Anda di halaman 1dari 86

DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN

MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI

Modul 5
Modul 5. Pembelajaran yang
Menguatkan Transisi PAUD-SD
Proses Pembelajaran yang
Bimtek Transisi PAUD-SD
Menguatkan Transisi
PAUD-SD

Jakarta, November - Desember 2022


Pembuka

1 2 3
KESEPAKATAN KELAS

Tidak menyalakan dan


membuka gawai Tidak
Perkenalan Persiapan
(HP, laptop, notebook, dan meninggalkan
Belajar
perangkat lainnya) selama kelas selama
kegiatan berlangsung sesi
Pembuka

Bapak/Ibu yang kami hormati,

Bapak/Ibu adalah utusan dari pemerintah kabupaten/kota untuk


mendapatkan pembekalan melalui Bimtek Transisi PAUD-SD agar
dapat menjadi penggerak perubahan di satuan pendidikan tempat
Bapak/Ibu bekerja, maupun komunitas tempat Bapak/Ibu berbagi.

Harapan kami:

Setelah mengikuti pembekalan ini, Bapak/Ibu diharapkan dapat melakukan Aksi Nyata penguatan
Transisi PAUD-SD di awal tahun ajaran dan sepanjang tahun ajaran.

Setelah mengikuti pembekalan ini, Bapak/Ibu dapat membantu mengawal gerakan penguatan Transisi
PAUD-SD sebagai narasumber forum komunikasi Transisi PAUD-SD (tempat dinas dan guru
mengonfirmasi pemahaman) dan mendampingi rekan sejawat Anda dalam proses belajarnya.

Yang kami tuju melalui gerakan ini adalah: perubahan perilaku dalam memaknai pembelajaran
bagi anak usia dini, yang selama ini masih terkotak-kotak antara PAUD dan SD kelas awal.
Seperti apa gambaran umum alat bantu pembelajaran Transisi PAUD-SD tersebut?

MODUL 1 MODUL 2 Modul RTL MODUL 3


Mengapa Rencana Tindak Lanjut Bagaimana
Bagaimana
penguatan AKSI NYATA TOPIK I : membangun
membangun
Guru dan satuan diharapkan dapat kemampuan literasi
Transisi PAUD- lingkungan belajar
mengerjakan 1 dari 3 pilihan Aksi Nyata numerasi secara
SD penting? yang mendukung
Topik I - Penguatan Transisi PAUD-SD di bertahap sejak PAUD
Transisi PAUD-SD?
Awal Tahun Ajaran hingga SD?

Modul RTL MODUL 6 MODUL 5 MODUL 4


Rencana Tindak Lanjut Bagaimana Bagaimana Bagaimana membangun
AKSI NYATA TOPIK II : kemampuan fondasi
melaporkan merencanakan
Guru dan satuan diharapkan dapat mengerjakan 1 dari secara holistik dan
3 pilihan Aksi Nyata Topik II - Penguatan Transisi
pembelajaran yang pembelajaran yang bertahap sejak PAUD
PAUD-SD melalui Pembelajaran Sepanjang Tahun menguatkan Transisi menguatkan Transisi hingga SD?
AJaran PAUD-SD? PAUD-SD?
Pembuka
Apa perubahan yang ingin kita lihat di PAUD dan SD pada tahun ajaran 2023/2024?

Masa Praktik Penguatan Transisi PAUD-SD yang Berpihak pada Anak


SD
PPDB
Tidak melakukan tes calistung

PAUD dan SD
Dua minggu
Masa Perkenalan:
pertama di
● Anak (serta orang tua) dengan lingkungan belajarnya agar dapat merasa nyaman dalam berkegiatan
tahun ajaran
● Sekolah dengan anak melalui kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan potret
baru
capaian peserta didik melalui asesmen awal, dan digunakan sebagai basis perancangan kegiatan
2023/2024
pembelajaran selanjutnya

PAUD dan SD

● Memilih kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan dan bermakna


(memastikan ketercapaian kemampuan fondasi)
Pelaksanaan
pembelajaran ● Melaksanakan kegiatan asesmen di kelas dengan teknik yang menguatkan sikap terhadap belajar yang
positif (teknik yang digunakan tidak berupa tes lisan, tertulis, atau penugasan)

● Guru PAUD dan guru SD mampu menyusun informasi mengenai perkembangan anak yang penting
untuk diketahui oleh orang tua/wali murid
Pembuka

Mari kita mulai dengan Modul 5, yang memiliki tujuan belajar sebagai berikut:

Kompetensi umum:

1 Kompetensi 3 : Menetapkan tujuan belajar sesuai dengan karakteristik murid, kurikulum, dan profil
pelajar Pancasila.

2 Kompetensi 5 : Menyusun desain, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran yang efektif.


(Perdirjen no 6565/2020 tentang Model Kompetensi Guru)

Kompetensi khusus:

1 Peserta bimtek memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan hasil
asesmen awal.
2 Peserta bimtek mampu merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai tujuan pembelajaran.
Ice Breaking

Fasilitator mengajak peserta membuat kelompok menggunakan lagu


“Kalau Kau Suka Hati” dan menyesuaikan dengan jumlah roda kendaraan
yang disebutkan (sepeda = 2, becak = 3, mobil = 4, bus = 6)

Contoh:

“Kalau kau suka hati buat tiga motor” (peserta berkumpul menjadi 6), dst.

Pada akhir permainan, pemateri meminta peserta membuat 2 becak


sehingga terbentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 6 orang.
Pastikan dalam 1 kelompok ada perwakilan dari guru SD dan guru PAUD.
Kelompok ini akan digunakan hingga akhir sesi, sehingga perlu
perpindahan tempat duduk peserta jika berjauhan. Perhitungkan waktu
dan desain ruangan untuk membantu mempermudah perpindahan
peserta agar bisa berkumpul dalam kelompoknya.
Materi 1. Tujuan Pembelajaran
yang Menunjukkan Upaya
Pencapaian Kemampuan Fondasi

Kompetensi Khusus 1.

Peserta memiliki kemampuan untuk


menyesuaikan tujuan pembelajaran
sesuai dengan hasil asesmen awal.
Materi 1.
Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan Upaya Pencapaian Kemampuan Fondasi

Apa relevansi pembahasan Topik 1 untuk para guru PAUD?

Guru-guru PAUD ikut dalam latihan soal ini supaya memahami bagaimana proses penguatan masa Transisi yang
akan terjadi di SD. Dengan demikian guru PAUD juga dapat menguatkan proses Transisi PAUD-SD dengan
merancang pembelajaran yang mendukung penguatan fase fondasi anak.

Sebagai contoh, Bu Odi, guru TK B, perlu memahami bahwa


kemampuan fondasi terkait kepemilikan dasar literasi yang perlu ABC
dibangun pada anak tidak hanya pemahaman akan simbol huruf.
Jika di kelasnya ia hanya menitikberatkan pembelajaran anak pada
kemampuan pengenalan huruf saja, maka ia akan membuat proses
Transisi PAUD-SD menjadi lebih berat untuk anak.

Bu Odi perlu memahami bahwa ia perlu membangun kemampuan


anak untuk dapat mengikuti instruksi sederhana; menyimak,
menceritakan, dan menyampaikan gagasannya.
Aktivitas 1 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan Upaya Pencapaian
Kemampuan Fondasi

Mari
Berdiskusi
1
Jika seandainya sebagian besar murid-murid di kelas Anda
adalah murid yang langsung masuk ke kelas 1 SD tanpa
melalui PAUD apakah Anda akan tetap melakukan asesmen
awal, atau langsung melaksanakan Rencana Pembelajaran
yang telah Anda susun untuk 1 semester? Jelaskan alasannya!

2 Jika seandainya sebagian besar murid-murid di kelas Anda


berasal dari PAUD yang reputasinya sangat baik dan dikenal
orang karena murid-muridnya memiliki kemampuan baca tulis
hitung setara murid kelas 1 pada umumnya, apakah Anda
masih akan melakukan asesmen awal, atau langsung
melaksanakan Rencana Pembelajaran yang telah Anda susun
untuk 1 semester? Jelaskan alasannya!
Aktivitas 2 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan Upaya Pencapaian
Kemampuan Fondasi

Jawaban Pertanyaan 1
Asesmen Awal Perlu Dilakukan Bagaimanapun Kondisi Awal Peserta Didik Baru

Ingat kembali pembahasan di Modul 1!


Laju perkembangan anak berbeda-beda. Meskipun anak-anak di kelas
1
memiliki usia sama, namun laju perkembangan mereka berbeda-beda.
Banyak faktor yang mempengaruhi laju perkembangan anak. Gizinya
saat bertumbuh, kesempatannya berinteraksi dan berkegiatan di rumah,
kualitas pendidikan sebelumnya, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya laju perkembangan, namun kesempatan belajar anak pun


2
berbeda-beda. Tidak semua anak mendapatkan hak-nya untuk dibangun
kemampuan fondasinya di PAUD. Pada pertanyaan 1, anak yang
langsung masuk ke kelas 1 SD memiliki peluang lebih kecil untuk
terbangun fase fondasinya. Oleh karenanya, guru perlu melakukan
asesmen awal untuk mendapat data pemetaan anak-anak di kelasnya
sehingga dapat merancang pembelajaran yang dapat membantu peserta
didik menguatkan kemampuan fondasinya.
Aktivitas 2 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan
Upaya Pencapaian Kemampuan Fondasi

Jawaban Pertanyaan 2
Asesmen Awal Perlu Dilakukan Untuk Mendapat Kemampuan Fondasi Anak secara holistik

Baca tulis hitung merupakan bagian kemampuan literasi. Guru perlu mendapat gambaran umum
kemampuan fase fondasi secara utuh seperti berikut ini.

