alasan
mengapa opini publik dibutuhkan kehadirannya dalam
masyarakat karena
 (1) perusahaan/lembaga makin menjadi besar dan berkembang;
 (2) persaingan antara perusahaan dan organisasi semakin ketat;
 (3) tuntutan keinginan dan harapan dari masyarakat terhadap
pelayanan,
 (4) pemenuhan kebutuhan akan informasi semakin tinggi;
 (5) masyarakat semakin kritis;
 (6) perkembangan teknologi yang luar biasa;
 (7) pengaruh opini publik semakin besar terhadap keadaan
ekonomi dan stabilitas sosial organisasi atau perusahaan.
 Empat unsur yang menimbulkan opini publik:
 1) adanya masalah yang kontroversial;
 (2) adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah
tersebut;
 (3) adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat;
 (4) adanya interaksi dari individu-individu dalam publik yang
menghasilkan opini yang bersifat kolektif.
 Proses pembentukan opini publik melalui tiga tahap pembicaraan
 (1) tahap masukan yang masih semrawut;
 (2) tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran
yang jelas dan menyatu;
 (3) tahap dalam mana opini pada tahap kedua disebut telah
menyatu telah bulat dan kuat di antara para anggota.
Karakteristik Opini Publik

 Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar sosiologi,


psikologi dan komunikasi tentang opini publik, menunjukkan
beberapa unsur opini publik yang membedakan dengan opini
lainnya.
 Berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam definisi opini
publik dapatlah ditentukan karakteristik opini publik, yaitu:
 (1) adanya isu yang kontroversial;
 (2) adanya publik yang secara spontan terpikat pada isu dan melibatkan
diri di dalamnya, dan berusaha untuk memberikan pendapatnya;
 (3) adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai
masalah yang kontroversial oleh suatu publik;
 (4) adanya interaksi antara "individu-individu" dalam publik yang
menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif dan diekspresikan.
 Masalah kontroversial di dalam masyarakat muncul karena
adanya berbagai pendapat yang bertentangan.
 Hal ini menyebabkan kontroversi dalam menghadapi isu :
 setuju atau tidak setuju tentang fakta;
 perbedaan perkiraan tapi tak berbeda dalam pandangan;
 mempunyai sumber yang berbeda.

 Bentuk opini publik dibedakan ke dalam 3 hal


 opini kelompok,
 opini rakyat, dan
 opini massa.
 Pengungkapan opini cenderung diarahkan berdasarkan
ungkapan dari kepercayaan nilai dan harapan.
 Kepercayaan mengacu pada apa yang diterima sebagai benar
atau tidak benar tentang sesuatu.
 Nilai melibatkan kesukaan dan ketidaksukaan seseorang.
 Harapan ditentukan oleh perkembangan terhadap apa yang
terjadi di masa lalu, keadaan sekarang dan apa yang kira-kira
akan terjadi bila suatu perbuatan dilakukan.

 Publik dapat dibedakan antara:


 publik massa,
 publik berminat, dan
 publik pembuat pendapat.
 Menurut sifatnya opini publik dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis
 opini publik yang statis dan
 opini publik yang dinamis.
 Kualitas opini publik pada dasarnya bergantung pada kualitas dan kuantitas informasi.
 Karakteristik opini public:
 (1) terdapat isi, arah dan intensitas;
 (2) adanya kontroversi;
 (3) opini publik mempunyai volume berdasarkan kenyataan bahwa kontroversi
menyentuh semua orang;
 (4) opini publik itu relatif ada.
 Opini publik tidak murni disertai sifat
 (1) opini publik yang dimanipulasi;
 (2) opini publik yang direncanakan;
 (3) opini publik yang dikehendaki;
 (4) opini publik yang diprogramkan;
 (5) opini publik yang diinginkan.
Potensi &Kompetensi Opini Publik

 Opini publik tidak dapat dilihat dan ditunjuk dengan nyata.


Kekuatan, kemampuan dan kekuasaannya dapat disaksikan
dengan nyata, misalnya runtuhnya Tembok Berlin,
runtuhnya kekuatan Syah Iran.
 Harword Childs : Hubungan antara pemerintah dan opini
publik adalah two way relationship, reciprocal dan cyclical.
Opini publik mempengaruhi pemerintah secara langsung
melalui Pemilihan Umum, referendum dan public opinion
polling. Sebaliknya pemerintah mempengaruhi opini publik
melalui aksi-aksi dan komunikasi.
 Sifat opini publik yang statis, dinamis ataupun laten bergantung
pada faktor-faktor perangsang dari luar, misalnya peristiwa
yang mengguncangkan.
 Opini publik merupakan dasar hukum, dan kekuatan hukum
berdasarkan dukungan opini publik. Komunikasi dapat
mempengaruhi opini publik dan opini publik dapat
mempengaruhi komunikasi.
 Opini publik merupakan suatu penilaian sosial dan mempunyai
kekuatan tersendiri, yaitu pendukung kelangsungan berlakunya
adat istiadat, mempertahankan eksistensi suatu lembaga.
 Opini publik juga memiliki hukum-hukum yang disusun dari
hasil penelitian yang dikemukakan Hadley Cantril dan Emory S.
Bogardus.
DISKUSI

 Memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia.


 Pidato Presiden SBY (01/09/2010):
 Opini publik yang lebih kuat? Direpresentasikan
oleh siapa? Bagaimana mengetahuinya? Sumber?
 Opini publik yang lemah? Direpresentasikan oleh
siapa?
 Mengapa lebih kuat? Mengapa lebih lemah?
 Faktor-faktor pendukung?

Anda mungkin juga menyukai