Anda di halaman 1dari 11

MENEGASKAN IDENTITAS MUSLIM DI

ERA GLOBAL
Dosen pengampu: Widi Aribowi, S.T., M.T.

Oleh :
Muhammad Kevin Aditya (23091387034)

PRODI D4 TEKNIK LISTRIK


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "MULTIMETER" yang diajukan untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Pengukuran Listrik
Makalah ini berisikan tentang alat alat ukur yang sering kali digunakan pada saat
praktikum listrik. Makalah ini membahas mengenai pengertian ,fungsi ,prinsip
kerja ,cara kerja ,dan juga jenis jenis yang terdapat pada Multimeter. Makalah ini dapat
memberikan pemahaman terhadap pembaca bagaimana menggunakan alat ukur listrik.
Kami berharap dengan adanya makalah ini, pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Akhir kata semoga makalah yang berjudul
"MULTIMETER" ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR.......................................................................................................
2. DAFTAR ISI.....................................................................................................................
3. BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
4. 1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................
5. 1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................
6. 1.3 TUJUAN........................................................................................................................
7. BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
8. 2.1 DASAR TEORI............................................................................................................
9. 2.2 PENGERTIAN GAMBAR PROYEKSI.......................................................................
10. 2.3 JENIS JENIS GAMBAR PROYEKSI..........................................................................
11. 2.4 FUNGSI GAMBAR PROYEKSI..................................................................................
12. 2.5 BATAS UKUR MULTIMETER...................................................................................
13. BAB III PENUTUP...........................................................................................................
14. 3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................
15. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia dalam rentang sejarah kehidupannya senantiasa belajar melalui akal pikirannya
untuk mencapai kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan hidup,seperti :
pangan,sandang,papan,komunikasi,transportasi serta kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Bisa
ditelusuri bahwa peradaban manusia tidaklah statis, tetapi berjalana melalui proses panjang
dari jaman maden, no maden, jaman batu, jaman agraris, jaman industri, jaman modern,
hingan post modern.
Produk dari modernitas adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peradaban
manusia saat ini telah mencapai di era digital. Digitalisasi di semua kehidupan menjadikan
dunia sebagai “small village”. Identitas Muslim adalah sebuah dimensi kunci dalam
kehidupan individu Muslim di seluruh dunia. Ini mencakup keyakinan agama, budaya,
sejarah, dan nilai-nilai yang membentuk inti dari siapa mereka. Namun, dalam era globalisasi
yang terus berkembang, identitas Muslim seringkali dihadapkan pada tantangan yang
kompleks. Globalisasi, dengan semua dampak positifnya, juga membawa perubahan budaya,
ideologi, dan teknologi yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai dan identitas Muslim
yang telah diwariskan melalui generasi. Tantangan-tantangan ini dapat berupa pemahaman
yang kurang akurat tentang Islam, stereotip negatif, atau tekanan untuk berintegrasi dalam
budaya yang mungkin berbeda secara signifikan dengan budaya asal mereka. Selain itu,
teknologi informasi dan media sosial memberikan alat yang kuat untuk menyebarkan
informasi, baik yang benar maupun yang salah, yang dapat memengaruhi persepsi terhadap
Islam dan Muslim. Namun, meskipun tantangan-tantangan ini nyata dan serius, identitas
Muslim tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.
Identitas ini tidak hanya mencakup aspek agama, tetapi juga mencerminkan warisan budaya
yang kaya dan sejarah panjang yang membentuk peradaban Islam. Dalam era global yang
semakin terhubung, menjaga dan menegaskan identitas Muslim menjadi perjuangan yang
penting.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu poroduk modernitas ?
2. Apa saja akal pikirnya untuk mencapai kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan
hidup ?
3. Apa itu identitas muslim di era global ?
1.3 TUJUAN
1. Memiliki cara pandang Islami dalam mensikapi modernitas
2. Bersikap terbuka, tanggap, dan kritis terhadap dinamika Kehidupan modern.
3. Mengetahui apa itu identitas muslim di era global
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORI


Pemahaman tentang bagaimana individu dan komunitas Muslim di seluruh dunia
memahami, mempertahankan, dan memperkuat identitas mereka dalam konteks
globalisasi dan pengaruh global yang semakin kuat. Kajian teori tentang topik ini
berfokus pada penggunaan kerangka kerja konseptual dan teori dalam menjelaskan
tantangan dan strategi yang terlibat dalam menegaskan identitas Muslim di era modern
yang semakin terhubung.