Kemampuan fondasi:
11. Mengenal nilai agama dan budi pekerti
22. Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar
33. Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat
dengan teman sebaya dan individu lainnya
44. Pemaknaan terhadap belajar yang positif
55. Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai
untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri.
66. Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti
dasar literasi, numerasi serta pemahaman tentang hal-hal mendasar yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas 3 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan
Upaya Pencapaian Kemampuan Fondasi

Kesimpulan

“Bapak Ibu, bagaimanapun kondisi awal peserta didik, Bapak/Ibu tetap


perlu melakukan asesmen awal untuk mendapatkan gambaran utuh
kemampuan fondasi murid-murid di kelas Bapak/Ibu.
Setelah mendapat informasi utuh dan holistik dari hasil asesmen awal,
Bapak dan Ibu dapat menggunakannya untuk merancang tujuan
pembelajaran dan menyesuaikan strategi pembelajaran supaya
pembelajaran menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik di kelas
Bapak/Ibu.“

Mari kita ingat kembali langkah-langkah melakukan asesmen awal


yang telah Bapak dan Ibu pelajari di modul 2 yang lalu.
Aktivitas 3 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan
Upaya Pencapaian Kemampuan Fondasi

Berikut adalah langkah dalam menyusun penerapan asesmen awal di dua minggu pertama
di awal tahun ajaran baru bagi kelas 1 SD.

Langkah 1. Tentukan aspek kemampuan fondasi yang ingin dipantau


1
Dapat lebih dari satu!

2 Langkah 2. Rancang kegiatan yang dapat digunakan untuk mengamati perilaku tersebut
Dapat lebih dari satu!

3 Langkah 3. Identifikasi Mata pelajaran yang dapat digunakan


Lihat mapping linearitas yang sudah disiapkan

Langkah 4. Dokumentasikan informasi tersebut di lembar observasi. Anda tidak harus merekap
4
informasi per anak. Serupa dengan prinsip asesmen formatif, informasi dapat berupa kemampuan
peserta didik secara umum; serta catatan khusus untuk tindak lanjut, seperti misalnya peserta didik
yang perlu pendampingan lebih lanjut.
5
Langkah 5. Identifikasi pertimbangan yang perlu masuk ke dalam rancangan kegiatan pembelajaran ke
depan
Berikut adalah instrumen asesmen awal yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang capaian
peserta didik. Rancangan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dimasukkan ke dalam instrumen ini, dan
dokumentasikan lah perilaku peserta didik yang teramati di kolom yang tersedia. Untuk membantu proses
pengumpulan data, ada dua pertanyaan pemantik untuk memandu guru menyimpulkan hasil asesmen awal.

Perlu diingat, lembar ini berupa contoh dan berfungsi sebagai alat bantu (bukan dokumen
administratif). Artinya, lembar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Mata Pelajaran:
Jumlah Peserta didik:

Butir contoh Catatan/Hasil dari


Aspek Rancangan Kegiatan
perilaku Asesmen Awal
kemampuan Pembelajaran ke
kemampuan Rancangan (Pertanyaan pemandu: bagaimana
fase fondasi depan perlu
fase fondasi kegiatan kondisi capaian peserta didik secara
yang akan mempertimbangkan
yang perlu umum? Apakah ada peserta didik
diamati …
diamati yang perlu perhatian khusus?)
Contoh lembar asesmen awal yang terisi

Mata Pelajaran : PJOK dan Bahasa Indonesia (dalam durasi 1


hari)
Jumlah Anak dalam Kelas : 28

Catatan/Hasil dari Asesmen Awal


Aspek Rancangan Kegiatan
kemampuan fase Contoh perilaku kemampuan fase Pembelajaran ke depan
Rancangan kegiatan (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian
fondasi yang fondasi yang perlu diamati perlu
peserta didik secara umum? Apakah ada peserta didik
akan diamati mempertimbangkan …
yang perlu perhatian khusus?)

Keterampilan ● Anak memiliki koordinasi gerak Kegiatan 1. Permainan “Ibu Ke-28 anak di kelas mampu mengikuti Lebih banyak permainan
motorik dan tubuh yang seimbang saat Berkata!”. Ketika guru permainan dan telah memiliki koordinasi gerak yang menguatkan
mengucapkan “Ibu Berkata!” anak
perawatan diri berkegiatan tubuh yang seimbang kemampuan menyimak
akan diajak untuk melakukan
yang memadai (berjalan/berlari/melompat/mene anak
aktivitas tertentu seperti Ada beberapa anak yang kesulitan menyimak
untuk dapat ndang/melempar/merangkak) mengambil benda, bergerak, atau
dan terus gagal dalam mengikuti instruksi
berpartisipasi di ● Anak mampu menyimak dan apapun. Contohnya, “Ibu berkata,
walau sudah disampaikan tiga kali berturut-
lingkungan sekolah mengikuti instruksi sederhana berdiri dengan satu kaki!”. Guru
juga dapat memberikan instruksi turut.
secara mandiri. ● Anak mampu mengemukakan
pemahamannya melalui media yang lebih menantang.

gambar
Kematangan Kegiatan 2: Kegiatan berbagi Hampir seluruh anak mampu mengerjakan Mendampingi ananda A
● Anak mampu mengenal konsep hasil karya dengan baik, kecuali ananda A yang lebih sering agar ananda
kognitif yang cerita tentang sekolah, dengan
huruf dan mampu memilih untuk bermain di pojok balok saja. lebih nyaman dan lebih
cukup untuk menggunakan media gambar.
mengemukakan pemahamannya banyak kegiatan project-
melakukan Anak dipersilahkan untuk Ada 3 anak yang sudah mengenal konsep huruf
melalui tulisan based berkelompok agar A
kegiatan belajar, menambahkan mendetilkan dan mampu menambahkan kata di hasil karya
● Anak mampu menyampaikan mau berinteraksi dengan
seperti ceritanya dengan tulisan (apabila gambarnya. Lainnya memilih untuk
teman
gagasannya secara verbal menggunakan media gambar saja, tidak
kepemilikan dasar sudah bisa). Anak diajak untuk
ditambahkan kata-kata. Kegiatan pembelajaran
literasi, numerasi menjelaskan hasil karyanya )
akan mulai dari penguatan
serta pemahaman Hanya sedikit anak yang sudah mampu
keaksaraan: membacakan
mengemukakan pemahamannya mengenai
Aktivitas 4 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan
Upaya Pencapaian Kemampuan Fondasi

1. Lakukan Asesmen Awal (Modul 2)


Bagaimana caranya? 2. Lakukan pengolahan data asesmen awal

Berdasar hasil pengolahan data asesmen awal, kemungkinan terjadi 2 hal sebagai berikut:
1 Anak-anak di kelas telah memiliki kemampuan fondasi yang memadai
Jika hal ini yang terjadi di kelas Bapak/Ibu guru, maka Bapak/Ibu guru dapat melanjutkan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan tujuan-tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran fase A (Kurikulum Merdeka) atau Kompetensi Dasar
kelas 1 SD (Kurikulum 2013). Namun perlu diingat, rancangan kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut
harus menyenangkan dan bermakna sehingga tetap dapat membantu anak mengalami masa transisi PAUD-SD dengan
lancar.

2 Masih ada kemampuan-kemampuan fondasi yang belum dimiliki anak-anak di kelas Anda.
Jika hal ini yang terjadi, maka guru perlu melakukan penyesuaian terhadap tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
dirancang selama 1 semester. Bapak dan Ibu guru tidak disarankan menggunakan tujuan pembelajaran mata pelajaran
fase A (Kurikulum Merdeka) atau Kompetensi Dasar Kelas 1 SD (Kurikulum 2013), melainkan menggunakan tujuan-tujuan
pembelajaran yang ada di fase fondasi atau Kompetensi Dasar PAUD untuk menguatkan kemampuan-kemampuan
fondasi yang belum muncul pada murid.
Selain penyesuaian tujuan pembelajaran, hasil asesmen awal juga digunakan untuk menetapkan strategi pembelajaran
yang beragam berdasarkan kebutuhan peserta didik, jika dalam satu kelas terdapat kemampuan fondasi yang berbeda-
beda.
Kemampuan Fondasi dapat Dibangun Sejak di PAUD hingga SD Kelas Awal Menggunakan CP/KD/Mapel
Agama dan Budi Pendidikan Bahasa
Mapel SD
Pekerti Pancasila
PJOK
Indonesia
Matematika IPAS Seni Budaya

Mengenal nilai agama dan budi pekerti:


● Anak mengenali nama Tuhannya serta simbol keagamaan, dan kemudian memahami bahwa makhluk hidup di sekitarnya seperti manusia, tanaman di sekitar rumah, binatang
serta merupakan ciptaan Tuhan
● Kemampuan anak untuk menyebutkan contoh perilaku yang tergolong baik.

Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar:


● Kemampuan mengelola emosi dan rasa positif mengenai dirinya
● Kesadaran dirinya adalah bagian dari komunitas sekolah
● Kesadaran bahwa ketika ia berada pada tempat yang berbeda maka ada aturan dan kebiasaan yang berbeda dan patut diperhatikan

Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu lainnya:
● Kesadaran pentingnya menghargai sesama dan kemampuan untuk berempati
● Kemampuan menyimak
● Kemampuan untuk mengutarakan gagasan

Pemaknaan terhadap belajar yang positif:


● Mampu melihat belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan:
● Mampu melihat manfaat dari kegiatan belajar.

Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri
● Kepemilikan kemampuan motorik kasar maupun motorik halus.
● Rasa syukur telah diciptakan oleh Tuhan YME yang tertampil dalam perilaku-perilaku positif seperti menjaga kebersihan diri, kesehatan diri serta keselamatan diri.
● Kepemilikan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri.

Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi serta pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja
● Kreativitas, dan kemampuan literasi dan pra-matematika untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
● Kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan mengenai objek, fenomena alam, atau fenomena sosial melalui pengamatan dan eksplorasi untuk kemudian
diutarakan melalui bahasa atau media sederhana
Kemampuan Fondasi dapat Dibangun Sejak di PAUD hingga SD Kelas Awal

Kemampuan Fondasi Dibangun di PAUD Dibangun di SD Kelas Awal

Mengenal nilai agama dan budi pekerti Pada KM: Agama Budi Pekerti & Jati Diri ; Pada K13: KD terkait Agama. Pada KM/K13, melalui Agama dan Pendidikan Pancasila
Terlepas dari kurikulum, dibangun melalui pembiasaan di kelas yang (PPKN untuk K13). Terlepas dari kurikulum, dapat
mendorong anak untuk jujur, tidak menyakiti sesama, dan merawat dibangun melalui pembiasaan (serupa dengan PAUD).
lingkungan.

Kematangan emosi yang cukup untuk Pada KM, dapat dibangun melalui elemen Agama dan Budi Pekerti; dan Jati Pada KM/K13, melalui Pendidikan Pancasila (PPKN untuk
berkegiatan di lingkungan belajar: Diri. Pada K13: KD yang terkait sosial emosi; bahasa dan kognitif. Terlepas dari K13) untuk pengenalan secara konsep. Terlepas dari
kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui penerapan kesepakatan kurikulum, dapat dibangun melalui kesepakatan kelas
kelas, misalnya melalui kebiasaan berbagi alat-alat di kelas dan berkegiatan dan disiplin positif (serupa dengan PAUD) untuk
bersama teman-temannya; serta penerapan disiplin positif (menjelaskan membangun nilai.
konsekuensi dari perilaku negatifnya).

Keterampilan sosial dan bahasa yang Pada KM, dibangun lintas elemen, namun utamanya elemen Dasar-Dasar Terlepas dari kurikulum, Dapat dibangun melalui
memadai untuk berinteraksi sehat dengan Literasi. Pada K13: KD yang terkait sosial emosi; bahasa dan kognitif. Terlepas kesepakatan di kelas untuk membangun nilai (serupa
teman sebaya dan individu lainnya dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui penerapan dengan PAUD). Pada KM/K13 melalui Pendidikan
kesepakatan kelas, misalnya melalui kebiasaan berbagi alat-alat di kelas; Pancasila (PPKN untuk K13) dan Bahasa Indonesia untuk
mengangkat tangan apabila ingin berbicara, serta mendengarkan saat teman pengenalan secara konsep dan keterampilan.
berbicara.

Pemaknaan terhadap belajar yang positif Terlepas dari kurikulum: dibangun melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan serta interaksi
pendidik yang memberikan dukungan afektif serta komunikasi yang positif (tidak menghardik, dan tidak melabel)

Pengembangan keterampilan motorik dan Pada KM: dibangun lintas elemen, namun utamanya elemen Jati Diri. Pada Pada KM/K13: PJOK. Terlepas dari kurikulum, dapat
perawatan diri yang memadai untuk dapat K13: KD yang terkait fisik motorik dan sosial-emosional (perawatan diri). dibangun melalui pembiasaan di kelas (serupa dengan
berpartisipasi di lingkungan sekolah secara Terlepas dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui pembiasaan PAUD).
mandiri: di kelas untuk membangun kemandirian dan perilaku hidup bersih sehat

Kematangan kognitif yang cukup untuk Pada KM, dibangun melalui elemen Dasar-Dasar Literasi, Matematika, Sains, Pada KM/K13: Bahasa Indonesia (dan topik IPAS pada
melakukan kegiatan belajar, seperti dasar Teknologi, Rekayasa dan Seni. Pada K13: KD yang terkait kognitif, dan bahasa. KM), Matematika,Seni . Terlepas dari kurikulum, dapat
literasi, numerasi serta pemahaman dasar Terlepas dari kurikulum, dibangun melalui kegiatan pembelajaran yang dibangun melalui perancangan kegiatan pembelajaran di
Aktivitas 4 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan
Upaya Pencapaian Kemampuan Fondasi

Kemampuan fondasi merupakan kemampuan yang perlu dibina melalui


pembelajaran di PAUD dan SD Kelas Awal.

Pembinaan kemampuan dilakukan dengan


mengikuti struktur kompetensi/mata pelajaran
yang digunakan di PAUD dan SD, serta
dilaporkan di dalam laporan hasil belajar
dengan mengikuti struktur kompetensi/mata
pelajaran yang digunakan di PAUD dan SD.
Aktivitas 5 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan
Upaya Pencapaian Kemampuan Fondasi

Seluruh peserta bimtek dibagi menjadi


kelompok-kelompok kecil beranggotakan
6 orang. Tiap kelompok harus ada
perwakilan guru PAUD dan guru SD.

Setiap kelompok mengerjakan satu kasus dengan tugas menyesuaikan rangkaian


TP/KD dalam 1 semester dengan menggunakan data hasil asesmen awal
1 Sebagian kelompok peserta mengerjakan kasus 1 (TP/KD PAUD)
2 Sebagian kelompok peserta mengerjakan kasus 2 (TP/KD SD)
KASUS 1
Berikut ini adalah potongan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar dalam rencana pembelajaran 1
semester yang telah disusun oleh bu Odi untuk peserta didik baru di kelasnya (kelas TK A)

Data 1. Rencana Pembelajaran di kelas bu Odi (TK A) selama 1 semester

Rencana pembelajaran 1 semester


Rencana pembelajaran 1 semester (Kurikulum 2013)
(Kurikulum Merdeka)

TP 1. Anak mengenal persamaan dan perbedaan KD 2.2 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu.
ciri fisiknya dengan orang lain. KD 2.5 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif.
TP 2. Anak bersedia berinteraksi dengan alam. KD 3.6 dan 4.6 Anak menyampaikan apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang
TP 3. Anak mengenal nama-nama emosi dikenalnya
TP 4. Anak mengenal beberapa strategi untuk KD 3.12 dan 4.12 Anak menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk
menenangkan diri karya.
TP 5. Anak bermain dengan 1-2 teman-nya KD 2.5 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
TP 6. Anak memilih hal yang disukai KD 2.11 Anak memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
TP 7. Anak berpartisipasi aktif dalam berbagai KD 2.14 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun pada
kegiatan yang melibatkan motorik halus dan orangtua, pendidik, dan teman
motorik kasar. KD 3.10 dan 4.10 Anak menunjukkan kemampuan bahasa reseptif
TP 8. Anak menyebutkan bilangan secara KD 3.11 dan 4.11 Anak menunjukkan kemampuan bahasa ekspresif
berurutan (membilang)
KD 3.3 dan 4.3 Anak menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan
TP 9. Anak mengenali bentuk geometri sederhana halus
Data 2. Penggalan Hasil Olah Data Asesmen Awal para Peserta Didik Baru di Kelas Bu Odi

Aspek kemampuan fase Butir contoh perilaku kemampuan fase fondasi Catatan/Hasil dari Asesmen Awal
fondasi yang diamati yang diamati (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian peserta didik secara umum?
Apakah ada peserta didik yang perlu perhatian khusus?)

Pemaknaan terhadap Anak senang datang ke sekolah Sebagian besar anak di kelasnya masih menangis dan enggan ditinggal oleh
belajar yang positif orangtuanya.

Anak mau mencoba kembali atau Sebagian kecil anak (2 dari 15) terlihat sangat frustasi ketika apa yang
memperbaiki pekerjaannya jika melakukan menemui hambatan dalam pekerjaannya
kesalahan

Anak menunjukkan keingintahuan dengan Sebagian besar anak pasif, lebih suka diam dan bermain sendiri.
mengajukan pertanyaan

Kematangan kognitif Anak mampu menyimak dan menyampaikan Sebagian besar anak tidak memperhatikan guru saat guru berbicara,
yang cukup untuk gagasan sederhana mereka masih suka berjalan-jalan keluar kelas dan bermain di halaman saat
melakukan kegiatan kegiatan belajar di dalam kelas.
belajar, seperti
kepemilikan dasar Mampu membilang jumlah benda atau objek Ke-15 anak mampu membilang 1-5 namun kesulitan membilang bilangan
literasi, numerasi dan menggunakan angka sebagai simbol setelah 6
serta pemahaman jumlah objek atau benda
dasar mengenai cara
dunia bekerja
Menyadari keterhubungan antara simbol Ke-15 anak senang dibacakan buku cerita namun belum dapat mengaitkan
angka/huruf dengan kata dan bilangan simbol huruf dengan bunyi suaranya
Pertanyaan Kasus 1:

1 Berdasarkan data asesmen awal, perlukah Bu


Odi melakukan penyesuaian terhadap Tujuan
Pembelajaran/Kompetensi Dasar yang telah
disusunnya?

