Anda di halaman 1dari 11

JENIS-JENIS SPESIMEN URINE

Pratiwi Ratih Halimatus Sya’diah


Urine
• Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa
yang dieksresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi
Pendahuluan

Hasil pemeriksaan urine sangat dipengaruhi oleh cara


pengumpulan dan penanganan sampel urine. Teknik
pengumpulan sampel dan penggunaan pengawet urine
harus dilakukan secara tepat agar hasil yang didapat
akurat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan
sampel urine :
1. Metode Pengumpulan (persiapan pasien)
2. Wadah Sampel
3. Pengawet yang digunakan
Jenis pengambilan urine
• Urine sewaktu : urine yang dikeluarkan pada satu waktu
dan tidak ditentukan secara khusus.
• Urine pagi : pengumpulan sampel pada pagi hari setelah
bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau menelan
cairan apapun
• Urine posprandial : sampel yang pertama kali dikeluarkan
2 jam setelah makan
• Urine tampung 24 jam: urine yang dikeluarkan selama 24
jam terus-menerus dan dikumpulkan dalam satu wadah
Jenis sampel urin:

1.Urin sewaktu : untuk kualitatif


2.Urin pagi: pem.rutin dan tes kehamilan
3.Urin Pagi II: sesudah 1 jam
4.Urin Pascaprandial / 2jam setelah makan : glukosa
5.Urin tampung 12jam/24jam: kuantitatif
6.Urin residual:ada/tdknya hambatan berkemih (kateter)
Sampel urine kateter
• Urine yang diambil dari kateter dengan jarum dan steril
• Tempat penusukan sedekat mungkin dengan ujung
kateter yang berada di dalam kandung kemih (ujung
distal).
Sampel urine clean-catch pada pasien
• Merupakan urine porsi tenga
• Pasien diminta mencuci tangannya dengan memakai sabun lalu
mengeringkannya dengan handuk, kain yang bersih atau tisu.
• Mengusahakan tangannya tidak menyentuh bagian dalam wadah urine
steril.
• Aliran urine pertama dibuang, aliran urine selanjutnya ditampung dalam
wadah steril yang telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum
aliran urine habis.
• Waah ditutup rapat dan segera dikirim ke laboratorium tidak lebih dari 3
jam
Syarat urin yg akan diperiksa:

Urin segar/baru (1-3jam)


alasannya :
- warna belum berubah
- pH belum berubah
- zat-zat tertentu belum berubah
- bakteri belum berkembang biak
Bahan Pengawet Urine
Sodium florida : digunakan untuk tes glukosa, menghambat
pertumbuhan bakteri dan mencegah glikolisis.
Formalin : mengawetkan sedimen dalam urine
HCl : mengawetkan kalsium untuk tes phosphorus
Boric Acid : mengawetkan elemen urine seperti estriol dan esterogen
selama lebih dari 7 hari. Mengawetkan kreatinin, asam urat, glukosa,
mempertahankan pH dan mengawetkan protein
Sodium carbonate : mengawetkan porphyrin, urobilin
Toulena : menghambat perombakan urine oleh kuman dan baik
dipakai untuk mengawetkan glukosa
Thymol : mempunyai daya awet seperti toluene
Bahan Pengawet Urine

Natrium carbonate: mengawetkan urobilinogen jika hendak


menentukan ekskresinya per 24 jam
Asam sulfat pekat : mengawetkan urin untuk penetapan
kuantitatif kalsium, nitrogen, dan zat organik lain
Formaldehyde, mercury, benzoate : meningkatkan berat
jenis urine
Wadah Urine
• bersih
• kering
• bening (unntuk memungkinkan melihat warna dan
kekeruhan)
• wadah bermulut lebar (untuk memudahkan penampungan
urine)
• tutup wadah berulir (untuk menghindari spesimen
tumpah)
• tempat pengisian identitas (pada badan wadah dan bukan
pada tutup)

Anda mungkin juga menyukai