2.2 PENGERTIAN IDENTITAS MUSLIM DI ERA GLOBAL


“Pengertian Menegaskan Identitas Muslim di Era Global” merujuk pada upaya
individu dan komunitas Muslim di seluruh dunia untuk memahami, mempertahankan,
dan mengukuhkan identitas mereka dalam konteks globalisasi dan era modern yang
semakin terhubung. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang keyakinan agama,
budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang membentuk inti identitas Muslim.

2.3 JENIS PEMBAHASAN IDENTITAS MUSLIM DI ERA GLOBAL


Yang terbagi menjadi 3 jenis pembahasan,yaitu Islam di tengah arus liberalisasi, Gaya
hidup (lifestyle) muslim di tengah arus hedonisme, strategi meneguhkan identitas muslim di
tengah arus global.

1) Islam Di Tengah Arus Liberalisasi


Pada awal abad XX, dunia terpilah menjadi dua kekuatan besar yaitu: sosialisme
dikomandol oleh Uni sovyet dan kapitalisme dikomandoi Amerika dan sekutunya. Pasca
berakhirnya perang dingin antara blok Timur dan Barat serta runtuhnya Uni Sovyet di tahun
1990, kapitalisme menancapkan hegemoninya keseluruh dunia dan dianggap sebagai jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Kapitalisme menawarkan konsep
sekularisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan dunia. Agama hanya ada di wilayah
ibadah vertikal (hubungan Khaliq dengan Makhluq), seperti sholat, puasa, haji, umroh dan
lainnya. Sedangkan urusan dunia terkait muamalah, politik, ekonomi, sosial menjadi urusan
manusia atas dasar kebebasan (liberal).
Kapitalisme melahirkan pola hidup liberal (kebebasan), pola hidup materialis (tertuju pada
kepentingan materi) dan pola hidup hedonis (berburu kesenangan duniawi). Produk
a) Lesbi, Gay, Bisexual dan Transgender yang dulu dianggap sebagai kelainan
psikologis dan penyakit yang harus disembuhkan dan pelakunya perlu direhabilitasi,
saat ini dianggap sebagai orientasi seksual individu yang wajar,Pelaku LGBT
berpotensi melakukan aktivitas seksual menyimpang yaitu seks dengan sesama jenis.
Islam melarang dan mengutuk LGBT. Salah satu surat yang menguraikan LGBT
sebagai perbuatan yang menyimpang adalah Surat al-A’raf ayat 80-81: Artinya: "Dan
(Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata
kepada mereka, "Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum
pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian?" Sesungguhnya
kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan
kepada wanita, bahkan kalian ini adalah kaum yang melampaui batas"
b) Perkawinan sesama jenis “same sex marriage” (SSM). Perkawinan sejenis ini tidak
dapat dilegalkan karena tidak memenuhi syarat perkawinan secara syara'/agama.
Melegalkan perkawinan sejenis berarti sama dengan melegalkan perilaku seksual
menyimpang yang tidak dibenarkan Islam. Perkawinan sejenis juga bertentangan
dengan tujuan dilaksanakannya pernikahan, yaitu tidak hanya untuk pemenuhan
kebutuhan biologis, tetapi juga reproduksi untuk melangsungkan keturunan manusia.
c) Freesex dengan dasar suka sama suka di negara Barat dilegalkan. Hidup bersama
tanpa ikatan perkawinan menjadi fenomena yang sangat mengkhawatirkan di
beberapa kota besar di Indonesia,Islam melarang freesex atau zina. Larangan tersebut
salah satunya disampaikan dalam ayat, yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina” (Q5 al-Isra [17): 32)