2 Jika perlu, lakukan rekomendasi penyusunan


ulang dan berikan alasan yang mendasari
susunan tersebut!

Diskusikan dalam kelompok Anda!


KASUS 2
Data 1. Rencana Pembelajaran Bahasa Indonesia Selama 1 Semester di Kelas Bu Aruna

Rencana Pembelajaran 1 Semester Rencana Pembelajaran 1 Semester


(Kurikulum Merdeka) (Kurikulum 2013)

TP 1. Anak menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan KD3.1 dan 4.1. Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar
benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku,
menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan
digital" benar

TP 2. Anak menunjukkan kemampuan menulis tangan yang semakin KD 3.2 dan 4.2. Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara
baik dan berkembang memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, gerakan tangan
atas-bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di
TP 3. Anak berbicara dengan santun tentang beragam topik yang
udara/pasir/ meja, melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat
dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai
garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan
konteks
bentuk huruf di tempat bercahaya terang) dengan benar.
TP 4. Anak memahami pesan lisan dan informasi media audio, teks
KD 3.3 dan 4.3. Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau
aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan, dan
bahasa daerah
percakapan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
KD 3.4 dan 4.4. Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang anggota
TP 5. Anak Mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa
tubuh dan panca indera serta perawatannya menggunakan kosakata bahasa Indonesia
bantuan gambar/ilustrasi
dengan bantuan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis.
TP 6. Anak Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau
KD 3.5 dan 4.5. Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan dengan
tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi
pelafalan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah
TP 7. Anak menyajikan gagasan melalui menuliskan kembali narasi
KD 3.6 dan 4.6. Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan ejaan yang tepat dan
berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar
dibantu dengan bahasa daerah mengenai berbagai jenis benda di lingkungan sekitar
Data 2. Penggalan Hasil olah data asesmen awal di kelas bu Aruna untuk kemampuan literasi anak-anak di kelasnya:

Catatan/Hasil dari Asesmen Awal


Aspek kemampuan
Butir contoh perilaku kemampuan fase (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian peserta didik
fase fondasi yang
fondasi yang diamati secara umum? Apakah ada peserta didik yang perlu perhatian
diamati
khusus?)
Kematangan kognitif Literasi (menggunakan contoh butir perilaku/kemampuan fondasi)
yang cukup untuk
melakukan kegiatan Anak mampu mengikuti instruksi sederhana Ke-28 anak di kelas telah mencapai kemampuan ini
belajar, seperti
Anak mampu menyimak dan menyampaikan Sebagian besar anak memiliki rentang konsentrasi pendek. Ketika guru
kepemilikan dasar gagasan sederhana menjelaskan aturan permainan pada kegiatan asesmen awal “bermain
literasi, numerasi serta ular tangga”, sebagian besar anak tidak menyimak dan sibuk
pemahaman dasar mengobrol atau berjalan-jalan di kelas.
mengenai cara dunia Sebagian besar anak tidak merespon ketika guru mengajukan
bekerja pertanyaan ketika sesi bercakap-cakap di pagi hari.

Anak dapat menceritakan hal yang disukai Sebagian besar anak tidak dapat menceritakan hal yang disukai karena
ketika sesi bercakap-cakap anak hanya pasif dan terlihat bingung tidak
menjawab pertanyaan guru.

Anak menyadari keterhubungan antara simbol Sebagian besar anak kesulitan untuk merangkai cerita yang
angka/huruf dengan kata dan bilangan. menjelaskan sebuah gambar yang ditunjukkan guru.
Pertanyaan Kasus 2:

1 Berdasarkan data asesmen awal, perlukan bu


Aruna melakukan penyesuaian terhadap
Tujuan Pembelajaran/Kompetensi Dasar yang
telah disusunnya?

2 Jika perlu, lakukan rekomendasi penyusunan


ulang dan berikan alasan yang mendasari
susunan tersebut!

Diskusikan dalam kelompok Anda!


Setelah selesai, setiap perwakilan kelompok diberikan waktu 10
menit untuk keliling ke kelompok lain dalam rangka belanja ide

(Satu orang berjaga di tempat untuk menjelaskan contoh


kegiatan; anggota kelompok lain berkeliling untuk melihat
contoh kegiatan yang dibuat kelompok lain.)

Lalu kelompok diberi 10 menit untuk penyesuaian, apabila ada


ide yang dirasa baik.

Setiap kelompok presentasi (apabila waktu tidak


memungkinkan, bisa dipilih beberapa kelompok saja) .
Aktivitas 5 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan Upaya
Pencapaian Kemampuan Fondasi

JAWABAN
KASUS 1
Jawaban Kasus 1

Berdasarkan Asesmen Awal, bu Odi disarankan untuk Melakukan Penyesuaian Terhadap Tujuan
Pembelajaran atau Kompetensi Dasar

Berdasarkan data asesmen awal, tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang telah disusun bu Odi
sebelum dilakukannya kegiatan asesmen awal, perlu dimodifikasi.

Data asesmen awal menunjukkan bahwa sebagian besar anak masih kesulitan beradaptasi
dengan lingkungan yang baru. Mereka masih belum nyaman dan belum merasa aman di kelasnya
sehingga masih menangis dan masih bersikap pasif. Oleh karenanya, bu Odi perlu membantu anak-anak
tersebut untuk merasa nyaman dan aman dulu di kelasnya sebelum mereka dapat belajar hal yang lain.

Rasa aman dan nyaman akan membantu anak mengoptimalkan fungsi kognitifnya sehingga dapat
mempelajari hal-hal lain seperti keterampilan literasi, numerasi, menumbuhkan kreatif, dan
keingintahuan akan berbagai hal di sekitarnya.
Bagi kelompok yang memilih untuk mengerjakan Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah
saran yang perlu diberikan kepada bu Odi.

TP 3, 4, 6, dan 5 menjadi TP 1, 2, 3, dan 4. Penyesuaian ini dilakukan berdasarkan hasil asesmen awal. Bu Odi akan fokus membantu anak
untuk dapat mengenali emosi yang dirasakannya sehingga kemudian anak dapat melakukan beberapa strategi untuk mengelolanya.
Misalnya ketika anak dapat mengenali rasa sedih yang dirasakannya karena ditinggal orangtua, atau rasa takut yang dirasakannya, anak
dapat dibantu untuk mencari kegiatan yang dapat membantunya mengatasi rasa sedih atau takutnya tersebut.

Setelah anak mengenali emosi dan dapat menerapkan strategi sederhana untuk mengelolanya, bu Odi akan membantu anak agar
memiliki hal yang disukai di sekolah. Bu Odi juga akan mendorong terjadinya pertemanan sehingga anak dapat bermain bersama
temannya. Dengan demikian, anak akan merasa nyaman dan aman di sekolah dan dapat belajar dengan baik.

TP 3. Anak mengenal nama-nama emosi


TP 4. Anak mengenal beberapa strategi untuk menenangkan diri
TP 6. Anak memilih hal yang disukai

TP 5. Anak bermain dengan 1-2 teman-nya

Setelah perkembangan emosi dan sosial anak terbantu, maka bu Odi dapat mengatur TP-TP selanjutnya sesuai dengan hasil asesmen
awal yang datanya tidak masuk dalam studi kasus ini.

TP 1. Anak mengenal persamaan dan perbedaan ciri fisiknya dengan orang lain.
TP 2. Anak bersedia berinteraksi dengan alam.
TP 7. Anak berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang melibatkan motorik halus dan motorik kasar.
TP 8. Anak menyebutkan bilangan secara berurutan (membilang)
TP 9. Anak mengenali bentuk geometri sederhana
Bagi kelompok yang memilih untuk mengerjakan Kurikulum 2013, berikut ini adalah
saran yang perlu diberikan kepada bu Odi.

KD 2.11 dan KD 2.5 yang tadinya berada di urutan 5 dan 6 dalam susunan KD naik menjadi KD prioritas 1 dan 2 untuk dikembangkan. Di
awal-awal semester, bu Odi perlu berfokus untuk membantu anak memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri dan menumbuhkan
kepercayaan diri anak.

KD 2.11 Anak memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri


KD 2.5 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

Setelah anak mencapai kompetensi dasar prioritas tersebut, susunan KD pengembangan selanjutnya dapat diatur dengan susunan
yang lebih fleksibel. Bu Odi dapat menyusun prioritas KD selanjutnya sesuai dengan hasil asesmen awal kemampuan fondasi lain
yang datanya tidak diberikan dalam studi kasus ini.

KD 2.2 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu.


KD 2.5 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif.
KD 3.6 dan 4.6 Anak menyampaikan apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya
KD 3.12 dan 4.12 Anak menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya.
KD 2.14 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun pada orangtua, pendidik, dan teman
KD 3.10 dan 4.10 Anak menunjukkan kemampuan bahasa reseptif
KD 3.11 dan 4.11 Anak menunjukkan kemampuan bahasa ekspresif
KD 3.3 dan 4.3 Anak menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
Aktivitas 5 - Materi 1. Tujuan Pembelajaran yang Menunjukkan Upaya
Pencapaian Kemampuan Fondasi

JAWABAN
KASUS 2
Jawaban Kasus 2

Berdasarkan Asesmen Awal, bu Aruna disarankan untuk Melakukan Penyesuaian Terhadap Susunan Tujuan
Pembelajaran atau Kompetensi Dasar

Berdasarkan data asesmen awal, susunan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang telah disusun
bu Aruna sebelum dilakukannya kegiatan asesmen awal perlu dimodifikasi. Alasannya agar anak dapat
belajar dari kemampuan yang lebih mendasar menuju keterampilan yang lebih sulit.

