Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI IMAN DAN

TAQWA DI KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
∞ Siti Zahara At Thohiroh (06071282126031)

∞ Leny Marlini (06071282126021)

∞ Aditya agal rivansa (06071282126024)

∞ Salsabilla laurensia (06071382126076)

∞ Bagus Hafarinto (06071382126070)

∞ Adinda Paramitha (06071282126036)

∞ Emy Husnita (06071382126067)


● Pengertian

Iman adalah percaya dan meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan
semesta alam. Sedangkan Taqwa adalah mematuhi perintahnya dan menjauhi
larangannya. Masalah iman dan taqwa ini sangat menarik untuk dibicarakan,
terutama dalam implementasi di kehidupan sehari-hari yang sudah modern
ini. Semakin berkembangnya dunia saat ini selain berdampak positif, juga
berdampak negatif.
.
MASALAH-MASALAH DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
● PENJELASAN TENTANG
MASALAH-MASALAH DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Masalah-masalah manusia dalam kehidupan modern adalah munculnya dampak


negative, mulai dari berbagai penemuan teknologo yang berdampak terjadinya
pencemaran lingkungan, rusaknya habitat hewan maupun tumbuhan, dan lain
sebagainya.
Aktualisasi taqwa adalah nagian dati sikap bertaqwa seseorang. Karena begitu
pentingnya taqwa yang harus dimiliki oleh setiap mukmin dalam kehidupan dunia ini
sehingga beberapa syariat islam yang diantaranya puasa adalah sebagai wujud
pembentukan diri seorang muslim supaya menjadi orang yang betqwa dan lebih sering
lagi setiap khatib pada hari Jumat atau shalat hari raya selalu menganjurkan jamaah
untuk selalu bertaqwa.
5
PEMBAGIAN PROBLEM
01. PROBLEM DALAM HAL EKONOMI

Semakin lama manusia semakin menganggap bahwa dirinya merupakan homo


economicus, yaitu merupakan makhluk yang memenuhi kebutuhan hidupnya dan
melupakan dirinya sebagai homoreligious yang erat dengan kaidah-kaidah
moral. Ekonomi kapitalisme materialisme yang menyatakan bahwa berkorban
sekecil-kecilnya dengan menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya telah
membuat manusia menjadi makhluk konsumtif yang egois dan serakah.
02.PROBLEM DALAM HAL MORAL

Pada hakikatnya Globalisasi adalah sama halnya dengan


Westernisasi. Ini tidak lain hanyalah kata lain dari penanaman nilai-
nilai Barat yang menginginkan lepasnya ikatan-ikatan nilai moralitas
agama yang menyebabkan manusia Indonesia pada khususnya
selalu “berkiblat” kepada dunia Barat dan menjadikannya sebagai
suatu symbol dan tolok ukur suatu kemajuan.
03.PROBLEM DALAM BIDANG AGAMA

Tantangan agama dalam kehidupan modern ini lebih dihadapkan


kepada faham Sekulerisme yang menyatakan bahwa urusan dunia
hendaknya dipisahkan dari urusan agama. Hal yang demikian
akan menimbulkan apa yang disebut dengan split personality di
mana seseorang bisa berkepribadian ganda. Misal pada saat yang
sama seorang yang rajin beribadah juga bisa menjadi seorang
koruptor.
04.PROBLEM DALAM BIDANG KEILMUAN

Masalah yang paling kritis dalam bidang keilmuan adalah pada


corak kepemikirannya yang pada kehidupan modern ini adalah
menganut faham positivisme dimana tolok ukur kebenaran yang
rasional, empiris, eksperimental, dan terukur lebih ditekankan.
Dengan kata lain sesuatu dikatakan benar apabila telah memenuhi
criteria ini.
05.PROBLEM PENGARUH MODERENISASI
DALAM KEHIDUPAN ISLAM

Dalam abad teknologi ultra moderen sekarang ini, manusia telah diruntuhkan
eksistensinya sampai ketingkat mesin akibat pengaruh morenisasi. Roh dan
kemuliaan manusia telah diremehkan begitu rendah. Manusia adalah mesin yang
dikendalikan oleh kepentingan financial untuk menuruti arus hidup yang
materialistis dan sekuler. Martabat manusia berangsur-angsur telah dihancurkan dan
kedudukannya benar-benar telah direndahkan. Modernisai merupakan gerakan yang
telah dan sedang dilakukan oleh Negara-negara Barat Sekuler untuk secara sadar
atau tidak, akan menggiring kita pada kehancuran peradaban.
B.Implementasi Iman dan Taqwa Dalam Menjawab Masalah
Kehidupan yang Sudah Modern.

Iman berarti percaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, serta


dilaksanakan dengan perbuatan. Dengan iman, kita dituntun
untukmenjalani hidup ini dengan menjunjung tinggi asma Allah
SWT. Iman membuat kita berani untuk menyebarkan kebenaran
tanpa takut akan risiko seperti Rasulullah yang
berani berdakwah pada masa jahiliyah dan menghadapi resiko yakni
dikucilkan dan diasingkan oleh penduduk kota Makkah.
Iman juga mengajarkan kita untuk bisa „menolong diri sendiri‟
dalam mengahadapi berbagai cobaan kehidupan.
1. Iman melenyapkan 3.Iman menanamkan sikap “self-help” dalam
kepercayaan pada kehidupan.
kekuasaan benda. Orang
yang beriman hanya percaya
pada kekuatan dan 4.Iman memberikan ketenteraman jiwa.
kekuasaan Allah. Iman mewujudkan

2. Iman menanamkan semangat


berani menghadap maut. 5.kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).
Takut menghadapi maut
menyebabkan manusia
menjadi pengecut.
THANKS
YOU

Have any questions ?

Anda mungkin juga menyukai