2. Gaya Hidup (Lifestyle) Muslim Di Tengah Arus Hedonisme


Globalisasi telah merubah life style (gaya hidup) masyarakat. Globalisasi menjadikan
jarak antarnegara sangat dekat, saling bergantung dan tidak ada satupun negara yang dapat
hidup sendiri tanpa bantuan negara lain. Sedangkan Westernisasi merupakan proses peniruan
budaya barat dan promosi budaya Barat ke seluruh dunia.Gaya hidup hedonis berbasis
peradaban Barat menjadi kiblat di seluruh mancanegara. Produk yang dihasilkan oleh
peradaban modern membuat masyarakat mengagumi dan meniru-niru gaya hidup Barat tanpa
dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang
diakibatkannya.
Berikut fakta gaya hidup yang terjadi di tengah masyarakat:
a) Food
Merupakan gejala yang sangat kentara pada era ini. Dulu, seorang anak terbiasa
makan hasil daerahnya, seperti singkong, jagung atau ubi. Mereka makan masakan
yang disiapkan ibu di rumah dengan nasi, sayur dan lauk. Sekarang, fakta bergeser,
anak-anak lebih suka makanan cepat saji. Fried Chicken dapat dinikmati baik oleh
penduduk Chicago maupun penduduk berbagai pelosok Indonesia sekalipun.
Fenomena lain yang muncul adalah seseorang tidak lagi makan untuk memenuhi
kebutuhan rasa lapar, tetapi juga tuntutan gengsi atau atas nama gaya hidup jika dapat
menikmati makanan di restoran mewah dan berkelas.

 Proyeksi Isometri
adalah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang ketiga sumbunya X : Y :
Z adalah 1 : 1 : 1. Jarak antar sumbu membentuk sudut 120 derajat dan besar sudut yang
dibentuk antara sumbu x dan sumbu y terhadap garis mendatar adalah 30 derajat

 Proyeksi Dimetri
mempunyai perbandingan panjang antara ke tiga sumbunya X : Y : Z adalah 1 : 1/2 : 1.
Sudut yang dibentuk sumbu X dengan garis mendatar sebesar 7 derajat atau perbandingan
1:8 dengan panjang sisinya = a. Sedangkan sudut antara sumbu Y dengan garis mendatar
sebesar 40 derajat atau perbandingan 7 : 8 dengan panjang sisinya = 1/2 a. Dan tinggi
sisinya = a.
 Proyeksi Trimetri

Kemiringan kedua sisinya berbeda, satu sisinya mempunyai perbandingan 1:11 dengan
dengan panjang = 1/10a. Sedangkan kemiringan sisi yang lainnya mempunyai perbandingan
1:3 dengan panjang = a. Dan tinggi sisinya = a.

 Proyeksi Miring
Sumbu X berimpit pada garis mendatar dan sumbu Y membengtuk sudut 45 derajat
terhadap garis mendatar. Skala pada proyeksi miring yaitu skala pada sumbu X = 1 : 1 dan
pada sumbu Y = 1 : 2 sedangkan pada sumbu Z =1 : 1.

 Proyeksi Perspektif
Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang menyerupai
gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit,
khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu
atau beberapa titik tertentu.

2.5 FUNGSI GAMBAR PROYEKSI


Fungsi menggambar proyeksi benda adalah untuk menjelaskan bentuk benda tiga
dimensi pada kertas gambar dalam bentuk dua dimensi sehingga dapat diketahui letak,
bentuk dan ukuran dari benda-benda teknik, baik penampang sebelah dalam ataupun tampak
luar dari segala macam bentuk benda yang akan digambar. Selain itu fungsi proyeksi yaitu
Untuk mendapatkan ukuran garis yang sebenarnya untuk membuat bentuk yang sebenarnya
untuk membuat gambar kerja.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan paparan tentang multimeter di atas dapat saya simpulkan bahwa
multimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti rus,
tegangan, dan hambatan selain digunakan untuk mengukur besaran listrik multimeter
juga bisa digunakan untuk memeriksa komponen komponen elektronika, memeriksa
rangkaian pada panel instalasi penerangan dan instalasi tenaga serta untuk memeriksa
kebocoran pada gulungan/kumparan motor listrik.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmuteknik.id/cara-menggunakan-multimeter-multitester-dengan-benar/?amp=1
https://www.pengelasan.net/multimeter/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Multimeter#:~:text=Multimeter%20terbagi%20menjadi
%20dua%20jenis,pengukuran%20listrik%20arus%20bolak%2Dbalik

Anda mungkin juga menyukai