Data asesmen awal menunjukkan bahwa anak belum mencapai kemampuan fondasi untuk
kemampuan menyimak, kemampuan untuk mengungkapkan gagasan secara lisan, dan kemampuan
pengenalan simbol angka dan huruf.

Berdasarkan data tersebut, Tujuan Pembelajaran/Kompetensi Dasar yang disusun oleh bu Aruna yang
semula hendak berfokus pada kemampuan menulis. Bu Aruna perlu menguatkan dulu kemampuan bahasa
lisan anak dalam menyimak dan mengungkapkan gagasan secara lisan supaya nantinya anak mampu
mengungkapkan gagasan secara tertulis. Hal ini karena kemampuan mengungkapkan gagasan secara tulisan
lebih sulit dibanding kemampuan mengungkapkan gagasan secara lisan.

Selain itu, untuk dapat menulis merangkai kata, anak perlu menguasai kemampuan mengenal simbol huruf.
Dengan demikian, susunan TP dan KD bu Aruna diubah untuk berfokus pada pengembangan kemampuan
bahasa lisan, keaksaraan, dan baru nantinya ke kemampuan tulis.
Bagi kelompok yang memilih untuk mengerjakan Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah
saran yang perlu diberikan kepada bu Aruna.

TP 4, 5, dan 6 menjadi TP 1,2,dan 3. Hal ini sesuai dengan hasil asesmen awal. Bu Aruna akan lebih fokus mengembangkan kemampuan
menyimak, memperkaya kosakata anak, dan mengembangkan kemampuan anak untuk mengungkapkan gagasan. Artinya terdapat
penyesuaian pada urutan tujuan pembelajaran.

TP 1. Anak memahami pesan lisan dan informasi media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan, dan
percakapan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
TP 2. Anak Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi
TP 3. Anak Mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi
TP 4. Anak berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks

TP 1 dan 2 menjadi TP 5 dan TP 6 dengan alasan bahwa kemampuan menulis akan dikembangkan setelah anak dapat menyimak dan
menyampaikan gagasan secara lisan.

TP 5. Anak menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku,
menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media digital"
TP 6. Anak menunjukkan kemampuan menulis tangan yang semakin baik dan berkembang.
TP 7. Anak menyajikan gagasan melalui menuliskan kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar.
TP 8. Anak menyajikan gagasan melalui menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana.
Bagi kelompok yang memilih untuk mengerjakan Kurikulum 2013, berikut ini adalah
saran yang perlu diberikan kepada bu Aruna

KD 4.1, KD 4.2, dan KD 4.6 Sedangkan berdasarkan hasil asesmen awal, kemampuan fondasi anak
dihilangkan dari perencanaan yang lebih perlu dikuatkan adalah kemampuan menyimak,
semester 1 karena KD-KD tersebut memperkaya kosakata anak, dan mengembangkan kemampuan anak
berfokus pada kemampuan untuk mengungkapkan gagasan.
membaca dan menulis.

KD 4.1. Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku,
cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar
KD 4.2. Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata
dan buku, gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/pasir/ meja,
melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak berbagai bentuk
gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat bercahaya terang) dengan benar.
KD 4.6. Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan ejaan yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah mengenai berbagai jenis
benda di lingkungan sekitar dalam teks tulis sederhana
Bagi kelompok yang memilih untuk mengerjakan Kurikulum 2013, berikut ini adalah
saran yang perlu diberikan kepada bu Aruna

KD 4.9., KD 4.8, KD 4.4, dan KD 4.5. menjadi KD yang akan dikembangkan selama 1 semester awal supaya anak memiliki
kemampuan fondasi untuk dapat menyimak dan menyampaikan gagasan secara lisan.

KD 4.9. Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di
tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis.
KD 4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, dengan
menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan tulis.
KD 4.3. Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
KD 4.4. Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang anggota
tubuh dan panca indera serta perawatannya menggunakan kosakata bahasa
Indonesia dengan bantuan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis.
KD 4.5. Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan dengan
pelafalan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah.
Materi 2. Kegiatan Pembelajaran
yang Mendukung
Tujuan Pembelajaran: Menentukan
Kegiatan Pembelajaran yang Selaras
dengan Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Khusus 2.

Peserta memiliki kemampuan untuk


menyesuaikan tujuan pembelajaran
sesuai dengan hasil asesmen awal.
Aktivitas 1 - Materi 2. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan Pembelajaran:
Menentukan Kegiatan Pembelajaran yang Selaras dengan Tujuan Pembelajaran

Konsep 1. Tiga komponen utama dalam sebuah perencanaan pembelajaran


Dokumen perencanaan pembelajaran/ modul ajar memiliki tiga (3) komponen esensial

Tujuan Kegiatan Rencana Asesmen


Pembelajaran

Berdasarkan Permendikbud no.16 Tahun 2022


Konsep 2. Kegiatan pembelajaran harus selaras (dapat mendukung)
dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Ketidakselarasan antara tujuan


Keselarasan antara tujuan dengan kegiatan pembelajaran
dengan kegiatan pembelajaran

Tujuan Pembelajaran: Tujuan Pembelajaran:

Anak dapat menggunakan peralatan sederhana untuk Anak dapat menggunakan


menolong dirinya melakukan suatu aktivitas (KD/ TP terkait peralatan sederhana untuk
teknologi). menolong dirinya melakukan suatu
aktivitas (KD/TP terkait teknologi)
Kegiatan:
Kegiatan:
Anak diajak ke luar kelas dan diminta untuk
mengumpulkan batu dan berbagai benda di tanah yang Anak menonton video
menarik minat mereka. pembelajaran bersama
menggunakan laptop.
(Pendidik tidak menyediakan alat apapun karena ingin
melihat ide dan gagasan anak bagaimana mereka
menyelesaikan tantangan yang diberikan pendidik)
Bapak/Ibu, dari contoh tersebut kita mendapatkan informasi bahwa tujuan yang ingin
dicapai adalah menstimulasi anak untuk menggunakan peralatan yang ada di sekitarnya
untuk melakukan aktivitas.

Namun, kegiatan menonton bersama menggunakan laptop pada contoh 2 tidak


memberi anak kesempatan untuk dapat menggunakan peralatan dalam melakukan
suatu aktivitas. Sebaliknya, kegiatan 1 menyediakan kesempatan bagi anak untuk
mencari cara menggunakan alat-alat sederhana yang ada di sekitarnya untuk
menyelesaikan tantangan yang diberikan oleh guru. Saat mengumpulkan benda-benda
dari halaman, mungkin anak akan butuh piring, keranjang, tas, dan sebagainya untuk
menampung benda kumpulannya

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran


pada contoh 1 selaras dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, sedangkan kegiatan pembelajaran pada contoh 2 tidak
selaras.
Aktivitas 2 - Materi 2. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan
Pembelajaran: Menentukan Kegiatan Pembelajaran yang Selaras dengan
Tujuan Pembelajaran

Bapak/Ibu akan diberikan 7 soal latihan yang


perlu dibahas dalam diskusi kelompok.

Tugas Bapak/Ibu adalah menjawab setiap soal


dengan memilih antara 2 pilihan berikut ini:

1 Kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran
2 Kegiatan pembelajaran tidak selaras dan
tidak dapat mendukung ketercapaian
tujuan
Soal 1

Kelompok usia: 6 tahun


Jumlah anak dalam kelas: 20 anak

Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat mengenal simbol angka 1-10

Kegiatan Pembelajaran:
Guru membentuk anak menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4 orang. Setiap
kelompok disediakan kartu-kartu bertuliskan simbol angka, 12 mangkok dan aneka biji-bijian
(kacang merah, jagung, kacang hijau).
Anak dapat bermain berpasangan atau bermain sendiri dengan cara mengambil simbol
angka, lalu mengisi mangkok dengan biji sejumlah angka yang tertera di kartu.

Apakah kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran?
Soal 2

Kelompok usia: 5 tahun


Jumlah anak dalam kelas: 16 anak

Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat melatih keterampilan motorik kasar dalam gerak manipulasi
benda menggunakan kaki

Kegiatan Pembelajaran:
Guru mengajak anak duduk berhadap-hadapan. Di antara mereka ia telah menyiapkan 2
tempat duduk, 2 keranjang kosong, dan 2 keranjang berisi banyak bola-bola kecil. Ia
mendemonstrasikan bagaimana cara bermainnya. Ia duduk lalu mengambil bola dengan
kakinya dan memindahkan bola tersebut ke keranjang kosong.
Selesai demonstrasi, ia memanggil 2 anak untuk maju ke depan dan melakukan permainan
seperti yang dicontohkan. Ia memberi waktu 3 menit sebelum bergantian memanggil 2 anak
lain. Demikian seterusnya hingga semua anak mendapat giliran

Apakah kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran?
Soal 3

Kelompok usia: 7 tahun


Jumlah anak dalam kelas: 24 anak

Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat melatih keterampilan komunikasinya melalui percakapan.

Kegiatan Pembelajaran:
Guru mengajak anak bermain peran. Ia membagi anak menjadi 6 kelompok (setiap kelompok
beranggotakan 4 orang). Ia lalu membagikan naskah. Dalam naskah tersebut ada peran
narator, dokter, pasien, dan perawat. Anak-anak diminta untuk mempelajari naskah tersebut,
diberi kesempatan berlatih selama 2 hari, lalu secara bergiliran setiap kelompok maju untuk
mempertunjukkan hasil latihannya.

Apakah kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran?
Soal 4
Kelompok usia: 7 tahun
Jumlah anak dalam kelas: 21 anak

Tujuan Pembelajaran:
Anak menunjukkan rasa syukur dengan ikut merawat ciptaan Tuhan.

Kegiatan Pembelajaran:

Guru membacakan buku cerita tentang seorang anak yang rajin merawat tanaman di
kebunnya dan ikan-ikan peliharaannya. Guru lalu mengajak anak berdiskusi tentang tanaman
dan hewan peliharaan mereka di rumah. Selanjutnya, guru memberikan lembar kerja berisi
10 soal yang menunjukkan perilaku merawat tanaman/hewan dan perilaku merusak
tanaman/menyakiti hewan. Anak diminta memberi tanda v (centang) untuk gambar anak
yang merawat hewan/tanaman dan memberi tanda x untuk anak yang menyakiti hewan atau
merusak tanaman. Jika sudah selesai, anak dapat mewarnai gambar-gambar tersebut.

Apakah kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran?
Soal 5

Kelompok usia: 5 tahun


Jumlah anak dalam kelas: 15 anak

Tujuan Pembelajaran:
Anak menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik

Kegiatan Pembelajaran:
Selama 1 minggu, setiap hari sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru mengajak anak
berjalan-jalan keliling kompleks. Setiap hari mereka berhenti di 1 tempat selama 30-40 menit
sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke sekolah dan guru akan memberi waktu anak
untuk bermain temukan aku. Misalnya, saat berhenti di lapangan, guru akan memberi ciri
benda yang dicari memiliki bunga berwarna ungu, berdaun banyak, kalau disentuh menutup,
hidup merambat di tanah. Kali lain ketika mereka berhenti di tepi sawah, guru akan memberi
ciri, “Aku berwarna hijau, aku bisa melompat, aku berkaki 6.”

Apakah kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran?
Soal 6

Kelompok usia: 4 tahun


Jumlah anak dalam kelas: 12 anak

Tujuan Pembelajaran:
Anak mengenal dapat membilang benda

Kegiatan Pembelajaran:
Guru mengajak anak ke halaman. Guru sudah menyiapkan lingkaran-lingkaran yang
bertuliskan berbagai simbol angka 1-10. Guru mengajak anak bergerak sesuai dengan lagu
yang diputar. Ketika lagu berhenti, guru akan menyebutkan sebuah angka, dan anak akan
melompat atau berlari menempati angka yang disebutkan guru.

Apakah kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran?
Soal 7

Kelompok usia: 7 tahun


Jumlah anak dalam kelas: 20 anak

Tujuan Pembelajaran:
Anak mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui berbagai media seni

Kegiatan Pembelajaran:
Anak-anak sedang mempelajari tentang lebah. Guru mengajak anak membuat karya lebah.
Guru sudah menyiapkan bagian kepala, sayap, dan 3 pasang kaki. Guru memodelkan
langkah-langkah membuat lebah. Pertama, guru mengajak anak memotong semua bagian
lebah. Kedua, guru memodelkan bagaimana menempelkan satu bagian dengan bagian lain.
Akhirnya, anak-anak berhasil menghasilkan lebah yang cantik.

Apakah kegiatan pembelajaran selaras dan dapat


mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran?
Aktivitas 3 - Materi 2. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan Pembelajaran:
Menentukan Kegiatan Pembelajaran yang Selaras dengan Tujuan Pembelajaran

Pembahasan Soal 1

Jawaban:
Ya, kegiatan pembelajaran selaras dan dapat mendukung tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

Alasan:
Kegiatan yang dirancang dapat menstimulasi anak untuk mengenal
simbol angka yang tertulis di kartu dan menyediakan sejumlah biji
yang sesuai dengan jumlah tersebut.
Pembahasan Soal 2

Jawaban:
Tidak, kegiatan pembelajaran tidak dapat mendukung tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

Alasan:
Tujuan pembelajaran adalah agar anak dapat melatih keterampilan motorik
kasarnya, terutama kontrol kakinya. Meskipun kegiatan nampak selaras dengan
tujuan (memanipulasi bola dengan kaki), namun strategi pembelajaran tersebut
tidak sesuai. Kegiatan berlangsung selama lebih kurang 24 menit (3 menit per
anak dikali 8 kelompok anak), namun sebenarnya setiap anak hanya mendapat
waktu 3 menit untuk melatih keterampilan motorik kasarnya. Sisanya, sebagian
besar waktu dihabiskan untuk menunggu giliran. Waktu 3 menit tidaklah cukup
untuk membangun keterampilan motorik kasar (melatih kontrol kaki) yang
memadai
Pembahasan Soal 3

Jawaban:
Tidak, kegiatan pembelajaran tidak dapat mendukung tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

Alasan:
Tujuan pembelajaran adalah agar anak dapat melatih keterampilan
komunikasinya melalui percakapan. Kegiatan bermain peran sebenarnya sangat
potensial untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, namun strategi yang
diterapkan tidak sesuai.

Guru telah memberi anak skenario untuk dihafalkan terlebih dahulu, lalu
meminta anak memainkan peran sesuai dengan skenario. Kegiatan pembelajaran
tersebut tidak melatih keterampilan komunikasi anak melainkan melatih daya
ingat anak.

Anak tidak benar-benar melatih percakapan tetapi mempertunjukkan kalimat-


kalimat yang telah dilatih dan dihafalkannya.
Pembahasan Soal 4

Jawaban:
Tidak, kegiatan pembelajaran tidak dapat mendukung tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

Alasan:
Tujuan pembelajaran adalah agar anak dapat ikut merawat ciptaan Tuhan
untuk menunjukkan rasa syukurnya. Kegiatan yang dirancang guru mulai
dari membaca buku, berdiskusi, dan mengerjakan lembar kerja hanya
melatih anak secara kognitif berupa teori-teori tentang mana perbuatan
merawat tanaman/hewan dan mana yang tidak.

Seharusnya, kegiatan pembelajaran benar-benar mengajak anak ikut ambil


bagian merawat ciptaan Tuhan. Misalnya, guru dapat mengajak anak
merawat kebun sekolah setiap hari selama beberapa waktu tertentu, atau
guru juga dapat mengajak anak merawat hewan peliharaan bersama-
sama.
Pembahasan Soal 5

Jawaban:
Ya, kegiatan pembelajaran selaras dan dapat mendukung tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

Alasan:
Kegiatan yang dirancang dapat menstimulasi anak untuk mengamati
lingkungan untuk mencari benda-benda yang cirinya disebutkan oleh
guru.
Pembahasan Soal 6

Jawaban:
Tidak, kegiatan pembelajaran tidak dapat mendukung tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

Alasan:
Tujuan pembelajaran adalah agar anak dapat membilang benda, misalnya
ketika seseorang mengatakan angka ‘lima’ maka anak dapat membilang
benda sejumlah angka yang disebutkan. Ini adalah konsep korespondensi
satu per satu: 1 hitungan mewakili 1 benda.

Sebaliknya, kegiatan pembelajaran yang disiapkan guru mengajak anak


untuk mengenali lambang bilangan. Kemampuan pengenalan lambang
bilangan berbeda dengan tujuan yang ditetapkan (kemampuan
membilang)
Pembahasan Soal 7

Jawaban:
Tidak, kegiatan pembelajaran tidak dapat mendukung tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

Alasan:
Tujuan pembelajaran adalah agar ‘anak mengungkapkan pikiran dan
perasaannya melalui berbagai media seni’. Namun, ketika guru mengajak
anak membuat lebah dengan sudah menyiapkan bagian kepala, sayap, dan
kakinya, maka anak hanya belajar untuk menempel. Seharusnya, anak
diberi kesempatan mengungkapkan ‘konsep lebah’ yang telah dipelajarinya
dengan menghasilkan karyanya sendiri. Misalnya ia mengungkapkan
bahwa lebah bisa terbang sehingga ia akan membuat ‘sayap lebah’ sesuai
dengan pemahamannya tentang bentuk sayap.
Dengan menyediakan semua bagian lebah, anak tidak mengungkapkan
pikirannya tentang lebah melainkan hanya merangkai bagian-bagian lebah
sesuai instruksi guru.
Materi 3. Kegiatan Pembelajaran yang
Mendukung Tujuan Pembelajaran:
Kegiatan Pembelajaran yang
Berkelanjutan

Kompetensi Khusus 2.

Peserta memiliki kemampuan untuk


menyesuaikan tujuan pembelajaran
sesuai dengan hasil asesmen awal.
Aktivitas 1 - Materi 3. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan
Pembelajaran: Kegiatan Pembelajaran yang Berkelanjutan

Mari cermati kasus berikut ini. Seorang guru PAUD merancang pembelajaran sebagai berikut:

Tujuan Pembelajaran:

Anak menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik

Kegiatan Pembelajaran (30 menit):

Anak menendang bola ke gawang secara bergantian. Setiap anak diberi


kesempatan menendang bola 2-3 kali.

Asesmen

Guru melakukan asesmen menggunakan ceklis. Dari hasil asesmen 18 anak


menunjukkan bahwa 10 anak dapat menendang bola ke gawang, dan 8 anak sisanya
berhasil menendang bola tetapi tidak masuk ke gawang (arahnya melenceng ke
kanan atau ke kiri)
Diskusikan dalam kelompok Bapak/Ibu

“Apakah rancangan kegiatan dan implementasi yang


telah dilakukan guru PAUD tersebut dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan?”
Aktivitas 2 - Materi 3. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan
Pembelajaran: Kegiatan Pembelajaran yang Berkelanjutan

Jawaban:
Tidak.

Alasan:
1. Tujuan Pembelajaran yang ditetapkan adalah Anak dapat melakukan
berbagai aktivitas motorik kasar menggunakan kakinya, namun kegiatan
pembelajaran hanya memberi kesempatan pada setiap anak untuk
melakukan aktivitas motorik menggunakan kakinya dengan durasi
maksimal 2 menit.

Meskipun waktu pembelajaran 30 menit, setiap anak hanya melakukan


aktivitas 2 menit, sisanya diam menunggu giliran.
Jawaban:
Tidak.

Alasan:
2. Guru tidak memberi kesempatan anak mengembangkan keterampilan
kaki mereka dalam melakukan gerak motorik kasarnya. Guru tidak
melakukan kegiatan pengembangan keterampilan motorik kasar,
melainkan melakukan kegiatan dengan penilaian.

Yang guru lakukan adalah menilai apakah anak sudah dapat mencapai
tujuan atau belum dengan memanggil anak satu persatu, bukan
melakukan kegiatan pengembangan keterampilan yang memberi
kesempatan anak melatih keterampilan kakinya.
Jawaban:
Tidak.

Alasan:
3. Tujuan anak dapat melakukan berbagai aktivitas motorik kasar
menggunakan kakinya seharusnya tidak cukup dilakukan dengan durasi
30 menit. Untuk dapat mengembangkan keterampilan tersebut, anak
perlu diberi banyak kesempatan melatih keterampilan motorik kasar
kakinya. Misalnya guru dapat merancang berbagai kegiatan untuk
melatih keterampilan kaki anak selama 1 minggu dengan durasi 30
menit per hari. Selama 30 menit semua anak aktif mengoptimalkan
berbagai gerakan kakinya, bukan hanya bergantian menunggu giliran.
Aktivitas 3 - Materi 3. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan
Pembelajaran: Kegiatan Pembelajaran yang Berkelanjutan

Penguatan 1

Kemampuan anak usia dini perlu dibangun secara berkelanjutan:


1
Perlu waktu
2
Perlu pembiasaan

Sebuah kemampuan tidak dapat dibangun hanya dengan waktu 1 hari/ 1 kegiatan.
Sebuah tujuan pembelajaran dapat dicapai melalui beberapa kegiatan (bisa lebih
dari 1 hari, bisa 1 pekan, atau dalam durasi waktu tertentu sesuai dengan
karakteristik anak).
Penguatan 2

Kemampuan anak usia dini


memerlukan stimulasi dari berbagai
aspek perkembangan.

Meskipun sebuah kegiatan dirancang


untuk menyasar perkembangan
tertentu, kegiatan yang dirancang
sebaiknya dapat mengakomodasi
aspek perkembangan lain.
Contoh 1

Pada kasus sebelumnya, jika guru merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang
hanya fokus untuk melatih keterampilan kaki anak selama 30 menit per hari selama
1 minggu, maka akan ada kemungkinan kegiatan tersebut menjadi tidak
menyenangkan bagi anak karena bersifat seperti drilling.

Solusinya, guru perlu merancang kegiatan yang mengakomodasi aspek


perkembangan lain.

Misalnya, guru dapat merancang kegiatan pengembangan keterampilan kaki yang


juga mengakomodasi keterampilan bahasa dan munculnya emosi yang
menyenangkan.

Guru juga dapat menggunakan kegiatan gerak dan lagu, kegiatan membacakan
narasi cerita yang meminta anak melakukan gerakan-gerakan tertentu sepanjang
cerita, dan lain-lain.
Contoh 2

Saat guru ingin mengembangkan kemampuan anak mengenal simbol


bilangan, guru hendaknya tidak menyajikan kegiatan yang membuat anak
fokus menghafal simbol-simbol bilangan saja menggunakan lembar kerja.

Sebaliknya, guru dapat mengajak anak menghitung biji-bijian dan


memasukkannya ke gelas sesuai simbol angka yang diambilnya. Melalui
kegiatan ini, anak juga terbangun kemampuan fondasi motorik halusnya.
Kegiatan Inti 4. Latihan

Fasilitator mengajak peserta untuk mengerjakan sebuah


latihan soal.

1
Sebagian kelompok mengerjakan soal 1
2
Sebagian kelompok mengerjakan soal 2
Aktivitas 4 - Materi 3. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan
Pembelajaran: Kegiatan Pembelajaran yang Berkelanjutan

Soal 1

Seorang guru kelas 1 SD hendak merancang


kegiatan pembelajaran untuk mencapai Tujuan
Pembelajaran (learning goals) berikut ini:

Anak memaknai kosakata baru dari teks yang


dibaca atau dipirsa.

Rancanglah kegiatan pembelajaran selama 2 minggu


untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut!
Soal 2

Seorang guru PAUD hendak merancang


kegiatan pembelajaran untuk mencapai Tujuan
Pembelajaran (learning goals) berikut ini:

Anak mampu menyimak dan menyampaikan


gagasannya.

Rancanglah kegiatan pembelajaran selama 2


minggu untuk mencapai tujuan pembelajaran
tersebut!
Pembahasan

Fasilitator memberikan kesempatan setiap


kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerjanya (apabila waktu tidak memungkinkan,
bisa dipilih beberapa kelompok saja).
Kelompok lain dapat menanggapi.
Materi 4. Kegiatan Pembelajaran Yang
Mendukung Tujuan Pembelajaran:
Merancang Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan Hasil Asesmen Awal

Kompetensi Khusus 2.

Peserta memiliki kemampuan untuk


menyesuaikan tujuan pembelajaran
sesuai dengan hasil asesmen awal.
Aktivitas 1 - Materi 4. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan Pembelajaran:
Merancang Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Hasil Asesmen Awal

Bapak dan Ibu, kita memasuki sub topik Hasil asesmen awal tersebut terpakai untuk
ke-3 dalam merancang kegiatan yang 2 hal:
mendukung kebutuhan belajar peserta
didik. 1 Memodifikasi tujuan pembelajaran,
seperti yang telah Bapak/Ibu pelajari di
Ingatlah kembali bahwa Bapak dan Ibu topik 1. Tujuan Pembelajaran yang
telah memiliki hasil asesmen awal murid- Menunjukkan Upaya Pencapaian
murid di kelas Bapak/Ibu. Kemampuan Fondasi.

2 Merancang berbagai strategi


pembelajaran untuk mengakomodasi
kemampuan murid yang berbeda-beda
sehingga mereka semua dapat mencapai
Tujuan Pembelajaran.
Ilustrasi Menyusun tujuan pembelajaran berdasarkan Asesmen Awal

Kelompok anak X pada kemampuan fondasi Bahasa

Hasil Asesmen Tujuan Tujuan


awal: pembelajaran pembelajaran
Dapat mengikuti (learning outcome): (learning outcome):
instruksi Dapat mengikuti Dapat mengikuti
sederhana instruksi sederhana instruksi sederhana
tanpa tanpa pengulangan tanpa pengulangan
pengulangan. dan mampu dan mampu
Tujuan Pembelajaran
mengungkapkan mengungkapkan
kembali informasi (learning goals):
kembali informasi
secara lisan dengan Mampu melakukan
secara lisan.
baik dan santun. instruksi secara tepat serta
mengungkapkan kembali
pesan atau informasi yang
telah diterima secara lisan
Hasil Asesmen Tujuan pembelajaran Tujuan Tujuan Tujuan dengan baik dan santun
awal: (learning outcome) : pembelajaran
pembelajaran pembelajaran
Dapat mengikuti Dapat mengikuti (learning
instruksi instruksi sederhana outcome): (learning outcome): (learning outcome):
sederhana tanpa pengulangan, Dapat mengikuti Dapat mengikuti Dapat mengikuti
dengan 3 kali dibantu petunjuk instruksi instruksi sederhana
pengulangan, visual. sederhana tanpa
instruksi sederhana
dibantu petunjuk pengulangan. tanpa pengulangan tanpa pengulangan
visual dan mampu dan mampu
mengungkapkan mengungkapkan
kembali informasi kembali informasi
secara lisan. secara lisan dengan
baik dan santun.
Kelompok anak Y pada kemampuan fondasi Bahasa
Penguatan dari Pemateri

Hasil asesmen awal ibarat “halte pertama” yang perlu disinggahi agar anak dapat melalui peta belajar hingga
sampai ke tujuan bersama (learning goals).

Dalam ilustrasi, dapat dilihat bahwa kelompok anak di kelas menampilkan capaian pembelajaran yang beragam,
yang secara spesifik memperlihatkan bahwa kelompok anak Y (misalnya terdapat 2-3 orang anak) perlu “halte
tambahan” agar dapat mencapai destinasi learning goal di ujung pembelajaran.
Setelah menentukan tujuan-tujuan pembelajaran (learning outcomes) tersebut, guru pun menjabarkan kegiatan
pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Misalnya untuk kelompok anak Y tujuan pembelajaran selanjutnya ialah dapat mengikuti instruksi sederhana tanpa
pengulangan, dibantu petunjuk visual, kegiatan pembelajaran yang disusun pun melibatkan petunjuk visual dengan
bantuan yang lambat lalu dihilangkan (sesi 1 diberikan petunjuk visual, guru menyampaikan, “Tolong, ambilkan
tisu!” [sambil memperlihatkan gambar tisu]; beri jeda, ulangi instruksi, peserta didik mengikuti setelah diulang 2
kali, setelah berhasil baru lanjut ke sesi berikutnya = sesi 2 guru menyampaikan, “Tolong, ambilkan tisu!” [sambil
memperlihatkan gambar tisu], peserta didik mengikuti instruksi, TP tercapai, kemudian lanjut ke TP selanjutnya.)
Contoh Hasil Asesmen Awal Contoh lembar asesmen awal yang terisi :

Mata pelajaran: PJOK dan Bahasa Indonesia (dalam durasi 1 hari)


Jumlah anak dalam kelas: 28

Catatan/Hasil dari Asesmen Awal


Aspek Rancangan Kegiatan
kemampuan fase Contoh perilaku kemampuan Pembelajaran ke depan
Rancangan kegiatan (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian
fondasi yang fase fondasi yang perlu diamati perlu
peserta didik secara umum? Apakah ada peserta didik
akan diamati mempertimbangkan …
yang perlu perhatian khusus?)

Keterampilan ● Anak memiliki koordinasi Kegiatan 1. Permainan “Ibu Ke-28 anak di kelas mampu mengikuti Lebih banyak permainan
motorik dan gerak tubuh yang seimbang Berkata!”. Ketika guru mengucapkan permainan dan telah memiliki koordinasi gerak yang menguatkan
perawatan diri saat berkegiatan “Ibu Berkata!” anak akan diajak tubuh yang seimbang kemampuan menyimak
yang memadai (berjalan/berlari/melompat/ untuk melakukan aktivitas tertentu anak
untuk dapat menendang/melempar/ seperti mengambil benda, bergerak, Ada beberapa anak yang kesulitan menyimak
berpartisipasi di merangkak) atau apapun. Contohnya, “Ibu dan terus gagal dalam mengikuti instruksi
lingkungan sekolah berkata, berdiri dengan satu kaki!”. walau sudah disampaikan tiga kali berturut-
● Anak mampu menyimak dan
secara mandiri. Guru juga dapat memberikan turut.
mengikuti instruksi
instruksi yang lebih menantang.
sederhana
Kematangan Kegiatan 2: Kegiatan berbagi cerita Hampir seluruh anak mampu mengerjakan Mendampingi ananda A
● Anak mampu
kognitif yang tentang sekolah, dengan hasil karya dengan baik, kecuali ananda A yang lebih sering agar ananda
mengemukakan
cukup untuk memilih untuk bermain di pojok balok saja. lebih nyaman dan lebih
pemahamannya melalui menggunakan media gambar. Anak
melakukan media gambar banyak kegiatan project-
dipersilahkan untuk menambahkan
kegiatan belajar, Ada 3 anak yang sudah mengenal konsep huruf based berkelompok agar A
seperti ● Anak mampu mengenal mendetailkan ceritanya dengan dan mampu menambahkan kata di hasil karya mau berinteraksi dengan
kepemilikan dasar konsep huruf dan mampu tulisan (apabila sudah bisa). Anak gambarnya. Lainnya memilih untuk teman
literasi, numerasi mengemukakan diajak untuk menjelaskan hasil menggunakan media gambar saja, tidak
serta pemahaman pemahamannya melalui karyanya ) ditambahkan kata-kata. Kegiatan pembelajaran
dasar mengenai tulisan akan mulai dari penguatan
cara dunia bekerja: Hanya sedikit anak yang sudah mampu keaksaraan: membacakan
● Anak mampu menyampaikan
mengemukakan pemahamannya mengenai buku nyaring, mengenal
Meninjau Hasil Asesmen Awal untuk Merancang Pembelajaran

Dari hasil asesmen awal, terdapat 3 rekomendasi yang perlu dilakukan guru kelas:

1 Merancang pembelajaran untuk menguatkan kemampuan fondasi anak


yang berkaitan dengan kemampuan menyimak anak untuk dapat
mengikuti instruksi sederhana;

2 Merancang pembelajaran untuk menguatkan kemampuan


fondasi anak yang berkaitan dengan keterampilan sosial
untuk berinteraksi dengan teman sebaya;

3 Merancang pembelajaran untuk menguatkan


kemampuan fondasi anak yang berkaitan dengan
kemampuan mengenal konsep huruf.
Aktivitas 2 - Materi 4. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan Pembelajaran:
Merancang Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Hasil Asesmen Awal

Berdasarkan ketiga rekomendasi tersebut, mari kita ambil contoh dan


berfokus pada rekomendasi ketiga,

merancang pembelajaran untuk menguatkan kemampuan fondasi


anak yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep huruf.
ABC

Olah data asesmen awal menunjukkan bahwa

ada 3 anak yang sudah mengenal konsep huruf dan mampu


menambahkan kata di hasil karya gambarnya. Lainnya (25 anak) memilih
untuk menggunakan media gambar saja, tidak ditambahkan kata-kata.
Tujuan Pembelajaran:
Anak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai huruf (keaksaraan)

Indikator Ketercapaian Pembelajaran


Anak mengenal huruf vokal (a-i-u-e-o)

Kegiatan Pembelajaran
Membaca buku bacaan anak.
Guru menggunakan buku yang banyak ilustrasi visualnya, yang jumlah kata pendukung
ilustrasinya hanya 2-3 kata. Seperti contohnya buku-buku pengenalan kosakata ikan (dengan
dilengkapi gambar ikan).
Penyesuaian berdasarkan hasil asesmen awal : untuk 3 anak yang telah mengenal konsep
huruf dan bahkan dapat menuliskan kata-kata pada hasil gambarnya, guru menyediakan
buku cerita naratif sederhana. Buku cerita ini tetap mengandung banyak unsur visual
(ilustrasi), dan tiap ilustrasi dijelaskan 1-2 kalimat sederhana.
Aktivitas 3 - Materi 4. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendukung Tujuan Pembelajaran:
Merancang Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Hasil Asesmen Awal

Fasilitator mengajak peserta untuk


Berdasarkan data berikut ini:
mencoba merancang pembelajaran
berdasarkan hasil asesmen awal seperti a Peserta dapat menggunakan hasil
contoh sebelumnya, asesmen awal: merancang pembelajaran
untuk menguatkan kemampuan fondasi anak
yang berkaitan dengan kemampuan
menyimak anak untuk dapat mengikuti
instruksi sederhana.
b Olah data asesmen awal menunjukkan
bahwa ada beberapa anak yang kesulitan
menyimak dan terus gagal dalam mengikuti
instruksi walau sudah disampaikan tiga kali
berturut-turut.
Fasilitator memberikan kesempatan pada Hal yang perlu menjadi catatan fasilitator
beberapa peserta untuk membagikan adalah
rancangan pembelajaran berdasarkan hasil
asesmen awal. 1 Hanya ada 1 tujuan pembelajaran
(learning goals)
2
Ada beberapa strategi/kegiatan untuk
mengakomodasi anak yang kesulitan
menyimak, tetapi juga ada
strategi/kegiatan yang mengakomodasi
sebagian anak yang telah memiliki
kemampuan menyimak dan mengikuti
instruksi
Penutup
(30 menit)
Menulis Diari Refleksi dan Berbagi

“Demikian rangkaian kegiatan kita di modul 5 ini, selanjutnya saya ingin menanyakan pendapat dari
Bapak/Ibu terkait apa yang bapak ibu dapat atau pahami selama kegiatan kita tadi. Bapak /Ibu dapat
menuliskan dulu di buku harian refleksi dengan menggunakan pertanyaan refleksi berikut ini:

● Apa hal-hal baru/hal-hal yang menginspirasi yang Bapak/Ibu dapatkan dari


kegiatan bimtek ini?
● Apakah rangkaian kegiatan yang bapak ibu alami di modul 5 ini sesuai
dengan pengharapan bapak ibu?
● Hal apa yang menurut Bapak/Ibu dapat ditingkatkan untuk selanjutnya?
● Apa rencana yang Bapak/Ibu ingin lakukan di satuan setelah menerima
materi ini?”

Fasilitator memberi kesempatan 3-5 orang berbagi


tulisan hasil refleksinya.
Penutup

Kegiatan ini untuk menutup kegiatan Bimtek

“Terimakasih bapak ibu untuk partisipasi aktif dalam


kegiatan ini, hari ini kita telah mencapai 2 tujuan sesi ini
yaitu menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan hasil
asesmen awal dan merancang kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.”

Fasilitator mengajak peserta untuk mengisi diari


pembelajaran.
TERIMA KASIH!

#PAUDBERKUALITAS #PAUDITUPENTING
#TRANSISIPAUDSD

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai